Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BENCANA

A. Pengkajian
1. Core / data inti komunitas :
 Demografi : Kelurahan Cinta, RW 20
 Jumlah Penduduk : 600 jiwa ( balita 30%, sekolah + remaja
20%,dewasa produktif 30%, lansia 20%)
 Jenis Kelamin :Laki-laki 56% dan wanita 44%
2. Lingkungan : Daerah penduduk terpadat, pesat 5 tahun terakhir,
dekat dengan terminal dan pasar (terdapat
pedagang makanan siap saji di gang kecil), 1 km
dari pasar terdapat SD (terdapat pedagan
makanan)
3. Khusus
a. Data Subjektif
- Alasan ibu-ibu membeli makanan siap saji “karena memasak sendiri harus
membeli minyak tanah, minyak goreng. Makanan rumah belum tentu sempat
dimakan dan seleranya berbeda-beda, selain itu lebih hemat dan praktis”.
b. Data Objektif
- Terdapat penjual makanan siap saji di pasar (gorengan, bakso, mie ayam,
makanan warteg, gado-gado, dan pedagang es keliling)
- Di SD terdapat pedagang makanan yang menjual makanan berwarna, mie
instan tanpa izin POM Depkes
- Anak makan tanpa cuci tangan
- 80% anak tidak sarapan di rumah
- Anak berlalu-lalang diantara arus kendaraan
4. FaktorPredisposisi
- Kesehatanfisik
Kesehatan komunitas secara umum berisiko terganggu karena terletak di
daerah padat penduduk, dan tidak terjaminnya kebersihan dan gizi pada
makanan yang yang dikonsumsi komunitas (anak-anak makan tanpa mencuci
tangan terlebih dahulu serta memiliki kebiasaan membeli makanan siap saji
yang belum terdapat izin POM Depkes dan 80% anak-anak tidak sarapan dari
rumah)
5. Orang-orang terdekat
a. Gaya hidup keluarga, misal: Diet
 Ibu-Ibu lebih suka membeli lauk dari penjual ( gorengan, gado – gado,
warteg) dari pada memsak sendiri dengan alasan memasak sndiri harus
membeli minyak tanah, minyak goreng, kemudian jika makanan rumah
belum tentu dimakan dan seleranya beda – beda. Jika membeli lauk lebih
hemat dan praktis.
 Anak- anak suka membeli makanan pada pedegang jajanan dengan jenis
makanan makanan berwarna, makanan mie insan tanpa ijin POM depkes
80% anak anak tidak sarapan di rumah
6. Sosio ekonomi
a. Pekerjaan:
 Penjual : gorengan,bakso, mie ayam, makanan warteg, gado – gado dan
pedagang es keliling
b. Faktor-faktorlingkungan: rumah,pekeerjaan dan rekreasi
 Rumah :
 Dekat terminal,
 Dekat pasar
 Banyak pedagang makanan
 Masuk gang kecil
 Anak berlalu lalang diantara banyak arus kendaraan
 Rekreasi :
 2 pusat perbelanjaan ( dibangun bersamaan)
7. Kultural
a. Latarbelakang etnis :
 Kelurahan cinta dengan jumlah RW. 20 , penduduk terpadat pada RW.
20 dengan budaya penduduk akan bertambah saat musiman.
b. Faktor-faktor kultural yang dihubngkan dengan penyakit secara umum dan
respon terhadap rasa sakit
 Kemungkiana besar Gizi anak tidak tercukupi, kemudian juga keluarga
kemungkinan besar mengalami penyakit lain salah satunya diare, di
karenakan Penduduk belum sadar akan pentingnya kesehatan,
dibuktika dengan ibu ibu lebih suka membeli lauk, dari pada
memasak, anak – anak masih di biarkan jajan sembarangan dengan
membeli makanan berwarna, makanan tanpa ijin POM, kemudian anak
anak 80% tidak sarapan di rumah,
 Resiko terancamnya keamanan dan kesehatan anak anak di karenakan
Penduduk masih kurang sadar akan kebersihan dan keamanan karena
kebiasaan anak anak makan tanpa cuci tangan dan anak anak berlalu
lalang diantara arus kendaraan.
 Analisa data
DO DS
 6000 jiwa ( balita 30%, sekolah +  Ibu-Ibu lebih suka membeli
remaja 20%, dewasa produktif lauk dari penjual ( gorengan,
30%, lansia gado – gado, warteg dll)
20%) dari pada memsak sendiri
 Jenis Kelamin :Laki-laki 56% dengan alasan memasak
dan wanita 44% sendiri harus membeli
 Daerah penduduk terpadat, pesat 5 minyak tanah, minyak
tahun terakhir goreng, kemudian jika
 Pekerjaan:Penjual : gorengan,bakso, makanan rumah belum tentu
mie ayam, makanan warteg, gado – dimakan dan seleranya beda
gado dan pedagang es keliling – beda. Jika membeli lauk

 Rumah : lebih hemat dan praktis.

 Dekat terminal,
 Dekat pasar Terdapat
penjual makanan siap saji di
pasar (gorengan, bakso, mie
ayam, makanan warteg,
gado-gado, dan pedagang es
keliling)
 Banyak pedagang makanan
 Masuk gang kecil
 Anak berlalu lalang diantara
banyak arus kendaraan
- Rekreasi / hiburan:
 2 pusat perbelanjaan
( dibangun bersamaan )
 Jarak 1 km dekat SD ada pedagang
makanan :
 Makanan berwarna
 Makanan mie instan
tanpa ijin POM depkes
 Anak makan tanpa cuci
tangan
 80% anak tidak sarapan
di rumah
- Anak berlalu lalang diantara
arus kendaraan

Anda mungkin juga menyukai