Anda di halaman 1dari 4

Fernaldy Stevenli (1911002)

Dea Adelia (1911009)


Angellica (1911010)
Tiara Caroline (1911016)

Arsitektur dan Lingkungan


Tugas Pertemuan 4

Diskusi kasus Kota Palembang

Petanyaan :
1. Potensi iklim dan lahan?
2. Kendala iklim dan permasalahan kota?
3. Peran sebagai seorang mahasiswa/i arsitektur dalam menanggapi permasalahan
tersebut?
Jawaban :
1. Indonesia berada di wilayah iklim tropis/muson tropis karna dilewati oleh garis
khatulistiwa. sehingga tanah di indonesia sangatlah subur dan banyak sterdapat gunung
berapi. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 27
derajat celcius. Di daerah iklim tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara musim hujan
dan musim kemarau. Perbedaan suhu pada musim kemarau dan musim hujan relatif kecil
di Indonesia.
Tak tekecuali Palembang, yang mana merupakan kota yang terletak di Sumatra
Selatan indonesia. Juga memiliki 2 musim. Kondisi geografis kota Palembang 54 persen
wilayahnya merupakan lahan rawa. Lahan rawa yang merupakan daerah resapan air
merupakan salah satu alternatif lahan yang dijamah selain lahan pertanian dan konservasi.
Pengurukan itu membuat air yang sebelumnya dapat tertampung di rawa, akan beralih ke
jalanan atau kawasan lain yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir di lokasi-
lokasi tertentu. Keadaan ini memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan.
Pemerintah Kota Palembang telah mengeluarkan peraturan khusus tentang
pengendalian dan pembangunan daerah rawa yaitu Perda No 13 Tahun 2002 yang mulai
dijalankan pada tahun 2003. Peraturan tersebut membatasi penimbunan di daerah rawa.
Perda Rawa ini memiliki semangat positif, yaitu untuk mengkonservasi rawa-rawa yang
dipersiapkan sebagai daerah resapan air. Pada Tahun 1999 rawa yang tersisa di Kota
Palembang sebesar 30,35 % yang berfungsi sebagai daerah rawa konservasi atau sebagai
daerah resapan air, rawa budidaya dan rawa reklamasi.

2. Salah satu persoalan lingkungan yang dihadapi Kota Palembang sampai saat ini adalah
banjir. Permasalahan yang terjadi karena faktor alam maupun akibat ulah manusia.
Ketika permukaan Sungai Musi meninggi akibat air pasang di laut, ditambah pula
limpasan air dari hulu akibat intensitas hujan yang tinggi, maka banjir akan terjadi di
Palembang,” ujar Ahmad pada seminar “Air dan Pembangunan Berkelanjutan” di
Palembang, Jumat (20/3/2015).

Sementara banjir akibat ulah manusia, menurut Ahmad, akibat kurangnya


kesadaran masyarakat yang membuang sampah di saluran air hingga mendirikan
bangunan di pinggiran sungai ataupun di aliran drainase. “Selain itu, di Palembang,
masih banyak juga ditemukan kapasitas saluran air yang lebih kecil dibandingkan dengan
volume air limpasan.”

Dan pada saat musim kemarau melanda cuaca di Palembang menjadi sangat
panas. Musim kemarau ini terjadi di bulan Juni, Juli, Agustus dan September, sedangkan
untuk puncak musim kemarau di Sumatra selatan sendiri diperkirakan pada bulan
September, namun mulai terjadi kekeringan di bulan Agustus. Rendahnya kelembapan
udara membuat suhu makin panas. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada
Agustus-September.

Untuk selanjutnya masyarakat lebih waspada kemarau dengan mencegah hal-hal


yang bisa menimbulkan kebakaran di wilayah permukiman dan menghemat penggunaan
air bersih.

Kendala iklim di kota Palembang terjadi saat musim penghujan dan musim kemarau .

3. Pendapat atau peran sebagai seorang mahasiswa/i arsitektur dalam menanggapi


permasalahan tersebut

Fernaldy : Dalam mengatasi permasalahan tersebut, sebagai mahasiswa calon arsitek


kita dapat berperan serta kedepannya dengan mewujudkan suatu design arsitektur yang
ramah dan menciptakan manfaat positif terhadap lingkungan serta memperhatikan
segala dampak dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar. Selain itu kita dapat
berperan aktif mulai dari hal kecil seperti tetap menjaga kebersihan lingkungan, tidak
merusak lingkungan dengan sengaja, dan juga memupuk rasa cinta terhadap alam
sekitar.
Dea : Menurut saya, alangkah baiknya dimulai dulu dari lingkungan masyarakat untuk
selalu menjaga lingkungan sekitarnya, karena akan sangat berdampak sekali untuk
masa depan. Dan jika saya sudah mejadi arsitek nantinya, saya akan menggalakkan
tentang arsitektur hijau. Arsitektur hijau diperlukan untuk menjawab tantangan persoalan
lingkungan yang semakin memburuk dan hal ini disebabkan karena pendekatan
pembangunan yang terlalu berorientasi pada aspek ekonomi jangka pendek semata.
Beberapa syarat penting arsitektur hijau yaitu meminimalisir konsumsi sumber daya
alam, efisiensi energi, penggunaan air yang bijak, dan material non polusi serta daur
ulang guna melestarikan lingkungan alam sekitar sehingga tetap layak huni bagi generasi
yang akan datang
Angel : Peran sbg seorang mahasiswi arsitektur dalam upaya mendukung pelestarian
lingkungan hidup adalah menciptakan atau mendesain bangunan-bangunan yang ramah
lingkungan dengan memperhatikan segala macam syarat pendukung yang harua sudah
disiapkan pihak terkait misalnya harus ada AMDAL(yaitu analisis mengenai dampak
lingkungan) yang isi AMDAL harus memuat kajian atau analisa mendalam dari semua
aspek trmasuk aspek habitat tanaman dan hewan agar tak punah atau tak terganggu dgn
adanya sebuah pembangunan tsb selain itu aspek lingkungan lebih jauh yakni
mendalami apakah daerah yang akan dilakukan pembangunan gedung itu layak atau
tidak dibangun gedung model yang akan dibangun, juga kemudian memperhatikan
lebih jauh lagi apakah disekitar yang akan dibangun apakah sudah terdapat ruang
terbuka hijau atau belum, karena ruang terbuka hijau adalah salah satu upaya nyata
mendukung pelestarian lingkungan
Tiara :
Daftar Pustaka

Kondisi Iklim Indonesia oleh Arum Sutrisni Putri dalam


https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/19/191505969/kondisi-iklim-indonesia?page=all.
Diakses pada 30 September 2020 pukul 13.45 WIB.
Kinerja Pengendalian Pemanfaatan Lahan Rawa di Kota Palembang (Tugas Akhir) oleh Endang
Febriana dalam https://core.ac.uk/download/pdf/11706843.pdf Diakses pada 30 September 2020
pukul 13.49 WIB.
Banjir, Pemasalahan Lingkungan yang Belum Terselesaikan di Palembang oleh Muhammad
Ikhsan dalam https://www.mongabay.co.id/2015/03/24/banjir-pemasalahan-lingkungan-yang-
belum-terselesaikan-di-palembang/ Diakses pada 30 September 2020 pukul 13.55 WIB.
Palembang Panas Berdengkang, BMKG : Masuk Musim Kemarau oleh Raja Adil Siregar dalam
https://news.detik.com/berita/d-5128396/palembang-panas-bedengkang-bmkg-masuk-musim-
kemarau Diakses pada 30 September 2020 pukul 14.01 WIB.

Anda mungkin juga menyukai