Anda di halaman 1dari 12

Kisah Lengkap Pemuda Ashabul Kahfi:

Keagungan Allah, Kehebatan


Kehebata n Ali,
Ali,
Kecerdasan Tamlikha
*

Dalam surat Al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah


masa lalu, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khaidir as serta
kisah Dzularnain! Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai
nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut! "al ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena
kisah Ashabul Kahfi, seperti #uga kisah dalam al-$uran lainnya, bukan merupakan kisah semata,
tapi #uga terdapat banyak pela#aran (ibrah) didalamnya!
(ibrah) didalamnya!

Ashabul Kahfi adalah nama sekel%mp%k %rang beriman yang hidup pada masa &a#a Diyanus di
&%ma'i, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya n abi (sa as! Mereka hidup ditengah masyarakat
mas yarakat
 penyembah berhala dengan se%rang ra#a yang dzalim! Ketika sang ra#a mengetahui ada
sekel%mp%k %rang yang tidak menyembah berhala, maka sang ra#a marah lalu memanggil
mereka dan memerintahkan mereka untuk
un tuk mengikuti kepercayaan sang ra#a! Tapi Ashabul
Ashabul Kahfi
men%lak dan lari, dike#arlah mereka untuk dibunuh! Ketika mereka lari dari ke#aran pasukan ra#a,
sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian!

Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama )+ tahun di dalam gua, dan
dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan ra#a mereka sudah berganti men#adi masyarakat dan
ra#a yang beriman kepada Allah SWT (bnu Katsir Tafsir
Tafsir al-$uran al-.Adzim #ilid/)  hal!01-
123!

4erikut adalah kisah Ashabul Kahfi 5enghuni 6ua3 yang ditafsir secara #elas #alan
ceritanya! 5enulis kitab Fadha’ilul
kitab Fadha’ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah #ilid
Sittah #ilid ((, halaman 7+2-)3,
mengetengahkan suatu ri'ayat yang dikutip dari kitab Qishashul Anbiya!
Anbiya! &i'ayat tersebut
 berkaitan dengan tafsir ayat 2 Surah Al-Kahfi/
Al-Kahfi/

“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka
berd’a! “"ahai
“"ahai #uhan
#uhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami petun$uk yang lurus dalam urusan kami (ini)% $S
(ini)% $S al-Kahfi/23
Dengan pan#ang lebar kitab Qishashul Anbiya mulai dari halaman 800 meri'ayatkan sebagai
 berikut/

Di kala 9mar (bnul Khattab memangku #abatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang
kepadanya beberapa %rang pendeta :ahudi! Mereka berkata kepada Khalifah/ ;"ai Khalifah
9mar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu 4akar! Kami
hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda! <ika anda dapat memberi #a'aban
kepada kami, barulah kami mau mengerti bah'a (slam merupakan agama yang benar dan
Muhammad benar-benar se%rang =abi! Sebaliknya, #ika anda tidak dapat memberi #a'aban,
 berarti bah'a agama (slam itu bathil dan Muhammad bukan se%rang =abi!>

;Silahkan bertanya tentang apa sa#a yang kalian inginkan,> sahut Khalifah 9mar!
;<elaskan kepada kami tentang induk kunci gemb%k3 mengancing langit, apakah itu?> Tanya
 pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya! ;Terangkan kepada kami tentang
adanya sebuah kuburan yang ber#alan bersama penghuninya, apakah itu? Tun#ukkan kepada kami
tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan
manusia dan bukan #in@ Terangkan kepada kami tentang lima #enis makhluk yang dapat ber#alan
di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau
induknya@ 4eritahukan kepada kami apa yang dikatakan %leh burung puyuh gemak3 di saat ia
sedang berkicau@ Apakah yang dikatakan %leh a yam #antan di kala ia sedang berk%k%k@ Apakah
yang dikatakan %leh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan %leh katak di
'aktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan %leh keledai di saat ia sedang meringkik?
Apakah yang dikatakan %leh burung pipit pada 'aktu ia sedang berkicau?>

Khalifah 9mar menundukkan kepala untuk berfikir se#enak, kemudian berkata/ ;4agi 9mar, #ika
ia men#a'ab .tidak tahu atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui #a'abannya,
itu bukan suatu hal yang memalukan@>
Mendengar #a'aban Khalifah 9mar seperti itu, pendeta-pendeta :ahudi yang bertanya berdiri
mel%n#ak-l%n#ak kegirangan, sambil berkata/ ;Sekarang kami bersaksi bah'a Muhammad
memang bukan se%rang =abi, dan agama (slam itu adalah bathil@>

Salman Al-Barisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta :ahudi
itu/ ;Kalian tunggu sebentar@>

(a cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib! Setelah bertemu, Salman berkata/ ; :a Abal
"asan, selamatkanlah agama (slam@>

(mam Ali r!a! bingung, lalu bertanya/ ;Mengapa?>


Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi %leh Khalifah 9mar (bnul Khattab!
(mam Ali segera sa#a berangkat menu#u ke rumah Khalifah 9mar, ber#alan lenggang memakai
 burdah selembar kain penutup punggung atau leher3 peninggalan &asul Allah s!a!'! Ketika
9mar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru
memeluknya, sambil berkata/ ;:a Abal "asan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu
kupanggil@>

Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu #a'aban itu, Ali
 bin Abi Thalib herkata/ ;Silakan kalian bertanya tentang apa sa#a yang kalian inginkan! &asul
Allah s!a!'! sudah menga#arku seribu macam ilmu, dan tiap #enis dari ilmu-ilmu itu mempunyai
seribu macam cabang ilmu@>

5endeta-pendeta :ahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka! Sebelum men#a'ab,


Ali bin Abi Thalib berkata/ ;Aku ingin menga#ukan suatu syarat kepada kalian, yaitu #ika
ternyata aku nanti sudah men#a'ab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di
dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman@>

;:a baik@> #a'ab mereka!


;Sekarang tanyakanlah satu demi satu,> kata Ali bin Abi Thalib!
Mereka mulai bertanya/ ;Apakah induk kunci gemb%k3 yang mengancing pintu-pintu langit?>
;(nduk kunci itu,> #a'ab Ali bin Abi Thalib, ;ialah syirik kepada Allah! Sebab semua hamba
Allah, baik pria maupun 'anita, #ika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik
sampai ke hadhirat Allah@>
5ara pendeta :ahudi bertanya lagi/ ;Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu
langit?>
Ali bin Abi Thalib men#a'ab/ ;Anak kunci itu ialah kesaksian syahadat3 bah'a tiada tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah &asul Allah@>

5ara pendeta :ahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata/ ;Crang itu benar
 #uga@> Mereka bertanya lebih lan#ut/ ;Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan
yang dapat ber#alan bersama penghuninya@>
;Kuburan itu ialah ikan hiu hut3 yang menelan =abi :unus putera Matta,> #a'ab Ali bin Abi
Thalib! ;=abi :unus as! diba'a keliling ketu#uh samudera@>

5endeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi/ ;<elaskan kepada kami tentang makhluk
yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan
 #in@>

Ali bin Abi Thalib men#a'ab/ ;Makhluk itu ialah semut =abi Sulaiman putera =abi Da'ud
alaihimas salam! Semut itu berkata kepada kaumnya/ ;"ai para semut, masuklah ke dalam
tempat kediaman kalian, agar tidak diin#ak-in#ak %leh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan
mereka tidak sadar@>

5ara pendeta :ahudi itu meneruskan pertanyaannya/ ;4eritahukan kepada kami tentang lima
 #enis makhluk yang ber#alan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluk-
makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya@>

Ali bin Abi Thalib men#a'ab/ ;ima makhluk itu ialah, pertama, Adam! Kedua, "a'a! Ketiga,
9nta =abi Shaleh! Keempat, D%mba =abi (brahim! Kelima, T%ngkat =abi Musa yang men#elma
men#adi seek%r ular3!>

Dua di antara tiga %rang pendeta :ahudi itu setelah mendengar #a'aban-#a'aban serta pen#elasan
yang diberikan %leh (mam Ali r!a! lalu mengatakan/ ;Kami bersaksi bah'a tiada tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah &asul Allah@>
Tetapi se%rang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Ali bin Abi Thalib/ ;"ai
Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi %leh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan
mengenai benarnya agama (slam! Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan
kepada anda!>

;Tanyakanlah apa sa#a yang kau inginkan,> sahut (mam Ali!

;E%ba terangkan kepadaku tentang se#umlah %rang yang pada zaman dahulu sudah mati selama
)+ tahun, kemudian dihidupkan kembali %leh Allah! 4agaimana hikayat tentang mereka itu?>
Tanya pendeta tadi!
Ali bin Ali Thalib men#a'ab/ ;"ai pendeta :ahudi, mereka itu ialah para penghuni gua! "ikayat
tentang mereka itu sudah dikisahkan %leh Allah s!'!t! kepada &asul-=ya! <ika engkau mau, akan
kubacakan kisah mereka itu!>

5endeta :ahudi itu menyahut/ ;Aku sudah banyak mendengar tentang $uran kalian itu@ <ika
engkau memang benar-benar tahu, c%ba sebutkan nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka,
nama k%ta mereka, nama ra#a mereka, nama an#ing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan
semua kisah mereka dari a'al sampai akhir@>

Ali bin Abi Thalib kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu
dit%pangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang! alu ia berkata/ ;"ai saudara :ahudi,
Muhammad &asul Allah s!a!'! kekasihku telah menceritakan kepadaku, bah'a kisah itu ter#adi
di negeri &%ma'i, di sebuah k%ta bernama Aphesus, atau disebut #uga dengan nama Tharsus!
Tetapi nama k%ta itu pada zaman dahulu ialah Aphesus Fphese3! 4aru setelah (slam datang, k%ta
itu berubah nama men#adi Tharsus Tarse, sekarang terletak di dalam 'ilayah Turki3!

5enduduk negeri itu dahulunya mempunyai se%rang ra#a yang baik! Setelah ra#a itu meninggal
dunia, berita kematiannya didengar %leh se%rang ra#a 5ersia bernama Diyanius! (a se%rang ra#a
kafir yang amat c%ngkak dan dzalim! (a datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan
 pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai k%ta Aphesus! Clehnya k%ta itu di#adikan ibuk%ta
kera#aan, lalu dibangunlah sebuah (stana!>

4aru sampai di situ, pendeta :ahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya/ ;<ika engkau
 benar-benar tahu, c%ba terangkan kepadaku bentuk (stana itu, bagaimana serambi dan ruangan-
ruangannya@>

Ali bin Abi Thalib menerangkan/ ;"ai saudara :ahudi, ra#a itu membangun istana yang sangat
megah, terbuat dari batu marmar! 5an#angnya satu farsakh G kl H k m3 dan lebarnya pun satu
farsakh! 5ilar-pilarnya yang ber#umlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, d an lampu-
lampu yang ber#umlah seribu buah, #uga semuanya terbuat dari emas! ampu-lampu itu
 bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak! Tiap malam apinya dinyalakan dengan
se#enis minyak yang harum baunya! Di sebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya
sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya! Sehingga matahari se#ak mulai terbit
sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi!

&a#a itu pun membuat sebuah singgasana dari emas! 5an#angnya H hasta dan lebarnya I hasta!
Di sebelah kanannya tersedia H buah kursi, semuanya terbuat dari emas! Di situlah para
hulubalang kera#aan duduk! Di sebelah kirinya #uga disediakan H buah kursi terbuat dari emas,
untuk duduk para pepatih dan penguasa-penguasa tinggi lainnya! &a#a duduk di atas singgasana
dengan mengenakan mahk%ta di atas kepala!>
Sampai di situ pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata/ ;<ika engkau benar-benar
tahu, c%ba terangkan kepadaku dari apakah mahk%ta itu dibuat?>

;"ai saudara :ahudi,> kata (mam Ali menerangkan, ;mahk%ta ra#a itu terbuat dari kepingan-
kepingan emas, berkaki + buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya
laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam!
&a#a itu #uga mempunyai 8 %rang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang! Semuanya
memakai selempang dan ba#u sutera ber'arna merah! Eelana mereka #uga terbuat dari sutera
 ber'arna hi#au! Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah! Masing-masing
diberi t%ngkat terbuat dari emas! Mereka harus b erdiri di belakang ra#a!

Selain mereka, ra#a #uga mengangkat 0 %rang, terdiri dari anak-anak para cendekia'an, untuk
di#adikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya! &a#a tidak menga mbil suatu keputusan
apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka! Fnam %rang pembantu itu selalu berada di
kanan kiri ra#a, tiga %rang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga %rang lainnya berdiri di sebelah
kiri!>

5endeta yang bertanya itu berdiri lagi! alu berkata/ ;"ai Ali, #ika yang kau katakan itu benar,
c%ba sebutkan nama enam %rang yang men#adi pembantu-pembantu ra#a itu@>

Menanggapi hal itu, (mam Ali r!a! men#a'ab/ ;Kekasihku Muhammad &asul Allah s!a!'!
menceritakan kepadaku, bah'a tiga %rang yang berdiri di sebelah kanan ra#a, masing-masing
 bernama Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina! Adapun tiga %rang pembantu yang berdiri di
sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Easitius dan Sidemius! &a#a selalu berunding
dengan mereka mengenai segala urusan!

Tiap hari setelah ra#a duduk dalam serambi istana dikerumuni %leh semua hulubalang dan para
 pungga'a, masuklah tiga %rang pelayan menghadap ra#a! Se%rang diantaranya memba'a piala
emas penuh berisi 'e'angian murni!

Se%rang lagi memba'a piala perak penuh berisi air sari bunga! Sedang yang se%rangnya lagi
memba'a seek%r burung! Crang yang memba'a burung ini kemudian mengeluarkan suara
isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga! 4urung itu berkec impung
di dalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari-bunga itu
habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya!

Kemudian si pemba'a burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi! 4urung itu terbang pula!
alu hinggap di atas piala yang berisi 'e'angian murni! Sambil berkecimpung di dalamnya,
 burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai 'e'angian murni yang ada dalam
 piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya! 5emba'a burung itu memberi isyarat suara lagi!
4urung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahk%ta ra#a, sambil membentangkan kedua sayap
yang harum semerbak di atas kepala ra#a!

Demikianlah ra#a itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun! Selama itu ia
tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam,
 berliur, berludah atau pun beringus! Setelah sang ra#a merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia
mulai c%ngkak, durhaka dan dzalim! (a mengaku-aku diri sebagai ;tuhan> dan tidak mau lagi
mengakui adanya Allah s!'!t!

&a#a itu kemudian memanggil %rang-%rang terkemuka dari rakyatnya! 4arang siapa yang taat dan
 patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya! Tetapi barang siapa yang
tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh! Cleh sebab itu
semua %rang terpaksa mengiakan kemauannya! Dalam masa yang cukup lama, semua %rang
 patuh kepada ra#a itu, sampai ia disembah dan dipu#a! Mereka tidak lagi memu#a dan
menyembah Allah s!'!t!

5ada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, ra#a sedang duduk di atas singgasana mengenakan
mahk%ta di atas kepala, tiba-tiba masuklah se%rang hulubalang memberi tahu, bah'a ada
 balatentara asing masuk menyerbu ke dalam 'ilayah kera#aannya, dengan maksud hendak
melancarkan peperangan terhadap ra#a! Demikian sedih dan bingungnya ra#a itu, sampai tanpa
disadari mahk%ta yang sedang dipakainya #atuh dari kepala!
Kemudian ra#a itu sendiri #atuh terpelanting dari atas singgasana! Sa lah se%rang pembantu yang
 berdiri di sebelah kanan Jse%rang cerdas yang bernama TamlikhaJ memperhatikan keadaan sang
ra#a dengan sepenuh fikiran! (a berfikir, lalu berkata di dalam hati/ ;Kalau Diyanius itu benar-
 benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak
 buang air kecil atau pun air besar! (tu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan!>

Fnam %rang pembantu ra#a itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah se%rang
dari mereka secara bergiliran! 5ada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kun#ungan lima
%rang temannya! Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi
Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum! Teman-temannya bertanya/ ;"ai Tamlikha,
mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?>

;Teman-teman,> sahut Tamlikha, ;hatiku sedang dirisaukan %leh sesuatu yang membuatku tidak
ingin makan dan tidak ingin minum, #uga tidak ingin tidur!>

Teman-temannya menge#ar/ ;Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?>

;Sudah lama aku memikirkan s%al langit,> u#ar Tamlikha men#elaskan!>

Aku lalu bertanya pada diriku sendiri/ .siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang
senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang men%pangnya
dari ba'ah?

Siapakah yang men#alankan matahari dan bulan di langit itu?

Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan? Kemudian kupikirkan
 #uga bumi ini/ .Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakra'ala?

Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak g%yah, tidak g%ncang dan
tidak miring? Aku #uga lama sekali memikirkan diriku sendiri/ .Siapakah yang mengeluarkan
aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan
kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diyanius>

Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya! Dua kaki Tamlikha diciumi sambil
 berkata/ ;"ai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam
hatimu! Cleh karena itu, baiklah engkau tun#ukkan #alan keluar bagi kita semua@>

;Saudara-saudara,> #a'ab Tamlikha, ;baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain
harus lari meninggalkan ra#a yang dzalim itu, pergi kepada &a#a pencipta langit dan bumi@>

;Kami setu#u dengan pendapatmu,> sahut teman-temannya!

Tamlikha lalu berdiri, terus beran#ak pergi untuk men#ual buah kurma, dan akhirnya berhasil
mendapat uang sebanyak ) dirham! 9ang itu kemudian diselipkan dalam kant%ng ba#u! alu
 berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima %rang temannya!

Setelah ber#alan ) mil #auhnya dari k%ta, Tamlikha berkata kepada teman-temannya/ ;Saudara-
saudara, kita sekarang sudah terlepas dari ra#a dunia dan dari kekuasaannya! Sekarang turunlah
kalian dari kuda dan marilah kita ber#alan kaki! Mudah-mudahan Allah akan memudahkan
urusan kita serta memberikan #alan keluar!>

Mereka turun dari kudanya masing-masing! alu ber#alan kaki se#auh 1 farsakh, sampai kaki
mereka bengkak berdarah karena tidak biasa ber#alan kaki se#auh itu!

Tiba-tiba datanglah se%rang penggembala menyambut mereka! Kepada penggembala itu mereka
 bertanya/ ;"ai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?>

;Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,> sahut penggembala itu! ;Tetapi kulihat 'a#ah
kalian semuanya seperti kaum bangsa'an! Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri! E%ba
 beritahukan kepadaku bagaimana cerita per#alanan kalian itu@>
;Ah, susahnya %rang ini,> #a'ab mereka! ;Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak
 b%leh berdusta! Apakah kami akan selamat #ika kami mengatakan yang sebenarnya?>

;:a,> #a'ab penggembala itu!

Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang ter#adi pada diri mereka!
Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil
menciumi kaki mereka, ia berkata/ ;Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam
hati kalian! Kalian berhenti sa#alah dahulu di sini! Aku hendak mengembalikan kambing-
kambing itu kepada pemiliknya! =anti aku akan segera kembali lagi kepada kalian!>

Tamlikha bersama teman-temannya berhenti! 5enggembala itu segera pergi untuk


mengembalikan kambing-kambing gembalaannya! Tak lama kemudian ia datang lagi ber#alan
kaki, diikuti %leh seek%r an#ing miliknya!>

Waktu cerita (mam Ali sampai di situ, pendeta :ahudi yang bertanya mel%n#ak berdiri lagi
sambil berkata/ ;"ai Ali, #ika engkau benar-benar tahu, c%ba sebutkan apakah 'arna an#ing itu
dan siapakah namanya?>

;"ai saudara :ahudi,> kata Ali bin Abi Thalib memberitahukan, ;kekasihku Muhammad &asul
Allah s!a!'! menceritakan kepadaku, bah'a an#ing itu ber'arna kehitam-hitaman dan bernama
$ithmir!

Ketika enam %rang pelarian itu melihat seek%r an#ing, masing-masing saling berkata kepada
temannya/ kita kha'atir kalau-kalau an#ing itu nantinya akan memb%ngkar rahasia kita@ Mereka
minta kepada penggembala supaya an#ing itu dihalau sa#a dengan batu!

An#ing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang,
menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan #elas sekali/ ;"ai %rang-%rang,
mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada
sekutu apa pun bagi-=ya! 4iarlah aku men#aga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian
aku mendekatkan diriku kepada Allah s!'!t!> An#ing itu akhirnya dibiarkan sa#a! Mereka lalu
 pergi!

5enggembala tadi menga#ak mereka naik ke sebuah bukit! alu bersama mereka mendekati
sebuah gua!>

5endeta :ahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata/
;Apakah nama gunung itu dan apakah nama gua itu?@>

(mam Ali men#elaskan/ ;6unung itu bernama =aglus dan nama gua itu ialah Washid, atau di
sebut #uga dengan nama Kheram@>

Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya/ secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pep%h %nan
 berbuah dan memancur mata-air deras sekali! Mereka makan buah-buahan dan minum air yang
tersedia di tempat itu! Setelah tiba 'aktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua!
Sedang an#ing yang se#ak tadi mengikuti mereka, ber#aga-#aga ndepr%k sambil men#ulurkan dua
kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua!

Kemudian Allah s!'!t! memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nya'a mereka! Kepada
masing-masing %rang dari mereka Allah s!'!t! me'akilkan dua Malaikat untuk membalik-balik
tubuh mereka dari kanan ke kiri! Allah lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit
c%nd%ng memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam
supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri!

Suatu ketika 'aktu ra#a Diyanius baru sa#a selesai berpesta ia bertanya tentang enam %rang
 pembantunya! (a mendapat #a'aban, bah'a mereka itu melarikan diri! &a#a Diyanius sangat
gusar! 4ersama H! pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menyelusuri #e#ak enam %rang
 pembantu yang melarikan diri! (a naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua! (a melihat enam
%rang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua! (a tidak ragu-
ragu dan memastikan bah'a enam %rang itu benar-benar sedang tidur!
Kepada para pengikutnya ia berkata/ ;Kalau aku hendak menghukum mereka, tidak akan
ku#atuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka
sendiri di dalam gua! 5anggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari@>

Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-
 batu dan #ish bahan semacam semen3! Selesai diker#akan, ra#a berkata kepada para pengikutnya/
;Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta
supaya minta t%l%ng kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari
tempat itu!>

Dalam gua tertutup rapat itu, mereka tinggal selama )+ tahun!

Setelah masa yang amat pan#ang itu lampau, Allah s!'!t! mengembalikan lagi nya'a mereka!
5ada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun
dari tidurnya masing-masing! :ang se%rang berkata kepada yang lainnya/ ;Malam tadi kami lupa
 beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air@>

Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali
dan pep%h%nan yang ada pun sudah men#adi kering semuanya! Allah s!'!t! membuat mereka
mulai merasa lapar! Mereka saling bertanya/ ;Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan
 bersedia berangkat ke k%ta memba'a uang untuk bisa mendapatkan makanan? Tetapi yang akan
 pergi ke k%ta nanti supaya hati-hati benar, #angan sampai membeli makanan yang dimasak
dengan lemak-babi!>

Tamlikha kemudian berkata/ ;"ai saudara-saudara, ak u sa#alah yang berangkat untuk


mendapatkan makanan! Tetapi, hai penggembala, berikanlah ba#umu kepadaku dan ambillah
 ba#uku ini@>

Setelah Tamlikha memakai ba#u penggembala, ia berangkat menu#u ke k%ta! Sepan#ang #alan ia
mele'ati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikena lnya, melalui #alan-#alan yang
 belum pernah diketahui! Setibanya dekat pintu gerbang k%ta, ia melihat bendera hi#au berkibar di
angkasa bertuliskan/ ;Tiada Tuhan selain Allah dan (sa adalah &%h Allah!>

Tamlikha berhenti se#enak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata
se%rang diri/ ;Kusangka aku ini masih tidur@> Setelah agak lama memandang dan mengamat-
amati bendera, ia meneruskan per#alanan memasuki k%ta! Dilihatnya banyak %rang sedang
membaca (n#il! (a berpapasan dengan %rang-%rang yang belum pernah dikenal! Setibanya di
sebuah pasar ia bertanya kepada se%rang pen#a#a r%ti/ ;"ai tukang r%ti, apakah nama k%ta kalian
ini?>

;Aphesus,> sahut pen#ual r%ti itu!

;Siapakah nama ra#a kalian?> tanya Tamlikha lagi! ;Abdurrahman,> #a'ab pen#ual r%ti!

;Kalau yang kau katakan itu benar,> kata Tamlikha, ;urusanku ini sungguh aneh sekali@ Ambillah
uang ini dan berilah makanan kepadaku@>
Melihat uang itu, pen#ual r%ti keheran-heranan! Karena uang yang diba'a Tamlikha itu uang
zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat!

5endeta :ahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib/
;"ai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, c%ba terangkan kepadaku berapa nilai uang
lama itu dibanding dengan uang baru@>

(mam Ali menerangkan/ ;Kekasihku Muhammad &asul Allah s!a!'! menceritakan kepadaku,
 bah'a uang yang diba'a %leh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama
sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru@>

(mam Ali kemudian melan#utkan ceritanya/ 5en#ual &%ti lalu berkata kepada Tamlikha/ ;Aduhai,
alangkah beruntungnya aku@ &upanya engkau baru menemukan harta karun@ 4erikan sisa uang
itu kepadaku@ Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada ra#a@>

;Aku tidak menemukan harta karun,> sangkal Tamlikha! ;9ang ini ku dapat tiga hari yang lalu
dari hasil pen#ualan buah kurma seharga tiga dirham@ Aku kemudian meninggalkan k%ta karena
%rang-%rang semuanya menyembah Diyanius@>

5en#ual r%ti itu marah! alu berkata/ ;Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih #uga
tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku? agi pula engkau telah menyebut-nyebut
se%rang ra#a durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal ra#a itu sudah mati lebih dari )
tahun yang silam@ Apakah dengan begitu engkau hendak memper%l%k-%l%k aku?>

Tamlikha lalu ditangkap! Kemudian diba'a pergi menghadap ra#a! &a#a yang baru ini se%rang
yang dapat berfikir dan bersikap adil! &a#a bertanya kepada %rang-%rang yang memba'a
Tamlikha/ ;4agaimana cerita tentang %rang ini?>
;Dia menemukan harta karun,> #a'ab %rang-%rang yang memba'anya!

Kepada Tamlikha, ra#a berkata/ ;Fngkau tak perlu takut@ =abi (sa a!s! memerintahkan supaya
kami hanya memungut seperlima sa#a dari harta karun itu! Serahkanlah yang seperlima itu
kepadaku, dan selan#utnya engkau akan selamat!>

Tamlikha men#a'ab/ ;4aginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun@ Aku adalah
 penduduk k%ta ini@>
&a#a bertanya sambil keheran-heranan/ ;Fngkau penduduk k%ta ini?>

;:a! 4enar,> sahut Tamlikha!

;Adakah %rang yang kau kenal?> tanya ra#a lagi!

;:a, ada,> #a'ab Tamlikha!

;E%ba sebutkan siapa namanya,> perintah ra#a!

Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 2 %rang, tetapi tak ada satu nama pun yang
dikenal %leh ra#a atau %leh %rang lain yang hadir mendengarkan! Mereka berkata/ ;Ah, semua
itu bukan nama %rang-%rang yang hidup di zaman kita sekarang! Tetapi, apakah engkau
mempunyai rumah di k%ta ini?>

;:a, tuanku,> #a'ab Tamlikha! ;9tuslah se%rang menyertai aku@>


&a#a kemudian memerintahkan beberapa %rang menyertai Tamlikha pergi! Cleh Tamlikha
mereka dia#ak menu#u ke sebuah rumah yang paling tinggi di k%ta itu! Setibanya di sana,
Tamlikha berkata kepada %rang yang mengantarkan/ ;(nilah rumahku@>

5intu rumah itu lalu diketuk! Keluarlah se%rang lelaki yang sudah sangat lan#ut usia! Sepasang
alis di ba'ah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena
sudah terlampau tua! (a terperan#at ketakutan, lalu bertanya kepada %rang-%rang yang datang/
;Kalian ada perlu apa?>

9tusan ra#a yang menyertai Tamlikha menyahut/ ;Crang muda ini mengaku rumah ini adalah
rumahnya@>

Crang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha! Sambil mengamat-amati ia bertanya/ ;Siapa
namamu?>
;Aku Tamlikha anak Bilistin@>

Crang tua itu lalu berkata/ ;E%ba ulangi lagi@>

Tamlikha menyebut lagi namanya! Tiba-tiba %rang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha
sambil berucap/ ;(ni adalah datukku@ Demi Allah, ia salah se%rang di antara %rang-%rang yang
melarikan diri dari Diyanius, ra#a durhaka!>

Kemudian diteruskannya dengan suara haru/ ; (a lari berlindung kepada :ang Maha 5erkasa,
5encipta langit dan bumi! =abi kita, (sa as!, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada
kita dan mengatakan bah'a mereka itu akan hidup kembali@>

5eristi'a yang ter#adi di rumah %rang tua itu kemudian di lap%rkan kepada ra#a! Dengan
menunggang kuda, ra#a segera datang menu#u ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah
%rang tua tadi! Setelah melihat Tamlikha, ra#a segera turun dari kuda! Cleh ra#a Tamlikha
diangkat ke atas pundak, sedangkan %rang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki
Tamlikha sambil bertanya-tanya/ ;"ai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?>
Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bah'a semua temannya masih berada di dalam gua!

;5ada masa itu k%ta Aphesus diurus %leh dua %rang bangsa'an istana! Se%rang beragama (slam
dan se%rang lainnya lagi beragama =asrani! Dua %rang bangsa'an itu bersama pengikutnya
masing-masing pergi memba'a Tamlikha menu#u ke gua,> demikian (mam Ali melan#utkan
ceritanya!

Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu! Setibanya dekat gua, Tamlikha
 berkata kepada dua %rang bangsa'an dan para peng ikut mereka/ ;Aku kha'atir kalau sampai
teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya sen#ata! Mereka pasti
menduga Diyanius datang dan mereka bakal mati semua! Cleh karena itu kalian berhenti sa#a di
sini! 4iarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka@>

Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk se%rang diri ke dalam gua! Melihat Tamlikha
datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat! Kepada
Tamlikha mereka berkata/ ;5u#i dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari
Diyanius@>

Tamlikha menukas/ ;Ada urusan apa dengan Diyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah
kalian tinggal di sini?>
;Kami tinggal sehari atau beberapa hari sa#a,> #a'ab mereka!

;Tidak@> sangkal Tamlikha! ;Kalian sudah tinggal di sini selama )+ tahun@ Diyanius sudah
lama meninggal dunia@ 6enerasi demi generasi sudah le'at silih berganti, dan penduduk k%ta itu
sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung@ Mereka sekarang datang untuk be rtemu dengan
kalian@>

Teman-teman Tamlikha menyahut/ ;"ai Tamlikha, apakah engkau hendak men#adikan kami ini
%rang-%rang yang menggemparkan seluruh #agad?>

;antas apa yang kalian inginkan?> Tamlikha balik bertanya!


;Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu #uga,> #a'ab mereka!

Mereka bertu#uh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berd%a/ ;:a Allah, dengan
kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami
sekarang ini, cabutlah kembali nya'a kami tanpa sepengetahuan %rang lain@>

Allah s!'!t! mengabulkan perm%h%nan mereka! alu memerintahkan Malaikat maut mencabut
kembali nya'a mereka! Kemudian Allah s!'!t! melenyapkan pintu gua tanpa bekas! Dua %rang
 bangsa'an yang menunggu-nunggu segera ma#u mendekati gua, berputar-putar selama tu#uh hari
untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil! Tak dapat ditemukan lubang atau #alan masuk
lainnya ke dalam gua!

5ada saat itu dua %rang bangsa'an tadi men#adi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah
s!'!t! Dua %rang bangsa'an itu memandang semua peristi'a yang dialami %leh para penghuni
gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka!

4angsa'an yang beragama (slam lalu berkata/ ;Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku@
Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu!>

Sedang bangsa'an yang beragama =asrani berkata pula/ ;Mereka mati dalam keadaan memeluk
agamaku@ Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu!>

Dua %rang bangsa'an itu bertengkar, dan setelah melalui p ertikaian sen#ata, akhirnya bangsa'an
 =asrani terkalahkan %leh bangsa'an yang beragama (slam! Dengan ter#adinya peristi'a tersebut,
maka Allah berfirman/

“&an begitulah Kami menyerempakkan mereka' supaya mereka mengetahui bahaa $an$i Allah
adalah benar' dan bahaa Saat itu tidak ada keraguan padanya Apabila mereka berbalahan
antara mereka dalam urusan mereka' maka mereka berkata' “*inalah di atas mereka satu
bangunan+ ,emelihara mereka sangat mengetahui mengenai mereka% *erkata rang-rang
 yang menguasai atas urusan mereka' “Kami akan membina di atas mereka sebuah mas$id%

Sampai di situ (mam Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni gua!
Kemudian berkata kepada pendeta :ahudi yang menanyakan kisah itu/ ;(tulah, hai :ahudi, apa
yang telah ter#adi dalam kisah mereka! Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu,
apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?>

5endeta :ahudi itu men#a'ab/ ;:a Abal "asan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi,
'alau satu huruf pun@ Sekarang engkau #angan menyebut diriku sebagai %rang :ahudi, sebab aku
telah bersaksi bah'a tiada tuhan selain Allah dan bah'a Muhammad adalah hamba Allah serta
&asul-=ya! Aku pun bersaksi #uga, bah'a engkau %rang yang paling berilmu di kalangan ummat
ini@>
Demikianlah hikayat tentang para penghuni gua Ashhabul Kahfi3, kutipan dari kitab $ishasul
Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As
Sayyid Murtadha Al "useiniy Al Baruz Aabaad, dalam menun#ukkan ban yaknya ilmu
 pengetahuan yang diper%leh (mam Ali bin Abi Thalib dari &asul Allah s!a!'!

Anda mungkin juga menyukai