BAHAN PENDALAMAN IMAN MASA ADVEN 2023

KATEKESE ORANG DEWASA

“MENANTIKAN RAJA DAMAI UNTUK INDONESIA DAMAI”

Komisi Ibadat dan Pewartaan Keuskupan Jayapura

PENDALAMAN IMAN MASA ADVEN UNTUK ORANG DEWASA Page 1

 Daftar Isi 6. Aksi Nyata..................................... 15
7. Penutup....................................... 15
Daftar Isi...............................................2 PERTEMUAN IV MENANTI DALAM DAMAI SANG RAJA DAMAI
Pengantar............................................3 A. Gagasan Dasar................................... 16
PERTEMUAN I MENANTI DALAM IMAN................4 B. Proses Pendalaman Iman......................... 17
A. Gagasan Dasar....................................4 1. Lagu Pembuka: MB............................. 17
B. Proses Pendalaman Iman.........................5 2. Tanda Salib dan Salam......................... 17
1. Lagu Pembuka: MB.............................5 3. Doa Pembuka................................. 17
2. Tanda Salib dan Salam.........................5 4. Situasi aktual.................................. 17
3. Doa Pembuka.................................5 5. Inspirasi Kitab Suci............................. 18
4. Situasi aktual..................................5 6. Aksi Nyata..................................... 19
5. Inspirasi Kitab Suci.............................6 7. Penutup....................................... 19
6. Aksi Nyata.....................................7
7. Penutup.......................................7
PERTEMUAN II MENANTI DALAM HARAPAN.........8
A. Gagasan Dasar...................................8
B. Proses Pendalaman Iman.........................9
1. Lagu Pembuka: MB.............................9
2. Tanda Salib dan Salam.........................9
3. Doa Pembuka.................................9
4. Situasi aktual..................................9
5. Inspirasi Kitab Suci.............................10
6. Aksi Nyata.....................................11
7. Penutup.......................................11
PERTEMUAN III MENANTI DALAM KASIH.................12
A. Gagasan Dasar................................... 12
B. Proses Pendalaman Iman......................... 13
1. Lagu Pembuka: MB............................. 13
2. Tanda Salib dan Salam......................... 13
3. Doa Pembuka................................. 13
4. Situasi aktual.................................. 13
5. Inspirasi Kitab Suci............................. 14
2
Pengantar

Tahun 2023 adalah waktu yang khusus bagi Gereja dan bangsa Indonesia, di
mana seluruh rakyat menanti kesempatan untuk memberikan suara mereka
dalam memilih pemimpin bangsa. Gereja dan umatnya menyatakan sikapnya
sebagai warga negara, menyatukan harapan dan menyatakan tindakan konkret
mendukung pesta rakyat PEMILU tahun 2024. Bapak Kardinal telah
mengumumkan secara resmi perayaan rabu abu dalam Gereja Katolik, yang
dirayakan sehari sebelumnya karena hari itu bertepatan dengan PEMILU. Gereja
perannya sebagai ‘sakramen’ yang menyelamatkan. Dalam usaha mensukseskan
PEMILU 2024, Gereja mengajak umat dalam menantikan datangnya ‘Raja
Damai’ di HARI RAYA NATAL, dengan menjadi duta damai bagi bangsa
Indonesia.
Tema Advent 2023 “Menantikan Raja damai Untuk Indonesia Damai” adalah
sebuah tema yang syarat makna. Damai yang berakar pada iman akan ‘Yesus Kristus
adalah Raja Damai’. Dan oleh iman ini, Gereja menunjukkan diri di tengah
dunia sebagai pembawa damai, khususnya dalam negara kesatuan Republik
Indonesia sebagai pembawa damai. Pembahasan tema Advent 2023 di setiap
pertemuan akan menghantar umat untuk memaknai nilai imannya dalam
menyiapkan diri menyambut Juruselamat, Raja Damai dan menyambut pesta
rakyat dalam PEMILU tahun 2024.

3
 PERTEMUAN I MENANTI DALAM IMAN
Tujuan : a. Orang Dewasa Katolik menyadari bahwa
Pertemuan penantian tanpa iman adalah sebuah pekerjaan
yang sia-sia.
b. Orang Dewasa Katolik harus mengerti bahwa iman
adalah pintu masuk untuk menyerahkan diri
seseorang secara utuh kepada Tuhan.
c. Orang Dewasa Katolik dapat mewujudkan
imannya dalam praktek hidup setiap hari
Peserta : Orang Dewasa Katolik
Waktu : 1 Jam (60 menit)
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, sharing dan bernyanyi
Sarana : Alkitab dan Madah Bhakti
Sumber : Alkitab; Katekismus Gereja Katolik; Petunjuk
Untuk Katakese
A. Gagasan Dasar
Kristianitas lahir dari pengalaman akan Kristus yang hadir ke
dunia dan membawa kabar gembira bagi seluruh umat manusia.
Manusia menerima itu semua sebagai wahyu yang nyata dalam
hidupnya dan memformulasikannya ke dalam bentuk-bentuk
pernyataan kesungguhan imannya akan Kristus Yesus.
Iman adalah ikatan pribadi manusia dengan Allah dan sekaligus,
tidak terpisahkan dari itu, persetujuan secara bebas terhadap segala
kebenaran yang diwahyukan Allah. Sebagai ikatan pribadi dengan Allah dan
persetujuan terhadap kebenaran yang diwahyukan Allah, iman Kristen
berbeda dengan kepercayaan yang diberikan kepada seorang manusia.
Menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, dan mengimani secara mutlak
apa yang Ia katakan adalah tepat dan benar. Sebaliknya adalah sia-sia dan
salah memberikan kepercayaan yang demikian itu kepada seorang
4
makhluk. Allah telah menyatakan diri-Nya dalam seluruh alam ciptaan-
Nya, bahkan Allah menyatakannya diri-Nya lewat Putra-Nya, Yesus
Kristus. Tanggapan manusia atas penyataan diri Allah inilah yang dikenal
dengan iman (KGK 150).
Iman adalah keutamaan adikodrati yang mutlak perlu bagi
keselamatan. Iman adalah anugerah cuma- cuma dari Allah dan
tersedia bagi semua orang yang dengan rendah hati mencarinya.
Tindakan iman adalah tindakan manusiawi, yaitu tindakan dari intelek manusia
– terdorong oleh kehendak yang digerakkan oleh Allah – yang dengan bebas
mengamini kebenaran ilahi. Iman juga pasti karena mempunyai dasar
sekarang ini juga, orang mencecap kegembiraan surga.
Dalam iman seseorang dapat berjumpa secara personal dengan
Allah. Perjumpaan itu salah satunya diwujudkan lewat doa yang
disampaikan dengan penuh iman kepada Tuhan. Doa menjadi sarana
komunikasi iman antara manusia dengan Tuhan, antara Pencipta dengan
ciptaan-Nya. Doa pertama-tama bukan sebagai sarana untuk hanya
meminta dan memohon kepada Tuhan, tetapi doa pertama-tama adalah
ungkapan iman seseorang kepada Tuhan. Di dalam doa juga
seseorang dapat menyerahkan dirinya secara utuh kepada Dia yang
diimaninya.
Allah yang diimani ialah Allah yang setia, Allah yang Mahabaik,
Allah yang Maharahim dan Mahakuasa. Allah yang tidak pernah
mengkhianati keputusan-Nya. Allah yang karena Kasih-Nya mengutus ‘Raja
Damai’ ke dalam dunia. Meskipun manusia yang mengimaninya
seringkali tidak setia, kurang mencintai dan menciptakan damai, Allah
tetap setia. Dalam masa Adven ini, kita sebagai Orang Dewasa Katolik,
diajak untuk menantikan kelahiran Yesus Raja Damai, dalam ketaatan
iman. Semoga Raja Damai menyatakan diri-Nya dalam setiap orang yang
beriman dan berkehendak baik untuk menjadi tanda damai bagi dunia.
B. Proses Pendalaman Iman
1. Lagu Pembuka: MB
2. Tanda Salib dan Salam
P Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh
Kudus.
U Amin.
P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus besertamu.
U Dan sertamu juga.
3. Doa Pembuka
P Marilah kita berdoa (hening sejenak).
Allah Bapa Mahakasih, kami bersyukur dan berterima kasih kepada-
Mu, atas rahmat iman yang Engkau anugerahkan kepada kami. Kami
bersyukur karena oleh iman itu kami semua Engkau satukan dalam
pertemuan ini. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk menyertai kami dalam
pertemuan ini, semoga karena bimbingan-Nya, kami menemukan
dasar hidup iman yang menuntun perjalanan hidup harian kami.
Semoga dengan merenungkan Sabda-Mu, kami semakin diteguhkan,
dalam penantian akan datangnya Kristus Raja Damai, yang hidup
dalam kesetauan dengan Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang
masa.
U Amin.
4. Situasi aktual
Pemimpin meminta seorang peserta untuk membacakan kisah di bawah ini.
Lowongan Kerja
Di sebuah kota besar, tinggallah seorang pemuda bernama Michael.
Michael adalah seorang Katolik yang taat dan memiliki iman yang kuat.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Michael mencari pekerjaan
5
dengan penuh semangat dan harapan. Namun, meskipun ia mengirimkan
lamarannya ke berbagai instansi dan diwawancarai, Michael mengalami
kegagalan karena ditolak. Setiap kali ia mendapatkan penolakan, ia merasa
kecewa dan frustasi. Namun, ia tidak menyerah dan terus memohon
kepada Tuhan untuk memberinya petunjuk dan kesempatan yang tepat.
Michael setia menghadiri Ekaristi setiap minggu dan berdoa
dengan tekun. Ia memohon kepada Tuhan untuk memberinya kekuatan
dan ketekunan dalam melewati proses mencari pekerjaan yang tepat. Ia juga
mencari dukungan dari Kombasnya melalui dukungan moral dan doa.
Melalui pengalaman iman ini, Michael mulai mengerti bahwa
mencari pekerjaan dari tempat ke tempat adalah sebuah perjalanan dan
ujian iman yang nyata dialaminya. Namun ia tetap menyadari bahwa Tuhan
memiliki rencana yang sempurna untuk hidupnya, dan bahwa setiap penolakan
dan kegagalan adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar dalam
hidupnya. Michael belajar melihat kesempatan ini,
untuk tumbuh dalam iman dan mengandalkan Tuhan satu-satu Jalan menuju
akhir yang sempurna. Olehnya ia belajar untuk bersabar dan mempercayakan
masa depannya dalam Tuhan. Ia menyadari bahwa kesabaran dan
ketekunan, menuntunnya kepada kekuatan dan kebijaksanaan,
khususnya dalam menghadapi tantangan sebagai seorang iman.
Saat-saat menunggu, Michael mulai melihat perubahan dalam
hidupnya. Ia mendapatkan kesempatan untuk magang di sebuah
perusahaan yang terkait dengan bidang ilmunya. Meskipun ini bukan
pekerjaan tetap, Michael menyambut kesempatan ini dengan tangan
sukacita. Ia menanamkan dalam diri disiplin, bekerja dengan tekun dan
memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang dipercayakan
kepadanya.
Selama kesempatan magang itu, Michael bertemu dengan orang-
orang yang berpengalaman dan berbakat pada industri itu. Mereka menjadi
mentornya dan memberikan bimbingan serta nasihat berharga. Michael
merasa diberkati, dan inilah kesempatan baginya untuk belajar dan tumbuh
 dalam karirnya. Beberapa bulan kemudian, Michael mendapatkan kabar
bahwa perusahaan itu membutuhkan tenaga/karyawan. Dengan penuh
harapan, ia mengajukan lamaran dan mengikuti proses seleksi. Kesempatan
ini, Michael merasa lebih percaya diri dan tenang, karena ia diperkaya oleh
kesempatan istimewa selama magang.
Setelah menjalani proses seleksi dan wawancara, Michael menunggu
penuh pengharapan. Dan akhirnya ia mendapatkan kabar sukacita bahwa ia
diterima untuk mengisi tempat yang sedang dibutuhkan perusahan itu.
Menerima berita itu, ia sangat bersyukur dan terharu. Ia percaya bahwa ini
adalah jawaban Tuhan dan buah dari doa dan penantiannya penuh
kesabaran. Michael memulai pekerjaan barunya, dengan tekun, disiplin,
penuh iman dan pengharapan. Ia berusaha menjadi saksi Kristus di tempat
kerja dan melayani sesama dengan kasih dan pengabdian. Ia tidak pernah
lupa memanjatkan puji syukurnya kepada Tuhan, yang telah menyertainya
dan akan terus berjalan bersamanya dalam hidup nyata.
Pertanyaan Pendalaman
1. Siapakah Michael dalam kisah di atas?
2. Bagaimana sikap Michael sebelum dan sesudah mendapatkan
pekerjaan?
3. Apa yang dapat dipelajari dari kisah di atas?
4. Apakah Anda juga memiliki kisah yang sama? Dengan sukacita
berbagilah pengalamanmu!
5. Inspirasi Kitab Suci
Pemimpin meminta salah satu peserta untuk membaca teks Luk 1:5-25
Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yohanes Pembaptis
1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama
Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun,
namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 1:7
6
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan
keduanya telah lanjut umurnya. 1:8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran
rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. 1:9
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang
bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan
membakar ukupan di situ. 1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar
dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. 1:11
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah
kanan mezbah pembakaran ukupan. 1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi
takut. 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia,
sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang
anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:14 Engkau
akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita
atas kelahirannya itu. 1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia
tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh
Kudus mulai dari rahim ibunya; 1:16 ia akan membuat banyak orang Israel
berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17 dan ia akan berjalan mendahului
Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak- anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang
benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-
Nya." 1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu,
bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut
umurnya." 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang
melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk
menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya engkau akan
menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana
semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang
akan nyata kebenarannya pada waktunya." 1:21 Sementara itu orang banyak
menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama
berada dalam Bait Suci. 1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata- kata kepada
mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di
 dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.
1:23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
1:24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan
selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: 1:25 "Inilah suatu
perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di
depan orang."
Pertanyaan Pendalaman untuk sharing
1. Apa yang terjadi dengan Zakaria ketika ia sedang membakar
ukupan?
2. Bagaimana sikap Zakaria ketika ia mendengar berita dari
malaikat Gabriel?
3. Apa yang terjadi pada Elizabeth setelah pertemuan
Zakaria dengan malaikat?
4. Apa pesan teks Luk 1:5-25 untuk kita?
6. Aksi Nyata
Sebagai aksi nyata, pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan kegiatan apa
yang bisa lakukan bersama pada minggu yang bersangkutan sebagai perwujudan
dari pendalaman iman tema pertama ini.
7. Penutup
Pertemuan ini diakhiri dengan doa umat, doa penutup, lagu penutup dan tanda salib.
Kolekte dapat dikumpulkan pada saat menyanyikan lagu penutup.
b. Doa Bapa Kami
P Marilah kita menyatukan segala doa dan permohonan kita dengan
doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita.
Bapa Kami.....
c. Doa penutup.
P. Marilah berdoa (hening sejenak)
Allah Bapa yang Mahapengasih, kami bersyukur karena kami Engkau
perkenankan mengalami kasih dan kebaikan-Mu dalam proses
pendalaman iman ini. Kami percaya bahwa Engkau ada di tengah-
tengah kami, menuntun kami untuk membaca dan merenungkan Sabda-
Mu. Teguhkanlah iman kami dalam hari-hari ini, untuk menantikan
kedatangan Yesus, Kristus Tuhan. Dialah ‘Raja Damai’ yang
memberikan kami damai, dalam menghadapi kesulitan dan tantangan
dunia. Semoga Kristus Raja Damai, merajai hati dan hidup kami, kini
dan sepanjang masa.
Amin.
d. Lagu Penutup MB.

a. Doa Umat
Pemimpin meminta beberapa peserta untuk menyampaikan permohonan
untuk didoakan secara spontan.

P Setelah kita mendengarkan sabda Tuhan dan mensharingkannya,

marilah kita mengungkapkan doa dan permohan kita kepada
Tuhan.

7
 Harapan dalam iman Katolik, didasarkan pada keyakinan bahwa Kristus
PERTEMUAN II MENANTI DALAM HARAPAN telah membebaskan kita dari dosa dan kematian, melalui karya penebusan-Nya.
Dalam Rm 8:24-25, Rasul Paulus mengatakan, "Karena dalam harapan kita kita
Tujuan : a. Orang Dewasa Katolik menyadari bahwa harapan
diselamatkan. Tetapi harapan yang terlihat bukanlah harapan, sebab siapakah
Pertemuan adalah keutamaan yang penting seorang beriman dalam
yang berharap pada sesuatu yang dilihatnya? Tetapi jika kita berharap pada
sebuah penantian.
sesuatu yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan sabar".
b. Orang Dewasa Katolik memahami bahwa Allah adalah
Orang Katolik berharap karena, percaya bahwa Allah adalah sumber harapan
pengharapan bagi setiap orang yang percaya.
yang tak terbatas. Selain itu, harapan dalam iman Katolik juga mengarahkan kita
c. Orang Dewasa Katolik dapat memberi kesaksian akan
untuk mengandalkan Allah dalam segala hal. Dalam Flp 4:6-7, Rasul Paulus
pengharapannya dalam praktek hidup setiap hari.
mengatakan, "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi
Peserta : Orang Dewasa Katolik nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
Waktu : 1 Jam (60 menit) permohonan dengan ucapan syukur. Dan damai sejahtera Allah, yang melampaui
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, sharing dan segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
bernyanyi Orang Katolik berharap, karena percaya bahwa Allah adalah sumber
Sarana : Alkitab dan Madah Bhakti penghiburan dan kekuatan di tengah tantangan dan penderitaan. Dalam Rm
Sumber : Alkitab; Katekismus Gereja Katolik; 15:13, Rasul Paulus menyatakan, "Semoga Allah, sumber pengharapan,
Petunjuk Untuk Katakese memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam imanmu,
supaya kamu melimpah-limpah dalam pengharapan oleh kuasa Roh Kudus."
A. Gagasan Dasar Dalam hidup sehari-hari, orang Katolik dipanggil untuk memelihara harapan dalam
segala situasi. Mereka diingatkan untuk tidak putus asa, tetapi tetap percaya
Orang Katolik harus berharap karena harapan adalah salah satu aspek bahwa Allah memiliki rencana yang baik dan Dia akan memenuhi janji-Nya.
penting dalam kehidupan iman. Harapan adalah keyakinan kuat bahwa Tuhan selalu Keutamaan pengharapan memberikan kekuatan, ketenangan, dan ketabahan dalam
hadir dalam hidup kita, bahwa Dia memiliki rencana yang baik untuk kita, dan menghadapi tantangan dalam dunia.
bahwa Dia akan memenuhi janji-Nya kepada kita. Dalam Katekismus Gereja
Katolik paragraf 1817, dijelaskan bahwa harapan adalah "kebajikan teologal
yang mengarahkan hati kita kepada kerajaan surga dan kepada hidup yang
kekal dengan Allah." Harapan memandu kita untuk memandang ke masa depan
dengan keyakinan bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya dan membawa kita ke
dalam kehidupan kekal bersama- Nya.

8
B. Proses Pendalaman Iman
1. Lagu Pembuka: MB Menjawab Panggilan Tuhan

2. Tanda Salib dan Salam

Di sebuah desa kecil tinggal seorang Bapak keluarga Katolik bernama
P Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
Gabriel. Gabriel adalah seorang Bapak yang saleh dan penuh semangat
U Amin.
dalam imannya. Dia memiliki impian besar untuk menjadi seorang imam
P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
dan melayani umat Allah dengan penuh kasih. Sejak kecil, Gabriel
persekutuan Roh Kudus besertamu.
selalu merasa panggilan dalam hatinya untuk mendedikasikan hidupnya
U Dan sertamu juga.
bagi Allah. Setiap hari, dia berdoa dengan penuh keyakinan dan berharap bahwa
suatu hari panggilan itu akan terwujud. Meskipun banyak orang di
3. Doa Pembuka
sekitarnya meragukan pilihannya, Gabriel tetap teguh dalam keyakinannya
P Marilah kita berdoa (hening sejenak)
dan terus berharap.
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur dan berterimakasih kepada-
Suatu hari, Gabriel mendengar tentang sebuah seminar rohani yang
Mu, karena kesempatan penuh rahmat ini. Kami bersyukur karena karena
diadakan di kota terdekat. Seminar ini dihadiri oleh para imam dan
Engkau menggerakkan dan mengumpulkan kami kembali untuk
rohaniwan yang berpengalaman. Gabriel merasa ini adalah kesempatan
mendengarkan Engkau yang berbicara dalam pertemuan ini. Utuslah
baginya untuk mendapatkan arahan dan bimbingan lebih lanjut dalam
Roh Kudus-Mu, untuk membukan hati dan budi kami, agar kami mampu
panggilannya. Tanpa ragu, dia mendaftar dan dengan penuh harapan pergi ke
mengenal kehendak-Mu dan rela berbagi pengalaman hidup kami.
seminar tersebut. Di seminar, Gabriel bertemu dengan banyak orang yang
Semoga Sabda-Mu menjadi terang yang menuntun kami dalam setiap
memiliki cerita dan pengalaman yang luar biasa. Dia mendengarkan
pengharapan. Semoga dalam pengarapan itu, kami terus menguduskan
pengajaran dan kisah inspiratif tentang panggilan rohani. Meskipun belum
nama- Mu, menghadirkan Kerajaan-Mu, dan membiarkan Kehendak-Mu terjadi.
ada jawaban pasti, Gabriel merasa semakin dikuatkan dalam imannya
Dan semoga Kristus Yesus ‘pengharapan’ kami, menuntun kami hingga
dan semakin yakin bahwa Allah akan membuka jalan baginya.
waktu akhir yang penuh sukacita dan damai, sebab Dialah Tuhan dan
Beberapa tahun kemudian, Gabriel menerima undangan untuk
Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa.
menghadiri sebuah retret rohani yang diadakan oleh sebuah biara terkenal.
U Amin.
Retret ini dikenal sebagai tempat di mana banyak pemuda menemukan
panggilan mereka. Gabriel merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhir
4. Situasi aktual baginya untuk menemukan jawaban yang dia cari. Di biara, Gabriel
Pemimpin meminta seorang peserta untuk membacakan kisah di bawah ini.
menghabiskan waktu dalam doa, meditasi, dan pembinaan rohani. Dia
bertemu dengan para biarawan yang bijaksana dan mendengarkan kisah
hidup mereka. Gabriel merasa terinspirasi oleh kesederhanaan,
ketenangan, dan kesalehan mereka. Dia merasa semakin dekat dengan Allah dan
9
 semakin yakin bahwa panggilan imamat adalah bagian dari rencana-Nya.
Pada akhir retret, Gabriel merasa ada kepastian dalam hatinya. Dia merasa
panggilan imamat telah ditegaskan oleh Allah melalui pengalaman dan
pembinaan yang dia terima selama retret. Dengan hati yang penuh sukacita,
Gabriel memutuskan untuk mengikuti panggilan itu dan memasuki seminari.
Selama masa studi di seminari, Gabriel mengalami tantangan dan kesulitan.
Namun, dia tidak pernah kehilangan pengharapan dan keyakinan bahwa dia
berada di jalan yang benar. Dia terus berdoa, belajar, dan melayani dengan
penuh semangat.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun penantian dan persiapan, Gabriel
ditahbiskan menjadi seorang imam. Dia melayani umat Allah dengan penuh
kasih dan dedikasi, membawa sukacita dan pengharapan kepada mereka
yang membutuhkan. Gabriel menemukan bahwa pengharapan dalam
penantiannya tidak pernah sia-sia, karena Allah setia dalam memenuhi janji-
Nya.
Pertanyaan Pendalaman
a. Apa cita-cita Gabriel sejak kecil?
b. Bagaimana usaha Gabriel untuk mewujudkan cita-citanya?
c. Apa yang bisa dipelajari dari kisah di atas?
d. Apakah Anda juga memiliki kisah yang sama? Coba sharingkan!
5. Inspirasi Kitab Suci
Pemimpin meminta salah satu peserta untuk membaca teks Rm 8:18-30
Pengharapan Anak-anak Allah
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak
dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-
anak Allah dinyatakan. 8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan
10
kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak
Dia, yang telah menaklukkannya, 8:21 tetapi dalam pengharapan, karena
makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan
masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak- anak Allah. 8:22 Sebab kita
tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan
sama-sama merasa sakit bersalin. 8:23 Dan bukan hanya mereka saja,
tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam
hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan
tubuh kita. 8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi
pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang
masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 8:25 Tetapi jika kita
mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa
untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 8:27 Dan
Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia,
sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang- orang kudus. 8:28 Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 8:29 Sebab semua orang yang
dipilih- Nya dari semula mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk
menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 8:30 Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka
yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Pertanyaan Pendalaman untuk sharing
a. Apa yang disampaikan oleh Paulus dalam teks di atas?
b. Mengapa Paulus mengajak jemaat di Roma untuk berharap kepada
Allah?
c. Bagaimana peran Roh Kudus bagi orang yang senantiasa
 berharap kepada Allah? dan jawaban kami. Berikanlah harapan bagi Saudara dan Saudari
d. Apa pesan teks Rm 8:18-30 untuk kita? kami yang putus asa, karena persoalan-persoalan hidup yang
6. Aksi Nyata mereka. Semoga Yesus Kristus pengharapan kami, memenuhi
Sebagai aksi nyata, pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan kegiatan apa setiap doa kami di hadapan takhta-Mu, tempat di mana kami
yang bisa lakukan bersama pada minggu yang bersangkutan sebagai perwujudan
kelak mengalami sukacita karena meraja bersama Dikau dalam
dari pendalaman iman tema kedua ini.
persekutuan dengan Yesus Tuhan kami dalam persatuan dengan
Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
7. Penutup U Amin.
(Pertemuan ini diakhiri dengan doa umat, doa penutup, lagu penutup dan tanda salib.
Kolekte dapat dikumpulkan pada saat menyanyikan lagu penutup). d. Lagu Penutup MB....

a. Doa Umat
(Pemimpin meminta beberapa peserta untuk menyampaikan
permohonan untuk didoakan secara spontan).
P Setelah kita mendengarkan sabda Tuhan dan mensharingkannya,
marilah kita mengungkapkan doa dan permohan kita kepada
Tuhan.

b. Doa Bapa Kami

P Marilah kita menyatukan segala doa dan permohonan kita dengan
doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita.
Bapa Kami.....

c. Doa penutup
P Marilah berdoa (hening sejenak).
Allah Bapa yang Mahapengasih, kami bersyukur karena
kesempatan untuk berkumpul dan berbagi pengalaman iman. Kami
menyadari bahwa kami dikuatkan oleh saling berbagi dalam satu
harapan bahwa orang-orang yang percaya kepada-Mu tidak akan
dikecewakan. Kuatkanlah pengharapan kami, akan setiap janji-Mu,
akan permohonan kami kepada-Mu, sebab Engkaulah pengharapan
11
 PERTEMUAN III MENANTI DALAM KASIH menghormati dan menghargai martabat setiap orang, serta memberikan
perhatian dan kepedulian kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, dalam
Tujuan Pertemuan : paragraf 1823, dijelaskan bahwa kasih adalah "tanda yang paling nyata dari iman kita
1. Orang Dewasa Katolik menyadari bahwa kasih adalah kepada Allah" dan merupakan "tindakan yang paling penting dalam hidup
keutamaan terbesar seorang beriman dalam seorang Kristen". Kasih adalah cara kita menunjukkan iman kita kepada Allah melalui
menantikan kedatangan Mesias. tindakan nyata yang memperhatikan dan membantu sesama manusia.
2. Orang Dewasa Katolik memahami bahwa kasih adalah Orang Katolik dipanggil untuk mengasihi sesama manusia tanpa
hukum yang utama dalam hidup beriman. memandang ras, agama, atau status sosial. Kasih juga merupakan inti dari
3. Orang Dewasa Katolik dapat mewujudkan kasihnya perintah Yesus untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri. Dalam Kitab Suci, Yesus
dalam hidup nyata setiap hari. mengajarkan tentang pentingnya kasih dalam perumpamaan tentang orang
baik Samaria (Lukas 10:25- 37) dan dalam perintah-Nya kepada para murid-Nya untuk
Peserta : Orang Dewasa Katolik mengasihi satu sama lain (Yohanes 13:34-35).
Waktu : 1 Jam (60 menit) Hidup dalam damai, menjadi duta damai, mengusahakan damai
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, sharing dan adalah wujud nyataa Gereja dan umat dalam menyambut kedatangan Raja Damai.
bernyanyi Wujud nyata dan sikap Gereja menyongsong dan merakayan pesta demokrasi.
Sarana : Alkitab dan Madah Bhakti Agar melalui Gereja dan umatnya, Indoensia mengalami damai. Inilah
Sumber : Alkitab dan Katekismus Gereja Katolik sumbangan, inilah kesaksian gereja di tengah masyarakat majemuk, untuk
menampakkan fungsi garam dan terang dalam dunia, agar semakin banyak orang
melihat dan mengakui Allah yang adalah Kasih, yang menyelamatkan semua
A. Gagasan Dasar
manusia dalam dunia tanpa perbedaan.
Kasih berasal dari Allah, karena itu orang yang mengasihi sesamanya
berasal dari Allah. Kasih adalah rahmat yang dianugerahkan kepada setiap
orang yang tinggal dalamAllah, sebab mereka mendengarkan Firman- Nya dan
melaksanakannya. Karena Allah adalah Kasih, maka Kasih yang menjadi B. Proses Pendalaman Iman
hukum utama dalam hidup orang beriman kristen harus dinyatakan dalam 1. Lagu Pembuka: MB
hidup. Kasih bukan sekedar slogan atau kata-kata kosong, Kasih adalah bukti nyata 2. Tanda Salib dan Salam
dari Allah dengan memberikan Yesus Kristus Putra Tunggal-Nya kepada dunia. P Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh
Dalam Katekismus Gereja Katolik paragraf 1822 menjelaskan bahwa kasih Kudus.
adalah "kebajikan yang paling penting" dan merupakan "sumber dan akhir dari U Amin.
semua kebajikan". Kasih adalah wujud konkret dari iman kita kepada Allah dan P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
hubungan kita dengan sesama manusia. Kasih mengajarkan kita untuk persekutuan Roh Kudus besertamu.
12
 U Dan sertamu juga.
3. Doa Pembuka
P Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Allah Bapa yang MahaKasih, kami bersyukur dan berterimakasih
kepada-Mu atas berkat dan cinta-Mu. Kami bersyukur dan berterima
kasih karena, kami dikasihi dengan pengorbanan diri Yesus
Kristus Putra-Mu yang tunggal di salib. Pada salib itu kami
sunggu mengalami titik tertinggi cinta-Mu bagi manusia yang
berdosa ini. Pada kesempatan ini, kami berkumpul untuk
merenung betapa dalam Kasih-Mu kepada kami. Semoga dengan
membaca dan mendalami Sabda-Mu, kami disadarkan,
diteguhkan, dalam pengharapan bahwa Kasih kami harus
menjadi nyata. Bukan pertama-tama kepada semua yang kami
kasihi, melainkan terutama mereka yang menjadi musuh-musuh
kami. Semoga nyala Kasih Kristus terus membakar hati kami, agar kami
sanggup mengasihi sebagaimana kami telah dikasihi. Demi Yesus
Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, dalam
kesatuan Kasih dengan Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang
segala masa.
U Amin
4. Situasi aktual
Pemimpin meminta seorang peserta untuk membacakan kisah di bawah ini.
Misionaris Cinta Kasih
Anton sedang menantikan sesuatu yang sangat istimewa dalam hidupnya.
Ia telah mendaftar untuk sebuah program sukarelawan di luar negeri yang akan
memberinya kesempatan untuk membantu anak- anak yang kurang
beruntung di negara yang jauh. Ia sangat bersemangat untuk berbagi
kasih dan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan. Setiap hari, Anton
13
menghabiskan waktu dengan membaca dan mempelajari tentang negara
yang akan dia kunjungi. Ia belajar tentang budaya, bahasa, dan
tantangan yang dihadapi oleh anak-anak di sana. Ia berdoa dengan penuh
harap agar dapat memberikan pengaruh positif dan membawa sukacita
kepada mereka.
Selama menunggu keberangkatannya, Anton juga aktif di komunitas
gerejanya. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pelayanan,
seperti mengunjungi rumah sakit dan membantu di pusat makanan bagi
orang miskin. Ia melihat setiap kesempatan ini sebagai kesempatan untuk
mengasihi sesama dengan tulus, seperti yang diajarkan oleh imannya.
Ketika hari keberangkatannya tiba, Anton merasa campur aduk antara
gembira dan sedih. Ia sangat senang karena akhirnya akan dapat melayani
anak-anak di negara itu, tetapi juga merasa sedih meninggalkan
keluarga dan teman-temannya di belakang. Namun, dengan penuh keyakinan
dan cinta, Anton memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini sebagai bentuk
pengorbanan diri dan pengabdian kepada Allah dan sesama.
Ketika Anton tiba di negara tersebut, ia disambut dengan hangat
oleh komunitas lokal dan anak-anak yang sangat membutuhkan bantuannya.
Anton dengan penuh cinta dan kegembiraan mulai menjalankan tugasnya
sebagai sukarelawan. Ia mengajar anak-anak membaca dan menulis, bermain
dengan mereka, dan memberikan dukungan emosional yang mereka
butuhkan. Anton dengan sabar mendengarkan cerita dan masalah yang
dihadapi oleh setiap anak. Ia memberikan perhatian dan kasih sayang yang
tulus kepada mereka, membuat mereka merasa dihargai dan diterima. Ia
juga membantu memperbaiki kondisi sekolah dan fasilitas yang rusak,
sehingga anak-anak dapat belajar dengan lebih baik.
Setelah beberapa bulan berlalu, saatnya bagi Anton untuk kembali ke
kampung halamannya. Ketika ia berpamitan dengan anak-anak, mereka
merasa sedih dan berterima kasih atas semua yang telah Anton lakukan
untuk mereka. Anton merasa terharu dan bersyukur karena telah diberi
kesempatan untuk mengalami cinta dan kebaikan yang luar biasa dalam
 perjalanan ini. Kembali di kampung halamannya, Anton membawa
pengalaman dan pelajaran berharga dalam hatinya. Ia terus menghidupkan
semangat kasih dalam kehidupan sehari-harinya. Ia terlibat dalam
berbagai kegiatan sosial di komunitasnya, membantu mereka yang
membutuhkan dan menyebarkan cinta kepada sesama. Anton mengajak
teman-temannya untuk terlibat dalam kegiatan amal dan sukarelawan, serta
mengajak mereka untuk membuka mata dan hati terhadap kebutuhan sesama.
Melalui perjalanan ini, Anton belajar bahwa cinta adalah tindakan
nyata yang membutuhkan pengorbanan dan ketekunan. Ia belajar untuk
melihat kebutuhan orang lain dan merespons dengan penuh kasih sayang. Ia
juga belajar untuk tidak menghakimi atau membedakan orang berdasarkan
latar belakang atau keadaan mereka, tetapi untuk mengasihi semua orang
sebagai anak-anak Tuhan. Selama perjalanan hidupnya, Anton juga
mengalami tantangan dan kegagalan. Namun, ia tidak pernah menyerah
dalam usahanya untuk mengasihi dan melayani sesama. Ia selalu mengingat
bahwa cinta adalah panggilan yang terus-menerus, dan ia terus berusaha untuk
tumbuh dalam kasih yang lebih dalam dan lebih luas.
Pertanyaan Pendalaman
a. Apakah yang dinantikan oleh Anton?
b. Bagaimana situasi yang terjadi di daerah misi Anton?
c. Apa yang dibuat oleh Anton di daerah misi?
d. Apakah Anda juga memiliki kisah yang sama? Coba sharingkan!
5. Inspirasi Kitab Suci
Pemimpin meminta salah satu peserta untuk membaca teks Luk 10:25-
37
Orang Samarian yang Murah Hati
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus,
katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
14
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di sana?" 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 10:28 Kata Yesus kepadanya:
"Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 10:29
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan
siapakah sesamaku manusia?" 10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang
turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun
yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga
memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,
tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 10:32 Demikian juga seorang Lewi
datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari
seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan. 10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua
dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika
kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah
sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 10:37
Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Pertanyaan Pendalaman untuk sharing
a. Persoalan apa yang disampaikan oleh Ahli Taurat?
b. Apa jawaban Yesus?
c. Bagaimana seharusnya kita mengasihi sesama?
d. Apa pesan teks Luk 10:25-37 untuk kita?
 tindakan kami sehari-hari seturut teladan Yesus, Sang Guru Cinta
6. Aksi Nyata Kasih kami. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami yang hidup
Sebagai aksi nyata, pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan kegiatan apa dan berkuasa sepanjang segala masa.
yang bisa lakukan bersama pada minggu yang bersangkutan sebagai perwujudan
dari pendalaman iman tema ketiga ini.
d. Lagu Penutup MB.

7. Penutup
Pertemuan ini diakhiri dengan doa umat, doa penutup, lagu penutup dan tanda salib.
Kolekte dapat dikumpulkan pada saat menyanyikan lagu penutup.

a. Doa Umat
Pemimpin meminta beberapa peserta untuk menyampaikan
permohonan untuk didoakan secara spontan.
P Setelah kita mendengarkan sabda Tuhan dan mensharingkannya,
marilah kita mengungkapkan doa dan permohan kita kepada
Tuhan.

b. Doa Bapa Kami

P Marilah kita menyatukan segala doa dan permohonan kita
dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita. Bapa
Kami.....

c. Doa penutup
P Marilah berdoa. Allah Bapa yang Maha Kasih, kami bersyukur
karena Engkau telah mengajarkan kepada kami untuk saling
mengasihi lewat sabda kasih-Mu. Berikanlah kami kasih yang
sempurna untuk mengasihi sesama kami seperti kami
mengasihi diri kami sendiri. Jauhkanlah kami dari sikap ego
dan cemburu yang hanya memecah belah persatuan di antara
kami. Curahkanlah Roh Kasih-Mu kepada kami masing- masing
agar kami dapat mewujudkan sikap saling mengasihi dalam

15
 PERTEMUAN IV MENANTI DALAM DAMAI SANG RAJA DAMAI
Tujuan : 1. Orang Dewasa Katolik menyadari bahwa kedamaian
Pertemuan merupakan dambaan hidup setiap orang.
2. Orang Dewasa Katolik memahami bahwa rasa
damai bukan hanya usaha manusia tetapi juga
anugerah dari Tuhan.
3. Orang Dewasa Katolik dapat mewujudkan damai
dalam praktek hidup setiap hari.
Peserta : Orang Dewasa Katolik
Waktu : 1 Jam (60 menit)
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, sharing dan bernyanyi
Sarana : Alkitab dan Madah Bhakti
Sumber : Alkitab dan Katekismus Gereja Katolik
A. Gagasan Dasar
Ajaran Gereja Katolik tentang damai mencakup pemahaman yang
mendalam tentang pentingnya perdamaian dalam hubungan manusia,
masyarakat, dan dunia. Gereja mengajarkan bahwa perdamaian bukan
hanya sekadar absennya konflik, tetapi juga hadirnya keadilan,
persaudaraan, dan rekonsiliasi.
Dalam Katekismus Gereja Katolik paragraf 2304 menjelaskan
bahwa "Damai adalah keadaan yang diinginkan oleh Allah bagi umat
manusia. Damai adalah hasil dari ketertiban yang ditetapkan oleh
Allah, dan melibatkan usaha yang berkelanjutan untuk mewujudkan
keadilan." Gereja mengajarkan bahwa perdamaian sejati hanya dapat
16
dicapai melalui upaya yang berkelanjutan untuk mempromosikan
keadilan, menghormati hak-hak asasi manusia, dan membangun
hubungan yang saling menghormati dan memperhatikan kebutuhan
orang lain. Perdamaian juga melibatkan rekonsiliasi dan
pengampunan, di mana orang-orang yang pernah berselisih berusaha
untuk memperbaiki hubungan mereka dan memaafkan satu sama
lain.
Gereja juga mengajarkan bahwa perdamaian bukan hanya
tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab masyarakat
dan negara. Paragraf 2317 dalam Katekismus Gereja Katolik
menyatakan bahwa "Setiap masyarakat berhak dan berkewajiban untuk
mempertahankan dan mempromosikan perdamaian." Gereja
mendukung upaya diplomasi, mediasi, dan negosiasi dalam
menyelesaikan konflik. Gereja juga menentang penggunaan kekerasan
dan perang sebagai cara untuk mencapai tujuan politik atau
ekonomi. Gereja mengajarkan bahwa perdamaian harus
diupayakan dengan cara yang proporsional dan sesuai dengan
prinsip-prinsip keadilan.
Dalam konteks ini, Gereja menolak segala bentuk
diskriminasi, kekerasan, penindasan, dan eksploitasi yang melanggar
martabat manusia. Gereja mendorong umatnya untuk membangun
budaya perdamaian dan menghormati hak-hak asasi manusia setiap
individu, tanpa memandang ras, agama, atau latar belakang sosial.
Karena itu ajaran Gereja Katolik tentang damai mencakup
pemahaman yang mendalam tentang pentingnya perdamaian dalam
hubungan manusia, masyarakat, dan dunia. Perdamaian sejati
melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk mempromosikan
keadilan, rekonsiliasi, pengampunan, dan solidaritas. Gereja juga
 mengajarkan bahwa perdamaian sejati berasal dari Allah dan hanya
dapat ditemukan melalui hubungan yang hidup dengan-Nya.
B. Proses Pendalaman Iman
1. Lagu Pembuka: MB
2. Tanda Salib dan Salam
P Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh
Kudus.
U Amin.
P Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah
dan persekutuan Roh Kudus besertamu.
U Dan sertamu juga.
3. Doa Pembuka
P Marilah kita berdoa. Allah Bapa sumber kedamaian, kami
bersyukur atas bimbingan dan perlindungan-Mu dalam hidup
kami. Kami sadar bahwa seringkali hidup kami dipenuhi
oleh kebencian dan perselisihan. Berilah kami semangat
kedamaian dalam hati kami dan juga untuk lingkungan di sekitar
kami, secara khusus untuk negara-negara yang sedang
berperang, sambil kami dapat menantikan kedatangan Yesus
Putera-Mu, Sang Raja Damai sejati. Demi Yesus Kristus Tuhan
dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang
segala masa.
U Amin
4. Situasi aktual
Pemimpin meminta seorang peserta untuk membacakan
kisah di bawah ini.
17
“Sang Caleg”
Di sebuah negara yang sedang mempersiapkan pemilihan umum,
ada seorang calon legislatif yang bernama Maria. Maria adalah
seorang pemimpin yang berdedikasi dan memiliki tekad kuat untuk
menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat
menjelang pemilihan umum. Maria percaya bahwa pemilihan umum
adalah momen penting bagi demokrasi dan perkembangan negara.
Namun, dia juga menyadari bahwa proses politik sering kali
memicu ketegangan, perselisihan, dan konflik di antara
masyarakat. Oleh karena itu, Maria bertekad untuk menjaga
suasana yang damai dan saling menghormati di antara para
pendukungnya dan juga antara calon legislatif lainnya.
Untuk mencapai tujuan ini, Maria memulai kampanyenya
dengan fokus pada isu-isu yang mempersatukan masyarakat,
seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi.
Dia berusaha untuk tidak terjebak dalam retorika yang
memprovokasi atau memecah belah masyarakat. Sebaliknya, Maria
berkomitmen untuk berbicara dengan hormat dan menghargai
pendapat orang lain, bahkan jika mereka memiliki pandangan
yang berbeda.
Selama kampanyenya, Maria juga menghindari praktik
politik yang tidak etis atau merugikan. Dia menolak untuk terlibat
dalam politik uang, penyebaran berita palsu, atau kampanye
hitam yang bertujuan untuk mencemarkan nama baik calon lain.
Maria sadar bahwa tindakan-tindakan semacam itu hanya akan
memperburuk ketegangan dan merusak kedamaian dalam
masyarakat. Sebagai gantinya, Maria fokus pada penyampaian visi
dan misinya kepada masyarakat dengan jujur, transparan, dan
berdasarkan fakta yang akurat.
Selama debat dan pertemuan dengan para pemilih, Maria
selalu menjaga sikap yang tenang dan terbuka terhadap
pendapat dan masukan dari masyarakat. Dia mendengarkan
dengan seksama dan memberikan tanggapan yang berbobot,
tanpa mencoba untuk memprovokasi atau memicu konflik. Maria
juga berusaha untuk mempromosikan dialog yang konstruktif
dan membangun, di mana perbedaan pendapat dapat dihargai
dan diperdebatkan dengan santun.
Dalam semua tindakan dan sikapnya, Maria selalu
mengacu pada ajaran agama dan nilai-nilai moral yang dianutnya.
Dia menganggap bahwa menjaga kedamaian adalah panggilan dari
Allah dan tanggung jawabnya sebagai seorang calon legislatif.
Maria percaya bahwa hanya melalui perdamaian dan kerjasama
yang sejati, masyarakat dapat mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Dengan dedikasinya untuk menjaga kedamaian
menjelang pemilihan umum, Maria berhasil menciptakan atmosfer
yang positif dan harmonis di antara masyarakat. Pemilihan umum
berlangsung dengan damai, tanpa ada insiden kekerasan atau
perselisihan yang signifikan. Maria terpilih sebagai legislator dan
melanjutkan upayanya untuk mempromosikan perdamaian dan
keadilan dalam tugasnya sebagai pemimpin yang bertanggung
jawab.
Pertanyaan Pendalaman
a. Siapa itu Maria dalam kisah di atas?
b. Bagaimana sikap Maria sebagai seorang calon
18
legislatif?
c. Apa yang dibuat oleh Maria setelah terpilih sebagai
anggota legislatif?
d. Apakah Anda juga memiliki kisah yang sama? Coba
sharingkan!
5. Inspirasi Kitab Suci
Pemimpin meminta salah satu peserta untuk membaca
teks Luk 1:2c-38
Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel
pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada
seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari
keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu
masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut
mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti
salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria,
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas
kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya p
tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu:
 "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan
turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut
kudus, Anak Allah. 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu
itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya
dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 1:37
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 1:38 Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Pertanyaan Pendalaman untuk sharing
a. Bagaimana dialog yang terjadi antara Maria dan malaikat
Gabriel?
b. Apa yang disampaikan oleh malaikat Gabriel kepada
Maria?
c. Bagaimana sikap Maria pada saat mendengar kabar dan sesudah
mendengar kabar dari malaikat?
d. Apa pesan teks Luk 1:26-38 untuk kita?
6. Aksi Nyata
Sebagai aksi nyata, pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan
kegiatan apa yang bisa lakukan bersama pada minggu yang
bersangkutan sebagai perwujudan dari pendalaman iman tema
keempat ini.
19
7. Penutup
Pertemuan ini diakhiri dengan doa umat, doa penutup, lagu penutup
dan tanda salib. Kolekte dapat dikumpulkan pada saat
menyanyikan lagu penutup.
a. Doa Umat
Pemimpin meminta beberapa peserta untuk menyampaikan
permohonan untuk didoakan secara spontan.
P: Setelah kita mendengarkan sabda Tuhan dan
mensharingkannya, marilah kita mengungkapkan doa dan
permohan kita kepada Tuhan.
b. Doa Bapa Kami
P Marilah kita menyatukan segala doa dan permohonan kita
dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita.
Bapa Kami.....
c. Doa penutup
P Marilah berdoa. Allah Bapa yang Mahabaik, terima kasih
karena Engkau telah meningatkan kami untuk
menciptakan kedamaian dan kerukunan di antara kami.
Doronglah kami selalu untuk mengusahakan kedamaian
dalam hidup bersama. Jauhkanlah kami dari hal-hal
yang dapat memecahbelah kerukunan dan
persaudaraan kami. Semoga kami saling menghargai
satu sama lain dan menerima perbedaan di antara kami
sehingga terciptalah kedamaian yang sesungguhnya
dalam hidup kami. Demi Kristus Tuhan, Sang Raja Damai
 dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa sepanjang
segala masa.
U Amin.

d. Lagu Penutup MB.

20