Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN KOTBAH “ THUESDAY CHAPEL” UPH KAMPUS SURABAYA.

TUGAS PRIBADI RESUME KOTBAH


THUESDAY CHAPEL

Nama Dosen/ Staf : Frandy Karundeng


Tanggal Ibadah : 1 Maret 2022
Sumber Firman : Ephesians 5:15-21
Pengkotbah : Dr. Niel Nielson
Thema Kotbah : Biblical Exposition; “Living Wisely and Be Spirit-Filled”
Ringkasan Khotbah :
Paulus menasihatkan pada kita tentang bagaimana kita harus hidup
setiap hari di dalam kebijaksanaan. Ada 4 karakteristik untuk hidup
bijaksana. Melihat kita sebagai orang yang bijaksana, hidup sedemikian rupa
sehingga bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, hidup dengan
memahami dan menaati kehendak Tuhan, dan berjalan dengan dipenuhi oleh
roh.
Hidup dengan bukan dengan tidak bijaksana, melainkan dengan
bijaksana. Ketika kita ingin hidup bijaksana, maka hiduplah dengan orang-
orang yang bijaksana juga. Kita harus hidup dengan mengejar Kristus, karena
hanya di dalam Dia ada hikmat dan kebijaksanaan.
Kemudian kita harus menggunakan waktu yang diberikan dengan
sebijaksana mungkin, sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal.
Selanjutnya adalah memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan. Tujuan
Tuhan adalah final atau telah ditentukan, kita harus berusaha untuk
mengimitasiNya dan mengucap syukur padaNya. Memahami dan melakukan
apa yang kita ketahui tentang apa yang menjadi kehendak Allah, yaitu:
jadilah kudus, bersyukur dalam segala keadaan, dan menjadi baik.
Dalam hidup ini, kita akan selalu diperhadapkan dengan godaan iblis,
seperti singa yang sudah siap menerkam mangasanya. Dengan demikian, kita
perlu adanya Roh Kudus yang melakukan peperangan rohani atas keinginan
daging kita. Ayat 18-21 dalam Efesus 5, mengingatkan kita agar tidak mabuk
dengan anggur, karena kondisi ini menunjukkan kita tidak bisa berpikir
jernih dan kehilangan control diri, tidak menunjukkan bagaimana hidup kita
dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita perlu dipenuhi oleh Roh Kudus agar kita
punya pengendalian diri, menghasilkan buah-buah Roh.
Hasil dari hidup yang dipenuhi oleh Roh adalah kita dipenuhi oleh
komunikasi rohani, baik secara vertikal dengan Tuhan dan horizontal dengan
sesama kita. Kemudian, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
sesama jemaat.
Kedua adalah dalam Efesus 5:20, menunjukkan adanya kepenuhan
untuk mengucap syukur. Semua hal yang kita lakukan adalah untuk
kemuliaan dan menyenangkan hati Tuhan. Bahkan dalam pencobaan, kita
harus tetap mengucap syukur, karena dalam kondisi itu, Roh Kudus bekerja
untuk membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus. Hidup
dengan bersyukur adalah hidup dengan sukacita dan menjadi berkat bagi
orang-orang disekitar kita.
Terakhir, dalam ayat 21, tanda dari adanya Roh Kudus adalah
bagaimana kita boleh tunduk dan melayani yang lain, seperti yang
diteladankan oleh Kristus. Kita perlu untuk tunduk, maksudnya adalah
mematuhi segala aturan yang ada, serta tidak membeda-bedakan orang.
Dengan demikian, kita harus hidup dengan dipenuhi oleh Roh Kudus
sehingga kita bisa hidup dengan bijaksana di hadapanNya.

Anda mungkin juga menyukai