04/55-SPO-04.04/RSUA 00 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan: STANDAR 18 Oktober 2018 Direktur RSU Amira PROSEDUR OPERASIONAL Sam Askari Soemadipradja, dr., M.Kes PENGERTIAN Adalah timbulnya kejang otot pada pasien yang sedang menjalani hemodialisis atau sesudahnya. Penyebab kejang otot : 1. Penarikan cairan ( ultrafiltasi ) melebihi berat badan kering. 2. Penarikan cairan ( ultrafiltrasi ) dalam waktu cepat meskipun berat badan kering belum tercapai. 3. Hipokalsemia. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas Instalasi Hemodialisis untuk untuk melaksanakan tindakan jika ada kebocoran pada membran semipermiabel dari dializer. KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Amira Nomor: 045 Tahun 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Hemodialisis. 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Amira Nomor: 026 Tahun 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien (PAP). PROSEDUR Penatalaksanaan : 1. Petugas menurunkan target ultrafiltrasi seminimal mungkin atau sampai nol. 2. Petugas memeriksa tekanan darah dan nadi. 3. Memberikan NaCl 0,9% 100 cc bila kram terjadi bersamaan hipotensi. 4. Bila ada perbaikan, pemberian drip NaCl diteruskan sampai kram teratasi dan tekanan darah normal. 5. Bila tidak ada perbaikan, berikan cairan hipertonis. 6. Bila penyebabnya diduga karena hipokalsemi, berikan kalsium gluconas. Penyuluhan pada pasien supaya kenaikan berat badan interdialitik tidak terlalu besar. UNIT TERKAIT Seluruh Instalasi terkait di Rumah Sakit Umum Amira.