Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

PADA GIGITAN HEWAN ( ULAR)


Disusun Oleh Kelompok 3 :

AZLIA ARDIANTI
AGNES JULIANA
AJENG PRATIWI
EKA KURNIAWATI
 
DEFENISI

 Gigitan ular adalah suatu keadan yang disebabkan oleh gigitan


ular berbisa. Racun binatang adalah merupakan campuran dari
berbagai macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan
beberapa reaksi toksik yang berbeda pada manusia. Sebagian
kecil racun bersifat spesifik terhadap suatu organ, beberapa
mempunyai efek pada hampir setiap organ
ETIOLOGI
Terdapat 3 famili ular yang berbisa, yaitu Elapidae, Hidrophidae,
dan Viperidae. Bisa ular dapat menyebabkan perubahan lokal,
seperti edema dan pendarahan.

Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam :

a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)

b. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)

c. Bisa ular yang bersifat Myotoksin

d. Bisa ular yang bersifat cytotoksin

e. Bisa ular yang bersifat cytolitik


Patofisiologi
Bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, menimbulkan daya toksin. Toksik tersebut
menyebar melalui peredaran darah yang dapat mengganggu berbagai system. Seperti,
sistem neurogist, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan.

Pada gangguan sistem neurologis, toksik tersebut dapat mengenai saraf yang berhubungan
dengan sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan oedem pada saluran pernapasan,
sehingga menimbulkan kesulitan untuk bernapas.

Pada sistem kardiovaskuler, toksik mengganggu kerja pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan hipotensi. Sedangkan pada sistem pernapasan dapat mengakibatkan syok
hipovolemik dan terjadi koagulopati hebat yang dapat mengakibatkan gagal napas.
Manifestasi klinis
Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.
Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena
darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).

 Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu
terjadi oedem (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan
5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia (matirasa), paralysis (kelumpuhan
otot), pulselesness (denyutan).
Penatalaksanaan

Prinsip penanganan pada pasien gigitan ular:

1) Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular.

2) Menetralkan bisa.

3) Mengobati komplikasi.
Pertolongan pertama :

Pertolongan pertama, pastikan daerah sekitar aman dan ular telah pergi segera cari
pertolongan medis jangan tinggalkan korban. Selanjutnya lakukan prinsip RIGT, yaitu:

 R: Reassure: Yakinkan kondisi korban, tenangkan dan istirahatkan korban, kepanikan


akan menaikan tekanan darah dan nadi sehingga racun akan lebih cepat menyebar ke
tubuh. Terkadang pasien pingsan/panik karena kaget.

 I:  Immobilisation: Jangan menggerakan korban, perintahkan korban untuk tidak


berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30 menit pertolongan medis tidak datang, lakukan
tehnik balut tekan (pressure-immoblisation) pada daerah sekitar gigitan (tangan atau
kaki) lihat prosedur pressure immobilization (balut tekan).

 G: Get: Bawa korban ke rumah sakit sesegera dan seaman mungkin.

 T:  Tell the Doctor: Informasikan ke dokter tanda dan gejala yang muncul  ada korban.
Komplikasi

a. Syok hipovolemik

b. Edema paru

c. Kematian

d. Gagal napas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai