RINGKASAN KOTBAH “ THUESDAY CHAPEL” UPH KAMPUS SURABAYA.

TUGAS PRIBADI RESUME KOTBAH

THUESDAY CHAPEL

Nama Dosen/ Staf : Frandy Karundeng

Tanggal Ibadah : 18 Januari 2022
Sumber Firman : Galatia 6 : 11-18
Pengkotbah : Niel Nielson, PhD
A Conclusion Of The Letter : Paul’s Final Remark on The True
Thema Kotbah :
Motive Of The Judaiser In Contras to this Own.
Ringkasan Khotbah :

Inti dari agama adalah apa yang bisa kita banggakan di hadapan
Tuhan. Kadang kali kita berbuat baik hanya dimotivasi untuk kebaikan
diri sendiri dan menghindari dari hukuman. Kita juga membuat hukum,
hanya yang bisa kita patuhi, dan yang tidak bisa, tidak dijadikan sebagai
hukum yang harus dilakukan. Lebih parahnya lagi, kita memaksa orang
lain untuk mematuhinya, padahal kita sendiri tidak mematuhinya, hal ini
dilakukan untuk menutupi kelemahan diri dan bermegah atasnya.
Dua pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah pertama,
apakah saya lebih bersemangat dan bersukacita oleh tanda-tanda iman
luaran semata dibandingkan hubungan pribadi yang sejati? Kedua,
apakah cara saya berdoa dan berbicara ternatang Allah di depan umum
dan berbicara secara pribadi? Keduanya hanyalah kebenaran perforamtif.
Tidak sama seperti Paulus, yaitu dia telah mati bagi kebanggan dunia ini,
tapi bermegah karena pengorbanan Krsitus di kayu salib dan anugerah
yang telah diberikanNya. Segala hal yang kita megahkan di luar Allah
adalah hal yang berbahaya. Melainkan bermegah di dalam salib Kristus,
memuji dan meninggikan Kristus maka kita sedang menjadi bagian pada
kebahagiaan surga saat ini.
Ada damai sejahtera dan rahmat bagi semua orang yang hidup
menurut aturan iman. Siapapun kita, apabila kita bermegah pada salib
Kristus dan hidup dalam imanNya, maka merupakan bagian dari Allah
yang sejati. Maka, kasih karunia Tuhan Yesus akan menyertai kita
semua. Oleh karena itu, janganlah kita bermegah diri atas tindakan dan
pencapaian kita, melainkan bermegah di dalam Kristus saja, sebab hanya
pada kaki salib Yesus, ada perlindungan berlindung.