Anda di halaman 1dari 12
© 2 persekutuan dengan Firma (Ve General Partnership) pengertian Firma 7 pif adalal Persekutuan Perdatalyang menjalankan ke ‘Dari definisi yang disebutkan di dz insur dari pengertian Firma tersebut, ya a. Firma adalah persekutuan perdata. Dengan demikian, berd: KUHD berlaku juga ketentuan-ketentuan tentang Persekutuz yang diatur di dalam KUHPerdata dengan segala konsekuensi b. Firma menjalankan kegiatan usaha. Dengan demikian, kriteria menj kegiatan usaha sebagaimana dijelaskan dalam memorie van toelic penghapusan Pasal 25°KUHD juga berlakw bagi Fifi. c. Dibawah nama bersama (firma), yaitu bahwa Firma dalam menj an kegiatan usahanya menggunakan nama bersama (firma) sebagai satu identitas tersendiri yang digunakan bersama oleh para sekutunya bagi persekutuan mereka. Mengenai nama bersama atau “Firma” ini telah ada putusan R.vJ. Jakarta tanggal 2 September 192] yang menentukan bahwa flaitiabersamalatau ima itu dapat diambil dari:5! 3 1. Nama dari salah seorang sekut ; 2. Nama dari salah s Bersaudara, Sulaiman & Brothers, Sumarni & Sons, dan lain 3. KGifpulanjnama dari semuayatgu misalnya: Purisar, yang terjadi dari penggabungan nama! dan Sarwono; ic 4 Nama lain yang bukaninamia Kelaaiga (familienaam) tujuan perusahaan: ‘Firma Perniagaan Pertekstila ee : __ “Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum D terjemahan dari Wetboek van Koophandel dipergunakan adalah terjemahan yang dil Penerbit Pradnya Paramita, Lihat R. Subekt Hukum 0 Dagang [Wetboek van Paramita, 2011) ek pengertian Firma, di Amerika Serikat, F diterjemahkan sebagai “an association of two or more pers a business for profit”. Song ~ Mengingat di Amerika,Serikat, tidak dikenal konsep ‘company, maka partnership (termasuk ba; 1a) digunakan juga untuk; “liberal professions” seperti pengacara, Konsultanihuktim, dokter dan sebagainya, Selain digunakan dalam “liberal professions”, partnership juga kerap digunalka dalam bidang pertanian, kehutanan, industri perikanan, dan perdagangan retail Di Italia, Firma berawal dari compagnia yang sebenarnya berasal dari Tuscany, Italia Tengah, pada abad ke-13 (pada abad ke-14 di Prancis terdapat dokumen yang menuliskan tentang ‘compagnie a la mode toscane’ yang lahir dari perusahaan keluarga yang semakin berkembang). Compagnie dibentuk di antara anggota keluarga atau satu suku (clan). Compangnie ini dibentuk biasanya untuk jangka waktu tertentu, tetapi selalu diperbarui dengan tetap menggunakan nama keluarga pendirinya yang telah dikenal secara luas bahkan sampai ke beberapa negara. Compagnia atau compagnie inilah yang sekarang. dikenal dengan nama Persekutuan dengan Firma atau [General] Partnership.®$ Di Amerika Serikat, Partnership terkadang disebut pula dengan istilah General Partnership untuk membedakan dengan Limited Partnership® di mana di dalamnya all partners participate fully in running the business and share equally in profits and losses (though the partners’ monetary contribution ma: 1y vary). Definisi lain tentang partnership adalah: “the relation which subsits between. person carry ona business in common with a view of profit” 5? ; oer “Lihat Uniform Partnership Act Chap. 6 (I). {Crane & Bromberg, On Partnership (St. Paul, 1968), I [e]e bid, p. 2. Compagnie berasal dari bahasa Latin, yaitu “cum pani ctionary/company.html>, diunduh 3 Oktober 2010 i commercial organization or medieval trade guild; an association of person or industrial enterprise; those members of a partnership firm whe name, kegiatan usaha tanpa menyatakan b mereka, maka persekutuan mereka partnership. * v Sebagian besar partnership merupa namun terdapat pula beberapa sekutu, misalnya pad ‘Amerika Serikat biasanya Kantor Hukum memil bentuk gener: walaupun saat ini telah berkembang bentuk-bentuk lain yang dengan praktik hukum.® 7 Pengaturan tentang partnership di Amerika Serikat biasanya meng kepada The Uniform Partnership Act 1908 yang telah diperbarui beberapa dan terakhir The Uniform Partnership Act 1997. Adapun di Belanda, ketent ketentuan hukum tentang Firma yang dulunya diatur dalam Wetboek va Koophandel, di kemudian hari diatur dalam Boek 7A Titel 13 Nieww Burgerijke Wetboek (NBW), sehingga Belanda hanya (akan) memiliki satu (1) ketentuan hukum tentang persekutuan yaitu NBW:*! Sedangkan di Indonesia, pengaturan tentang Firma masih menggunakan KUHD, yaitu sebagaimana diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 35. Dan berdasarkan ketentuan Pasal 1 KUHD berlaku juga Pasal 1618-1652 KUHPerdata, karena pada dasarnya Firma adalah juga maatschap. Pendirian atau Pembentukan Firma Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa Firma Persekutuan»perdata, maka proses pendirian Firma pun s pendirian persekutuan perdata. Hanya saja kemudian KUH) mengenai hal-hal yang bersifat formal dari pendirian Firma itv Pasal 1 KUHD ditegaskan bahwa KUHD juga dapat m t dari apa yang sudah diatur di dalam KUHPerdata meng khususnya mengenai Pe , “Lihat Ferara, Gliimprenditorie lesocieta, (ed. 5 Mil Le Societa di personae, (Milan, 1972), No.80 untuk Italia; ( (St. Paul 1968) kat. pada waktu mengurus izin untuk yang dimaksud. Penentuan siapa sekutu yang akan ditunjuk sebagai pengurus _ kewenangan yang diberikan kepadanya. Pasal 17 KUHD secara negatif, yaitu dengan menggunakan frasa “sekutu ~ dikecualikan” (dari kewenangan mengurus) boleh atau melakukan pengurusan. Rumusan ini mengandung makna bahwa, hakekatnya e Firma dalam menjalankan kegiatan usaha. Hanya sekutu yang dikecualikan dari kewenangan itu yang tidak memiliki wewenang mengurusiFirma, Aturan tentang Rapat para sekutu yang akan menjadi wadah dalam tangka membicarakan kepentingan para sekutu dalam Firma, serta untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan olehparasekuturpengurus. Di dalamnya dapat dicantumkan aturan tentang pembagian laba (jika persekutuan memperoleh laba), pembebanan kerugian (jika persekutuan menderita kerugian), dan arah kebijakan persekutuan pada tahun-tahun berikutnya. Kemungkinan keluar masuknya sekutu baru dari Sebagaimana telah disinggun dan ke dalam persekutuan. ada bagian terdahulu bahwa dalam suatu persekutua: ke dalam persekutua: BarW! Perubahan komposisi pemasukan karena adanya peluang bisnj ~ penting yang ha masalah pemberesan ketika Firma itu b r Hal-hal lain yang perlu diatur lebih lanjut besangkutan. Hal-hal di atas merupakan ; dalam menyusun naskah AD Firma sebelum kesepakatan Firma ditetapkan. Meskipun (Notarissbiasanya telah menyusunkan dfaft/atau|blankOVAD Firma, namun demikian akat baik jika para calon sekutu dari Kal¢hal tersebut. Hal ini berhubungan dengan hak dan kewaj yang akan muncul segera setelah kesepakatan Firma itu tercapai : Firma tersebut terbentuk. Pemahaman akan hak dan kewajiban menjadi syarat utama dalam proses pembentukan Firma agar di kemudian hari para sekutu memahami akan apa yang menjadi hak dan kewajibannya 4 dalam persekutuan Firma. pagal 22 KUHD mengharuskan pemibuatanjaktaypendiriamy ya} berbentuk Akta/Autentik?atau yang biasanya berupa AktalNotariilt x yang menarik untuk disimak adalah adanya anak kalimat di dalam Pasal 22 tersebut yang terjemahannya kurang lebih berbunyi sebagai berikut: “namun ketiadaan akta itu ti iga”.? Adanya anak kalimat ini sering kali digunakan untuk menafsirkan bahwa pembuatan Akta Notariil tidak wajib dalam proses pendirian Firma. Terhadap penafsiran ini dapat dikemukakan berbagai pandangan kritis. Pertama, anak kalimat itu konteksnya adalah untuk m kepada para pendiri Firma, yaitu jika keharusan menggunakan bent i , maka n para sekutu terkait dengan ruang lingkup bisni: dapat mengelak dari kewajiban kepada pihak yang timbul dari ti vires yang dilakukan pengurusnya. Kedua, UU Wajib Daftar Perusaliaah mewajibka Firma. Jika tidak ada akta autentik yang memuat dat sulit?bagi Firma itu untuk ate Firma yang untuk mendaftarkan Firma, mes isnya dan semuk siapa pengurus yang berwenang, nnya itu. " r iga, dalam lalu lintas,hukumy khususnya aed Firma menjalankan aktivitasnya, sering kali pihak aa seperti Bar men.inta Akta)Pendirian atau AD Firma yang autentik, karena Bank ingin memperoleh data resmi tentang calon ee yang mengejuk permohonan kredit. Apalagi dengan adanya prinsip kehati-hatian dalam sistem perbankan mengharuskan bank untuk meneliti lebih jauh identitas calon nasabahnya. Aktalatitentikiadalah salah satu alat bukti yang kiaruntuk — Iebihimengenali Firma yang bersangkutan. Keempat, ketentuan yang bersifat formal sebagaimana halnya dengan | kewajiban membuat akta pendirian yang berbentuk akta autentik biasanya jbersifat’ memaksa (dwingend recht). Oleh karenanya tidak dapat disimpangi berdasarkan kehendak bebas dari para pihak sebagaimana dalam hukum yang bersifat melengkapi (anvullend recht). Oleh sebab itu, kéharusanemenmibuat akta\pendirian yang berbentuk akta autentik adalah merupakan’sesuatu yang) wajib dengan ancaman hukuman bila tidak dilaksanakah. Ancaman hukuman itu sendiri sudah disediakan oleh uindangtndang)berupa Kétiadaan perlindunganhukumbagi para sekutu Firma yang bersangkutan sebagaimana telah diuraikan di atas. Dari keempat pandangan di atas, kiranya cukup beralasan jika dikatakan bahwa pembuatan aktalpendirian yang autentik adalah merupakan a hnuktiin yang tidak dapat disimpangi atau dihilangkan begitu saja ol pendiri Firma. Pendaftaran Akta Pendirian aT a erusahaan sebagaimana diatur di dalam Unda: Daftar Perusahaan. Menurut ketentuan undai perusahaan dilakukan di Kementerian yang bert: perdagangan.® Saat ini Kementerian yang dit ng-Undang tentang Wajib ng-undang ini pendaftaran ‘anggung jawab dalam bidang maksud adalah Kementetiaiy Pertanyaannya adalah, apakah kedua syarat pendaftaran dalam undang-undang yang berbeda itu berlaku secara kumulatif? Artiny apakah pendaftaran perusahaan itu dilakukan di kedua instansi pri yang dimaksud? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi. yang diatur Pertama, menurut: i terdapat di dalam yang diaturydigdalamiKUHD? Dengan demikian, pendaftaran perusahaan itu sebagaimana dimaksud UU|Wajib!DaftariPertsaliaanll 982i Kedua, dilihat dari eijdainipendafeatahiiyang dimaksud di dalam KUHD dan UU Wajib Daftar Perusahaan 1982. Tentang hal ini, tidak ada keterangan yang tegas mengenai apa yang menjadi tujuan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 KUHD. Sedangkan tujilaiilpenidaftaran perusahaan menurut Pasal2 UU Wajib Daftar Pertisahaan 1982 adalah untuk mencatat bahan-bahan> dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, sertaketerangan lainnya tentang perusahaan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha. Karena ketentuan Pasal 2 UU Wajib Daftar Perusahaan 1982 been maka tidak salah untuk menyimpulkan bahwa dengan berlakunya UU Waji Daftar Perusahaan, ? aka ketentuan yang Ketiga, namun demikian dimungkinkan pula untuk menafsirkan bahwa ketentuan BaSall23"KUBDIdimaksudkan agar perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah jurisdiksi kompetensi relatif Pengadilan Negeri wajib Gidaftar di KepaniteraanlPengadilan Negeri setempat. Tujuannya agar/lebi (jalasidorisil uk perusahaantyangibersangkutah, meskipun mungkin sudah ada Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh instansi yang i LN 1982 - ®Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan 0 a 1982. 7]. Selanjutnya disingkat dengan UU Wajid Daftar Perusahaan “Pasal 3 ayat ae Pasal 1(e) UU Wajib Daftar Perusahaan 1982. PENGANTAR HUKUM DAGANG 55 berwenang. Dengan pendaftaran, perusahaandi kepaniteraan Pengadilan Neger; memudahkan perusahaan atau pihak lain untuk menentukan kompetens; relatif pengadilan dalam suatu sengketa perdata yang melibatkan Perusahaan yang bersangkutan. Jika pandangan ini diterima, maka kedua pendaftaran yang diwajibkan oleh undang-undang yang berbeda dengan tujuan yang berbede pula dapat Memang penafsiran inj dapat pera’:ibat in-efisiensi dalam proses pendaftaran perusahaan, namun dapat lebih memperjelas tidak saja tentang data resmi suatu perusahaan, tetapj juga menyangkut domisili hukum perusahaan yang bersangkutan. Pertanyaan berikutnya adalah: apa yang didaftar? ' Berdasarkan frase wajib daftar perusahaan yang digunakan dalam menamakan undang-undang yang bersangkutan, cukup jelas bahwa yang didaftar adalah Namun demikian, tentu saja dalam proses administrasi pendaftarannya tidak mungkin mendaftarkan perusahaan yang artifisial, yang bersifat abstrak atau hanya ada secara perdefinisi. Itu sebabnya UU Wajib Daftar Perusahaan menegaskan bahwalyang didaftar adalah data yang ten (AktajPendifiai’atau AD perusahaan). Khusus untuk (Pitma, berdasarkan Pasal 14 UU Wajib Daftar Perusahaan 1982, yang didaftar adalah data i Mengenai pendaftaran ini KUHD mengatur secar didaftar adalah Akta (Pasal 23 KUHD) atau Petikan Akta (Pasal 24 KUHD) yang memuat data tentang Pendirian atau AD Firma yang bersangkutan. Isi Akta itu sekurang-kurangnya memuat rincian sebagaimana dimaksudkan di dalam Pasal 26 KUHD.*” ang Pengumuman Pendirian Firma ‘Syarat formal berikutnya dari serangkaian proses pendirian Firma adalah mengumumkan Akta Pendirian Firma mvglali Berita Negara.©® Mengapa harss Berita Negara? Apakah tidak cukup diumumkan di koran saja? —_—_______ ma "isi Pasal 26 KUHD dapat dijabarkan sbb: Petikan Akta Pendirian atau AD ae sekurang-kurangnya memuat: (a) lidentita paraleekued (b) bi yan bersangkutan; (=) Petgangkatanpengurs atau sebalnyapenyebutan mata idan tidak diperkenankan melakukan perbuatan hukum atas nama Firm Sats rerkait berakhirnya Firma (jangka waktu berlangsungnya Firma; dan (e) hal dengan aturan main Firma yang bersangkutan. “Pasal 28 KUHD. ae a i pada hakikatnya, pengumuman adalah suatu ti i sl indakan hi ditempuh agar kelahiran suatu Firma dalam lalu lintas ser yang harus publik. Itu sebabnya pengumuman adalah merupakan i iketahui oleh guna memenuhi syarat publisitas dari proses pendirian Firma. Sy. i . Syarat ini pun bersifat memaksa (formal). Dengan pengumuman melalui Beri akan terpenuhi anggapan hukum b; alui Berita Negara aqasKelahiranisuau Firiabaru> Tent saja pada Kenya orangmengetahui akan kelahiran suatu Firma baru, Namun dengan angga hukum itu, publik harus dianggap tahu bahwatelah lahir suatu Firma bar Di situlah arti penting dari pengumuman melalui Berita Negara untuk memenuhi syarat publisitas dari pendirian Firma, Pengumuman pendirian Firma di koran tidak memenuhi syarat formal sebagaimana pengumuman melalui Berita Negara. Namun demikian, tidak dilarang pula untuk mengumumkan di koran bahwa telah didirikan suatu Firma baru, asalkan pengumuman resminya telah dilakukan melalui Berita Negara. Sanksi undang (KUHD), maka Firma itu akan, jum yang tidak ada pembatasan bidang ‘usaha, , dan © Dengan kata lain, kekhususan-kekhususan Firma sebagaimana ditentukan di dalam KUHD menjadi tidak berlaku bagi “Firma” yang tidak memenuhi syarat formal pendiriannya. Hubungan Internal dalam Firma Mengenai aspek hukum terkait hubungan internal, berdasarkan Pasal 1 dan Pasal 15 KUHD berlaku pula KUHPerdata. KUHD sangat konsisten dalam sistematika pengaturannya. Ketika h , maka berlakulah |AD Firma dan KUHPerdata. Untuk itu lihat kembali uraian tentang masalah pembagian laba rugi, masalah pengmnghatt dan pemberhentian pengurus, masalah keluar masuknya sekutw baru, dan rasa pengaturan menyangkut kemungkinan perubahan AD Firma sebagaimana telal i an Sama halnya dengan penempatan Undang-Undang dalam a i mempunyai akibat hukum berupa anggapan hukum bahwa setlahsuatu undang- onde diumumkan atau ditempatkan di dalam Berita Negara, maka setiap ee mengetahui adanya undang-undang tersebut dan karenanya kemudi itu berlaku sah dan mengikat (valid). *Pasal 29 KUHD. PENGANTAR HUKUM. DAGANG 57 divraikan pada bagian terdahulu, khususnya dalam bagian tentang hubungan internal persekutuan. Aspek Hubungan Eksternal Firma Persoalan yang terkait dengan hubungan eksternal Firma pada hakikatnya terdiri atas dua bagian utama, yaitu: 1. Siapakah yang berwenang mewakili Firma dalam menjalankan kegiatan usaha dan melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga? 2 Siapakah yang bertanggung jawab terhadap semua perikatan Firma dengan pihak ketiga, terutama siapakah yang bertanggung jawab melaksanakan kewajiban-kewajiban yang timbul dari perikatan Firma? ‘Terhadap dua hal tersebut KUHD telah mengaturnya secara singkat namun padat, yaitu sebagaimana dapat dibaca pad: Pasal 17 KUHD berbunyi sebagai berikut:7! 1. fiapPtiapelautu, kecuali yang tidak diperkenankan, mempunyai wewenang tentuk bertindak, mengeluarkan dan menerima wang atasnama persekutuan, danmengikat persekutuan kepada pihak ketiga, dan pihak ketiga kepada persekutuan. 2. Tindakan yang tidak bersangkutan dengan persekuttin, atau yang bagi para sekutu menurut perjanjian tidak berwenang untuk mengadakannya, tidak dimasukkan dalam ketentuan ini. Ketentuan pasal ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Pada prinsipnya semuasékiitildi dalam FIERA dalam lalu lintas hukum, seperti melakukan tii dan melakukan ti an, ‘Penigecualianydiberikan bersangkutan, Sekutu yang terakhir ini tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum yang mengikat Firma yang bersangkutan. ‘Apa yang menjadi isi kewenangannya itu? Pasal 17 KUHD ini menyebuttat (i) kewenangan untuk k, (ii) mengeluarkanlldanimenerimalye”s atas ni u, (iii) jga atau Dalam bahasa yang berbeda, isi kewenangan itu adalah untuk: — bik Indonesig nn eoemahan WK di dalam Himpunan Peraturan Perundang-undangon tog "Monesia yang disusun menurut sistem Engelbrecht, Jakarta: Internasa, 1992), him. 58 BAB 3: HUKUM PERUSAHAAN perusahaan . cata atau mengadministrasikanikekayaan perusahaan : baik di luar maupun di dalam pengadilan a clakukaniperbuatanhukum, kewenangan yang disebutkan di atas merupakan substansi Keriga ke’ ' anajemen perusahaan yang harus dilakukan ee dari indakan manajenieHlitiadalpembatasannya, saja terhadap tin , 3 a Taw: ana ditepeskan di dalam aPR@Ea dari PaEulsAaIEUEED yang se i i idak i in di atas. Menurut alinea kedua itu, jsinya sudah dipaparkai = ea ha Selain itu, pengurus juga harus mentaati pembatasan-pembatasan yang sudah diperjanjikan di dalam AD Firma. Artinya, ukuran dari ruang lingkup kewenangan pengurus adalah AD Firma yang bersangkutan. Dengan kata lain, sekutu pengurus Firma mempunyai kebebasan untuk mengelola perusahaan dan bebas bertindak melakukan perbuatan hukum) atas nama Bifina, sepanjang irma yang bersangkutan, Secara sederhana, perbuatan yang dianggap bertentangan dengan AD Firma adalal ar bi Sco} pe of business dari Firma yang bersangkutan. Tindakan semacam itu disebut ultra vires. Bilamana perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pengurus Firma adalah merupakan tindakan yang €ah (legal), dalam arti ti AD, UU, kepatutan, dan ketertiban umum, maka semua sekutu Firma bertanggung jawab terhadap ersebut. Hal itu ditegaskan a dalam Pasal 18 KUHD, yang isinya sebagai berikut: “Dalam Persekutun Firma, tiap-tiap sekutw bertanggung jawab secara fanggung menangoung untuk seluruhnya atas Perikatan-perikatan Firma,” 3 h ketentuan Pasal 1280 KUHPerdata yang mengatur “SSmpsanssuuivstansagungmenanga oe Pea (ap FOES 11.2.6 Kotiger. PENGANTAR HUKUM DAGANG ns TS bihaknyg orang ory, Isi Pasal 1280 KUHPerdata adalah sebagai berikut;72 Adalah terjadi suatu perikatan tanggung menanggung di yang berutang (debitur ~ pen), manakala mereka Resemuanya diwa; melakukan suatu hal yang sama, sedemikian bahwa salah satu dapat ao ant enya, dan pemenuhan lh salch satu membeastat berutang yang lainnya terhadap si berpiutang (kreditor ~ pen), "8 Makna ketentuan pasal ini dapat dijabarkan den berikut: A, B, C adalah para sekutu Firma X. A sebagai pengurus mengadakan Perjanjian jual beli dengan K. Dari perjanjian itu Firma ABC berutang pembayaran harga barang kepada K sebesar 1 miliar rupiah. Dalam hal ini, baik A, B, maupun C diwajibkan membayar utangnya kepada K sebesar | miliar rupiah. K dapat menagih kepada A sebesar 1 miliar, atau kepada B juga sebesar 1 miliar, atau kepada C untuk jumlah yang sama, atau kepada Ketiganya secara bersama-sama sebesar 1 miliar rupiah, Apabila A telah membayar 1 miliar kepada K, maka pembayaran itu menghapus kewajiban Bdan C untuk membayar utang 1 miliar tersebut. Dengan sistem pertanggungjawaban Firma sebagaimana diuraikan di atas, aka sem sk Pa eer Heseutuhan bona ore accion . Dengan ketentuan semacam ini tampak jelas bahwa beban k lak i, . Ketentuan semacam inilah yang menjadi dasar argumentasi bahwa Firma sesungguhnya bukanBadanHukum, karena pengemban hak dan kewajibannya bukan Firmanya melainkan para sekutunya, Berbeda halnya dengan Perseroan'Tefbatas yang dengan tegas menyatakan bahwa para secara pribadi atas utang-utang perseroan. aN contoh Sebagaj Dalam praktik, sistem Pertanggungjawaban sebagaimana diuraikan di Kenetk dilaksanakan secaralangsung, Artinya agian tidak datamatkan sebata masing-masing sekutu melainkan kepada Big yang bersangh . juga tidak dilakukan oleh masing-masing sekutu, melainkan ry Terjemahan R. Subekt at iat R-Subekt! “Fgie] ‘au Pasal 1280 Burgerlijk Wetboek (BW)- Lihat R. fin Btudibo, Kitab UndongUndare des Perdata,Qakarea Pradnya Parait, 1982) 60 BAB 3: HUKUM PERUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai