dalam Arsitektur
Pengertian
• Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani
“semeion” yang berarti tanda.
• Semiotika adalah studi perihal pertanda (the study of
sign)
• Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi
sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan
suatu yang lain (stand for something else) yang dapat
dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980).
• Tanda memungkinkan kita berpikir, berhubungan
dengan orang lain dan memberi makna pada apa yang
ditampilkan oleh alam semesta serta memberi makna
pada apa yang ditampilkan oleh bentuk-bentuk
arsitektur
• Semiotika dalam Arsitektur adalah merupakan
‘bahasa simbol’ yang memberi informasi kepada
pengamat lewat bentuk-bentuk tertentu. Dengan
demikian, maka proses pemaknaan sebuah bangunan
yang ingin di sampaikan sang arsitek, akan mampu
atau setidaknya dihayati oleh setiap individu
pemakai/pengguna bangunan.
• Semiotika digunakan sebagai alat untuk memahami
makna bentuk di dalam arsitektur artinya setiap
bangunan dan tata ruang mempunyai arti tersendiri
bagi penghuni bangunan tersebut
• Arsitek berkeinginan mengajak masyarakat awam
untuk memahami karyanya dengan cara
berkomunikasi.
• Oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan
pemakaian semiotika yaitu studi hubungan antara
sign (tanda) dan bagaimana manusia memberikan
meaning (arti).
Signified
Fungsi Nyata
Signifier atau
Sifat Benda
Dalam semiotika arsitektur, pesan yang terkadung
(signified) dalam obyek terbentuk dari hubungan antara
pemberi tanda (signifier) dan fungsi nyata atau sifat
benda.
Tiga jenis tanda (menurut Pierce)
• Ikon (icon)
• Indeks (index, indice)
• Simbol/lambang (symbol).
1. Ikon (Icon)
• Ikon adalah tanda dari suatu bentuk yang dapat
dimengerti oleh kebanyakan orang karena bentuk
tersebut menyerupai (resemble) sesuatu.
• Misalnya kesamaan peta dengan wilayah geografis
yang digambarkan, foto dengan orang yang difoto,
dan lain-lain.
Sifat Ikon
The Lotus Temple di desain oleh arsitek Fariborz Sahba yang terletak di Delhi, India,
adalah Rumah Ibadah Bahá'í. Bangunan ini terdiri dari 27 "kelopak bunga" berlapis
marmer yang diatur dalam kelompok tiga untuk membentuk sembilan sisi, dengan
sembilan pintu membuka ke aula tengah dengan ketinggian sedikit lebih dari 40 meter
dan kapasitas dari 2.500 orang.
• Pemanfaatan semiotika dalam arsitektur merupakan
upaya arsitek untuk mengajak masyarakat awam
memahami karyanya dengan cara berkomunikasi.
Selain memiliki denotatum primer (denotasi) yaitu
fungsi, karya-karya arsitektur yang dianggap sebagai
tanda juga memiliki denotatum sekunder (konotasi)
yaitu makna atau pesan yang terkandung
• Adanya pendalaman konsep semiotika dalam
arsitektur mampu menghasilkan arsitektur yang
transformatif yang merangsang kreativitas arsitek agar
bisa menciptakan karya arsitektur kontemporer, tetapi
sekaligus juga menimbulkan getar-getar budaya
(cultural resonances) yang menyiratkan
kesinambungan dengan keadiluhungan warisan masa
silam.
Museum Yahudi Berlin ini menjadi salah satu
bangunan kontemporer yang menarik di Jerman.
Museum ini mengkukuhkan diri sebagai salah
satu landmark kota Berlin yang paling dikenal.
Gaya dan bentuk bangunan mencerminkan
konsep rumit yang terdiri dari kode, sandi-sandi
rahasia dan tema filosofis. Daniel Liebeskind
sang pencipta bangunan, menamakan
mahakarya ini "Between the Lines" sebagai
penggambaran terisi antara Jerman dan Yahudi.
Melalui unsur komunikasi dalam Arsitektur, arsitek
menjadi lebih dekat dengan konteks geografis dan
budaya setempat sehingga masyarakat tidak merasa
asing dengan lingkungan binaannya sendiri.
Tugas:
Buatlah survei visual di kota Palembang dengan cara
mengambil gambar-gambar/foto dari obyek
arsitektur yang ada, kemudian berikan analisa
Semiotika tentang obyek foto tersebut. Uraikan
makna: Indeks-Icon-Simbol pada bentuk dari obyek
hasil survei saudara itu