Anda di halaman 1dari 21

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Penulisan makalah yang berjudul “SUMBER PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN“ ini bertujuan untuk mengetahui dari mana sumber dana

untuk pembangunan di Indonesia.

Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah

ini, dan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang dikarenakan kemampuan kami

yang terbatas. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang positif dari

pembaca.

Makalah ini kami harapkan dapat memberi manfaat bagi kami dan juga

bagi para pembaca, semoga makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengembangkan dan meningkatkan prestasi yang akan datang, khususnya dalam

bidang ilmu ekonomi pembangunan.

Padang, 15 November 2014

(Penulis)

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

I.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Tabungan dalam Negeri5

2.1.1 Hubungan Antara Investasi dengan Pertumbuhan Ekonomi 5

2.1.2 Sumber Tabungan dalam Negeri 6

2.1.3 Perilaku Tabungan Rumah Tangga 8

2.2 Sumber Dana dari Luar Negeri 11

2.2.1 Lembaga-Lembaga Bantuan Internasional 12

2.2.2 Dampak Bantuan Luar Negeri Terhadap Pembangunan 14

2.3 Transnational Corporation 15

2.3.1 Peranan TNC dalam Perekonomian Dunia 16

2.3.2 TNC Negara Sedang Berkembang 19

BAB III PENUTUP 20

3.1 Kesimpulan 20

3.2 Saran 20

DAFTAR PUSAKA 21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan khusus dalam pembangunan

ekonomi, kesejahteraan akan membuat stabilitas keamanan dan eksistensi sebuah

negara lebih terjamin. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pemerintah harus

mengambil kebijakan ekonomi melalui pendekatan-pendekatan pembangunan

ekonomi di negara tersebut.

Pendekatan pembangunan ekonomi yang menekankan pada pentingnya

proses pembentukan modal mungkin merupakan pendekatan yang paling

berpengaruh dan bertahan lama karena, bila dibandingkan dengan pendekatan

lain, pendekatan ini mempunyai landasan teoritis yan gcukup kuat seperti

ditunjukkan oleh model Harrod-Domar, model ini menunjukkan hubungan antara

pertumbuhan investasi dengan pendapatan nasional.

Keterbatasan modal dinilai sebagai satu-satunya hambatan pokok bagi

percepatan pembangunan ekonomi di setiap negara. Oleh karena itu, pentingnya

modal awal dan perlunya suntikan awal modal asing (terutama bantuan luar negeri

yang cukup besar). Dengan demikian untuk memperoleh sumber pembiayaan atau

dana pembangunan tersebut diperlukanlah tabungan dalam negeri, sumber dana

dari luar negeri dan transnational corporation.

Tabungan dalam negeri merupakan sumber modal awal untuk

pembangunan di suatu negara. Namun jika dana dari dalam negeri tidak

3
mencukupi maka pemerintah mengambil kebijakan untuk meminjam dana ke luar

negeri. Atau pemerintah juga dapat menggunakan dana dari negara yang memiki

hubungan kerjasama dengan negara kita.

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan secara rinci

tentang sumber-sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan,

baik itu yang berasal dari tabungan dalam negeri, sumber dana dari luar negeri,

maupun transnational corporation.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan tabungan dalam negeri sebagai sumber

dana pembangunan
b. Apa yang dimaksud dengan sumber dana pembangunan dari luar

negeri
c. Apa yang dimaksud dengan sumber dana pembangunan dari

transnational corporation.

1.3 Tujuan
a. Memberikan penjelasan mengenai sumber dana pembangunan dari

tabungan dalam negeri


b. Memberikan penjelasan mengenai sumber dana pembangunan dari

luar negeri
c. Memberikan penjelasan mengenai sumber dana pembangunan dari

transnational corporation

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tabungan dalam Negeri

2.1.1 Hubungan antara Investasi dengan Pertumbuhan Ekonomi

4
Kita tidak perlu harus menjadi pengikut aliran fundamentalisme modal

jika hanya ingin memahami betapa pentingnya peranan tabungan dan modal bagi

pertumbuhan ekonomi. Keterkaitan antara tabungan, modal, dan pertunbuhan

ekonomi telah ditunjukkan dengan baik sekali oleh pengalaman masyarakat

industri. Misalnya, sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa sekitar

setengan dari pertumbuhan pendapatan agregat pada 9 negara maju sejak 1975

disebkan oleh ekspansi input modal fisik riil.

Bukti yang ada menunjukkan bahwa dampak pembentukan modal

terhadap pertumbuhan ekonomi juga cukup baik. Khusunya pada tahap awal

pembangunan ekonominya. Sementara itu, pada tingkat pendapatan yang lebih

tinggi pertumbuhan produktifitas nampaknya jauh lebih penting ketimbang proses

pembentukan modal.

Dalam setiap kasus, akumulasi modal tidak lagi dilihat sebagai obat

mujarab, meskipun jelas bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang mantap dan

kuat dalam jangka panjang hanya bisa terjadi jika masyarakat mampu

mempertahankan proporsi investasi yang cukup besar dari GDPnya. Proporsi ini

jarang kurang dari 15%, pada banyak kasus bisa setinggi 25%, tergantung

lingkungan di mana akumulasi modal terjadi dan tergantung pada beberapa

tingkat pertumbuhan ekonomi yang diinginkan untuk mencapai tujuan pokok

masyarakat.

2.1.2 Sumber Tabungan dalam Negeri

Negara sedang berkembang mampu membiayai rasio investsi-GDP mereka

yang tinggi dengan cara menginvestasikan usaha mobilisasi tabungan dari

5
berbagai sumber, baik tabungan domestik maupun tabungan asing, tabungan

pemerintah, atau tabungan swasta.

Secara sederhana, keterangan:


S = jumlah tabungan yang tersedia di suatu negara,

Sd = jumlah tabungan domestik,

S = Sd + Sf Sf = jumlah tabungan luar negeri.

Tabungan domestik bisa dibagi menjadi dua komponen yakni tabungan

pemerintah (Sg) terdiri dari tabungan anggaran atau bujeter (Sgb) yang diperoleh

dari kelebihan penerimaan pemerintah atas konsumsinya, di mana konsumsi

pemerintah didefinisikan sebagai semua pengeluaran pemerintah dalam bentuk

uang ditambah semua aliran modal keluar untuk pembelian peralatan militer dan

tabungan swasta (Sp).

Tabungan suatu negara bisa menjadi positif walaupun anggaran

pemerintah secara keseluruhan bersifat defisit, karena di dalam anggaran

pengeluaran tersebut termasuk aliran modal keluar, atau investasi yang

menggambarkan penggunaan tabungan pemerintah. Beberapa negara tabungan

perusahaan milik pemerintah juga punyai kontribusi terhadap tabungan

pemerintah.

Tabungan swasta domestik juga diperoleh dari dua sumber yakni tabungan

perusahaan (Spc) yaitu laba yang ditaha oleh perusahaan dan tabungan rumah

tangga (Sph) yang meliputi hasil perusahaan yang bukan korporasi terdiri atas

usaha pribadi, partnership, dan lainnya. Untuk negara sedang berkembang bisnis

6
non korporasi jauh lebih dominan. Tabungan asing/ luar negeri juga bersal dari 2

sumber utama yakni tabungan pemerintah asing (Sfe) atau bantuan luar negeri, dan

tabungan swasta asing (Sfp) yang terdiri dari investasi asing terutama oleh

perusahaan trans-national dan pinjaman komersial eksternal (Sfpd)

Lebih rincinya

S = {(Sgb + Sge) + (Spc + Sph) + (Sfo + Sfpd + Sfpe)

S = jumlah tabungan yang tersedia di suatu negara,

Sgb = jumlah tabungan anggaran,

Sge = jumlah tabungan perusahaan milik pemerintah,

Spc = jumlah tabungan peusahaan,

Sph = jumlah tabungan rumah tangga,

Sfo = jumlah tabungan pemerintah asing,

Sfpd = jumlah pinjaman komersial eksternal,

Sfpe = jumlah investasi asing.

2.1.3 Perilaku Tabungan Rumah Tangga

Semua teori perilaku tabungan rumah tangga berusaha untuk menjelaskan 3 pola

berikut:

1. Dalam suatu negara pada suatu waktu tertentu, fraksi pendapatan yang

ditabung oleh rumah tangga yang berpendapatan lebih tinggi cenderung

lebih besar ketimbang yang rendah.

7
2. Dalam suatu negara, rasio tabungan rumah tangga cenderung konstan

sepanjang waktu.

3. Rasio tabungan rumah tangga bervariasi antar negara tanpa menunjukkan

adanya hubungan yang jelas dengan pendapatan.

Ada 4 alternatif perilaku tabungan rumah tangga:

1. Hipotesis pendapatan absolut (Keynes)

Tingginya tingkat tabungan rumah tangga tergantung pada besarnya

pendapatan yang siap dibelanjakan. Hasrat menabung dari pendapatan

akan meningkat sesuai tingkat pendapatan.

S = a + s.Yd

Keterangan: S = tabungan,

a = konstanta (a>0),

s = hasrat menabung marginal (0<s<1),

Yd = disposible income.

Perumusan ini cukup baik untuk menggambarkan perilaku tabungan

rumah tangga dalam jangka pendek, tidak untuk jangka panjang. Perumusan ini

hanya menjelaskan pola tabungan rumah tangga yang pertama, tidak dua dan tiga.

2. Hipotesis pendapatan relatif (Duesenberry)

8
Hipotesis ini menganggap bahwa konsumsi dan tabungan tidak hanya

bergantung pada pendapatan sekarang tapi juga sebelumnya dan perilaku

konsumsi masa lalu.

C1 = a + s.Y1d + b. Ch

Dimana: C1 = konsumsi periode 1,

Y1d = pendapatan periode 1,

Ch = tingkat konsumsi yang tinggi terdahulu, 0<s<1, dan 0<b<1.

Jadi, fungsi konsumsi (tabungan) jangka pendek pada perekonomian

cenderung bergerak ke atas seperti roda bergerigi sepanjang waktu. Jika

pendapatan tumbuh dalam janga waktu panjang, konsumen akan menyesuaikan

perilaku belanja mereka ke tingkat konsumsi yang lebih tinggi. Namun dalam

jangka pendek mereka enggan untuk menurunkan tingkat konsumsi meski

pendapatan turun sewaktu-waktu.

3. Hipotesis Pendapatan Permanen (Friedman)

Friedman menganggap bahwa individu dapat memperkirakan besarnya

aliran pendapatan di sepanjang hidup mereka, dan bahwa mereka

menyesuaikan tingkat konsumsinya dengan apa yang mereka anggap

pendapatan normal, atau pendapatan permanen, dan cenderung stabil

setiap waktu. Jadi tiap tabungan yang timbul terutama sekali berasal dari

pendapatan tidak tetap, pendapatan tak tertuga, tak berulang seperti

kenaikan nilai aset, perubahan harga relatif, menang undian, dan rezeki

9
nomplok lainnya. Dan menurutnya individu dianggap menabung 100%

dari pendapatan tidak tetap.

S = a + b1 + Yp + b2. Yt
Dimana:

S = tabungan,

a = konstanta.

Yp = pendapatan permanen, dan

Yt = pendapatan tidak tetap

Dalam versi yang paling ekstrim b1 = 0 dan b2 = 1, sehingga semua

tabungan timbul dari komponen pendapatan tidak tetap dan semua komponen ini

ditabung.

4. Hipotesis tabungan-kelas (Kaldor)

Pendekatann ini menganggap perilaku konsumen dipengaruhi oleh kelas

ekonomi. Pra pekerja yang menerima pendapatan sebagai tenaga kerja,

dianggap mempunyyai hasrat menabung yang jauh lebih rendah ketimbang

kapitalis, yang banyak merima pendapatan dari kekayaan seperti laba,

bunga uang, sewa.

S = sw.L + sc. P

Dimana:

Sw = hasrat menabung para pekerja atas pendapatan,

10
Sc = hasrat menabung kapitalis,

L = upah,

P = pendapatan dari kekayaan (property), dan 0<sw<sc<1.

2.2 Sumber Dana dari Luar Negeri

Negara yang belum mampu menghimpun dana domestik secukupnya untuk

mendorong pertumbuhan ekonominya bisa mencari sumber pembiayaan dari

negara lain. Bantuan asing adalah meliputi bantuan yang bersumber dari

pemerintah maupun swasta. Bantuan dari pemerintah punya syarat longgar seperti

hibah semata-mata, pinjaman dengan tingkat bunga rendah, jangka waktu

pembayaran lebih lama dibanding pinjaman pasar modal swasta internasional.

2.2.1 Lembaga-lembaga Bantuan Internasional

1. The Asian Development Bank (ADB)

Berdiri pada 1966, bertugas meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta

bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan di asia. ADB adalah

lembaga pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran

dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis kepada NSB

menjadi anggotanya. ADB juga beranggotakan negara non-asia, yang sangat

banyak membantu permodalan ADB.

Fungsi dan tujuan ADB:

11
a. Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia

untuk tujuan pembngunan

b. Memanfaatkan sumber dana yang tersedia untuk membiayai

pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia.

Berupa berbagai proyek dan program regional yang berperan secara

efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang selaras di wilayah tersebut

secara keseluruhan. Dan yang diutamakan adalah kebutuhan dari negara

kecil atau yang sulit berkembang di Asia.

c. Memenuhi permintaan negara anggota untuk membantu mereka dalam

mengkoordinasikan kebijaksanaan dan rencana pembangunan dengan

tujuan lebih memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, menyehatkan

perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri

terutama di Asia sendiri.

d. Memberi bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan

melaksanakan berbagai program dan proyek pembangunan, termasuk

merumuskan usulan bagi proyek tertentu.

e. Bekerja sama dengan PBB, dan badan organisasi di bawah PBB terutama

ECAFE dengan berbagai lembaga internasional lainnya, swasta atau

pemerintah.

f. Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberi berbagai jasa lainnya

sesuai dengan tujuan ADB.

2. Bank Dunia

12
Juli 1944, 44 Negara mendirikan United Nations Monetary and Financial

Conference di Bretton Woods, USA, dirancang anggaran dasar yaitu dengan

terbentuknya dua lembaga keuangan international, yaitu:

1. IMF (International Monetary Fund)

2. IBRD (International Bank for Recontruction and Development)

Dengan tujuan yang berbeda, mereka memiliki tujuan prinsip yang sama

yaitu untuk menyediakan peralatan moneter dan keuangan yang dapat

memungkinkan negara bekerja sama menuju ke arah kemakmuran dunia, melalui

dukungan terhadap stabilitas nasional dan memimpin perdamaian di seuruh dunia.


Bank dunia didirikan sebagai lembaga investasi international jenis baru

untuk memberikan atau menjamin kredit yang ditujukan untuk proyek

rekonstruksi dan pertumbuhan yang produktif. Dananya berasal dari modal bank

sendiri, terdiri atas konstribusi pemerintah negara asing dan mobilisasi modal

sendiri. Semula sumber yang dimiliki ditujukan untuk membantu proses

rekonstuksi bagi negara yang menderita akibat perang.


Tugas prinsip dari Bank Dunia adalah memberikan pinjaman untuk proyek

produktif demi pertumbuhan ekonomi di NSB yang menjadi anggotanya. Dewan

komisaris memiliki kekuasaan mengakui anggota baru Bank Dunia. Bank Dunia

berlaku sebagai agen pelaksana untuk studi kelayakan sebelum penanaman modal

dilaksanakan oleh UNDP. Para staff dari UNESCO bekerja sama secara ekstentif

dengan Bank Dunia dalam mengidentifikasikaan dan menyiapkan proyek di

bidang pertanian dan pendidikan.


IMF merupakan badan perwakilan Bank Dunia, didirikan bersama. IMF

menitikberatkan pada masalah moneter dan Bank Dunia pada pembangunan

perekonomian. Tujun utama IMF meningkatkan kerja sama moneter internasional,

13
mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan yang seimbang dalam perdagangan

internasional, meningkatkan stabilitas kurs, menurunkan restriksi kurs dan

memperbaiki ketidakseimbangan neraca pembayaran, membantu usaha untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara anggota melalui pemberian pinjaman

untuk proyek pembangunan yang produktif.

2.2.2 Dampak Bantuan Luar Negeri terhadap Pembangunan

Model pendekatan Harrod-Domar peranan tabungan luar negeri adalah

untuk menumbuh kembangkan tabungan domestik sehingga dapat meningkatkan

investasi dan pada akhirnya akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Kenyataannya tingkat pertumbuhan pada negara penerima bantuan yang besar

tidak begitu tinggi menunjukkan pendekatan ini kurang cocok. NSB mungkin

mengalami kekurangan pada beberapa input komplemen yang penting seperti

kecakapan tenaga kerja, kapasitas administratif, infrastruktur, institusi ekonomi

dan stabilitas politik.

Beberapa bentuk bantuan tabungan luar negeri seperti bantuan program

atau pinjaman komersial bank dimaksudkan untuk dana bagi tujuan yang bersifat

umum, sehingga penerimaannya bebas memilih penggunaannya sesuai pilihan.

Bila bantuan tersebut digunakan untuk membiayai proyek yang tidak mungkin

dilaksanakan, pemerintah dapat mengalokasikan dana itu untuk proyek yang lebih

diinginkan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dengan alasan polit dan

ekonomis.

2.3 Transnational Corporation (TNC)

14
Suatu definisi TNC yang sangat luas dikemukakan oleh United Nations

on Economic and Social Council (UNESCO) yakni, “semua perusahaan yang

mengendalikan aset-aset, pabrik, tambang, alat kantor dan sejenisnya di dua

negara atau lebih”. Pada akhir abd ke-19 kita bisa melihat awal dari

internasionalisasi modal produktif dan asal mula dari pada beberapa TNC penting

sekarang ini. Ini merupakan hasil dari pengembangan cara produksi kapitalis.
Pada saat yang sama, konsentrasi dan sentralisasi modal mengarah

kepada peningkatan ukuran perusahaan di negara-negara kapitalis, maju dan

perubahan penting dalam organisasi perusahaan kapitalis, oleh karena itu lahirlah

TNC. TNC yang mula-mula berdiri banyak yang merupakan sektor manufaktur.

TNC mula-mula memasuki NSB terutama sekali bergerak di sektor primer.

Walaupun sebelumnya telah ada investasi asing dalam kegiatan produksi bahan

baku di NSB, munculnya TNC moderen dengan kegiatan yang cukup besar di

NSB tersebut baru dimulai sejak peralihan abad ke-19 tersebut.

2.3.1 Peranan TNC dalam perekonomian dunia

Ada 2 cara dalam memandang arti penting dari TNC dalam perekonomian dunia.

Yang pertama, adalah secara kuantitatif yakni menyoroti ukuran besarnya

perusahaan-perusahaan tersebut dan pengaruh mereka terhadap produksi dunia,

investasi asing, penciptaan teknologi, keuangan, dan perdagangan. Yang kedua,

adalah secara kualitatif yakni melihat pertumbuhan TNC sebagai suatu proses

yang kaitannya dekat sekalidengan sistem kapitalis. TNC juga merupakan satu

kekuatan besar dalam pengembangan teknologi baru. Mereka cenderung untuk

berkonsentrasi pada industri-industri yang pada teknologi (technology-inten-sive)

dan cenderung untuk membelanjakan nilai penjualannya untuk penelitian dan

15
pengembangan dalam proporsi yang jauh lebih besar ketimbang perusahaan-

perusahaan non-TNC. Namun demikian hal tersebut tidaklah berarti bahwa TNC

merupakan pelaku utama dalam invensi dan inovasi.

1. Perspektif teoritis tentang TNC

Masalah pertumbuhan dan pengaruh TNC terhadap NSB melahirkan banyak

perdebatan dan perbincangan para ahli. Kelompok yang pro TNC tentu saja

menekankan analisinya pada manfaat yang dibawa TNC ke NSB, sedangkan

kelompok yang anti TNC lebih menekankan analisisnya pada kerugian-kerugian

yang disebabkan oleh kegiatan TNC tersebut.

a. Kelompok pro TNC


1) Kaum neo klasik
2) Kaum neo fundamentalis
b. Kelompok anti TNC
1) Kaum global reach
2) Kaum neo imperialis

2. TNC dan ahli teknologi


a. Perkembangan teknologi
Perkembangan-perkembangan terbaru meandang kemajuan teknik sebagai

hasil dari kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan (research and

development). Hal tersebut melibatkan suatu peralihan penekanan untuk

kegiatan yang inovatif.


Jika kemajuan teknik diakui sebagai endogenous, maka perkembangan

teknologi akan dipengaruhi oleh konteks historis dan ekonomis dimana

teknologi itu berkembang. Ini dikenal sebagai pendekatan neo-

schumpeterian dalam teknologi.


b. Teknologi tepat guna

16
Apakah suatu teknik akan tepat guna ataukah tidak tergantung kepada

kisaran teknik yang tersedia (teknologi yang sudah ada), pemilihan teknik-

teknik tertentu oleh TNC dan adaptasi teknik-teknik tersebut.


Ada 3 penyebab yang saling berkaitan dalam menilai kegagalan TNC.

pertama, tidaklah bisa diharapkan bahwa mereka (TNC) akan melakukan

perubahan dengan biayanya mahal hanya untuk menyesuaikan diri dengan

pasar yang relatif kecil di NSB. Kedua, adalah pasar dari TNC yang

memungkinkan mereka untuk mengalihkan biaya yang tinggi dari

teknologi yang tidak tepat guna tersebut kepada konsumen di NSB.

Ketiga, adalah bahwa jika suatu bentuk produk tertentu telah ditentukan

maka hanyan ada sedikit pilihan teknik sehingga TNC yang ingin

memasarkan produk internasional mereka mungkin terkendalai secara

ketat dalam memilih teknik-teknik yang tepat guna.


c. Produk tepat guna
Menurut kelompok global reach dan neo-imperialis, TNC cenderung untuk

memproduksi produk mewah yang hanya bisa dijangkau oleh kaum elite

lokal, sementara itu mereka (TNC) mengabaikan kebutuhan pokok dari

sebagian besar penduduk. Sebagai akibatnya, TNC tesebut dianggap ikut

memelihara ketidak merataan pendapatan.


Kelompok global reach mengajukan suatu alasan yang lebih canggih untuk

mendukung bahwa produk TNC adalah tidak tepat guna (tidak cocok)

untuk NSB. Hal ini hampir sama dengan pendapat bahwa teknologi

produksi yang digunakan oleh TNC adalah tidak tepat guna. Mereka

mengatakan bahwa produk baru yang dikenalkan di negara-negara maju

cenderung semakin menekankan kepada karakteristik produk untuk

17
masyarakat pendapatan tinggi (mewah) sebagai lawan dari pendapatan

rendah.
Pengenalan produk baru di NSB bisa menyebabkan penurunan

kesejahteraan konsumen yang berpendapatan rendah jika ha tersebut

melibatkan pergantian suatu produk yang sudah ada yang karakteristiknya

lebih berorientasi kepada kebutuhan pokok dari pada barang mewah.

2.3.2 TNC negara sedang berkembang

Suatu estimasi yang paling lengkap menunjukkan bahwa pada tahun 1980, 963

perusahaan NSB telah mendirikan 1964 cabang diluar negeri dan 938 diantaranya

adalah dalam sektor manufaktur. Investasi total TNC dari NSB tersebut diluar

negeri ada sebesar $ 10 milyar dibandingkan dengan total stok investasi asing di

NSB sebesar $ 119 milyar (UNCTC, 1983).

Investor asing dari NSB terutama sekali bersal dari kelompok kecil negara yang

sering di golongkan sebagai Newly Industrializing Countries (NICs). Diantara

mereka Hongkong, India, Korea Selatan, Brazil, Argentina, Singapura, Filipina,

dan Mexiko menguasai lebih dari 60% dari semua cabang perusahaan NSB

tersebut dilluar negeri (Well,1983). Taiwan, sebagai suatu sumber investasi asing

yang utama pula, tidak termasuk dalam kelompok tersebut. Taiwan terutama

sekali menginvestasikan dananya di NSB lainnya, khususnya yang terletak dalam

wilayah geografi yang sama.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dana merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh pemerintah
dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kesejahteraan masyarakat
merupakan tujuan khusus dalam pembangunan ekonomi, untuk mencapai tujuan
tersebut pemerintah harus mengambil kebijakan yang terbaik untuk memperoleh
dana tersebut.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan dana agar tercapainya tujuan


pemerintah diantaranya dana dari tabungan dalam negeri, sumberdana dari luar
negeri, dan/atau dari transnational corporation.

3.2 Saran

Sangat diharapkan kepada pemerintahan untuk mengurangi sumber dana


untuk kesejahteraan masyarakat dari pinjaman atau utang, karna kita ketahui
bahwa negara kita ini merupakan negara yang kaya, baik itu sumberdaya alam

19
atau sumberdaya manusianya, namun tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga
hutang-hutang tersebut akan menjadi tanggungan bagi generasi penerus.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Aditya Media.

Djamin, Z. (1995). Sumber Luar Negeri Bagi Pembangunan Indonesia. Jakarta: UI-Press.

21

Anda mungkin juga menyukai