Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


“ PRINSIP KASIH ALLAH DAN AMANAT AGUNG “

DisusunOleh :
Kelompok III
1. Andini Melaniati PO.62.31.3.18. 242
2. Nova Mahgret Mandalena PO.62.31.3.18. 222
3. Yusti Agustina PO.62.31.3.18. 281
4. Yulita Armi PO.62.31.3.18. 240

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKTIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
JURUSAN D IV GIZI REGULER V & DIII GIZI REGULER XIX
SEMESTER I
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “ PRINSIP KASIH ALLAH DAN AMANAT AGUNG“.
Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kami yaitu
“AGAMA“ . Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran kepada para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan serta kesalahan dari makalah kami ini .
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
menyusun makalah selama proses penyusunan makalah ini.

Palangka Raya, 19 Agustus 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR
ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang......................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip kasih Allah................................................................................
2.2 Amanat Agung......................................................................................
2.3 Kerukunan Antar Umat Beragama........................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Daftar Pustaka......................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amanat Agung itu demikian pentingnya, bukan saja karena merupakan misi utama
semua gereja, tetapi juga karena gereja-gereja baru akan terbentuk apabila ada orang-
orang yang taat melaksanakan Amanat Agung tersebut. Tanpa Amanat Agung tidak
akan ada gereja-gereja lokal. Pelaksanaan Amanat Agung menghasilkan gereja-gereja
lokal.

Kitab Kisah Para Rasul, banyak menceritakan kisah perjalanan Rasul Paulus dalam
memberitakan Injil. Banyaknya tantangan yang dihadapi, tidak menyurutkan
semangatRasul Paulus dalam memberitakan Injil. Perintah untuk memberitakan injil
tersebut merupakan sebuah amanat agung Yesus Kristus sebelum Ia terangkat ke Sorga.
Perintah inipun terasa mudah bagi setiap orang yang mengerjakannya karena Ia berjanji
akan menyertai sampai akhir jaman. Perintah Yesus Kristus ini dilaksanakan oleh para
rasul sejak hari Pentakosta, ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka. Roh Kudus
memampukan dan memimpin mereka untuk memulai tugas pekabaran Injil. Namun jika
melihat kenyataan yang ada saat ini, banyak gereja yang tidak melakukan amanat ini
karena belum memahami tugas gereja ataupun sengaja tidak mengambil bagian dari
misi penginjilan.
Misi Allah dalam kehidupan orang Kristen adalah sebagai dasar bagaimana orang
Kristen harus memiliki konsep misi untuk melaksanakan Amanat Agung dari Sang
Guru Agung. Misi Allah untuk menyelamatkan manusia harus disadari oleh kehidupan
orang Kristen, sebab misi bukan saja tugas yang dibebankan Tuhan Allah kepada
pendeta-pendeta saja, tetapi misi Allah ini wajib serta juga mutlak yang harus
dilaksanakan oleh orang Kristen atau jemaat. Bila orang Kristen yang mempunyai
konsep misi hanya dijalankan oleh pendeta-pendeta, penginjil-penginjil saja, ini adalah
konsep yang salah. Konsep yang benar adalah orang yang sudah menjadi Kristen harus
melaksanakan misi untuk memberitakan Injil Kristus dan membawa orang yang belum
mengenal Kristus untuk dapat mengenal Kristus, dengan jalan mengenal Kristus maka
hidupnya diselamatkan dan misi Allah sedang terlaksana.

4
1.2 Tujuan Penulisan

Untuk dapat mengetahui dan memahami mengenai prinsip kasih Allah dan amanat
agung mengenai ( kerukunan umat beragama) dan kemudian dapat menerapkan
dalam kehidupan sehari – hari terutama dalam hidup beragama

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip kasih Allah

1. Kasih berunsur dari Tuhan.

“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah
telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-
Nya” (1 Yohanes 4:8-9).
Hal pertama yang harus kita mengerti adalah kasih yang sesungguhnya tidak berasal
dari diri kita sendiri, melainkan dari Tuhan. Semakin seorang mengenal Tuhan, dia akan
semakin mengenal kasih yang sesungguhnya (kasih yang unconditional atau tidak
bersyarat). Dekatkanlah dirimu dengan Tuhan—renungkanlah Firman-Nya dan
berdoalah kepada-Nya. Minta kepada-Nya untuk mengajarkanmu kasih yang
sesungguhnya. Dia turun ke dunia ini bukan sekedar untuk menghapus dosamu, tetapi
untuk memberikanmu hati yang baru.

2. Kasih tidak menoleransi yang salah. Tetapi mendidik dalam kebenaran.

5
“Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran” (1
Korintus 13:6).
Ketika teman, pasanganmu, atau bahkan orang tua mu melakukan sesuatu yang salah,
tegurlah di dalam kasih. Banyak yang berpikir bahwa kasih adalah tentang menoleransi
kesalahan orang yang kita kasihi agar dapat hidup di dalam damai, tetapi itu
sesungguhnya bukanlah kasih. Jika kita tidak meluruskan orang yang kita kasihi ketika
mereka salah, itu sama seperti kita melihat mereka berjalan menuju sebuah lubang dan
kita malah membiarkan mereka masuk ke dalamnya. Kasih adalah menegur dengan
sabar dan membantu membimbing mereka ke arah yang benar. Coba lihatlah Tuhan
kita. Tuhan mengasihi kita bukan dengan membiarkan kita melakukan dosa. Tuhan
mengasihi kita dengan mendidik kita keluar dari dosa-dosa kita.

2.2 Amanat Agung

1. Amanat Agung Bukan Hanya Perintah

Jika Amanat Agung dipandang sebagai perintah atau mandat, kita sebagai manusia akan
merasa ini hal yang menakutkan, penuh tuntutan, dan berat untuk dilaksanakan.
Kenyataannya, Amanat Agung secara komplit berisi mandat yang diapit oleh dua janji
indah.

Janji pertama merupakan motivasi dasar dari Amanat Agung itu sendiri: "Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." Amanat Agung Kristus didasarkan
atas kenyataan bahwa Ia, Tuhan yang bangkit, telah menang; dan segala kuasa di sorga
dan di bumi ada di dalam tangan-Nya. Janji ini melegakan dan memberi penghiburan,
sehingga dalam tantangan dan penderitaan sebesar apapun yang mungkin mendera
dalam ketaatan kita pada perintah ini, kita tahu Ia tetap memegang kendali.

Selanjutnya, menyadari kelemahan dan keterbatasan kita, Yesus menutup kalimat


perintah-Nya dengan janji yang kedua: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." Kita tidak akan pernah sendirian menjalani
Amanat Agung ini. Ia bersama dengan kita selamanya! Dalam aspek yang serupa,

6
Paulus juga mengatakan "kasih Kristus yang menguasai kami" ( II Korintus 5:14 )untuk
terus setia menjalani perintah ini sampai akhir.

2. Amanat Agung Lebih dari Sekadar Penginjilan Semata

Proses menjadikan murid memang harus melibatkan penginjilan, tetapi bukan hanya itu.
Perintah menjadikan murid—sebagaimana yang Yesus sendiri contohkan—menuntut
suatu proses kontinuitas mulai dari seseorang mendengarkan Injil, mengaku percaya
(dibaptis), diajarkan segala sesuatu yang pernah Kristus ajarkan dan melakukan segala
pengajaran Kristus, sampai pada akhirnya orang itu menyerupai Kristus sendiri (Christ-
likeness). Ini adalah suatu proses pemuridan yang utuh.

3.Amanat Agung Bukan Hanya Bagi Mereka yang "Pergi"

Ini berarti Amanat Agung dimaksudkan untuk dijalankan dalam konteks di mana kita
sekarang hidup dan berada—di tengah kampus, kantor, keluarga, gereja, masyarakat,
dan negara. Dengan kata lain, Amanat Agung ini adalah bagi setiap orang percaya
dalam kesehariannya, walaupun Tuhan bisa saja secara khusus memanggil sebagian
orang secara penuh waktu atau sebagian lagi keluar memberitakan Injil ke tempat-
tempat terpencil yang Ia kehendaki.

Tempat kita sehari-hari bisa di tengah rimba pedalaman, ataupun dalam riuh rendah
pusat perbelanjaan, atau dalam kesibukan kerja kita di kantor dan ruang kuliah di
kampus. Seperti bait-bait lagu The Mission yang dilantunkan Steve Green: "Across the
street or around the world, the mission is still the same: proclaim and live the truth in
Jesus" name." Di tengah kota besar atau dalam rimba, jiwa sama berharganya di mata
Tuhan, seperti kata salah satu lagu ciptaan Dr. Stephen Tong. Kalau Tuhan panggil kita
membawa Injil ke kaum intelektual di kampus atau kota besar, puji Tuhan. Jika Tuhan
berkehendak kita pergi ke suku-suku tak terjangkau di daerah pedalaman atau para
kaum miskin di perkampungan kumuh dan medan perang, kita juga harus taat.

Selain itu, ada satu hal lagi yang patut kita renungkan. Amanat Agung berkaitan dengan
kehidupan keseharian kita, di mana semua orang di sekeliling kita melihat dan menilai
kita (tidak ada yang bisa ditutupi). Oleh karena itu, kita perlu bertanya bukan hanya
berapa banyak jiwa yang sudah kita bawa semakin dekat pada Kristus, tetapi juga

7
berapa banyak jiwa, yang oleh karena kelakukan dan perkataan kita yang tidak memberi
teladan, telah kita bawa semakin jauh dari Kristus. Sangat mengerikan kalau kadang kita
membanggakan diri karena telah membawa 1-2 jiwa kepada Kristus, tetapi pada saat
yang sama kehidupan dan perkataan kita secara sadar atau tidak sadar telah menggiring
10-20 jiwa semakin jauh dari Kristus.

Jadi, merupakan suatu impotensi rohani ketika kita mencoba untuk hidup tidak saling
mengusik kepercayaan orang lain dengan alasan kerukunan umat beragama ataupun
sekadar kepengecutan kita. Tidak ada gunanya garam kalau kehilangan asinnya; tidak
mungkin terang tidak menyinari sekelilingnya. Amanat Agung berkaitan erat dengan
status kita dalam Kristus. Kita adalah milik Kristus, oleh karena itu gaya hidup kita
sudah semestinya sejalan dengan Amanat Agung yangKristusperintahkan.

2.3 Kerukunan umat beragama

Agama-agama di Indonesia

6 Agama di Indonesia. Berikut ini adalah 6 (enam) Agama yang diakui di Indonesia :

 Agama Islam. Nama Kitab Suci : Al-Qur'an. ...


 Agama Kristen Protestan. Nama Kitab Suci : Alkitab. ...
 Agama Katolik. Nama Kitab Suci : Alkitab. ...
 Agama Hindu. Nama Kitab Suci : Weda. ...
 Agama Buddha. ...
 Agama Kong Hu Cu.

8
Agama secara umum merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang dianut
oleh masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini dan dipercaya. Agama
diakui sebagai seperangkat aturan yang mengatur keberadaan manusia di dunia.

Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara
yang menerapkan masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan merupakan salah
satu pilar penting dalam memelihara persatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Tanpa
terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, Agama, Ras dan antar Golongan bangsa
Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan dengan segala akibatnya yang tidak
diinginkan.

Kerukunan merupakan hal penting buat kita semua di tengah-tengah perbedaan.


Perbedaan yang ada tidak menjadi hambatan untuk hidup rukun antar umat beragama.
Kerukunan harus bersifat Dinamis ,Humanis Demokratis. Dinamis yang dimaksud
adalah semangat untuk mengembangkan sikap kerukunan. Berbagai jalan pikiran yang
berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau
isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Mengutamakan persamaan hak
,kewajiban,dan perlakuan bagi semua warga negara agar kerukunan beragama dapat
dilaksanakan dengan baik dan tidak merugikan kalangan manapun.

Karena, semua Agama mengajarkan kedamaian kerukunan terhadap agama lain


agar kehidupan didunia ini tentram.

Dalam keragaman inilah diperlukan toleransi bagi semua rakyat Indonesia tersebut.
Toleransi adalah sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok atau antara
individu dalam masyarakat atau ruang lingkup lainnya. Toleransi yakni suatu perbuatan
yang melarang terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam masyarakat. Toleransi ini bisa terlihat jelas pada
agama,toleransi agama sering kali kita jumpai di masyarakat. Adanya toleransi agama
menimbulkan sikap saling menghormati masing-masing pemeluk agama lainnya.

9
Toleransi antar umat beragama yaitu menyakini bahwa agamaku adalah
agamaku dan agamamu adalah agamamu tetapi disini harus saling respect / menghargai
agama orang lain dan tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama kami.
Serta kami tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan, mengejek-ngejek dan mencela
agama orang lain dengan alas an apapun karena sejatinya kita adalah sama-sama
manusia yang hidup berdampingan. Sepanjang sejarah agama dapat memberi
sumbangsih positif bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan semangat
kerjasama antar anggota masyarakat.

Wujud dari Kerukunan antar umat beragama :


1. Saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
2. Saling hormat menghormati dan bekerjasama intern pemeluk agama, antar
berbagai golongan agama dan umat-umat beragama dengan pemerintah yang
sama-sama bertanggung jawab mmbangun bangsa dan Negara.
3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada orang
lain.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kasih ALLAH dan Amanat Agung sama – sama memiliki fungsi utama dalam
beragama dan saling berhubungan erat satu sama lain. maka oleh sebab itu hal – hal
yang mengenai kasih ALLAH dan amanat agung tidak bisa dipisahkan karena memiliki
nilai penting untuk diterapkan dan kita lakukan didalam umat beragama, karena itu
termasuk misi dalam Amanat Agung itu.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.gracedepth.com/4-prinsip-kasih-menurut-alkitab/

2. https://www.jawaban.com/read/article/id/2013/05/12%2010:30:00/58/13051
0192021/perspektif_yang_benar_mengenai_amanat_agung

3. http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/07/pengertian-kerukunan-antar-
umat-beragama.html

4. https://www.kompasiana.com/rizaldyramzy/5930404d137f618871f62bf9/ker
ukunan-dan-keragaman-umat-beragama-di-indonesia?page=all

12

Anda mungkin juga menyukai