BAB I
PENDAHULUAN
ISI
A. Pengertian Pastoral
Pastoral berasal dari bahasa Latin yaitu “pastore” yang artinya adalah merawat atau
memelihara dan sedangkan dalam bahasa Yunani, pastoral disebut “poimen” yang artinya
adalah “gembala”.1 Pengertian kata gembala terkandung hubungan antara Allah dengan
manusia yang selalu memerlukan bimbingan.
Pendampingan pastoral berasal dari gabungan dua kata yang mempunyi makna
pelayanan yaitu, kata pendampingan dan pastoral. Kata pendampingan ini berasal dari kata
kerja “mendampingi”, ini merupakan suatu kegiatan menolong orang lain yang karena suatu
sebab perlu didampingi. Sedangkan kata pastoral yang artinya merawat, memelihara dan
gembala.
Ini merupakan tugas sebagi pendeta dalam gereja yang haru menggembalakan
jemaatnya seperti dalam PL, Seorang gembala yang pembimbing dan pemelihara kawanan
domba atau kambing. Ia bertanggung jawab atas domba-dombanya, sering menghitungnya
dan juga melindunginya terhadap bahaya dari luar. Di Israel Tuhan Allah diakui sebagai
1
Aart Van Beek, Pendampingan Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011) hal. 10
Gembala umat-Nya (Mazmur 23:1-6; Yes 40:11; Yeh 34:1-31) dan sedangkan dalam PB
Yesus juga mengatakan diri-Nya sebagai gembala Yoh 10:14 “Akulah gembala yang baik
dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”, jadi penulis
menyimpulkan bahwa seorang gembala adalah yang membimbing, mendampingi,
memelihara dan mengenal dombanya “jemaat” yang dia gembalakan.
B. Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan timbal balik antara dua induvidu, yaitu konselor yang
menolong atau membimbing, sedangkan konsele merupakan orang yang akan ditolong atau
dibimbing dalam problema dia alami.3 Konseling berasal dari bahasa Latin yaitu “consilium”
yang berarti “dengan” dan ”bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.
Pengertian secara umum konseling adalah nasehat yang berhati-hati dan serius dan
pengertian kocseling dalam bidang hukum yaitu, ahli hukum yang memberi nasehat dakam
kasus-kasus bersangkutan serta membelanya dipengadilan.
Istilah konseling dalam PL adalah penasehat misalanya dalam 1 Tawarikh 27:32
dengan soferim dalam bahasa Ibrani dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris artinya
penasehat. Dalam PB istilah konseling paling sering muncul hubungan dengan Roh Kudus.
Parakletos kata dari bahasa Yunani adalah penghibur, penolong, penasehat istiah ini biasanya
digunakan sebagai sebutan untuk pekerjaan Roh Kudus (Yoh 14:26).4
Adapun pengertian konseling menurut beberapa para ahli yaitu;
2
J.D Engel, Pastoral Dan Kebutuhan Dasar Konseling, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016) hal. 2
3
Dr. Gary R. Collins, Konseling Kristen Yang Efektif, (Malang: 2017 Literatur Saat) hal. 13
4
E. P Ginting, Konseling Pastoral Terhadap Masalah Umum Kehidupan, (Bandung: Jurnal Info Media, 2009)
hal. 10
a. Blum dan Balinsky, 1973 “Counseling is the solution to an individuals problem” yang
artinya dalam bahasa Indonesia yaitu konseling adalah solusi untuk masalah individu.5
b. Wrenn, 1915 “counseling is personal and dinamic relationship between two people
who approach amutually defined problem wiht mutual consideration for each other to the
end that the younger, or less mature, or more troubled of the two is aided to a self
determined resolution of his problem”.6
c. Tolbert , 1956 “Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka
anatar dua orang yang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemapuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli
debantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan pontesi yang
dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.”7
Agar pelayanan pastoral dapat berfungsi dengan baik, maka pengertian tentang
layanan pastoral perlu diperhatikan dengan baik. Clebsch dan Jaekle mengemukakan defenisi
pelayanan pastoral sebagai berikut:
“The ministry of the cure of soul, or pastoral care, consist of helping acts, done by
representative Christian persons. Directed toward the healing, sustaining, guiding, and
reconciling of troubled persons whose troubles arise in the context of ultimate meanings
and concerns.” Dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah Pelayanan penyembuhan jiwa,
atau pelayanan pastoral, terdiri dari tindakan membantu, dilakukan oleh perwakilan orang
Kristen. Diarahkan ke arah penyembuhan, menopang, membimbing, dan mendamaikan
orang-orang yang bermasalah yang masalahnya muncul dalam konteks arti utama dan
kekhawatiran.
Selain itu juga ditambahkan oleh Cinnebell satu fungsi lagi, yaitu pemeliharaan. 12 Lima
fungsi pastoral tersebut antara lain :
11
Wilian A. Clebsch R. Jaekle, Pastoral Care In Historical Perspective, (USA: Harper and Row, 1967),
hal. 32
12
Howard Cinebell, Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Patoral… hal. 54
c) Pembimbingan (guiding) adalah membantu orang-orang yang kebingungan untuk
menentukan pilihan-pilihan yang pasti diantara berbagai pikiran dan tindakan
alternatif, jika pilihan demikian dipandang sebagai yang mempengaruhi jiwa
sekarang dan akan dating.
d) Pendamaian (reconciling) adalah berupaya untuk membangun relasi manusia dengan
sesamanya dan antara manusia dengan Allah.
e) Memelihara (nurturing) adalah bahwa hidup seseorang bertumbuh dan berkembang,
memelihara dan memampukan orang untuk mengembangkan potensi-potensi yang
diberikan Allah sepanjang kehidupannya.
F. Pengertian Kedukaan
13
Howard Clinebell, Gowth Conceling: Hope-Centered Methods of Actualizing Human Wholeness,
(Nashville: Parthenon Press, 1982), pg.17
14
Mesach Krisetya, Diktat Konseling Pastoral, (Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2009), hal.55
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang disebut sebagai duka cita yang
artinya susah hati, sedih hati. Kalau kita membuka webter’s Ninth New Collegiate Dictonary,
kita mendapat penjelasan yang lebih rinci mengenai kedukaan yaitu dalam bahsa ingrisnya
grief yang diberi arti “ A deep and painful suffering caused by, or as it were, loss” yang
artinya dalam bahasa Indonesia adalah sebuah penderitaan yang dalam dan pedih yang
disebabkan oleh atau seolah-olah karena kehilangan 15. Kemudia menurut Baker Encylopedia
of Psychology memberi penjelasan mengenai kedukaan, bahwa Grief (kedukaan) adalah “the
cognitive and emotional process of working through a sifnifical loss” kalau di terjemahkan
dalam bahasa Indonesianya adalah kedukaan adalah proses kognitif (pikiran) dan emotif
(perasaan) dalam menghadapi kehilang sesuatu yang berharga. Namun kedukaan bukan
hanya menyangkut psoses kognitif dan emotif melainkan menyakut seluruh aspek kehidupan
manusia tersebut baik itu fisik, mental, kognitif, emotif, sosial maupun spritual.
Dari beberapa defesi diatas , kita dapa menyimpulkan bahwa kedukaan selalu
berkaitan secara langsung dengan kehilangan sesuatu atau seseorang yang dianggap berharga
atau bernilai. Kedukaan merupakan suatu reaksi manusiawi untuk mempertahankan diri
ketika menghadapi peristiwa kehilang16.
BAB II
15
https://www.merriam-webster.com/dictionary/grief, (Diakses tanggal 11 Oktober 2020, pukul 15:10)
16
Totok S. Wiryasaputra, Mengapa Berduka: Kreatif Mengelola Perasaan Duka (Yogyakarta: Kanisius, 2003)
hal. 25
A. Kesimpulan
Pastoral Konseling merupakan bentuk pelayanan yang sangat efektif khususnya
untuk melayani orang-orang yang mengalami kedukaan dalam menjalani kehidupannya. Di
zaman ini kasih menjadi tawar, kehidupan menjadi sulit serta dukungan sosial menjadi
semakin sulit diperoleh sehinggah membuat banyak orang mengalami kedukaan yang
mendalam dalam hidupnya. Itulah sebabnya setiap orang Kristen harus berperan aktif dalam
pelayanan konseling Kristen sehinggah mampu mengurangi masalah-masalah sosial yang
terjadi akibat tekanan dalam kedukaan. Dengan menerapkan metode konseling sesuai dengan
Firman Tuhan, maka setiap orang Kristen akan mampu melakukan melakukan tugas
pelayanan konseling Kristen, membantu membebaskan jiwa-jiwa dari tekanan batin dan
membimbing mereka sampai mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat pribadi.