Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

KELOOMPOK 12

1. MOH. EFFENDI (203210017)


2. MUHAMMAD RISKI FEBRIAN (203210019)
3. ROBETA EL UMMAH (203210027)
4. AGUSTINA TUK KARWAM (203210035)
5. MOH. DAFID ARDIWIYANTO(203210049)
6. SHOFIA RATNANING PRATIWI (203210062)
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
 Pengertian sistem
 Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan
oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan
organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
 Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi
yang saling berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk
mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan efisien.
 Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai
elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan
sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
CIRI-CIRI SISTEM
 Ciri-ciri sistem menurut Elias M.Awad (1979).
Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruang
hampa, melainkan selalu berinteraksi dengan
lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi
dengan lingkungan tersebut, sistem dapat
dibedakan atas dua macam:
 Sistem bersifat terbuka.
 Sistem bersifat tertutup.
LANJUTAN
 Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara
lain juga disebabkan karena di dalam sistem terdapat umpan balik (feed
back).
 Sistem terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri
dari dua atau lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
 Antara satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang
saling tergantung dan saling mempengaruhi. Keluaran subsistem misalnya,
menjadi masukan bagi subsistem lain yang terdapat dalam sistem
 Sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang ingn dicapai. Pada dasarnya
tercapai tujuan atau sasaran ini adalah sebagai hasil kerja sama dari
berbagai subsistem yang terdapat dalam system
TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
 Menurut Leavel & Clark(2005) tingkat pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat.
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan), merupakan tingkat pertama
dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan
perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus), adalah masyarakat terlindung
dari bahaya atau penyakit-penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi,
perlindungan keselamatan kerja.
3. Early Diagnosis And Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan
Segera), sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk
mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.
KONSEP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

 Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan


sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan.

Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu:Primary


Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) ,
Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua) ,
Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
LANJUTAN
 Jenis pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis
pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kedokteran
 Syarat pokok pelayanan kesehatan,

Secara konsep suatu pelayanan kesehatan dikatakan baik apabila,


memenuhi syaratsyarat berikut : tersedia,dapat di terima,mudah di
capai,mudah di jangkau ,bermutu
 Prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan

Secara prinsip suatu pelayanan kesehatan dikatakan telah memberikan


pelayanan secara prima apabila telah memenuhi prinsip-prinsip sebagai
berikut: Mengutamakan pelanggan , Sistem yang efektif , Melayani
dengan hati nurani (soft system, . Perbaikan yang berkelanjutan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

 Pergeseran masyarakat dan konsumen


 Ilmu pengetahuan dan teknologi baru Pengembangan

 Dibutuhkan tenaga kesehatan profesional akibat pengetahuan


dan peralatan yang lebih canggih dan modern.
 Melambungnya biaya kesehatan.

 Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.


 Isu legal dan etik

 Ekonomi Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan

 Politik Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan

kesehatan
MASALAH PELAYANAN KESEHATAN
 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
terjadi beberapa perubahan dalam pelayanan
kesehatan. Disatu pihak memang mendatangkan
banyak keuntungan. Namun dipihak lain,
perubahan tersebut juga mendatangkan banyak
permasalahan diantaranya:
 Fragmented health services (terkotak-kotaknya
pelayanan kesehatan).
 Berubahnya sifat pelayanan kesehatan
SISTEM PELAYANAN REPRODUKSI
 Pengertian kesehatan reproduksi hakekatnya telah
tertuang dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang
menyatakan bahwa kesehatan reproduksi
merupakan keadaan sehat secara fisik, mental,
dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas
dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi
pada laki-laki dan perempuan.
 Pelayanan kesehatan reproduksi adalah kegiatan pelayanan kesehatan
yang bersifat peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
 Ruang lingkup pelayanan kesehatan Repoduksi menurut International
Conference Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo
terdiri dari kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan
dan penanganan infeksi menular seksual termasuk Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan
penanganan komplikasi aborsi, pencegahan dan penanganan
infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini kanker
saluran reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti
kekerasan seksual, sunat perempuan dan sebagainya. Hal ini
dituangkan dalam Penjelasan Umum PP 61 tahun 2014 tentang
Kespro.
SISTEM PELAYANAN RUJUKAN KESEHATAN INDONESIA

 Sistem pelayanan rujukan kesehatan di Indonesia


meliputi pelayanan rujukan yang berupa:
 Jenis rujukan pelayanan kesehatan

 Sistem Rujukan (Referal System)

 Manfaat sistem rujukan,


KONSEP PELAYANAN KESEHATAN BPJS
 Pengertian bpjs
 BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan) BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara
program jaminan sosial di bidang kesehatan yang
merupakan salah satu dari lima program dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu Jaminan
Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari
Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
LANJUTAN.....
 Manfaat BPJS
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi:
A.Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non- spesialistik
mencakup
 Administrasi pelayanan

 Pelayanan promotif dan preventif

 Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis

 Tindakan medis non-spesialistik, baik operatif maupun non- operatif

 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

 Transfusi darah sesuai kebutuhan medis

 Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama

 Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi


LANJUTAN

B.Pelayanan kesehatan rujukan tingkat


lanjutan,yaitu pelayanan kesehatan mencakup:
 Rawat jalan.

 Rawat inap.
PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN BPJS

 Pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan perorangan


terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu:
 Pelayanan kesehatan tingkat pertama; fasilitasnya
disebit FKTP atau PPK-1
 Pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan

 Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.


LANJUTAN
  Layanan kesehatan yang diberikan BPJS terbagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu:
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I):tempat pelayanan
kesehatan pertama yang didatangi pasien BPJS yang ingin berobat, seperti
puskesmas, klinik, atau dokter umum. Disebut juga Faskes Primer.
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Kedua (Faskes II): tempat pelayanan
kesehatan lanjutan setelah mendapat rujukan dari Faskes I yang spesialistis
yang dilakukan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.
 Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKRTL): tempat pelayanan
kesehatan lanjutan terakhir kalau Faskes II tak sanggup menangani, seperti
klinik utama atau yang setara, rumah sakit umum, dan rumah sakit khusus.
LANJUTAN.....
 Diberikannya rujukan pada peserta BPJS dari
pelayanan kesehatan level rendah ke level yang
lebih tinggi, didasarkan atas:
 pasien perlu mendapat penanganan dari spesialis
atau subspesialis;
 perujuk tidak dapat menangani pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan, dan/atau sumber
daya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai