Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR RISIKO/ RISK REGISTER PERALATAN MEDIK

I. Risk Register Inventaris Alat Medis Rumah Sakit Umum dr GL. Tobing
No Risk register Frekwensi/tahun Resiko terhadap Mampu Jumlah Grade
pasien/petugas kelola
1 Kegagalan fungsi alat medis 5 3 15 I
yang tidak bisa ditangani
2 Kecelakaan pada pasien dan 0 5 3 8
petugas pada penggunaan
alat medis
3 Kerusakan bawaan pabrik 0 4 5 9 VII
4 Kesalahan pengoperasian 3 3 1 7 VIII
oleh operator
5 Tidak terpelihara sesuai 201 4 3 208 III
jadwal
6 Tidak terkalibrasi sesuai 256 5 3 264 II
jadwal
9 Kehabisan suku cadang 10 3 2 15 V
10 Kesalahan instalasi 2 4 3 9 VI
12 Peralatan tidak ditemukan 15 0 1 16 IV
saat pemeliharaan

II. Analisa dan Pengelolaan Resiko


Dalam mengidentifikasi risiko keselamatan pada proses pengelolaan Alat Kesehatan yang lebih
berisiko adalah kalibrasi karena mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran, Perbaikan dan
pemeliharaan. Semua Resiko ini dapat diminimalisasi dengan kegiatan sbb:
Tabel 2. Rencana Kegiatan berdasarkan identifikasi prioritas
No Risk register Grade Pencegahan resiko

1 Kegagalan fungsi alat medis yang tidak bisa I - Inspeksi harian


ditangani - Melaksanakan perbaikan
2 Tidak terkalibrasi sesuai jadwal II Melaksanakan kalibrasi
3 Tidak terpelihara sesuai jadwal III Melaksanakan pemeliharaan
4 Peralatan tidak ditemukan saat pemeliharaan IV Inventarisasi peralatan

5 Kehabisan suku cadang V Perencanaan suku cadang


7 Kesalahan instalasi VI Uji coba/uji fungsi alat baru
8 Kerusakan bawaan pabrik VII Uji coba/uji fungsi
9 Kesalahan pengoperasian oleh operator VIII Pelatihan bagi user
III. PELAKSANAAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pelaksanaan program manajemen peralatan medik dan tanggung jawabnya dijelaskan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Kegiatan dan Penanggung Jawab
NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

1 Inspeksi harian Teknisi /user


2 Pelatihan Teknisi Level I (coordinator )
3 Membuat perencanaan suku cadang Kepala IPSMNP
4 Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Teknisi level 3
5 Melaksanakan kalibrasi Teknisi level 2
6 Melaksanakan uji fungsi dan uji coba Teknisi level 2
7 Melaksanakan facility tour Teknisi sebagai Tim MFK
8 Evaluasi dan pelaporan Kepala IPSMNP

IV. JADWAL PELAKSANAAN


Di bawah ini adalah tabel yang memuat langkah-langkah kegiatan yang diperlukan untuk
melaksanakan program teknologi medis selama satu tahun.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat perencanaan kerja
2 Membentuk tim kerja
3 Menyiapkan anggaran
4 Membuat jadwal pelaksanaan
program
5 Melaksanakan inspeksi rutin
6 Melaksanakan pemeliharaan
rutin
7 Melaksanakan uji fungsi dan Sesuai Kebutuhan
uji coba
8 Melaksanakan facility tour
rutin
9 Menindaklanjuti
permasalahan
10 Laporan triwulan
11 Evaluasi program tahunan Bulan Januari tahun berikutnya
V. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan peralatan medis di rumah sakit berkaitan dengan kebijakan dan prosedur mulai
dari pengadaan, pengujian, inspeksi, dan pemeliharaan.
1. Inventarisasi alat Medis
Inventaris alat medis dilakukan terhadap data-data seperti nama alat, tipe alat, no seri, lokasi,
tahun pengadaan, kondisi alat dan tingkat risiko alat dengan bantuan komputer. Peralatan
medik yang dimasukan dalam inventarisasi termasuk juga alat milik pihak ketiga (kerjasama
operasi atau sewa) dan peralatan hibah. Data inventaris sangat diperlukan, dengan tujuan
untuk menghitung beban kerja pemeliharaan, kebutuhan biaya pemeliharaan dan data
equipment record (riwayat alat) dan ketepatan untuk digantikan dengan alat yang baru.
2. Teknisi IPSMNP melakukan inspeksi setiap bulan terhadap peralatan kritikal (Defibrilator,
Incubator bayi, dan Ventilator) untuk mengetahui perkembangan kondisi peralatan tersebut.
Hasil inspeksi berupa data selanjutnya akan digunakan untuk perencanaan perbaikan dan juga
perencanaan kebutuhan rumah sakit .
Inspeksi harian dilakukan oleh petugas di satuan kerja dengan menilai kelengkapan alat dan
asesoris, kebersihan, kerapihan dan fungsinya.
3. Melakukan uji coba/uji fungsi untuk setiap alat baru selanjutnya disesuaikan dengan aturan
pabrik atau perencanaan rumah sakit, yang dilengkapi dengan data hasil inspeksi dan
pengujian serta dibuatkan rekomendasinya.
4. Dilakukan pemeliharaan terhadap peralatan tersebut sebagai tindakan pencegahan terhadap
peralatan tersebut dari kerusakan ataupun masalah kecil yang berdampak pada ketidakamanan
alat saat digunakan pada pasien. Jadwal pemeliharaan selalu ditepati oleh petugas. Semua
bukti pemeliharaan alat tercatat dan di buatkan rekomendasi untuk peralatan tersebut selalu
aman dan siap pakai. Pemeliharaan dapat berupa pemeliharaan fisik dan kalibrasi alat. Apabila
Pemeliharaan preventif dilakukan oleh pihak ketiga (contract service atau kerjasama operasi),
maka dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan harus disampaikan ke IPSMNP. Program
pemeliharaan keseluruhan dievaluasi setiap tahun berdasarkan hasil PM dan riwayat perbaikan
alat. Penetapan frekwensi pemeliharaan preventive peralatan kesehatan berdasarkan klasifikasi
ratio adalah sebagai berikut:
Risiko Alat Medik = Skor Fungsi + Skor Risiko Fisik + Skor Kebutuhan Pemeliharaan + Skor
Riwayat Kerusakan Alat
Tabel 3. Skoring Alat Medik Sesuai Fungsi
Kategori Deskripsi Fungsi Skor Contoh
Defibrillator, ventilator, pacemaker,
Life support (penunjang hidup) 10
infant incubator
Surgical and intensive care Electrosurgical unit, laser
9
Therapetik (bedah dan perawatan intensif)
Physical theraphy and Dialysis machine, infusion pump,
treatment (terapi fisik dan 8 traction unit, diathermy
pengobatan)
Surgical and intensive care EEG machine, noninvasive blood
monitoring (monitoring bedah 7 pressure monitor, x-ray generator
dan perawatan intensif)
Diagnostik Additional physiological adult scale, tympanic thermometer,
monitoring and diagnostic ultrasound unit
6
(monitoring fisik tambahan dan
diagnostik)
Analytical laboratory (analisa blood gas analyzer, clinical chemistry
5
laboratorium) analyzer, cell counter

Analitik Laboratory accessories (asesoris shaker, centrifuge, incubator,


4
laboratorium) microtome
Computers and related computer, ticket printer, QC system
3
(komputer dll)
Patient related and other X-ray view box, sterilizer, chair lift
(terkait pasien dll) 2
Lain-lain Non patient related (tidak ECG simulator, office equipment,
terkait pasien); Test equipment 1 kitchen equipment, UPS
(peralatan uji)

Tabel 4. Skoring Alat Medik Sesuai Risiko Fisik Terkait Penggunaan Klinis

Deskripsi risiko penggunaan Skor Contoh

Defibrillator, ventilator, anesthesia


Potensi kematian pasien 5
machine

Hypo/hyperthermia unit, laser,


Potensi cedera pasien atau operator 4
electrosurgical unit

Salah diagnosis atau terapi yang tidak ECG machine, blood gas analyzer,
3
tepat centrifuge

Kerusakan alat 2 Gel warmer, heat sealer, suction pump

Exam light, computer terminal, video


Risiko tidak signifikan 1
printer

Tabel 5. Skoring Alat Medik Sesuai Kebutuhan Pemeliharaan

Kebutuhan Pemeliharaan Skor Contoh

Luas: Memiliki komponen pneumatik, Dialysis machine, ventilator, anesthesia


5
mekanik atau fluid machine, x-ray table
Diatas rata-rata: Memiliki komponen Infant incubator, blood warmer, laser,
pneumatik, mekanik atau fluid tapi 4 portable x-ray system
terutama elektronik

Rata-rata: verifikasi kinerja dan uji Defibrillator, infusion pump,


3
keselamatan electrosurgical unit, traction unit

Lab microscope,scales, general medical


Dibawah rata-rata: Uji kinerja saja 2
device

Exam light, computer terminal, video


Minimal inspeksi visual 1
camera

Tabel 6. Skoring Alat Medik Sesuai Riwayat Kerusakan Alat


Frekuensi Kerusakan Alat Skor

Signifikan: Lebih dari 1 kali per 6 bulan +2


Moderate: 1 kali tiap 6-9 bulan +1
Rata-rata: 1 kali tiap 9-18 bulan 0
Minimal : 1 kali setiap 18-30 bulan -1
Tidak signifikan: Paling tidak 1 kali dalam 30 bulan -2
Hasilnya nilai skoring total < 5 berjumlah 125 alat, frekuensi PPM cukup 1 kali pertahun. Nilai
total skoring 5-9 berjumlah 410 alat, frekuensi PPM 2 kali pertahun. Nilai total skoring 10-19
berjumlah 198 alat, frekuensi PPM 3 kali pertahun. Dan nilai total skoring ≥ 20 berjumlah 2030
alat, frekuensi PPM 4 kali pertahun. Namun karena frekwensi pemakaian peralatan medic di
RSUP Sanglah yang cukup tinggi dan untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka
pemeliharaan alat medis dilakukan setiap 4 bulan sekali
5. Untuk alat yang rusak namun tidak mungkin diperbaiki, rumah sakit menarik alat tersebut dari
penggunaannya untuk selanjutnya dilakukan suatu proses sesuai ketentuan yang berlaku untuk
pemusnahan maupun pengeluaran alat tersebut dari rumah sakit
6. Produk/ peralatan yang ditarik dari peredaran
Rumah sakit mengeluarkan suat edaran untuk informasi bila ada alat yang ditarik oleh pabrik/
pemasok ke seluruh unit pelayanan pasien dan informasi pemberhentian pemakaian pada alat
tersebut. Selanjutnya kepala IPSMNP akan melaporkan kepada Direktur umum dan operasional
untuk penarikan alat tsb dari unit pelayanan. Alat-alat yang sudah ditarik akan dilaporkan oleh
direktur utama ke pabrik/ pemasok untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
VI. KOORDINASI DAN KEWENANGAN
1. Proses administrasi dan pengawasan dari pengelolaan peralatan medis dibawah tanggung
jawab kepala instalasi IPSMNP yang melakukan koordinasi kepada kepala bidang pelayanan
medis, Tim K3RS, dan Tim MFK
2. Ka IPSMNP membuat perencanaan kegiatan inspeksi, pemeliharaan.
3. Kegiatan inspeksi dan pemeliharaan peralatan medis dibuktikan dengan dokumentasi, dan
dilaporkan hasil dan rekomendasinya kepada direktur umum dan operasional. Laporan ini
menjadi satu dengan laporan perkembangan Penatalaksaan Fasilitas dan Keselamatan rumah
sakit
4. Hasil inspeksi dan pemeliharaan menjadi bahan untuk penyusunan pengadaan peralatan medis
rumah sakit

VII. PROGRAM REVIEW DAN EVALUASI


1. Inspeksi dilaksanakan oleh user, meliputi kebersihan fisik alat medis dan fungsi alat medis saat
dilakukan inspeksi, hasil inspeksi ditulis dalam file. Apabila dalam pelaksanaan inspeksi harian
terdapat ketidaksesuaian fungsi alat atau kerusakan, maka user melapor ke IPSMNP.
2. Tim IPSMNP melakukan pemeliharaan berkala setiap bulan dan melakukan pengelolaan
resiko untuk setiap alat yang ada
3. Pemeliharaan alat medis dilakukan setiap 4 bulan
4. Kalibrasi (ekternal) alat medis dilakukan setiap tahun oleh BPFK Surabaya atau vendor lain yang
telah tersertifikasi
5. Kalibrasi yang bersifat verifikasi dilakukan oleh teknisi IPSMNP
6. Membuat laporan hasil pemeliharaan setiap bulan yang juga digunakan sebagai bahan
penyusunan kebutuhan peralatan medis rumah sakit. Laporan monitoring dilaporkan secara
rutin setiap bulan ke manajer fasilitas dan Direktur umum operasional
7. Laporan tahunan dilaksanakan pada awal tahun berikutnya
8. Pendidikan dan ujian staf pengguna alat dikoordinasikan oleh Kepala instalasi kepada Ka Bag
Diklit yang dilakukan setiap 6 bulan .

VIII. PROGRAM PENDIDIKAN


Program pendidikan dilakukan dengan sasaran staff pengguna peralatan medis, teknisi peralatan
medis, serta kepala dan koordinator peralatan medis. Program pendidikan dilaksanakan dengan
tujuan meningkatkan kemampuan agar lebih terlatih dalam pengoperasionalan peralatan medis
meliputi ECG dan Defibrilator (bagi user), pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi peralatan medis
(bagi teknisi) dan pengelolaan peralatan medis (bagi kepala dan koordinator alat medis).
Perencanaan program pendidikan dapat dilihat pada table berikut:
NO Jenis Pelatihan Ruang Lingkup Sasaran Periode

1 Pelatihan untuk mengoperasikan ECG dan Staff Pengguna 6 bulan


peralatan medis Defibrilator peralatan medis

2 Pelatihan pemeliharaan dan Seluruh Teknisi peralatan medis 3 bulan


perbaikan peralatan medis (secara bergilir)

3 Pelatihan Kalibrasi peralatan Seluruh Teknisi peralatan medis 1 tahun


medis peralatan medis
4 Pelatihan menejemen Seluruh Kepala dan koordinator 1 tahun
pengelolaan peralatan medis peralatan medis alat medis

Tabel program pendidikan peralatan medis di rumah sakit


Program pendidikan untuk mengoperasikan alat medis dilakukan setiap 6 bulan sekali secara
global meliputi peralatan ECG dan Defibrilator. Hal ini disebabkan karena kedua peralatan tersebut
sering mengalami kerusakan hanya karena kesalahan dan pengoperasionalan. Sedangkan untuk
peralatan lain selain kedua alat tersebut, pelatihan dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh teknisi
peralatan medis bagi pengguna yang memerlukan.
Pelatihan pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis bagi teknisi dilaksanakan 3 bulan sekali
secara bergantian dengan tujuan agar seluruh teknisi peralatan medis dapat memiliki kompetensi
untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat medis.
Dengan adanya program pendidikan ini, diharapkan seluruh staff pengguna, teknisi maupun kepala
dan koordinator peralatan medis dapat memiliki kompetensi sesuai dengan tugasnya sehingga
resiko terhadap peralatan medis dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai