Anda di halaman 1dari 8

Nama : Antoni Usman

Semester/ Prodi : V (lima)/ Theologi


Makul : Pastoral Konseling II
Tugas : Pastoral Konseling Terhadap Orang Berduka
Doesn Pengampu : Jenny Merlin Lainsamputty, M.Th

BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan Pastoral konseling adalah pertanggungjawaban hamba Tuhan atas


kedalaman firman Tuhan. Sekarang gereja semakin menyadari bahwa kebenaran firman
Tuhan dalam banyak hal mesti diterjemahkan dalam bahasa yang tepat. Tanggung jawab
hamba Tuhan justru memungkinkan supaya kebenaran firman Tuhan dapat berbicara dengan
penuh kuasa pada setiap orang dalam setiap kedalaman persoalan hidupnya. Karena
pelayanan konseling yang utama adalah menolong konsele ( klien atau penerima bimbingan)
untuk bertanggung jawab penuh dalam hidupnya, dan di bawah terang firman Tuhan
menolong dia menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan dan persoalan hidupnya.
BAB II

ISI

A. Pengertian Pastoral

Pastoral berasal dari bahasa Latin yaitu “pastore” yang artinya adalah merawat atau
memelihara dan sedangkan dalam bahasa Yunani, pastoral disebut “poimen” yang artinya
adalah “gembala”.1 Pengertian kata gembala terkandung hubungan antara Allah dengan
manusia yang selalu memerlukan bimbingan.
Pendampingan pastoral berasal dari gabungan dua kata yang mempunyi makna
pelayanan yaitu, kata pendampingan dan pastoral. Kata pendampingan ini berasal dari kata
kerja “mendampingi”, ini merupakan suatu kegiatan menolong orang lain yang karena suatu
sebab perlu didampingi. Sedangkan kata pastoral yang artinya merawat, memelihara dan
gembala.
Ini merupakan tugas sebagi pendeta dalam gereja yang haru menggembalakan
jemaatnya seperti dalam PL, Seorang gembala yang pembimbing dan pemelihara kawanan
domba atau kambing. Ia bertanggung jawab atas domba-dombanya, sering menghitungnya
dan juga melindunginya terhadap bahaya dari luar. Di Israel Tuhan Allah diakui sebagai

1
Aart Van Beek, Pendampingan Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011) hal. 10
Gembala umat-Nya (Mazmur 23:1-6; Yes 40:11; Yeh 34:1-31) dan sedangkan dalam PB
Yesus juga mengatakan diri-Nya sebagai gembala Yoh 10:14 “Akulah gembala yang baik
dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku”, jadi penulis
menyimpulkan bahwa seorang gembala adalah yang membimbing, mendampingi,
memelihara dan mengenal dombanya “jemaat” yang dia gembalakan.

Adapun pengertian pendampingan pastoral menurut beberapa para ahli yaitu;


a. Clinebell 2002, menurutnya pendamping pastoral merupakan suatu pelayanan
pertolongan dan penyembuhan dari gereja, baik induvidu maupun kelompok sehingga
dapat bertumbuh dalam proses kehidupanya di masyarakat.2
b. Maclean, 1974, konseling merupakan suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap
muka antara seorang individu yang terganggu oleh masalah-masalah yang tidak dapat di
atasinya sendiri dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang sudah terlatih
dan berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap
berbagai jenis kesulitan.

B. Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan timbal balik antara dua induvidu, yaitu konselor yang
menolong atau membimbing, sedangkan konsele merupakan orang yang akan ditolong atau
dibimbing dalam problema dia alami.3 Konseling berasal dari bahasa Latin yaitu “consilium”
yang berarti “dengan” dan ”bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.
Pengertian secara umum konseling adalah nasehat yang berhati-hati dan serius dan
pengertian kocseling dalam bidang hukum yaitu, ahli hukum yang memberi nasehat dakam
kasus-kasus bersangkutan serta membelanya dipengadilan.
Istilah konseling dalam PL adalah penasehat misalanya dalam 1 Tawarikh 27:32
dengan soferim dalam bahasa Ibrani dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris artinya
penasehat. Dalam PB istilah konseling paling sering muncul hubungan dengan Roh Kudus.
Parakletos kata dari bahasa Yunani adalah penghibur, penolong, penasehat istiah ini biasanya
digunakan sebagai sebutan untuk pekerjaan Roh Kudus (Yoh 14:26).4
Adapun pengertian konseling menurut beberapa para ahli yaitu;

2
J.D Engel, Pastoral Dan Kebutuhan Dasar Konseling, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016) hal. 2
3
Dr. Gary R. Collins, Konseling Kristen Yang Efektif, (Malang: 2017 Literatur Saat) hal. 13
4
E. P Ginting, Konseling Pastoral Terhadap Masalah Umum Kehidupan, (Bandung: Jurnal Info Media, 2009)
hal. 10
a. Blum dan Balinsky, 1973 “Counseling is the solution to an individuals problem” yang
artinya dalam bahasa Indonesia yaitu konseling adalah solusi untuk masalah individu.5
b. Wrenn, 1915 “counseling is personal and dinamic relationship between two people
who approach amutually defined problem wiht mutual consideration for each other to the
end that the younger, or less mature, or more troubled of the two is aided to a self
determined resolution of his problem”.6
c. Tolbert , 1956 “Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka
anatar dua orang yang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemapuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli
debantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan pontesi yang
dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.”7

C. Peran Alkitab dalam Konseling Pastoral


Alkitab sebagai sumber rohani mempunyai peran yang penting dalam konseling
pastoral. Alkitab sebagai sumber rohani dapat dipakai, jikalau inti permasalahan seseorang
telah diketahui secara jelas8. . Penggunaan Alkitab dengan baik dan tepat akan menjadi sarana
yang penuh kuasa untuk membina dan membangun keutuhan spiritual. Tetapi tidak semua
masalah dapat ditangani sebagai masalah rohani.
Disamping itu Alkitab juga dapat bermanfaat untuk memberikan penghiburan dan
kekuatan bagi seseorang yang tengah menghadapi berbagai krisis kehidupan. Bagian yang
sangat terkenal secara luas adalah bagian-bagian dari kitab Mazmur, misalnya Mazmur 38
mengemukakan bahwa perasaan-perasaan yang terungkap dalam Mazmur ini adalah bagian
dari perasaan umat manusia yang bergumul dengan segala permasalahan dan sakit penyakit.
Tema-tema Alkitab seperti pemeliharaan, pertobatan, iman dan anugerah dapat menjadi
bagian yang penting dan unik untuk menghantar seseorang menemukan pengertian teologis
yang diperolehnya melalui proses dan bantuan layanan konseling.

D. Dasar Alkitab Pastoral Konseling


Konseling dapat kita temui dalam kitab Perjanjian Lama misalnya, persahabatan
Ayub yang memberi nasehat kepada Ayub, ditengah-tengah penderitaanya. Malaikat Tuhan
5
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan, (Yogyakarta: ANDI, 2010) hal. 5-6
6
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir), (Yogyakarta: ANDI, 2005) hal. 6
7
H. Prayitno & Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
8
Donald Capps, Biblical Approaches to Pastoral Counseling, (Philadelphia: Westminster Press, 1981), 19
-20.
menolong Elia, ketika ia kesepian dan putus asa di padang gurun. Daniel menasehati raja
Nebukandnezar, Daud memainkan kecapi untuk menghibur Saul yang sedang murung dan
gelisah. Tuhan Yesus disebut sebagai “penasehat yang ajaib”. Dan dalam kitab Perjanjian
Baru dapat kita temukan banyak contoh orang-orang kristen yang yang saling menolong.,
menasehati satu kepada yang lain. 9
Adapun yang menjadi dasar Alkitabiahnya yaitu:
 Hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini (1 tes 4:18)
 Nasehatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu (1 tes 5:11)
 Hendaklah kamu saling menaku dosa, dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh
(yak 5:16)10

E. Fungsi Pelayanan Pastoral

Agar pelayanan pastoral dapat berfungsi dengan baik, maka pengertian tentang
layanan pastoral perlu diperhatikan dengan baik. Clebsch dan Jaekle mengemukakan defenisi
pelayanan pastoral sebagai berikut:

“The ministry of the cure of soul, or pastoral care, consist of helping acts, done by
representative Christian persons. Directed toward the healing, sustaining, guiding, and
reconciling of troubled persons whose troubles arise in the context of ultimate meanings
and concerns.” Dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah Pelayanan penyembuhan jiwa,
atau pelayanan pastoral, terdiri dari tindakan membantu, dilakukan oleh perwakilan orang
Kristen. Diarahkan ke arah penyembuhan, menopang, membimbing, dan mendamaikan
orang-orang yang bermasalah yang masalahnya muncul dalam konteks arti utama dan
kekhawatiran.

Hal-hal yang penting untuk diperhatikan dari defenisi di atas adalah:


a. Pekerjaan pelayanan pastoral gereja dilakukan oleh orang-orang yang disebut
representatif (Pendeta, Presbyters, Diaken, Para Tua-tua, dll). Pendekatan yang
seperti itu memberi peluang yang sangat besarbagi peran aktif orang-orang tertentu
dalam suatu komunitas gereja dan mengabaikan peran aktif dari komponen yang lain
dalam pelayanan gereja. Dengan demikian pendekatan seperti ini sudah harus
ditinjau, dalam rangka memberikan peran kepada semua komponen dalam
persekutuan warga jemaat untuk melakukan tanggung jawab bersama.
9
Gerry R. Collins, Konseling Kristen Yang Efektif, (Malang: SAAT, 1996). Hal 3
10
John F. Mac Artur, Pengantar Konseling Alkitabiah, (Malang: Gandum Mas, 2009). Hal 19
b. Pelayanan Pastoral ditujukan kepada orang-orang yang bermasalah. Konsepsi ini
mengandung pengertian bahwa pelayanan pastoral hanya akan dilakukan jika
seseorang mengalami masalah dalam kehidupannya. Itu artinya jika seseorang
tidak bermasalah maka sudah barang tentu ia tidak memerlukan pelayanan
pastoral. Pelayanan Pastoral yang seperti ini tidak mencakup aktifitas kepada
orang-orang yang sekalipun tidak bermasalah tetapi membutuhkan pendampingan
dalam rangka pertumbuhan. Jadi seharusnya konseling pastoral tidak terbatas bagi
orang-orang yang mengalami masalah saja.
c. Pelayanan Pastoral berorientasi induvidualistik. Dengan demikian fokus utama
pelayanan pastoral adalah masalah pribadi saja. Kelemahannya adalah
masalahmasalah pastoral tidak hanya bersifat pribadi saja tetapi juga bersifat
komunal
(kelompok).
d. Pelayanan Pastoral mengabaikan aktivitas menolong yang lain didalam gereja.
Artinya orang-orang yang melakukan pekerjaan member pertolongan di dalam
konseling pastoral tidak harus terbatas pada masalah-masalah yang ultima saja.
Pelayanan Pastoral perlu diadakan karena memiliki fungsi yang dapat membawa
jemaat menemukan arti hidupnya dan membawa jemaat kepada situasi yang
membuatnya sejahtera dalam kehidupannya. Menurut William Clebsch dan Charls
Jaekle, pelayanan pastoral memiliki empat fungsi yaitu penyembuh, penopang,
pembimbing dan pendamaian.11

Selain itu juga ditambahkan oleh Cinnebell satu fungsi lagi, yaitu pemeliharaan. 12 Lima
fungsi pastoral tersebut antara lain :

a) Penyembuhan (healing) adalah fungsi pastoral yang bertujuan mengatasi beberapa


kerusakan dengan cara mengembalikanorang itu pada suatu keutuhan dan menuntun
kearah lebih baik dari yang sebelumnya.
b) Penopangan (sustaining) adalah menolong orang yang “terluka” untuk bertahan
melewati suatu keadaan yang dalamnya pemulihan kepada keadaan semula atau
penyembuhan dari penyakit yang tidak mungkin atau tipis kemungkinannya untuk
disembuhkan.

11
Wilian A. Clebsch R. Jaekle, Pastoral Care In Historical Perspective, (USA: Harper and Row, 1967),
hal. 32
12
Howard Cinebell, Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Patoral… hal. 54
c) Pembimbingan (guiding) adalah membantu orang-orang yang kebingungan untuk
menentukan pilihan-pilihan yang pasti diantara berbagai pikiran dan tindakan
alternatif, jika pilihan demikian dipandang sebagai yang mempengaruhi jiwa
sekarang dan akan dating.
d) Pendamaian (reconciling) adalah berupaya untuk membangun relasi manusia dengan
sesamanya dan antara manusia dengan Allah.
e) Memelihara (nurturing) adalah bahwa hidup seseorang bertumbuh dan berkembang,
memelihara dan memampukan orang untuk mengembangkan potensi-potensi yang
diberikan Allah sepanjang kehidupannya.

Howard Clinebell dalam bukunya Growth Conceling mengatakan bahwa pada


dasarnya tujuan layanan pastoral adalah membawa 6 aspek dalam hidup manusia dalam
pertumbuhan yang harmonis dalam interaksinya. Keenam aspek pertumbuhan itu adalah
pertumbuhan dalam pikiran, revitalisasi tubuh, relasi yang kaya dengan orang lain,
hubungan yang akrab dengan alam dan biosphere, bertumbuh dengan lembaga yang
bermakna bagi hidup kita dan dimensi hubungan dengan Allah .13 Tujuan pelayanan
pastoral Kristen adalah membawa keenam dimensi itu pada pertumbuhannya yang utuh
sehingga individu dapat menjadi agen rekonsiliasi dan agen keutuhan di tengah keluarga,
masyarakat dan gereja. Konsekuensi logis dari pemahaman di atas menjelaskan bahwa
pelayanan pastoral mau atau tidak mau harus terbuka pada sumbangan ilmu lainnya.

Ketidaksediaan untuk membuka diri terhadap sumbangan ilmu-ilmu lainnya, maka


keputusan dan pelayanan pastoral yang dilakukan bagi mereka yang bermasalah tidak
pernah akan cukup dalam memberi solusi. Bahkan dalam banyak hal, ilmu-ilmu social
lebih mampu memberikan informasi lengkap tentang realita manusia kepada kita dari
pada ilmu teologi.14 Dalam konteks keenam dimensi manusia di atas, Clinebell
mengemukakan bahwa keenam dimensi itu saling terkait satu dengan lainnya. Apabila
satu aspek belum terpenuhi maka akan berdampak padalaju pertumbuhan hidup
seseorang.

F. Pengertian Kedukaan

13
Howard Clinebell, Gowth Conceling: Hope-Centered Methods of Actualizing Human Wholeness,
(Nashville: Parthenon Press, 1982), pg.17

14
Mesach Krisetya, Diktat Konseling Pastoral, (Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2009), hal.55
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang disebut sebagai duka cita yang
artinya susah hati, sedih hati. Kalau kita membuka webter’s Ninth New Collegiate Dictonary,
kita mendapat penjelasan yang lebih rinci mengenai kedukaan yaitu dalam bahsa ingrisnya
grief yang diberi arti “ A deep and painful suffering caused by, or as it were, loss” yang
artinya dalam bahasa Indonesia adalah sebuah penderitaan yang dalam dan pedih yang
disebabkan oleh atau seolah-olah karena kehilangan 15. Kemudia menurut Baker Encylopedia
of Psychology memberi penjelasan mengenai kedukaan, bahwa Grief (kedukaan) adalah “the
cognitive and emotional process of working through a sifnifical loss” kalau di terjemahkan
dalam bahasa Indonesianya adalah kedukaan adalah proses kognitif (pikiran) dan emotif
(perasaan) dalam menghadapi kehilang sesuatu yang berharga. Namun kedukaan bukan
hanya menyangkut psoses kognitif dan emotif melainkan menyakut seluruh aspek kehidupan
manusia tersebut baik itu fisik, mental, kognitif, emotif, sosial maupun spritual.
Dari beberapa defesi diatas , kita dapa menyimpulkan bahwa kedukaan selalu
berkaitan secara langsung dengan kehilangan sesuatu atau seseorang yang dianggap berharga
atau bernilai. Kedukaan merupakan suatu reaksi manusiawi untuk mempertahankan diri
ketika menghadapi peristiwa kehilang16.

G. Melakukan Pastral Konseling Terhadapa Orang Berduka


Kita tadi sudah membahas menganai pengertian pastoral konseling, fungsi pastoral
dan pengetian kedukaan. Pastoral Konseling begitu penting dalam kedukaan karena pastoral
konseling memiliki funginya dalam menolong orang dalam kedukaan. Kalau kita flashback
kembali dari fungsi pastoral konseling terdapat disitu penyembuhan, penopangan,
pembimbingan, memelihara, pendamaian.
Sudah sangat jelas bahwa pastoral konseling begitu penting bagi orang berduka. Cara
yang saya lakukan dalam melakukan pastoral konseling yaitu saya menyampaikan firman
Tuhan kepada keluarga berduka tersebut dan tentunya dalam penyampaian firman Tuhan
sudah ada penyembuhan, penompang, pembimbingan, memelihara bahakan pendamaian.
Firman Tuhan yang saya bagikan kepada keluarga berduka tersbut terdapat dalam Roma
12:12.

BAB II

15
https://www.merriam-webster.com/dictionary/grief, (Diakses tanggal 11 Oktober 2020, pukul 15:10)
16
Totok S. Wiryasaputra, Mengapa Berduka: Kreatif Mengelola Perasaan Duka (Yogyakarta: Kanisius, 2003)
hal. 25
A. Kesimpulan
Pastoral Konseling merupakan bentuk pelayanan yang sangat efektif khususnya
untuk melayani orang-orang yang mengalami kedukaan dalam menjalani kehidupannya. Di
zaman ini kasih menjadi tawar, kehidupan menjadi sulit serta dukungan sosial menjadi
semakin sulit diperoleh sehinggah membuat banyak orang mengalami kedukaan yang
mendalam dalam hidupnya. Itulah sebabnya setiap orang Kristen harus berperan aktif dalam
pelayanan konseling Kristen sehinggah mampu mengurangi masalah-masalah sosial yang
terjadi akibat tekanan dalam kedukaan. Dengan menerapkan metode konseling sesuai dengan
Firman Tuhan, maka setiap orang Kristen akan mampu melakukan melakukan tugas
pelayanan konseling Kristen, membantu membebaskan jiwa-jiwa dari tekanan batin dan
membimbing mereka sampai mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat pribadi.

Anda mungkin juga menyukai