Tanggal Ibadah : 02 Maret 2021 Sumber Firman : Efesus 1:15-23 Pengkotbah : Rev. Niel Nielson, P.hD “Paul’s Prayer For Enligthtenment into The miystery Of Thema Kotbah : our Hope in Christ.” Ringkasan Kotbah : Efesus 1, ayat 15-23, alasan Paulus berdoa karena segala kemurahan, berkat-berkat rohani, dan segala yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus bagi kita. Kita akan berusaha untuk mengevaluasi apa yang kita doakan, sama seperti doanya Paulus. Dalam pasal ini kita akan mempelajari doa Paulus untuk jemaat di Efesus yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ucapan syukur, permohonan, dan pujian. Bagian yang pertama adalah thanks giving. Doa ini untuk orang-orang yang sangat dikasihinya. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena mendengar tentang perkembangan dan kuatnya iman mereka kepada Kristus. Hal ini juga menjadi pertanyaan bagi kita, apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita. Selanjutnya adalah request. Paulus meminta agar jemaat Efesus memliki pengetahuan yang baik dan lengkap tentang Kristus. Karena melalui pengenalan akan Kristus memberikan gambaran yang jelas tentang iman yang menyelamatkan. Itu bukan hanya sekedar fakta saja, tetapi harus dipahami secara pribadi dan mengalami pengalaman pribadi dengan Kristus. Paulus juga memohon agar mata hati orang Efesus agar memiliki penglihatan rohani yang lebih baik, yaitu melihat dan memahami harapan, kekayaan, dan kekuasaan. Harapan yang tersida yang telah Tuhan wariskan, yaitu Yesus Kristus. Kekayaan yang Tuhan meliki adalah kita semua oleh karena kasih karuniaNya. Selanjutnya, menunjukkan kekuatan, kehebatan, keajaiban yang Tuhan berikan kepada kita, sehingga kita harus bisa terkoneksi dengan kekuatan Allah yang hebat tersebut. Power ini diberikan Tuhan kepada orang yang percaya, power yang menyelamatkan kita semua dari dosa sehingga kita bisa berjalan dalam terang Tuhan. Terakhir di ayat 22-23, Paulus memuji dan meninggikan Tuhan. Semua power yang diberikan agar Tuhan Yesus bisa dipuji dan dimuliakan. Kita sebagai gereja punya tanggung jawab untuk mengisi dunia ini dengan kehendak Tuhan. Sehingga kita bisa datang dengan kepenuhan hati dan rasa syukur untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Paulus mengajarkan kita agar mampu untuk mengucap sykur, bermohon, dan memuji karena Tuhan Yesus akan menjadi semuanya di dalam segala sesuatu.