Anda di halaman 1dari 3

5 hal penting untuk menjadi garam dan terang dunia

Written By Menara Penjaga on Senin, 21 Oktober 2013 | 07:04


Ungkapan Kristus bahwa orang percaya adalah “garam dan terang dunia” (Matius 5:13, 14) berarti kita
diutus untuk mengawetkan hal-hal yang baik dan menerangi kegelapan yang ada di sekitar kita.

Dalam perenungan ini ada lima bekal rohani untuk melakukan panggilan orang percaya ini: (1)
mengenal Firman Allah; (2) mengenal diri sendiri; (3) mengenal orang lain; (4) berjiwa pemimpin; (5)
pimpinan Roh Kudus.

Mengenal Firman Allah


Dengan memahami maksud dan pekerjaan Allah lewat berita firman-Nya, kita dapat memiliki
pengertian yang benar mengenai hal-hal yang perlu diawetkan dan hal-hal yang perlu diterangi di
lingkungan pergaulan dan keseharian kita.

Untuk dapat mengenal firman Allah dengan lebih baik, kita dapat:

 merenungkan Alkitab secara pribadi (lewat renungan harian, pembacaan Alkitab secara
teratur)
 mengikuti perenungan kelompok/persekutuan ibadah
 mendengarkan khotbah
 membaca buku yang membangun iman
 berdiskusi atau bertanya pada orang lain
 dan memohon kekuatan Roh Kudus untuk menerapkannya dalam hidup sehari-hari.

Mengenal diri sendiri


Mengenal diri sendiri berarti mengenali potensi dan talenta yang Tuhan telah anugerahkan kepada
kita. Ada orang yang berpikir bahwa mereka tidak punya talenta apa-apa, tetapi setiap manusia
memiliki talenta itu, sekalipun bagi sebagian orang perlu waktu untuk menyadarinya.

Kita perlu mengenali potensi dan talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita, namun yang lebih
utama lagi adalah memahami siapa kita di hadapan Allah. Ia mengenal kita secara pribadi, mengasihi
dan mengampuni kita. Dengan menyadari hal ini, kita dapat memiliki rasa percaya diri dalam Allah
yang adalah Bapa kita dalam surga di saat kita menjawab panggilan untuk menjadi garam dan terang
dunia.

Mengenal orang lain


Dengan mengenali diri kita sendiri, kita akan mempunyai kemudahan dalam mengenal orang lain;
memahami cara berpikir mereka, hal-hal yang mempengaruhi tindakan mereka, dan apa yang
menjadi kerinduan mereka yang terdalam.

Banyak remaja yang hidup dalam amarah, kekecewaan, akar pahit, keputusasaan. Tindakan-tindakan
yang merugikan diri sendiri dan orang lain sering dilakukan diluar kehendak sendiri, atau dalam
kesadaran memberontak terhadap Allah.

Mengenali sisi ini dapat menolong kita menjadi garam dan terang yang efektif bagi teman-teman kita,
tanpa kehilangan keasinan atau terang yang kita miliki. Untuk itu, kita perlu meminta hati yang
sungguh-sungguh mempedulikan orang lain.

Kepemimpinan
Seorang yang rindu menjadi garam dan terang dunia dengan sendirinya adalah seorang yang berjiwa
pemimpin, karena kerinduannya adalah untuk menjadi teladan bagi yang lain.

Jiwa kepemimpinan tidak semerta-merta berarti kita harus menempati posisi/jabatan sebagai
pemimpin. 

Kepemimpinan dapat diterapkan dalam berbagai cara termasuk dalam memberi diri dipimpin orang
lain. Sepanjang seorang Kristen memahami panggilannya sebagai garam dan terang dunia, ia adalah
seorang pemimpin di tempat dan waktu di mana Tuhan menaruhnya, apakah sebagai seorang
pemimpin atau yang dipimpin.

Kuasa Roh Kudus


Semua bekal rohani ini akan sia-sia tanpa kehadiran Roh Kudus yang adalah kuasa dalam kehidupan
manusia, dan terutama dalam menjawab panggilan Kristus untuk menjadi garam dan terang dunia. 
Roh Kudus adalah penuntun bagi kita dalam memahami maksud firman Allah; Ia yang mengenal
rahasia Allah dan diri kita manusia. Itu sebabnya, kita perlu diisi dengan kuasa dan kehadiran Roh
Kudus dengan memohonkannya lewat doa (Lukas 11:13) atau penumpangan tangan (Kisah 8:17;
19:6).

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)

Anda mungkin juga menyukai