Tanggal Ibadah : 25 Januari 2022 Sumber Firman : Roma 6:1-11 Pengkotbah : Hendra Thamrindinata,S.Si.M.Div.M.A.( Th) Thema Kotbah : The Holistic Dimension of Sanctification Ringkasan Khotbah :
Kita akan mencoba untuk menguduskan seluruh aspek kehidupan
melalui integrasi pendidikan Kirsten yang Christ center. Pengudusan menurut pengakuan Westminster secara ringkas adalah suatu karya dari Roh Kudus yang melibatkan kita sehingga kita semakin dimampukan untuk lepas dari dosa, melakukan naturnya seturut kehendak Allah, dan melakukan apa yang menjadi kehandakNya. Kehidupan kita saat ini sebenarnya sedang berada di bawah upaya pengudusan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sebab tidak ada seorang pun yang bisa menguduskan dirinya sendiri, hanya melalui Roh Kudus sajalah melalui pengorbanan Yesus Kristus yang bisa menguduskan dan meliharbarukan manusia. Dengan demikian, hanya karena anugerah Allah saja kita bisa dibangkitkan dari dosa dan duduk bersama- sama dengan Allah. Permulaan kehidupan kita haruslah dikerjakan oleh Roh Kudus, yang menanamkan prisnsip dalam hati kita, serta memberikan spirit untuk melakukannya, melembutkan hati kita, memampukan dan memotivasi kita untuk mematuhi Tuhan. Dalam kelahiran kembali Roh Kudus mempersatukan kembali dengan Allah, melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Tanpa kesatuan ini, kita tidak akan dapat merasakan karya-karya Allah dalam hidup kita. Namun ketika kita telah memperoleh hidup baru, kita akan diangkat menjadi anak-anak Allah, dan Roh Kudus secara berkelanjutan dan progresif akan terus-menerus menguduskan hidup kita. Hal ini juga berarti bahwa dalam keseharian kita, kita berjalan dengan Yesus Kristus untuk melanjutkan hidup dan berjuang melawan dosa. Roma 6, kita bukan lagi manusia lama, karena kita sudah mati bagi Kristus dan menyalibkan manusia lama itu. Sekarang kita adalah manusia baru, namun kita terus-menerus berjuang melawan dosa, maka dari itu kita harus terus-menerus mengimplikasikan pengorbanan Krsitus. Hal inilah yang disebut dengan pengudusan, jika kita setia dan konsisten dalam mengimplikasikan hal ini, maka kita akan menjadi semakin serupa dengan Kristus, dan menghasilkan buah. Oleh karena itu, kira perlu untuk serius dengan pengudusan ini. Kita perlu terus-menerus berkolaborasi dengan Roh Kudus agar bisa menghidupi kehidupan baru yang sudah dianugerahkan Kristus. Jika kita setia untuk melakukan implikasi-implikasi ini, maka itu menjadi asurans bagi kita bahwa kita adalah kaum pilihan Allah. Kaum pilihan Allah punya ciri-ciri bahwa terus tergantung dengan Allah, sama seperti anak kecil. Selalu akan lapar dan haus akan firman Tuhan, mau untuk menghidupkan implikasi-implikasi hidup baru, dan punya kepastian di dalam hati bahwa Roh Kudus terus bekerja menguduskan. Kita bisa berkolaborasi dengan Roh Kudus melalui firman Tuhan (Yohanes 17:17). Selanjutnya, melalui iman kita sendiri. Iman mengaproriasi kita, dan merupakan fondasi yang mendasari kelangsungan hubungan kita dengan Kristus. Pengudusan bisa juga terjadi melalui komunitas kita. Interaksi yang terjadi, saling membangun, dan menegur akan semakin meneguhkan kita untuk tumbuh dalam pengudusan. Oleh karena itu, kita perlu mematikan keinginan daging dan jangan mendukakan Roh Kudus. Selalu ingat bahwa kita telah mati dan bangkit bersama-sama dengan Kristus. Tujuan akhir dari pengudusan ini adalah kita semakin serupa dengan Kristus, terus bertumbuh dalam iman kita. Namun tidak hanya terbatas pada diri dan komunitas Kristen, tapi juga pengudusan punya tujuan yang ultimat yaitu punya dimensi kosmik. Karena melalui pengudusan, Tuhan merestorasi seluruh ciptaan dari dosa. Maka pengudusan punya arti yang lebih luas, yaitu karya Roh Kudus yang di dalam dan melalui umat Allah, merestorasi seluruh aspek/ciptaan Allah. Banyak aspek yang bisa kita lihat, baik keluarga, sosial, hukum, politik, pemerintahan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dll (semua aspek ini punya creation order). Kita perlu untuk berperan dalam karya pengudusan dalam aspek- aspek tersebut yang tidak berjalan sesuai dengan creation ordernya. Sebagai dosen, kita bisa berpartisipasi dalam proses pengajaran, misalnya mengarjarkan tentang akibat dari tindakan fraud atas laporan keuangan dan melatih kejujuran dan intergritas mental para mahasiswa. Termasuk UPH yang punya tujuan untuk menjadi Christ Center University, merupakan upaya untuk bekerja dalam pengudusan ciptaan Allah. Kita semua punya tanggung jawab untuk menguduskan ciptaan Allah di manapun kita ditempatkan.