Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Imunisasi.................................................................................3
2.2 Jenis, Cara Pemberian dan Tempat Imunisasi................................................4
2.3 Penyimpanan Vaksin..................................................................................7
2.4 Persiapan Sebelum Imunisasi......................................................................10
2.5 Imunisasi pada anak.....................................................................................11
2.6 Pengertian Pijat Bayi....................................................................................13
2.7 Manfaat Pijat Bayi........................................................................................13
2.8 Waktu yang Tepat Untuk Pijat Bayi.............................................................15
2.9 Tempat Untuk Pijat Bayi..............................................................................15
2.10 Hal-hal yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan Selama Pijat Bayi
16
2.11 Gerakan Dasar Pijat Bayi...........................................................................17
2.12 Urutan Teknik Pijat Bayi............................................................................18
BAB III..................................................................................................................32
PENUTUP..............................................................................................................32
3.1 Kesimpulan...................................................................................................32
3.2 Saran.............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak yang sehat merupakan impian setiap orang tua, namun
untuk mewujudkan anak yang sehat diperlukan berbagai usaha dan
perhatian dari orang tua. Apalagi dewasa ini angka kesakitan dan
kematian pada bayi dan balita cukup tinggi (Widjaja, 2002). Hal
tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Padahal penyakit ini
sebagian dapat dicegah dengan pemberian kekebalan terhadap bayi dan
balita melalui imunisasi.
- Diberikan pada bayi umur 9 bulan oleh karena masih ada antibodi
yang diperoleh dari ibu.
- Dosis 0,5 ml diberikan sub kutan di lengan kiri
- Disimpan pada suhu 2-8°C, bisa sampai – 20 derajat celsius
- Vaksin yang telah dilarutkan hanya tahan 8 jam pada suhu 2-8°c.
- Jika ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan,
diulang 6 bulan kemudian
6) Imunisasi HIB
- Untuk mencegah infeksi SSP oleh karena Haemofilus influenza
tipe B
- Diberikan MULAI umur 2-4 bulan, pada anak > 1 tahun diberikan
1 kali
- Vaksin dalam bentuk beku kering dan 0,5 ml pelarut dalam
semprit.
- Dosis 0,5 ml diberikan IM
- Disimpan pada suhu 2-8°C
7) Imunisasi MMR
- Merupakan vaksin hidup yang dilemahkan terdiri dari:
- Measles strain moraten (campak)
- Mumps strain Jeryl lynn (parotitis)
- Rubela strain RA (campak jerman)
- Diberikan pada umur 15 bulan. Ulangan umur 12 tahun
- Dosis 0,5 ml secara sub kutan, diberikan minimal 1 bulan
setelah suntikan imunisasi lain.
8) Imunisasi Typhus
Tersedia 2 jenis vaksin:
4. Imunisasi Varicella
7. Imunisasi Combo
Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk
antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda, misal DPT +
hepatitis B +HiB atau Gabungan beberapa antigen dari galur multipel
yg berasal dari organisme penyakit yang sama, misal: OPV.
Menurut Roesli (2001) Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan lebih mendekati
usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang dilakukan dipermukaan kulit,
manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek
terhadap syaraf otot, dan system pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah.
Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga
peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh tubuh permukaan bayi. Seni pijat
adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat meliputi manipulasi
terhadap jaringan atau dengan organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta sebagai
istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari
jaringan lunak tubuh (Lowe, 2003).
1) Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa- sisa minyak
pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi hari memberikan
nuansa ceria bagi bayi.
2) Malam hari
Pemijatan malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan biasanya bayi akan
santai dan mengantuk, hal ini berguna utuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Pemijatan dilakukan 15 menit setelah si kecil makan. Pemijatan segera setelah
makandapat menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan muntah. Hal ini terjadi
karena lambung masih belum siap diguncang dan gerak peristaltik masih berlangsung
untuk mengantar makanan kesaluran pencernaan (Subakti, 2008).
Menurut Roesli (2001) dan Maharani (2009) sebelum melakukan pemijatan harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
2.10 Hal-hal yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan Selama Pijat
Bayi
Hal-hal yang dianjurkan:
1. Memijat bayi langsung setelah makan. Waktu terbaik pemijatan adalah 2 jam
setelah makan makanan padat. Pada jam tersebut diasumsikan bayi tidak dalam
kondisi terlalu lapar ataupun kelewat kenyang.
2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi. (Roesli,2001)
2.11 Gerakan Dasar Pijat Bayi
1. Gerakan usapan
Berkhasiat untuk menenangkan anak. Ahli fisioterapi menganjurkan agar usapan
dilakukan sedikit lebih bertenaga dengan usapan mengarah kejantung, terutama pijat
bagian peripheral (lengan, bahu, tangan, kaki, betis, paha). Gerakan usapan
merangsang aliran darah getah bening. Lancarnya aliran darah dan getah bening
menyebabkan metabolisme tubuh bayi lebih baik sehingga membuatnya tenang dan
nyaman.
2. Gerakan remasan
Gerakan remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat sekaligus melancarkan
peredaran darah. Remasan ini juga ditujukan untuk memperlancar peredaran darah
dan kelenjar. Dengan remasan, otot bayi terlatih untuk berkontraksi dan relaksasi bila
disertai dengan latihan peregangan.
3. Gerakan kocokan
Gerakan kocokan bermanfaat untuk mengendurkan jaringan otot. Sebab, bayi masih
jarang berlatih dan bergerak seperti orang dewasa. Ketika sekali atau dua kali
bergerak, ototnya akan cepat tegang sehingga perlu dikendurkan kembali.
c. Telapak kaki
1) Urutlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari tumut kaki menuju jari-jari di
seluruh telapak kaki.
4) Titik tekanan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di
seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
5) Punggung kaki
6) Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-
jari secara bergantian.
d. Gerakan akhir
1) Setelah gerakan 1 sampai 10 dilakukan pada kaki
kanan dan kiri, repatkan kedua kaki bayi.
2) Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat dan pangkal paha.
3) Usap kedua kaki dengan tekanan lembut dari paha
ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan
akhir bagian kaki.
2. Memijat bagian perut
Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang
rusuk.
a. Mengayuh sepeda.
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal
sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan
dan kiri.
d. Bulan – matahari.
1) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan
kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah
usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah
kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari)
beberapa kali.
(2) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan
setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah
perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah
membentuk gambar bulan).
3) Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan
kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari),
sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan
setengah lingkaran (bulan).
e. Gerakan I Love You.
1) ”I” Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke
bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan
membentuk huruf ”I”.
2) ”LOVE” Pijatlah perut bayi membentuk huruh ”L”
terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas,
kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
3) ”YOU” Pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu)
ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di
perut kiri bawah.
3.2 Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang
terdapat pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan
penulis sebagian besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan
karena kurangnya pemahaman dari penulis.
http//:vaksinasi/penyimpanan-vaksin.html