Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERAN ROH KUDUS BAGI

KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

PERAN ROH KUDUS DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Roh Kudus merupakan penolong yang lain tetapi dari satu jenis yaitu Allah sendiri.  Roh Kudus adalah
janji Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya.  Di dalam Kisah Para Rasul diceritakan bahwa para rasul
menerima kuasa dari Roh Kudus sehingga mereka dapat melakukan mujizat.  Dalam gereja mula-mula yang
didirikan para rasul peran Roh Kudus sangat penting.  Roh Kudus yang mendiami setiap orang yang telah
percaya kepada Kristus membuat kehidupan mereka berubah drastis.  Dalam I Korintus 1:26 adalah bukti
tentang berubahnya orang-orang yang telah menerima Roh Kudus di dalam hati mereka karena percaya kepada
Yesus.  Jemaat mula-mula sangat pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat besar. 
Dikaitkan dengan masa sekarang kekristenan berkembang di seluruh dunia.  Roh Kudus masih bekerja
sampai sekarang dalam kehidupan berjemaat.  Peran Roh Kudus dalam jemaat zaman sekarang hal yang penting
yang memberikan dorongan untuk memberitakan kabar baik yaitu Injil keselamatan.  Berkembangnya berbagai
denominasi gereja membuat teologi dan doktrin tentang Roh Kudus semakin variatif.  Namun yang menjadi
penekanan adalah bagaimanapun doktrin yang diajarkan penerapan karya Roh Kudus dalam karunia Roh sangat
besar.  Karunia Roh yang berkembang sekarang dijadikan satu pemicu untuk menjadi kesaksian bagi orang-
orang yang belum percaya.  Banyak kebaktian kebangunan rohani yang diadakan yang memberikan karunia
penyembuhan sebagai sarana kesaksian dan pembuktian bagi semua orang bahwa Roh Kudus bekerja sampai
sekarang dan akan terus bekerja sampai selamanya.  Kehidupan yang baru dari buah pertobatan adalah kunci
untuk menerima janji tentang pimpinan Roh Kudus.
B.         Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:
1.      Bagaimana pengertian Roh Kudus ?
2.      Bagaimana Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya?
3.      Apa saja macam-macam buah Roh ?
4.      Bagaimana mewujudkan peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya?

C.   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian Roh Kudus
2.      Mengetahui Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya
3.      Mengetahui macam-macam buah Roh
4.      Mengetahui bagaimana mewujudkan peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya

BAB II
PEMBAHASAN

1.             PERAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA

Sebagai orang percaya, Roh Kudus mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kerohanian.  Dalam
setiap aspek kehidupan, Roh Kudus menjadi sangat sentral.  Tanpa Roh Kudus, hidup orang percaya tidak
mempunyai arti sama sekali.  Karena Roh Kuduslah orang percaya dapat mengenal Allah Bapa dan Yesus.
A.             Membawa kepada kebenaran

Roh Kudus juga disebut Roh Kebenaran.[1]Banyak orang percaya yang terus mencari akan kebenaran
firman Allah.  Tanpa Roh Kudus, tidak ada seorang pun yang akan memahami setiap kata yang ada dalam
firman Tuhan.  Walaupun seseorang itu sangat pintar tapi tanpa Roh Kudus, dari segi penafsiran akan jauh
sekali dari kebenaran.  Walaupun manusia belajar banyak dari manusia tetapi seseorang tidak dapat bergantung
semata-mata kepada manusia, sebab manusia telah memiliki Guru ilahi yaitu Roh Kudus.Sekeras-kerasnya
manusia berupaya untuk memahami tentang Allah atau yang Ilahi namun nanti manusia akan sampai kepada
titik kebingungan.  Pada titik inilah manusia akan menjadi kabur pandangannya,
Hal yang terberat yang ada adalah saat manusia itu malah tidak mempercayai Allah itu ada.  Seseorang
yang tidak mau dikuasai Roh Kudus tidak akan mampu untuk mengenal Allah yang transenden dan imanen
tersebut.  Bisa dikatakan kalau seseorang tersebut tidak dipimpin oleh Roh Kudus maka dia juga tidak mengenal
Allah Bapa.  Yoh 16:13 dengan jelas mengatakan kalau Roh Kudus memimpin kepada seluruh kebenaran
sehingga tidak ada kata-kata yang menyangkal tanpa Roh Kudus seseorang tak akan mampu untuk memahami
kebenaran, karena kebenaran itu berasal dari Allah sendiri.  Orang yang diajar Roh Kudus walaupun ia tidak
tahu bahasa aslinya, akan lebih mengetahui firman Allah daripada orang yang tidak diajar oleh Roh Kudus,
meskipun ia pandai dalam bahasa aslinya. Pernyataan ini adalah jaminan bagi orang percaya, bahwa bukan
kepandaian yang menentukan seseorang tahu dan memahami kebenaran yang sejati tetapi Roh Kuduslah yang
akan membimbing orang mengenal kebenaran itu. 
Kebenaran yang mutlak adalah bahwa Roh Kudus yang menjadikan manusia itu mengerti akan kebenaran
itu sendiri.  Dalam I Korintus 2:9-14 dikemukakan du bagian pekerjaan Roh Kudus:
Roh Kudus menyatakan kepada manusia hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, dan berkata-kata tentang
karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, yang merupakan kebodohan bagi
manusia duniawi.Roh Kudus menjelaskan penyataan-Nya, yaitu memberikan kuasa untuk mengerti, mengetahui
dan menerima pengajaran yang diajarkan-Nya.  Roh Kudus ialah pemberi ilham untuk Firman Allah yang
dituliskan, dan Ia juga yang menulisdan menegaskan Firman itu.Ketika seseorang dibukakan mata rohaninya
maka dapat mengerti akan kebenaran-keberan yang tersembunyi yang selama ini ia tidak tahu.  Roh Kudus yang
membuka akan mata hatinya untuk dapat mengerti tentang kebenaran Firman Allah. 
Seseorang akan dapat mengerti sebuah kitab dengan lebih mudah apabila si punulis itu ada disampingnya
untuk menerangkan isi kitab itu.Ketika manusia berada dalam pimpinan Roh Kudus maka ia akan dibuka
pikirannya sehingga ia dapat mengerti akan apa yang dia tidak mengerti dahulu sebelum Roh Kudus yang
memimpin.  Tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang dapat mencapai kebenaran yang sempurna  tersebut. 
Seseorang tidak akan dapat mengetahui kebenaran dengan sesungguhnya sebelum kebenaran itu diajarkan
kepada orang itu oleh Roh Kudus.Seperti yang dijelaskan oleh Yesus tentang penolong itu akan datang untuk
mengajar dan mengingatkan akan apa yang telah diajarkan oleh Yesus.  Dalam Yohanes 14:16-17a “Aku akan
minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.”  Roh Kudus sendiri dikatakan sebagai Roh Kebenaran, maka Ia akan
membawa orang yang telah percaya kepada Kebenaran yang benar.  Bukan hanya dapat menyatakan kebenaran
tersebut untuk manusia tetapi  Roh Kudus juga turut membenarkan orang-orang yang sudah percaya kepada
Kristus. 
Roh Suci membenarkan, yaitu Ia yang melanjutkan, mengenakan pembenaran kepada orang percaya,
hingga orang yang dibenarkan merasakan kegirangan.Maksudnya disini adalah ketika Roh Kudus ada di dalam
diri orang percaya maka dia sudah dibenarkan dan akan menjadi lebih mudah untuk mengenal kebenaran itu.
B.             Memberi Kuasa Untuk Bersaksi

Roh Kudus adalah pribadi dari Allah Tritunggal. Roh Kudus juga merupakan urapan.[2]  Seperti dalam
amanat agung yang disampaikan oleh Yesus bahwa Bapa, Anak(Yesus), dan Roh Kudus adalah sama
hakekatnya.  Seperti halnya dalam perjanjian lama Allah memberi kuasa untuk para nabi untuk memberitakan
akan firman Tuhan kepada bangsa-bangsa, seperti itu jugalah kuasa yang diberikan oleh Allah lewat Roh Kudus
untuk memberikan kuasa bagi orang percaya untuk dapat bersaksi tentang Yesus. 
Roh Kudus menolong orang yang percaya supaya ia dengan penuh kuasa dapat meneruskan kepada
orang-orang lain kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus kepadanya (I Korintus 2:1-5; I Tesalonika 1:5;
Kisah Para Rasul 1:8).Bahwa setiap orang percaya kepada Yesus akan diberikan kuasa oleh Roh Kudus untuk
dapat bersaksi kepada orang lain tentang Yesus.  Karena dalam pemberitaan Injil ataupun saat bersaksi
sebenarnya orang tersebut sedang berperang dengan kuasa roh-roh yang lain.  Sebagai manusia yang terbatas
maka tidak akan dapat menerobos masuk kedalam orang-orang yang seperti itu.  Perlu adanya oknum atau
pribadi yang mampu untuk mengalahkan kuasa-kuasa itu.  Dan Roh Kudus adalah yang bisa untuk mematahkan
kuas roh-roh yang jahat.  Semua orang selalu memerlukan pertolongan Roh Kudus. 
Yang menyebabkan gagalnya pekerjaan Injil dan pekerja Kristen ialah karena mereka mencoba
mengajarkan Firman Tuhan “Dengan perkataan budi yang membujuk orang”, yaitu dengan ilmu-ilmu
manusiadan dunia ini.  Padahal manusia perlu “keterangan dan kuasa Roh Kudus.”Tidak akan ada yang dapat
bersaksi dengan benar jika Roh Kudus tidak memberitahu akan apa yang harus dikatakan kepada seseorang. 
Hanya sebuah kekuatan diri sendiri dan pengetahuan serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain yang
tertinggal.  Ada orang-orang yang dapat berbicara dengan baik sehingga apa yang dikatakannya diterima oleh
orang lain.  Namun berbeda jika orang tersebut disertai dengan kuasa Roh Kudus maka apa yang dikatakannya
mempunyai kuasa yang dapat membangun serta menyadarkan orang-orang berdosa.
C.             Buah-buah Roh atau Karakter Kristus

Di dalam galatia 5, Rasul Paulus membedakan antara ketujuh belas perbuatan daging dengan kesembilan
buah Roh Kudus. Di bawah daftar dari ketujuh belas perbuatan daging ( yang jika dipraktikkan akan
menghalangi kita untuk dapat mewarisi kerajaan Allah ) terdapat kesembilan buah Roh di dalam Galatia 5 : 22-
23.” Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan ( atau
iman ), kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Kesembilan buah
Roh ini, yang merupakan aspek-aspek dari karakter Allah yang harus dibentuk di dalam hidup kita, dibedakan
dengan kesembilan karunia Roh Kudus. 
CARA BUAH-BUAH ROH DIKEMBANGKAN DI DALAM HIDUP KITA
Menurut perkataan Tuhan di dalam Yohanes 15:1-4, buah-buah Roh itu dikembangkan melalui empat
langkah berikut[3] :
1)      Melalui pengeratan/pemangkasan ( atau pemurnian ) oleh Bapa Surgawi. Ini dilakukan melalui ujian-ujian yang
berat dan pengalaman-pengalaman yang pahit (Yoh 15:2)
2)      Dengan dibersihkan seluruhnya oleh ketaatan akan Firman. Kristus berkata di dalam Yohanes 15:3, “ Kamu
memang sudah bersih karena Firman yang telah kukatakan kepadamu ”
3)      Dengan tinggal di dalam Kristus, yang dilaksanakan dengan cara memelihara perintah-perintah-Nya. Tuhan
menginstruksikan kepada kita di dalam Yohanes 15:10, “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan
tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. ”
4)      Dengan Kristus tinggal di dalam kita. Ini terjadi ketika Firman-Nya tinggal di dalam kita ( Yoh 15:4; 15:10 ).

Sembilan Buah Roh dikembangkan dalam suatu keadaan yang bertentangan.


Faktor lain yang sangat penting mengenai perkembangan buah-buah Roh di dalam hidup kita adalah :
buah-buah Roh dikembangkan dalam keadaan yang berlawanan dengan buah-buah Roh tersebut dan melalui
kuasa-kuasa yang menentang. Buah-buah Roh benar-benar hanya dapat mencapai kesempurnaan dalam keadaan
yang bertentangan dengan buah-buah Roh tersebut.
   Kasih - dikembangkan dengan jalan mengasihi mereka yang membenci dan yang dengan jahat memperalat kita.
   Sukacita –dikembangkan oleh orang-orang yang melewati lembah baka (dukacita) dan membuatnya menjadi
suatu mata air sukacita, dimana orang lain dapat menimba kekuatan, karena sukacita dari Tuhan menjadi
kekuatan mereka.
   Damai– mencapai kedewasaan tatkala orang Kristen ditempatkan di dalam situasi-situasi yang kacau serta
membingungkan dan ia mengizinkan damai sejahtera yang bagaikan sungai mengalir dari jiwanya.
   Kesabaran – Hanya dapat mencapai kedewasaan melalui ujian-ujian yang memakan waktu yang lama dan sulit,
dimana kekuatan manusia tidak bisa menanggungnya dan penderitaan ilahi yang dimanifestasikan oleh Kristus
di kalvari mengalir melalui dan dari Roh kita.
   Kemurahan – Bercahaya di tengah-tengah kekasaran dan tidak adanya sopan santun, di tengah-tengah orang-
orang yang tidak tahu berterima kasih dan bersyukur.
   Kebaikan –Memanifestasikan buahnya diantara orang-orang jahat yang tindakan-tindakannya kejam dan
memperdayakan.
   Kesetiaan  –Terlihat sisi yang terbaiknya ketika dihadapkan dengan kegagalan dan pengkhianatan dari mereka
yang paling kita percayai.
   Kelenahlembutan –Mencapai kepenuhannya dan membuat semua orang terheran-heran, ketika diperhadapkan
dengan kemarahan, tetapi tidak menunjukkan perlawanan.
   Penguasaan Diri  –Merupakan kehendak diri sendiri yang dipraktikkan dengan luar biasa oleh seseorang yang
berada di antara mereka yang memiliki hawa nafsu, keinginan yang besar, dan hasrat yang tidak terkendali,
tetapi ia mampu memanifestasikan disiplin diri yang indah.

Buah-buah Roh adalah hasil dari penyerahan kepada Allah dan pimpinan Roh Kudus.  Roh Kudus
mengarahkan watak maupun merespons keinginan manusia untuk bebas dari sejumlah kewajiban dan larangan,
sikap maupun perbuatan manusia, tingkah laku maupun kepercayaan manusia.Sehingga yang dilakukan Roh
Kudus melepaskan apa yang telah ada dari dunia dari manusia itu sendiri.  Kemudian Roh akan memperbaharui
watak manusia yang telah menyerahkan dirinya kepada-Nya. 
Roh kudus akan menuntun agar manusia dapat berlaku dan bertindak sesuai Roh Kudus.  Kemudian yang
terjadi adalah manusia tersebut akan melakukan buah-buah Roh, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.  Kasih adalah sebuah ungkapan dari
pribadi yang satu kepada pribadi yang lain.  Mempunyai kasih yang seperti Tuhan Yesus miliki adalah tujuan
dari Roh Kudus membimbing orang percaya untuk dapat melakukannya.  William Barclay berkata, “Agape
adalah semangat jiwa yang tak pernah mencari apa pun, tetapi memberi kebaikan untuk orang lain.” Agape
adalah sikap atau perbuatan yang dilakukan dan tidak mencari keuntungan atau pun timbal balik dari si
penerima. 
Kasih harus dilakukan, maksudnya berupa tindakan nyata dan bukan hanya sebuah perasaan.  Roh Kudus
yang membimbing orang untuk bertindak melakukan kasih.  Roh Kudus memberikan dorongan kepada manusia
untuk berbuat kasih tanpa ada upah.  Sukacita yang dimaksud disini bukan hanya diwaktu keadaan yang baik
saja, tetapi yang kurang baik sekalipun.  Roh Kudus membuat hal tersebut terjadi.  Menebar senyum dimasa
sulit adalah hal yang mustahil tetapi itulah peran Roh Kudus yang membuat seseorang itu mampu tersenyum
diwaktu kesusahan. 
Alexander Maclaren menulis, “Sukacita bertumbuh dalam keadaan yang sulit, seperti semak mawar kecil
yang tumbuh berkembang dan menebarkan aroma wangi bunganya di air terjun yang besar. Maksudnya adalah,
sukacita tidak bertumbuh atau tidak berarti diwaktu yang baik tetapi diwaktu yang kurang baik dan dari situlah
maka sukacita ada.  Sukacita berasal dari dalam diri, yaitu keadaan hati yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus
yang akan memampukan manusia untuk dapat bersukacita.  Yang ketiga adalah damai sejahtera.  Tidak akan
ada orang yang dapat merasakan damai sejahtera yang sejati tanpa adanya Roh Kudus. 
Roh Kuduslah yang mengakibatkan seseorang mempunyai Roh Kudus dalam hatinya.  Pertama-tama
damai sejahtera akan di dapatkan jika hidupnya berdamai dengan Allah. Dan yang kedua berdamai dengan diri
sendiri. Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hal yang dapat mendamaikan manusia dengan Allah. 
Sehingga dari damai sejahtera itu timbul kesabaran.  Banyak orang yang tidak dapat mengontrol emosinya dan
cenderung untuk melampiaskan amarah mereka.  Kesabaran sangat diperlukan untuk hidup bergaul dengan
lingkungan sekitar.  Kesabaran memberikan antisipasi dan pengharapan yang menenangkan. Ketika seseorang
hidup dengan peran Roh Kudus dalam hidup seseorang tersebut lebih besar dari pada egonya maka yang
dihasilkan adalah buah-buah Roh. 
Kemurahan di dapat ketika seseorang merasakan kesulitan dimana seseorang itu dapat bertindak marah
namun itu tidak dilakukan.  Kebaikan adalah suatu hal yang dapat dilakukan dan hasilnya itu terlihat.  Kebaikan
menyangkut pribadi dengan pribadi.  Banyak orang yang tidak dapat bertindak baik walaupun mempunyai
kesempatan untuk berbuat kebaikan.  Hal ini dimungkinkan karena Roh Kudus yang menguasai orang tersebut. 
Kebaikan harus dinyatakan dlam hati sebelum dapat memberikan nada yang tepat dan tindakan yang ekspresif.
Di dalam menjalin hubungan dengan orang lain atau pun mengabdi dengan siapa pun perlu adanya
kesetiaan.  Kesetiaan adalah suatu sikap yang dapat dipercaya.  Kesetiaan berbicara tentang ketahanan,
keteguhan untuk mencapai tujuan, khususnya ketika berada dalam bahaya dan bencana.
Kesetiaan memerlukan sikap bukan hanya sebuah perkataan.  Lemah lembut adalah sikap yang kuat tetapi
lembut.   Dan yang terakhir adalah tentang penguasaan diri.  Semua orang cenderung untuk berbuat semaunya. 
Namun karena Roh Kudus yang memberi dorongan agar dapat mengendalikan maka hasilnya orang yang
dikendalikan Roh Kudus dapat mengendalikan dirinya dalam segala hal.

2.             PERANAN ROH KUDUS BAGI GEREJA

A.           Membangun jemaat
Roh kudus membangun jemaat yang ada bukan hanya dengan karunia Roh yang ada tetapi oleh kuasa-
Nya yang bekerja lewat pribadi masing-masing.Roh Kudus masih membangun Tubuh Kristus dengan cara
memanggil suatu kaum bagi nama Kristus.  Maksud Allah bagi jemaat bukannya untuk mengkristenkan segenap
dunnia, melainkan untuk mengabarkan Injil kepada segenap dunia serta memilih satu kaum bagi Kristus yang
menjadi milik-Nya, yang terdiri dari segala bangsa di dunia ini.  Sesudah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus
menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa Allah tidak bermaksud supaya mereka mengetahui segala masa
dan ketika yang ditetapkan olehNya, melainkan supaya mereka mengerjakan tugas yang diserahkan kepada
mereka, yaitu bersaksi.  Dan kalau mereka hendak melakukan tugas itu dengan sebaik-baiknya hasruslah
mereka menantikan Roh Kudus yang telah dijanjikan.
Roh Kudus memberikan kekuatan untuk jemaat dapat membangun diri mereka agar lebih bertumbuh.  Roh
Kudus juga befungsi sebagai penolong mereka untuk dapat melakukan semua perkara yang Tuhan telah
perintahkan kepada mereka. 
Lewat Roh Kudus juga dalam jemaat mula-mula berkembang karunia Roh yang berguna untuk
membangun jemaat.  Saling membangun dengan karunia yang mereka miliki.  Setiap jemaat yang ada tidak
akan ada yang dapat membangun satu sama lain tanpa Roh Kudus yang memberikan pembangunan tersebut. 
Jemaat atau gereja adalah satu organisme yang saling berkaitan, dari situlah maka saling membangun dapat
terjadi.  Tidak adanya Roh Kudus dalam hidup jemaat sangat berpengaruh dalam kehidiupan jemaat tersebut. 
Roh Kudus memberikan kesatuan dalam tubuh Kristus.

B.            Pertumbuhan gereja
Roh Kudus mempunyai peran penting yaitu untuk memberikan pertumbuhan kepada gereja.  Tidak akan
ada gereja yang bertumbuh tanpa ada Roh Kudus di dalamnya.  Karunia Roh dalam jemaat atau gereja berperan
penting sebagai dasar pertumbuhan gereja.  Tidak akan ada gereja yang bertumbuh tanpa adanya karunia Roh
yang menyertainya.  Pertumbuhan gereja diawali dengan pemanfaatan karunia Roh di dalam jemaat.  Yang
terpenting bagi pertumbuhan gereja adalah karunia Roh pemberita Injil.  Tidak akan ada gereja yang bertumbuh
secara kasat mata tanpa adanya pertumbuhan jemaat baru. 
Pemberita Injil mempunyai peran penting dalam menumbuhkan gereja lewat jiwa-jiwa baru.  Walaupun
tidak dapat dipungkiri bahwa karunia yang lain turut serta membawa pertumbuhan.  Peran karunia Roh Kudus
dalam pertumbuhan gereja mutlak diperlukan.  Karunia-karunia Roh di dalam jemaat banyak bentuknya. 
Tercatat ada dua puluh tujuh bentuk karunia Roh.  Nubuat, pelayanan, mengajar, memberi nasihat, membagi-
bagikan, kepempinan, kemurahan, hikmat, pengetahuan iman, penyembuhan, mujizat, membedakan bermacam-
macam roh, bahasa Roh.  Menafsirkan bahasa Roh, rasul, pertolongan, kepengurusan, pemberita Injil, gembala,
hidup lajang, hidup miskin secara sukarela, mati sebagai martir, memberi tumpangan, misionaris, doa syafaat,
pelepasan. Karunia-karunia Roh ini berhubungan langsung dengan hidup jemaat. 
Adanya karunia Roh yang ada pada jemaat akan membuat jemaat semakin bertumbuh baik dalam iman
maupun kapasitas hidup.  Gereja tanpa adanya karunia Roh akan menjadi gereja yang suam-suam kuku.  Gereja
yang tidak mempunyai pengaruh dan sebagai pembawa kabar baik dari Allah.  Jemaat Korintus sebagai contoh
adanya karunia Roh dalam jemaat walaupun kesaksiannya tidak baik sebab adanya perpecahan.  Karunia Roh
yang berbeda-beda ini saling melengkapi dalam satu anggota tubuh Kristus.  Karunia-karunia Roh yang
disebutkan diatas adalah saling melengkapi dan mencakup semua segi dalam jemaat.  Gembala sampai
pemberita Injil adalah karunia yang diberikan dari pemimpin gereja sampai jemaat awam. 
Gereja membutuhkan pemimpin yang dapat memimpin jemaat dengan baik.  Gembala adalah pemimpin
dalam gereja, dan kehadiran gembala mutlak diperlukan di dalam sebuah gereja.  Karunia gembala adalah
kemampuan istimewa yang diberikan oleh Allah kepada beberapa anggota dalam Tubuh Kristus untuk
menerima tanggung jawab pribadi jangka panjang demi kesejahteraan rohani sekelompok orang percaya.
Pentingnya karunia gembala adalah untuk menjadi pemimpin untuk memimpin jemaat yang ada menemukan
dan mengembangkan karunia yang diberikan Tuhan kepada setiap jemaat.  Selebihnya dari karunia gembala
dapat ditemukan dalam jemaat biasa.

3.             PERANAN ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA DAN GEREJA SERTA RELEFANSINYA
DENGAN MASA KINI

Roh Kudus juga memiliki pelayanan menginsafkan.[4] Roh Kudus adalah seorang yang menginsafkan,
yang menyadarkan orang akan dosa. Ketika kita melakukan sesuatu yang tidak berkenan dengan Tuhan, kita
merasa begitu bersalah dan sedih. Ini adalah karya Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Roh kuduslah yang
menyadarkan Paulus akan gaya hidupnya yang begitu berlawanan dengan jalan-jalan Allah (Kis 9:5). Inilah
pelayanan Roh Kudus, Ia tidak hanya menyadarkan orang kudus akan dosa mereka, tetapi juga meyakinkan
orang-orang berdosa akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Perkataan terakhir dari Kristus ketika Ia berada
di atas bumi begitu banyak menyingkapkan tentang pelayanan Roh Kudus. Salah satu kualitas yang paling
menakjubkan dari Tuhan adalah fakta bahwa banyak dari pengajaran-pengajaran-Nya yang terbaik diberikan
ketika Ia sedang menuju kayu salib. Ini berbicara tentang isi karakter-Nya. Betapa Ia memiliki roh yang begitu
terkendali meskipun Ia sedang menuju kepada kematian di kalvari. Ingatlah bahwa pesan-pesan ini tidak
diberikan dalam suasana kelas yang enak dan nyaman melainkan tatkala Ia berjalan dari perjamuan terakhir di
ruang atas menuju taman Getsemani.
Roh Kudus adalah satu pribadi yang memimpin semua orang yang telah percaya kepada Yesus.  Peran
Roh Kudus sangat sentral dalam diri orang percaya maupun gereja.  Telah dibahas di bab-bab sebelumnya peran
Roh Kudus di dalam orang percaya dan gereja.  Dalam masa sekarang pertumbuhan gereja bisa dikatakan
berkembang pesat.  Berkembangnya gereja kharismatik membuat pertumbuhan gereja semakin subur.  Dengan
berkembangnya doktrin karunia-karunia Roh dan hidup dipimpin Roh membuat jemaat di gereja ini semangat
untuk melayani dann memberitakan Injil.  Tidak dipungkiri bahwa peran Roh Kudus dalam hidup mereka
sebagai alasan mereka untuk bertumbuh. 
Gereja-gereja Kharismatik yang mengedepankan karunia Roh terutama karunia bahasa Roh sangat
bersemangat dalam mengembangkan pertumbuhan gereja.  Namun tidak bisa dikatakan bahwa karunia Roh
hanya ada pada gereja kharismatik.  Dalam gereja-gereja tradisional lebih mengepankan tentang pengajaran. 
Perbedaan ini seharusnya tidak membuat terpecahnya dan membuat pembedaan dalam pengajaran dan yang
lebih rohani siapa.  Seharusnya mereka-mereka yang menyebut dirinya Kristen baik dari orang Kharismatik
maupun yang tradisional dapat menjaga kesatuan dalam gereja.
Wadah yang dapat digunakan dalam hal ini adalah oikumene, yaitu persekutuan antar gereja. Dalam
wadah ini kesatuan dan saling menerima dapat terjadi. Yang tersisa hanya nama saja dan cara ibadah yang
berbeda. Karena dari hal ini tidak ada pengaruh dari Kharismatik maupun yang gereja tradisional yang
terpenting adalah kesatua untuk kemajuan tubuh Kristus di berbagai tempat.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN          :

Banyaknya denominasi gereja yang berkembang sekarang terkadang membuat perbedaan antar individu
maupun dari organisasi gereja tersebut.  Tapi Firman Tuhan dari dulu sampai sekarang tetap sama, yaitu adanya
kesatuan yang harmonis sebagai tubuh Kristus. Roh Kudus adalah oknum yang memampukan orang percaya
untuk melakukan kesatua dan menjadikan kehidupan kerohanian lebih berkualitas. Dalam perkembangannya
sekarang banyaknya gereja-gereja Kharismatik membuat karunia-karunia Roh, terlebih karunia berbahasa Roh
sebagai ukuran kerohanian seseorang. 
Tapi yang terpenting disini bukanlah seberapa kuat dia untuk berbahasa rohani pada waktu ibadah tetapi
bagaimana dalam kehidupannya sehari-hari. Ukuran orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mampu
memberikan dampak pada sekitarnya, menjadi orang yang disegani dan berpengaruh dalam masyarakat. Bahasa
Roh dalam ibadah hanya sebatas ukuran emosi saja dan tidak dapat diukur kebenarannya. Hanya kehidupan
secara nyata seseorang yang dapat dijadikan ukuran untuk dapat dikategorikan dipenuhi Roh Kudus atau tidak

Anda mungkin juga menyukai