Hasil Penelitian Terkait Masalah Trauma Kel 13 - Compress
Hasil Penelitian Terkait Masalah Trauma Kel 13 - Compress
TRAUMA
– KELOMPOK 13
–
Cedera kepala atau sering disebut trauma kepala adalah trauma yang paling umum
ditemui di unit gawat darurat. Banyak pasien dengan trauma kepala berat meninggal
sebelum sampai di Rumah Sakit, faktanya hampir 90% kematian akibat trauma pra-
rumah sakit menyangkut trauma kepala. Pasien yang pernah mengalami trauma
kepala biasanya mengalami gangguan neuropsikologis yang berakibat kecacatan
sehingga berpengaruh pada pekerjaan dan aktivitas sosial mereka (ATLS, 2018).
2. Defenisi
Cedera adalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang terjadi
ketika tubuh manumur secara tiba-tiba mengalami penurunan energi dalam jumlah
yang melebihi ambang batas toleransi fisiologis atau akibat dari kurangnya satu
atau lebih komponen penting seperti oksigen (WHO, 2014).
3. Etiologi
Pada Cedera kepala dapat terjadi karena beberapa mekanisme, namun penyebab
paling umum kejadian trauma kepala adalah sebagian berikut:
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Jatuh
3. Tindakan kekerasan
4. Cidera olahraga
5. Trauma kepala tembus
4. Epidemiologi
Komplikasi jangka pendek yang paling umum pada pasien cedera kepala
adalah gangguan kognitif, gangguan integritas sensorik, kejang segera,
hidrosefalus, kebocoran cairan serebrospinal (CSF), cedera saraf vaskular
atau kranial, tinnitus, kegagalan organ, dan politrauma. Politrauma
termasuk disfungsi paru, kardiovaskular, gastrointestinal,
ketidakseimbangan cairan dan hormon, trombosis vena dalam, pembekuan
darah yang berlebihan, dan cedera saraf.
10. Hasil penelitian
Responden penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami trauma kepala dengan trauma
multiple di RSUP. H. Adam Malik Medan pada tahun 2015-2017. Penelitian ini
menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel yang terlibat adalah 236 orang.
Berdasarkan data responden, karakteristik yang diperoleh meliputi trauma multipel, jenis
kelamin, umur, pendidikan terakhir dan penyebab trauma kepala.
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(n) (%)
Laki-laki 206 87,3
Perempuan 30 12,7
–Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas (2010) di RSUP Haji Adam Malik
Medan pada tahun 2009 menunjukan prevalensi penderita trauma kepala
pada laki-laki (79,2%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (20,8%).
Mobil 64 27,1
–Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Lumandung et al., (2014)
didapati 84 pasien (76%) trauma kepala dari 110 pasien Kecelakaan Lalu
Lintas. Pada penelitian Nasution, (2015) juga didapatkan pasien trauma
kepala akibat Kecelakaan Lalu Lintas sebesar 72,89% dan Bukan Kecelakaan
Lalu Lintas sebesar 27,11%
Trauma Multipel Lain Frekuensi (n) Persentase (%)
Maksilofasial 97 41,1
Thorax 28 11,9
Sevikal 13 5,5
Abdomen 7 3
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2015 - 2017 dengan
total sampel sebanyak 236 orang, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan umur sampel, didapatkan prevalensi sampel berumur 18-35 tahun sebesar 55,1%, 36-45 tahun
sebesar 16,5%, 46-65 tahun sebesar 14%, > 65 tahun 13,1% dan < 18 tahun sebesar 1,3%.
2. Berdasarkan jenis kelamin sampel, didapatkan prevalensi sampel berjenis kelamin laki-laki sebesar 87,3% dan
perempuan sebesar 12,7%.
3. Berdasarkan tingkat pendidikan sampel, didapatkan prevalensi sampel dengan pendidikan terakhir SMA sebesar
58,1%, SMP sebesar 23,3%, SD sebesar 11%, tidak bersekolah sebesar 5,5%, dan perguruan tinggi sebesar 2,1%.
4. Berdasarkan penyebab trauma kepala, didapatkan prevalensi sampel akibat kecelakaan lalu lintas yaitu motor
sebesar 50,4%, mobil sebesar 27,1%, bukan kecelakaan lalu lintas sebesar 8,1% dan tidak diketahui penyebabnya
sebesar 14,4%.
5. Berdasarkan lokasi trauma multipel lain, didapatkan prevalensi sampel dengan trauma maksilofasial sebesar
41,1%, trauma leher sebesar 5,5%, trauma thorax sebesar 11,9%, trauma abdomen sebesar 3%, trauma ekstremitas
atas sebesar 19,9% dan trauma ekstremitas bawah sebesar 18,6%.
TERIMA KASIH