Anda di halaman 1dari 16

TABUNGAN DALAM NEGERI

CHAPTER 6
Capital Fundamentalism; pendekatan pembangunan
PENGANTAR
ekonomi yg menekankan pada proses pembentukan
modal, makin banyak persediaan modal di satu
negara – pembangunan ekonomi akan makin bagus

Sebagai aliran ilmu ekonomi yg paling banyak dianut, karena :


-Memiliki landasan kuat dari teori modernisasi ekonomi
-Sejalan dgn kondisi ekonomi dunia, negara berkembang membutuhkan
suntikan modal asing untuk merangsang timbulnya arus tabungan
domestik
-Kerangka kerjanya cukup fleksibel utk memasukkan gagasan baru dlm
ilmu ekonomi yg lahir pada tahun 1960-an (mis: gagasan modal
insani/human capital).
Perlu Gagasan Baru dalam Capital Fundamentalism

Tingginya tingkat Proyek investasi raksasa Negara-negara tuan rumah


pembentukan modal tidak dari asing berdampak kecil (biasanya negara dgn
menjamin pertumbuhan bagi pertumbuhan ekonomi sumberdaya alam melimpah),
ekonomi yang adil (sedikit bila kebijakan-kebijakan akhirnya hanya mendapat
lapangan kerja baru dan negara tuan rumah sangat bagian sangat sedikit dari
lemah distribusi lemah dalam menetapkan proyek-proyek investasi
pendapatan); sistem bagi hasil; asing.
POKOK BAHASAN
1.) Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
a. Efisiensi Penggunaan Modal
b. Rasio investasi di Negara Sedang Berkembang
2.) Sumber Tabungan Dalam Negeri
a. Tabungan Domestik
b. Tabungan Pemerintah
c. Tabungan Swasta
3.) Faktor Penentu Tabungan Swasta
a. Perilaku Tabungan Rumah Tangga
b. Perilaku Tabungan Perusahaan
Investasi dan
pertumbuhan
ekonomi
Setengah dari pertumbuhan pendapatan
Namun pada tahap selanjutnya,
agregat pada 9 negara maju
pertumbuhan produktivitas (modal insani)
disebabkan oleh ekspansi input modal
jauh lebih penting dari pembentukan modal.
fisik riil;
Banyak studi mengungkapkan rendahnya
Akumulasi modal tidak lagi dilihat sebagai
tingkat investasi di AS mjd penyebab pokok
“obat mujarab” bagi NSB, tingkat
menurunnya pertumbuhan pendapatan
pertumbuhan ekonomi yg mantap dlm jangka
perkapita negara tersebut;
panjang hanya bs terjadi jika masyarakat
Pada negara berkembang, pengaruh mampu mempertahankan proporsi investasi
pembentukan modal thd pertumbuhan yg cukup besar dari GDP-nya (>15%)
ekonomi cukup teramati khususnya pada
tahap-tahap awal pembangunan ekonomi;
a. Efisiensi penggunaan modal
- Jika menginginkan pertumbuhan pendapatan agregat riil 6 %,
maka kebutuhan investasi tdk hanya ditentukan oleh
tabungan yg tersedia, juga oleh lingkungan tempat
pembentukan modal tsb
- Di NSB penggunaan modal yang langka akan efektif bila
dikombinasikan dengan tenaga kerja yang melimpah
- Penggunaan modal sec efisien membutuhkan keadaan dimana
modal tsb dikombinasikan dgn faktor-faktor produksi lainnya
dalam proporsi yg selaras dgn tersedianya sumber daya
ekonomi yg dimiliki.
b. rASIO INVESTASI DI NSB
Rasio Investasi Ideal untuk Negara
Sedang Berkembang :
Dalam kondisi surplus tenaga kerja,
pertumbuhan pendapatan per kapita riil
sebesar 4 % per tahun tdk bisa terjadi
sepanjang waktu tanpa adanya rasio
investasi sekurang-kurangnya 15 % di dlm
pereknomian yg menekankan pendekatan
padat tenaga kerja dan 25 % pada
strategi-strategi padat modal.
2. Sumber tabungan dalam negeri
- NSB membiayai rasio investasi-GDP mereka yang tinggi
dengan cara mengintensifan usaha-usaha mobilisasi
tabungan dari berbagai sumber, baik tabungan domestik
maupun tabungan asing/luar negeri, tabungan pemerintah
ataupun tabungan swasta.
- Sumber tabungan yg diandalkan masing-masing NSB
tergantung pada faktor-faktor : kekayaan sumberdaya
alam, komposisi sektoral GDP, sifat kebijakan mobilisasi
tabungan dari pemerintah.
Taksonomi Tabungan Dalam Negeri
Tabungan negara (S) = tabungan domestik (Sd) + tabungan asing (Sf )
Tabungan domestik (Sd) = tabungan pemerintah (Sg) + tabungan swasta (Sp)
Tabungan pemerintah (Sg) = tabungan anggaran (Sgb) + tabungan bumn (Sge)
Tabungan swasta (Sp) = tabungan perusahaan (Spe) + tabungan rumahtangga (Sph)
Tabungan asing (Sf ) = tabungan pem asing (Sfo) + tabungan swasta asing (Sfp)
Tabungan swasta asing (Sfp) = investasi asing (Sfpe) + pinjaman komersial eksternal (Sfpd)

S = [(Sgb + Sge) + (Spe + Sgh)] + (Sfo + Sfpd + Sfpe)


b. tabungan pemerintah
- Ekspansi investasi yg dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi tdk akan berhasil tanpa
adanya usaha keras utk meningkatkan pangsa tabungan pemerintah dalam GDP
- Pertumbuhan tabungan swasta dikendalai oleh hasrat konsumsi kelompok kaya yang besar yg
harusnya punya kapasitas menabung besar
- Terbatasnya persedian tabungan luar negeri mengharuskan pendonor dan perencana ekonomi
berfokus pada pentingnya mobilisasi tabungan pemerintah, yg paling sering melalui peningkatan rasio
pengumpulan pajak thd GDP, reformasi struktur pajak, dan –jika mungkin- peningkatan tingkat pajak
- Rasio pajak menjadi indikator bagi negara pendonor untuk melihat komitmen negara yang layak untuk
diberi suntikan bantuan dana
- Cara peningkatan rasio pajak hanya berhasil jika konsumsi pemerintah ditekan, khusus untuk negara
iran venezuela dan indonesia karena sumberdaya alam minyak harha meningkat
TABUNGAN SWASTA DOMESTIK
Sebagai sumber dana kedua setelah tabungan
pemerintah dan bantuan asing dlm pembiayaan
investasi, namun di banyak NSB tabungan swasta
memainkan peran utama dalam pembentukan modal
dalam negeri

Tetapi sulit menentukan komponen yg berperan


lebih penting
–tabungan rumah tangga ataukah tabungan
swasta.
3. Faktor Penentu Tabungan Swasta
a. Perilaku Tabungan Rumah Tangga
Semua teori perilaku tabungan rumah tangga
menjelaskan 3 pola berikut :
1. Dalam suatu negara pada suatu waktu tertentu,
fraksi pendapatan yg ditabung oleh rumah tangga
berpendapatan lebih tinggi cenderung lebih besar
ketimbang rumah tangga yg berpendapatan rendah
2. Dalam suatu negara, rasio tabungan rumah
tangga cenderung konstan sepanjang waktu
3. Rasio tabungan rumah tangga bervariasi antar
negara tanpa menunjukkan adanya hubungan yang
jelas dengan pendapatan.
b. hipotesis pendapatan absolut
- Hipotesa pendapatan absolut (Keynes): hasrat menabung meningkat sejalan dengan
peningkatan pendapatan.
- Hipotesia pendapatan relatif (Duesenberry): jika pendapatn tumbuh dlm jangka waktu
yg panjang, konsumen akan menyesuikan prilaku belanja ke tingkat konsumsi yg lebih
tinggi, tp dalam jangka pendek enggan menurunkan/ menaikkan konsumsi meski
pendapatan naik/turun
- Hipotesa pendapatan permanen (Friedman): tabungan berasal dari pendapatan tidak
tetap
- Hipotesa tabungan-kelas (Kaldor) : prilaku menabung dipengaruhi tingkat kelas
ekonomi, buruh cenderung memiliki hasrat menabung rendah dari kaum highclass
c. Perilaku Tabungan Perusahaan

- Tidak banyak variabel yang mempengaruhi pola hasrat


menabung perusahaan, hanya variabel kebijakan insentif
disinsentif perpajakan
- Di banyak negara dunia, rasio tabungan perusahaan dalam
GDP < 20% di negara maju; < 5% di NSB
- Hanya ada sedikit perusahaan di NSB, lbh banyak berupa
korporasi yang lebih banyak memberikan tabungan dlm negeri
dgn rasio mencapai 50% dalam GDP
Thank You
See You Next Week

Anda mungkin juga menyukai