Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

KONSEP KESELAMATAN AGAMA HINDU

Disusun Oleh:

Agnes Priscilla

NIM 1120002

Bella Putri Ananda

NIM 19121104

Billy Reinhard Rondonuwu

NIM 1120004

Diserahkan kepada:

Dr. Widi Prasetyo

Sebagai Bagian Tugas dari Mata Kuliah

PAPJ

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI INDONESIA

Surabaya, 2020
BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah Negara yang memiliki berbagai macam Suku, Budaya,

Bahasa, dan Agama. Dan Agama Hindu merupakan salah satu agama yang di akui di

Indonesia. Menurut penelitian para ahli, secara umum dapat dikatakan bahwa masuk

dan berkembangnya agama Hindu berasal dari India, berlangsung dalam kurun waktu

yang panjang, kemudian kontak kebudayaan yang menyebar secara perlahan-lahan

dari daerah pesisir hingga sampai masalah agama dengan mendirikan kerajaan-

kerajaan Hindu di Indonesia1.

Agama Hindu adalah agama yang telah menciptakan kebudayaan yang sangat

kompleks di bidang astronomi, ilmu pengetahuan, filsafat dan lain-lain sehingga

timbul bermacam-macam pemahaman oleh para ahli yang juga berpengaruh terhadap

candi-candi, akan tetapi pemerintah tidak mencampuri hal-hal yang menyangkut

materi ajaran dan tata cara peribadahan masing-masing agama dan Ganesha adalah

salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat hindu,

yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung,

Dewa penolak bala/bencana, dan Dewa kebijaksanaan. Dalam tradisi pewayangan, ia

disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putera Bhatara Guru

(Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memperdulikan

golongan.

Terkenal dengan dewa dan kastanya, kali ini kelompok kami akan membahas

tentang konsep keselamatan menurut Agama Hindu dan bagaimana Alkitab

menanggapinya sehingga kita dapat menemukan perbedaan antara konsep

1
https://www.kompasiana.com/safitritaofik8163/5e821be8097f366abd07fcc3/sejarah-lahirnya-
agama-hindu#:~:text=Asal%20usul%20agama%20hindu%20dimulai,dari%20situ%20lahirlah
%20agama%20hindu.

2
keselamatan di dalam agama Hindu dan Krsiten. Adapun penelitian ini dibuat agar

kita sebagai anak anak TUHAN yang mendapatkan Amanat Agung dari Yesus dapat

melakukan tugasnya yaitu menjadikan semua bangsa muridNya.

3
BAB II

AGAMA HINDU

Agama Hindu diklaim sebagian orang sebagai "agama tertua" di dunia yang masih

bertahan hingga kini dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanātana-

dharma (Dewanagari: सनातन धर्म) artinya "darma abadi" atau "jalan abadi”2. Agama

Hindu pada saat ini adalah hasil perkembangan dari sejarah Hinduisme yang dulu ada.

Terdapat tiga masa agama Hindu yang dapat kita ketahui, yaitu Agama Brahmana

(1500 SM-500 SM), Agama Buddha (400 SM-700 SM), dan Agama Upanishad

(Hindu modern hingga sekarang).3 Penganut Agama Hindu memakai kitab bernama

Veda, Bhagavad-Gita (Sruti—kitab-kitab utama) dan Upanishad (Smriti—kitab-kitab

tambahan).4

Berbeda dengan Agama lainnya yang memiliki pelopor atau pendiri, Agama Hindu

tidak memiliki pendiri dikarenakan peneliti mengatakan bahwa Agama Hindu

merupakan hasil dari peleburan dengan kebudayaan India yang beragam. Populasi

pemeluk Agama Hindu di India adalah 973.750.000 orang atau jika dijadikan

presentase adalah sekitar 94,30% penduduk di India menganut Agama Hindu. Di

dunia, terdapat sekitar 15-16% penganut Agama Hindu yaitu sekitar 1.1 Miliar orang.

Terdapat sesuatu yang menarik dari Agama Hindu yang kelompok kami temukan

mencari-cari data tentang Agama Hindu yaitu tentang nama panggilan asli dari

Agama Hindu sendiri yang adalah ‘sanatanadharma’ atau dapat diartikan dengan

agama yang kekal abadi. Bisa dikatakan juga Agama Hindu memang tanpa awal dan

tanpa akhir.

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu
3
Syarif Hidayatullah, Study Agama: suatu Pengantar (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2011), 49.
4
https://josephbelay.blogspot.com/2017/03/religion-philosophy-ii.html

4
Hinduisme tidak memahami “Surga” sebagai suatu tempat, layaknya konsep dalam

agama Samawi. “Surga” dalam Hinduisme dikenal dengan istilah “Moksa”. Suatu

kelepasan dari roda perputaran reinkarnasi (Samsara), untuk kembali menyatu dengan

Sang Bhraman. Dengan demikian, Sorga bukanlah suatu “tempat” namun merupakan

suatu “Situasi” berakhirnya proses reinkarnasi5

Dan ketika berbicara tentang Reinkarnasi, menurut KBBI arti Reinkarnasi sendiri

adalah penjelmaan (penitisan) kembali makhluk yang telah mati6. Jadi proses jalan

hidup penganut Agama Hindu tidaklah berhenti, setelah mati akan mengalami

penjelmaan Kembali dan begitu seterusnya. Umat Hindu percaya bahwa mereka akan

reinkarnasi sebanyak 8.400.000 kali, sebelum jiwanya dapat selamat dari perangkap

Samsara7 Samsara adalah perputaran roda reinkarnasi.

Arti Keselamatan penganut Agama Hindu sendiri adalah ketika mereka telah lepas
8
dari Samsara. Konsep tentang reinkarnasi sendiri diakui oleh penganut Agama

Hindu adalah mereka diberikan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan di

kehidupan selanjutnya (life after life). Hinduisme menyebut tahap teresebut

sebagai Moksa. Hidup manusia ditentukan oleh perbuatan-perbuatan (Karma)

kehidupan masa lalunya, untuk itu kehidupan mendatang ditentukan oleh perbuatan-

perbuatan (Karma) pada kehidupan saat ini. Demikianlah keselamatan dalam

Hinduisme didasari atas usaha dan perbuatan.9 Jadi dapat dikatakan bahwa

Keselamatan umat Hindu adalah oleh usaha pribadi.

5
Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Buddha (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 25.
6
https://kbbi.web.id/reinkarnasi
7
Tony Tedjo, Mengenal Agama Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu (Bandung: Pionir Jaya,
2011), 35.
8
Ibid
9
https://josephbelay.blogspot.com/2017/03/religion-philosophy-ii.html

5
BAB III

KONSEP KESELAMATAN HINDU MENURUT ALKITAB

a. Keselamatan Hindu dan Kristen

Keselamatan dalam kekristenan adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian.

Keselamatan dapat juga disebut pembebasan ataupun keamanan dari kodrat berdosa, dan

merupakan janji akan kehidupan kekal melalui Roh10. Keselamatan adalah kebebasan dari

hasrat duniawi dan godaan yang mengarahkan manusia keluar dari penerangan dan

persekutuan penuh dengan Allah. Konsep keselamatan dalam agama Kristen, PASTI. Ada

jaminan yang Tuhan beri pada setiap orang yang percaya, yang hidupnya mengikuti

kehendak Tuhan. jaminannya adalah kehidupan kekal bersama dengan Tuhan, di dalam

Kerajaan Surga. Akhir kematian dari kehidupan lahiriah ini dalam konsep keselamatan, yaitu

bagi orang-orang yang diselamatkan adalah awal kehidupan yang baru, yang bersifat kekal,

roh. Tiada terbatas oleh waktu melainkan sampai selama-lamanya. Sedangkan konsep

keselamatan agama Hindu,

Konsep keselamatan dalam agama Hindu umumnya tidak merujuk kepada tujuan mereka

sebagai "keselamatan." Harapannya adalah untuk melepaskan diri dari siklus reinkarnasi dan

eksistensi material. istilah lain yang digunakan untuk itu.

Terdapat dua aliran utama yaitu pertama,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan

terus menerus lahir kembali. Kedua,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan berhenti

lahir semula pada suatu ketika apabila mereka melakukan kebaikan yang mencukupi atau

apabila mendapat kesadaran agung (Nirvana) atau menyatu dengan Tuhan (moksha). Agama

Hindu menganut aliran yang kedua. Antara lain tuhan orang yang beragama Hindu.

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_(Kristen)

6
Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya.

Dalam agama Hindu dan Buddha, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar

terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang

diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari

duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi

menjadi orang yang selalu duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi

memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut

terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi

sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang

sebenarnya.

Hindu umumnya tidak merujuk kepada tujuan mereka sebagai "keselamatan." Harapannya

adalah untuk melepaskan diri dari siklus reinkarnasi dan eksistensi material. istilah lain yang

digunakan untuk itu. Apa pun yang berkaitan dengan meninggalkan kehidupan material atau

bergerak di luar itu biasanya dikatakan "transendental." (Istilah ini digunakan berulang kali

dalam pengenalan kepada-Bhagavad gita.)

Ada beberapa cara yang diajarkan oleh yang ini dapat dilakukan. kelompok-kelompok yang

berbeda menekankan metode yang berbeda, namun mereka tidak menolak metode diajarkan

oleh orang lain. Baik perbuatan (karma) Hal ini diyakini bahwa, jika orang cukup bekerja

baik, terutama karya yang tidak mementingkan diri sendiri dan de-menekankan kepentingan

materi, mereka akan mencapai reinkarnasi yang lebih baik. Proses ini berlanjut sampai

akhirnya satu reinkarnasi lolos dan eksistensi material sepenuhnya. Kesederhanaan dan

penyangkalan diri.

Satu harus menarik diri dari kesenangan dan minat pribadi hidup, hidup sebagai pertapa,

menempatkan penekanan ada pada harta, dll Jadi kehidupan fisik kehilangan menjaga

dominasinya di dalam batin seseorang. Ketika dia meninggal, dia dibebaskan selamanya.

7
Pengetahuan sebagai salah satu belajar lebih banyak dan lebih, khususnya dengan

mempelajari Veda, dia datang untuk memahami bahwa alam sebenarnya adalah bagian dari

Diving Menjadi. Saat ia mengisi pikirannya dengan ide-ide seperti itu, pikiran dan perbuatan

yang kurang peduli dengan kepentingan-kepentingan material. Ketika dia meninggal,

kehidupan fisik tidak memiliki kekuasaan atas dirinya, sehingga dia dibebaskan. Pengabdian

(ibadah).11

Dalam kehidupan orang hindu pun jika seseorang terus-menerus mengungkapkan cinta dan

dedikasi kepada Allah, dia akan menjadi begitu khawatir untuk Allah yang hidup ini

kehilangan daya tariknya. Ketika dia meninggal, dia dibebaskan dari siklus reinkarnasi.

Hal ini sangat ditekankan dalam gerakan Hare Krishna. Hal ini menjamin bahwa, jika

seseorang mati yang tepat memikirkan tentang Kresna, ia akan segera dibawa keluar dari

siklus reinkarnasi ke alam roh. Untuk memastikan satu pemikiran yang benar ketika dia

meninggal, hidupnya harus diisi dengan pikiran konstan dari Krishna.

Cara berpikir yang benar datang dengan membaca Veda. Tetapi terutama ia datang dengan

melantunkan mantra Hare Krishna. "Yang” berarti dianjurkan untuk mencapai tahap dewasa

dari kasih Allah adalah untuk bini nama suci Tuhan. Metode termudah bagi kebanyakan

orang adalah mantra Hare Krishna mantra: Hare Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna,

Hare Hare / Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare "(Kembali - penutup depan

dalam). "Mantra Hare Krishna adalah baik pemuliaan Allah dan banding untuk terlibat dalam

pelayanan-Nya" Meditasi (Yoga). Life (keadaan fisik) adalah dianggap sebagai ilusi

sementara (Maya). Hal ini bukan realitas terakhir. Kami rasa ini adalah kenyataan hanya

karena kita tidak mengerti bahwa dalam diri kita adalah bagian dari Tuhan, yang merupakan

realitas.

11
https://groups.google.com/g/soc.culture.indonesia/c/PxtC-VPuaa8?pli=1

8
Dengan meditasi batin yang mendalam dalam benaknya sadar diri, seseorang dapat

pengalaman dan menemukan diri yang sebenarnya. Hal ini disebut self-realisasi. Seperti yang

kita mengerti hal ini dan mulai berpikir dan bertindak sesuai, kita menjadi terlepas dari

pentingnya kehidupan ini.

Hal-hal dalam hidup ini menjadi lebih baik, terutama ketika kita mati kita akan terlepas dari

siklus reinkarnasi. Ini adalah metode yang terlibat dalam Transendental Meditasi. Hal ini juga

dijelaskan dalam Bhagavad-gita. Dalam semua jalan, mengulangi reinkarnasi mungkin

diperlukan sebagai pribadi secara bertahap bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih

tinggi sampai dia meninggalkan siklus. Dia harus membawa ini tentang dengan upaya sendiri.

Para dewa dapat membantu, namun tidak ada konsep Agung Menjadi yang membayar

hukuman dosa atas nama orang berdosa.

b. Tanggapan Alkitab

Dosa-dosa secara spiritual, apapun bentuk dosa dapat memisahkan kita dari Allah. Ayat-ayat

yang mendukung, antara lain :

 Roma 3:23 - Semua orang yang bersalah dosa, ketidaktaatan terhadap

kehendak Tuhan.

 Yesaya 59:1,2 - karena segala dosa kami, kami keluar dari harmoni dan

persekutuan dengan Allah. Dia kemudian tidak tinggal di dalam diri

kita.

Ini berarti bahwa, bertentangan dengan agama Hindu, Tuhan tidak dapat ditemukan di

dalam hati orang berdosa, karena Dia tidak ada. jiwa kita bukan bagian dari Allah, tidak

juga kita dalam persekutuan dengan Dia.

9
Karena keterasingan spiritual dari Allah, kita akan dipisahkan dari Allah kekal jika dosa-dosa

kita tidak diampuni. Ayat-ayat yang mendukung, antara lain :

 Efesus 2:11-19, Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang

bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh

mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan

oleh tangan manusia, bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk

kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang

dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang

di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh

darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan

kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat

dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya

menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan

damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh,

dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia

datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan

damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua

pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu

bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-

orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

 Roma 6:23, Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang

kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

10
Karena kasih Allah dan rahmat, Dewa (bagi agama Hindu) datang ke dunia dalam bentuk

manusia (Yesus) dan mati sebagai korban untuk membayar hukuman dosa-dosa manusia.

Ayat-ayat yang mendukung, antara lain :

 Yohanes 3:16 - Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan AnakNya yang tunggal bahwa mereka yang percaya

kepadaNya

tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 1 Petrus 2:24 - Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya di pohon,

supaya kita hidup.

 Kisah Para Rasul 4:12 - Ada keselamatan di dalam siapa pun selain Yesus.

 Yohanes 14:6 - Ia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat

datang kepada Bapa kecuali melalui Dia. Oleh karena itu, Dewa-Dewi Hindu

tidak bisa menyelamatkan. Mereka tidak mati bagi kita.

 Efesus 2:8,9 - perbuatan baik kami tidak dapat menyelamatkan kita selain dari

iman dalam Yesus. Kita harus berbuat baik, menyembah Tuhan, berdoa, dll

Tapi jika kami tidak menerima pengampunan oleh Yesus, tidak ada yang dapat

menyelamatkan.

 Matius 6:7 - pengulangan tanpa ujung dari frasa tertentu tidak dapat

menyimpan. Ini adalah pengulangan sia-sia yang kafir membuat mereka

berpikir untuk didengar, tetapi tidak berkenan kepada Allah.

Untuk menerima pengampunan Allah menawarkan, ada kondisi-kondisi manusia harus

bertemu. Ayat-ayat yang mengandung keselamatan dalam agama Kriste, sebagai berikut :

11
 Percayalah - Markus 16:16; 8:24 Yohanes 3:16, 36. Catatan bahwa ini

membutuhkan kepercayaan pada Yesus dan Injil-Nya. Tanpa iman ini,

manusia tidak dapat diselamatkan atau beroleh selamat.

 Bertobat dari dosa – Kisah Para Rasul 17:30

 Mengakui Kristus - Roma 10:9,10.

 Jadilah dibaptis - Kisah Para Rasul 2:38; 22:16; Markus 16:16

Hindu tidak dapat menyimpan karena menyembah Allah yang salah, mengikuti otoritas

keagamaan yang salah, mencari nasib yang salah, dan mengajarkan cara yang salah untuk

mencapai takdir itu. Benar keselamatan hanya dapat ditemukan dalam Yesus Kristus. Hal ini

dapat dipahami hanya melalui Injil Yesus. Dan hal itu dapat diperoleh hanya dengan iman

dan ketaatan kepada ajaran Yesus.

Sekali lagi, Hindu tidak memberikan bukti objektif bahwa ajaran-ajaran mereka

diturunkan oleh Allah atau bahwa Kitab Suci mereka yang benar- benar ilahi. Mereka

mungkin mencoba untuk menunjukkan bahwa mereka adalah wajar, tetapi terutama mereka

mendorong Anda untuk mencoba untuk melihat apakah Anda menemukannya memuaskan.

Jika Anda mendapatkan ketagihan emosional di atasnya, seperti pengalaman agama-agama

lain, Anda tidak akan mungkin mendengarkan alasan. Tetapi tidak ada bukti yang sah

mengapa orang harus percaya.

Hanya Alkitab yang konsisten menawarkan bukti yang masuk akal untuk meyakinkan orang

yang tidak percaya bahwa itu benar-benar diwahyukan oleh Allah. bukti itu ditemukan dalam

nubuat terpenuhi, kesaksian saksi mata keajaiban, kebangkitan Kristus, dll Hanya di dalam

Kristus dapat kita punya keyakinan untuk iman kita.

c. Rintangan Penginjilan Terhadap Umat Hindu

12
Terdapat kekurangan yang dialami saat menginjili orang-orang yang beragama Hindu karena,

beberapa alasan sebagai berikut :

1. Alasan utamanya karena terdapat kasta dalam agama Hindu,

2. Kegiatan Penginjilan yang Agresif Agama Kristen memang merupakan salah satu

agama missi, yakni agama yang harus disebarkan terhadap orang yang belum

beragama Kristen. Oleh karena itu tugas penyebaran bukan saja dilakukan oleh para

penginjil, tetapi seluruh geraja dan jemaat (anggota gereja).

3. Pengaruh Ilmu Kebatinan, Kehausan Rohani dan Janji Keselamatan. Perbedaan yang

menimbulkan pemikiran akan teguh nya janji keselamatan kedua agama, baik agama

Hindu maupun agama Kristen.

4. Kuatnya Pengetahuan akan Agama Hindu.12

d. Langkah-Langkah Penginjilan Terhadap Umat Hindu

Penginjilan kepada semua orang itu sama, baik dia agama Hindu, Islam, Buddha dan lain

lain, Semua harus berdasarkan Alkitab dan Firman Tuhan. Namun, ada perbedaan yang

terdapat dalam orang yang beragama Hindu. Mereka memiliki pemahaman bahwa

kehidupan terpusat pada hubungan antara badan, dengan jiwa atau atman. Terdapat

Langkah-langkah yang dapat kita lakukan :

1. Cara Pendekatan

Umumnya, orang yang beragama Hindu lebih sangat terbuka untuk

bergaul dengan kelompok atau kepercayaan apapun karena mereka

menjunjung tinggi toleransi universal. Untuk itu kita bisa melakukan

pendekatan kepada mereka dengan cara berteman dengan mereka.

12
https://media.neliti.com/media/publications/42050-ID-evangelization-and-causes-of-religion-conversion-
from-hindu-to-christian-at-badu.pdf

13
2. Injil Masuk

Ketika kita sudah dekat dengan orang yang beragama Hindu tersebut,

barulah kita mulai dengan membahas mengenai keselamatan. Inilah

tantangan kita dalam menginjili seseorang. Dalam hal ini, mungkin

biasanya akan terjadi perdebatan. Dari sinilah kita mulai menceritakan

kesaksian kita bagaimana Tuhan Yesus menolong kita dan kita jelaskan

juga mengapa Tuhan Yesus rela mati di kayu salib.

3. Berdoa

Ketika kita sedang menginjili orang itu, ada baiknya kita bertanya tentang

masalah, persoalan yang dia hadapi kemudian kita doakan agar dia

mendapatkan kekuatan baru dalam menghadapi masalah yang

dihadapinya.

4. Tanggapan

Apakah dia percaya bahwa tidak ada keselamatan di luar Yesus, dan

apakah diam au menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pertanyaan itu harus kita tanyakan kepada mereka.

5. Pertobatan

Ketika orang tersebut sudah mengerti dan percaya bahwa Yesus adaah

Tuhan dan juruselamat, dan hanya dalam Yesus ada keselamatan, maka

orang tersebut sudah bisa untuk di Babtis sebagai tanda bahwa dia sudah

menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

6. Bimbingan lanjutan

Setelah orang itu sudah di babtis barulah kita sebagai orang yang sudah

lebih mengenal akan Firman Tuhan membimbing atau menuntun orang

tersebut agar dia bisa lebih mengerti dan memahami Firman Tuhan.

14
BAB IV

KESIMPULAN

Pada akhirnya kita mengetahui bahwa di dalam agama Hindu, konsep keselamatan

mereka umumnya tidak merujuk kepada tujuan mereka sebagai "keselamatan." Harapannya

adalah untuk melepaskan diri dari siklus reinkarnasi dan eksistensi material. Sedangkan

alkitab sudah mengatakan bahwa jika kita percaya kepada Yesus berarti kita akan beroleh

keselamatan. artinya. Keselamatan, itu benar adanya. Dan juga tidak ada bukti yang kuat

bahwa jika kita mati nanti, maka kita akan hidup Kembali. Agama Hindu tidak memberikan

bukti objektif bahwa ajaran-ajaran mereka diturunkan oleh Allah atau bahwa Kitab Suci

mereka yang benar- benar ilahi. Mereka mungkin mencoba untuk menunjukkan bahwa

mereka adalah wajar, tetapi terutama mereka mendorong Anda untuk mencoba untuk melihat

apakah Anda menemukannya memuaskan. Jika Anda mendapatkan ketagihan emosional di

atasnya, seperti pengalaman agama-agama lain, Anda tidak akan mungkin mendengarkan

alasan. Tetapi tidak ada bukti yang sah mengapa orang harus percaya.

Hanya Alkitab yang konsisten menawarkan bukti yang masuk akal untuk meyakinkan orang

yang tidak percaya bahwa itu benar-benar diwahyukan oleh Allah. bukti itu ditemukan dalam

nubuat terpenuhi, kesaksian saksi mata keajaiban, kebangkitan Kristus, dll Hanya di dalam

Kristus dapat kita punya keyakinan untuk iman kita.

15
Untuk itulah ajaran agama Hindu mengenai konsep keselamatan mereka itu sangat berbeda

denga napa yang dikatakan Alkitab. Keselamatan dalan Agama Hindu tidak ada kepastian

dan hanya mengarah kearah reinkarnasi yang artinya kehidupan ini berkali kali dan akan

terus seperti itu hingga tidak ada batasnya. Sedangkan Keselamatan dalam Agama Kristen

sudah jelas. Selain sudah tertulis dalam Alkitab tentang keselamatan, Keselamatan dalam

Agama Kristen itu ada kepastian bahwa kita akan masuk surga, dan kehidupan itu hanya satu

kali, setelah itu kita akan hidup Bersama dengan Yesus di surga.

16

Anda mungkin juga menyukai