PENDAHULUAN
Di zaman era digital saat ini, sistem informasi memiliki peran tersendiri dalam
profesi keperawatan khususnya pada pelayanan keperawatan. Tidak dipungkiri bahwa
selama ini perkembangan sistem informasi keperawatan di negeri ini belum berjalan
dengan baik. Penggunaan sistem berbasis paper lebih meningkat dibandingkan
perekaman berbasis komputer meskipun transisi dari manual ke dokumentasi
elektronik telah berlangsung selama 15 tahun terakhir, sehingga perlunya penyegaran
dalam penerapan sistem informasi keperawatan untuk kelengkapan dokumentasi
keperawatan. Banyak masyarakat mengeluh dengan pelayanan kesehatan yang
diterimanya dari perawat. Untuk itu kinerja perawat perlu ditingkatkan sehingga
kualitas pelayanan asuhan keperawatan bisa diberikan dengan baik, untuk
menghasilkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Peningkatan
kualitas sistem informasi keperawatan merupakan salah satu solusi untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Standar pengetahuan perawat yang harus dimiliki diantaranya ilmu
biomedis, farmakologi, hukum, manajemen dan yang lainnya,. Sehingga di lapangan
perawat akhirnya harus memiliki kemampuan melakukan analisa kebutuhan pasien
dengan analisa keilmuan yang tepat dan benar. Perawat melakukan interaksi di rumah
sakit selama 24 jam, sehingga tahu pada setiap perubahan respon pasien. Kebutuhan
pengobatan yang dilakukan oleh dokter akan memberikan respon terhadap pasien,
sehingga perawat melakukan fungsi advocacy pasien sehubungan dengan pengobatan
yang diberikan oleh dokter.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2
2.2. Tujuan
3
2.3. Dampak Informasi Teknologi Terhadap Keperawatan
4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
b. Telehealth
Penyediaan layanan kesehatan dan informasi yang terkait melalui teknologi
telekomunikasi. Telehealth dapat menggunakan telepon, atau dengan menggunakan
videoconference. Telehealth merupakan perluasan daritelemedicine. Perbedaannya
adalah telemedicin berfokus pada pengobatan/kuratif
sedangkan telehealthmenitikberatkan pada aspek preventif, promotif dan kuratif.
4
Dengan menggunakan telehealth pemberi layanan kesehatan kesehatan dapat
melakukan monitoring pasien dari jarak jauh, seperti memonitor tanda-tanda vital
pasien, berat badan, tekanan darah, nadi dan indikasi lain yang merupakan tanda-
tanda yang emergensi serta keluhan pasien dan obat-obatan. Pasien yang berada di
rumah dapat berkomunikasi dengan pemberi layanan kesehatan menggunakan media
ini.
d. Robot perawat
Memberi peran baru bagi perawat spesialis di ruang operasi yang berkenaan dengan
robot adalah sebagai koordinator perawatan bagi pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi dibantu oleh robot dan melakukan penelitian efektivitas penggunaan
robot pada tindakan operasi.
Kemajuan teknologi seperti robot hanya sebatas untuk membantu pekerjaan
perawat tidak untuk menggantikan perawat. Perawat adalah peran aktif sementara
5
2.5. Sistem Informasi dalam Asuhan Keperawatan
6
Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan
menggunakan Nursing Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat
tujuan, perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia pada masing-masing
diagnosa keperawatan (Maria, 2009).
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan
menggunakan label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan
aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan
dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut. Yang istimewa dalam sistem ini
adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan
keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga
tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah
memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat
tinggal mendokumentasikan dalam SI Keperawatan. Artinya penulisan
implementasinya juga dibakukan sehingga perawat yang bertugas mengetik sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Evaluasi kriteria, skala, dan target. Setelah perawat
menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada hari berikutnya
tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien, antara 1 – 5, disesuaikan
dengan kondisi pasien.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Keimpulan
Pendokumentasian keperawatan merupakan hal yang penting dalam
menunjang peningkatan mutu asuhan keperawatan, dan secara umum dapat
berkontribusi terhadapmutu pelayanan kesehatan. dengan adanya perkembangan
teknologi sistem informasi keperawatan, maka pendokumentasian asuhan
keperawatanyangsebelumnyadilakukan secara konvensional maka akan beralih ke
pendokumentasian berbasiskomputer, sehingga perawat dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara profesional kepada pasien.
3.2. Saran
Perlunya memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi
mengenai pentingnya sistem informasi manajemen keperawatan.
Peningkatan kemampuan perawat dalam menggunakan komputerisasi sehingga
bisamemaksimalkan dalam pelaksanaan sistem informasi keperawatan.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait sistem informasi keperawatan
yangdilakukan di rumah sakit untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan terkait
denganasuhan keperawatan dan juga berkontribusi positif bagi pengembangan
sisteminformasi keperawatan.