Anda di halaman 1dari 3

Menurut Supratiknya (1995 : 31) komunikasi adalah adanya dialog dan kerjasama dalam segala

hal dan hubungan timbal balik antara anggota keluarga, misalnya antara orang tua dan anaknya.

Menurut Soelaeman dalam Moh Schohib (1998 : 17) keluarga adalah sekumpulan orang yang
hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masingmasinganggota merasakan adanya
pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi dan saling memperhatikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi keluarga
adalah komunikasi/interaksi terjadi diantara orang tua dengan anak dalam rangka memberikan
kesan, keinginan, sikap, pendapat, dan pengertian, yang dilandasi rasa kasih sayang, kerja sama,
penghargaan, kejujuran, kepercayaan dan keterbukaan diantara mereka.

Unsur-unsur Komunikasi Dalam Keluarga

Beberapa ahli menyebutkan unsur-unsur komunikasi dalam keluarga sama dengan unsur-unsur
komunikasi pada umumnya. Hafied Cangara (2002 : 24) merangkum pendapat para ahli,
beberapa unsur komunikasi yang dapat diterapkan untuk

komunikasi dalam keluarga:

1) Sumber komunikasi
Sumber komunikasi adalah pembuat atau pengirim informasi dalam komunikasi keluarga.
Dalam komunikasi keluarga sumber bisa berasal dari ayah, ibu, adik, bahkan lebih luas
lagi kakek, nenek, bibi, paman, dan sebagainya.
2) Pesan
Pesan yang disampaikan dalm proses komunikasi dalam keluaraga dapat disampaikan
dengan cara tatap muka di dalam rumah atau melalui media komunikasi bila tidak
bertemu di rumah. Isi pesan bisa berupa ilmu pengetahuan (misalnya ketika anak
menanyakan isi PR), hiburan (misalnya orang tua menyanyikan lagu untuk si kecil),
informasi (misalnya tentang berbagai berita lokal maupun nasional), atau nasehat yang
berguna (misalnya dalam memilih teman bergaul).
3) Media
Media yang di maksud ialah alat yang digunakan umtuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Terdapat beberapa saluran atau media komunikasi. Media komunikasi
utama untuk komunikasi dalam keluarga adalah pancaindra manusia, pada saat anggota
keluarga dapat bertemu langsung. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi
yang dapat digunakan pada saat anggota keluarga tidak dapat bertemu muka, yaitu
melalaui surat, telepon, telegram, ponsel, hingga internet.
4) Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan. Di dalam keluarga, penerima pesan
adalah semua anggota keluarga. Unsur lain adalah pengaruh atau efek pesan baik dari
pengetahuan, sikap atau tingkah laku seseorang.

Prinsip – Prinsip Komunikasi

1.     Semua perilaku adalah komunikasi

2.    Bahwa komunikasi mempunyai dua tingkat yaitu informasi (isi) dan perintah (intruksi). Isi
yaitu apa yang sebenarnya sedang dikatakan (bahasa verbal). Sedangkan intruksi adalah
menyampaikan maksud dari pesan (Goldenberg, 2000). Isi suatu pesan dapat saja berupa
pernyataan sederhana, tetapi mempunyai meta – pesan atau intruksi bergantung pada variable
seperti emosi dan alur bicara, gerakan dan posisi tubuh serta nada suara.

3.    Berhubungan dengan “pemberian tanda baca (pungtuasi) (Watzlawick et al., 1967) atau
rangkaian komunikasi” (Bateson, 1979). Komunikasi melibatkan transaksi, dan dalam pertukaran
tiap respon berisi komunikasi berikutnya, selain riwayat hubungan sebelumnya (Hartman &
Laird, 1983).

4.    Komunikasi diuraikan oleh Watzlick dan rekannya (1979) terdapat dua tipe komunikasi
yaitu, digital dan analogik. Komunikasi digital adlah komunikasi verbal (bahasa isyarat) yang
pada dasarnya menggunakan kata dengan pemahaman arti yang sama. Sedangkan komunikasi
analaogik yaitu idea tau suatu hal yang dikomunikasikan, dikirim secara nonverbal dan sikap
yang representative (Hartman & Laird, 1983). Komunikasi analogik dikenal sebagai bahasa
tubuh , ekspresi tubuh, ekspresi wajah, irama dan nada kata yang diucapkan (isyarat) berbagai
manifestasi non verbal lainnya (non bahasa) yang dapat dilakukan oleh seseorang (Watzlick et al,
hal 62).

5.    Diuraikan oleh kelompok yang sama dari beberapa ahli teori komunikasi keluarga
(Watzlick, Beavin, & Jackson, 1967) yang disebut prinsip redundasi (kemubadziran). Prinsip ini
merupakan dasar pengembangan penelitian keluarga yang menggunakan keterbatasan
pengamatan interaksi keluarga sehingga dapat memberikan penghayatan yang valid kedalam
pola umum komunikasi

6.    Semua interaksi komunikasi yang simetris atau komplementer. Pola komunikasi simetris
adalah perilaku pelaku bercermin pada perilaku pelaku interkasi yang lainnya. Sedangkan
komukasi komplementer adalah perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku pelaku
interkasi lainnya. Jika satu dari dua tipe komunikasi tersebut digunakan secara konsisten dalam
hubungan keluarga, tipe komunikasi ini mencerminkan nilai dan peran serta anggota keluarga
dan pengaturan kekuasaan keluarga (Batson, dkk., 1963).

Tuti Bahfiarti.2016. KOMUNIKASI KELUARGA.Makasar: Kedai Buku Jenny,

Anda mungkin juga menyukai