Anda di halaman 1dari 13
BAB 11 ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK SECARA KOMPREHENSIF Asuhan keperawatan dibawah ini akan menguraikan pengkajian pada lansia dengan gangguan pada system penglihatan yaitu katarak. Pengkajian : dilaksanakan pada hari Kamis, Tanggal 4 April 2013 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai Pukul 11.45 WIB di komunitas keluarga. Pengumpulan Data : 4. Data biografi : . Nama : Inisial Ny. H . Tempat & Tanggal lahir : Bengkulu, 1940 . Pendidikan terakhir : SMP |. Agama : Kristen . Status perkawinan : Kawin Beranak tiga Penampilan umum : rapi, bertubuh gemuk, ramah .. Ciri-ciri tubuh : rambut semua berwarna putih, jalan masih tegak dan menggunakan tongkat h. Alamat ; Bengkulu Orang terdekat yang dapat dihubungi : anak klien yang pertama j. Hubungan dengan klien : anak kandung e©reagacp Keperawatan Gerontik 175 2. Genogram : Riwayat keluarga Keluarga dari pihak ayah Keluarga dari pihak Ibu [J + LakHeki, (C) —: Perempuan, NO + Meninggal Menurut Ny. H sekarang ia tinggal bersama suami dan ketiga putranya. 3. Riwayat pekerjaan : Pekerjaan saat ini : Pekerjaan sebelumnya : Pedagang sayur dipasar. Sumber penghasilan sekarang : hanya didapatkan dari putranya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 4. Riwayat lingkungan hidup : Klien tinggal di lingkungan pedesaan yang cukup asri, kondisi - Tumah klien bersih dan rapi. Peralatan makan tertata rapi dirak Piring, pertukaran udara dan cahaya matahari cukup bersih. Tingkat kenyamanan dan Privacy cukup terjamin. Klien selalu Menggunakan tongkat ketika berjalan. 5. Riwayat rekreasi : Klien mengaku_ sering jalan-jalan ke rumah tetangga untuk mengunjungi tetangganya sekedar untuk mengobrol. Klien juga mengatakan sangat senang dalam 1 bulan ini adanya’ mahasiswa Praktek kerja lapangan yang setiap rabu dan jum'at mengadakan M6 Keperawatan Gerontik wales oe senam lansia. Kegiatan rekreasi setiap hari bersama eluarga dilakukan dengan menonton TV bersama dimalam hari. 6. Sistem pendukung : Di dekat tumafy terdapat pukesmas, dengan tenaga keperawatan yang setiap bulan datang ke posyandu untuk memperhatikan kesehatan para lansia, sehingga Ny. H dan keluarga merasakan kondisi kesehatanya sangat dibantu Pengawasannya oleh hadimya perawat puskesmas. 7. Deskripsi kekhususan : Klien mengatakan rajin berpuasa setiap hari senin dan kamis. Shalat 5 waktu juga dilaksakan oleh Klien secara rutin dan terkadang ikut sholat berjamaah di mushola dekat rumah. 8. Status kesehatan : Klien mangatakan penglihatanya mulai terasa kabur sejak 1,5 tahun terakhir. Klien merasa sehat-sehat saja. Mata kiri kanan klien sudah dioperasi kurang lebih 2 bulan lalu. Setelah dioperasi klien sering mengeluh berair pada mata kanan, terkadang terasa nyeri dan menyebar sampai ke kepala. Problem (P): Nyeri dirasa setelah klien terpapar sinar matahari langsung atau baru bangun tidur. Quality (Q) : Nyeri dirasakan menyebarsampai ke kepala disertai mata kiri terasa panas dan berair. Region (A) : Nyeri terasa pada mata kiri menyebar sampai kepala. Severity Scale (S) : Bila nyeri kambuh, klien mengatakan sulit tidur. Timing (7) : Saat bangun tidur, dan setelah terpapar sinar matahari langsung. Klien post op 2 bulan yang lalu dan telah banyak mendapatkan informasi dari perawat yang bertugas mengenai perawatan luka pada post operasi serta pantangan-pantangan yang harus diperhatikan oleh klien. Tetapi setelah dilaksanakan pengkajian, terlihat banyak sekret yang menumpuk pada mata kanan dan ternyata klien belum memahami beberapa pantangan yang arus dijalaninya. Keperawatan Gerontik 17 Obat-obatan: bila nyeri biasanya perawat memberikan Gentamycin Salp 3x1 atau Hidrocortison salp 3x1. Satus imunisasi: -- Alergi terhadap obat - obatan, makanan maupun zat paparan lain seperti debu, cuaca tidak ada pada klien. 9. ADL (activity daily living) Berdasarkan indeks KATZS, pemenuhan kebutuhan ADL klien diskor dengan A karena berdasarkan pengamatan mahasiswa, klien mampu memenuhi kebutuhan makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil dan berpakaian secara mandiri. Kebutuhan istirahat tidur kadang - kadang terganggu bila nyeri Pada luka post operasi kambuh. Pada pengkajian personal hygiene tampak penumpukan sekret pada mata kanan Klien. Psikologis kien meliputi: © Persepsi klien terhadap penyakit: klien merasa wajar karena umumya sudah tua. © Konsep diri baik karena klien mampu Mmemandang dirinya secara Positif dan mau menerima kehadiran orang lain. Emosi klien stabil © Kemampuan adaptasi klien baik, terlihat daris eringnya klien Mengunjungi teman — temannya di wisma yang lain. © Mekanisme pertahanan diri: klien mengnaggap kehidupan di luar Panti sudah tidak menarik lagi baginya, klien ingin menghabiskan hari tuanya di panti. Klien mengatakan senang tinggal di panti karena mendapatkan keteraturan dalam hal makan, istirahat dan kebutuhan lain terpenuhi. 10. Tinjauan sistem a) Keadaan umum: baik, klien tampak bersih. b) Tingkat kesadraan : CM (compos mentis) ©) Skala koma glasgow: 15 178 7 Keperawatan Gerontik d) Tanda-tanda vital: N: 76 x/mnt; S: 36,8°C, RR: 18 x/mnt; TD: 130/80 mmHg. Sistem kardiovaskuler: e) Inspeksi: keadaan umum terlihat baik Palpasi: Tidak ada pelebaran Ppembuluh darah dan Pembesaran jantung. Perkusi: Tidak ada suara redup, pekak atau suara abnoral lain. Auskultasi: Irama jantung teratur, tidak ada suara lain menyertai. f) Sistem pernafasan: = Inspeksi: dada ka/ki terlinat simetris, pergerakan otot dada QO = Palpasi: Tidak ada pembesaran abnormal, iktus kordis teraba. = Perkusi: Suara paru ka/ki sama dan seimbang = Auskultasi: Suara pekak, redup, wheezing (-) g) Sistemintegumen Inspeksi: tekstur kulit terlihat kendur, keriput(+), peningkatan pigmen (+), dekubitus (-), bekas luka (-). Palpasi: turgor kulit baik. h) Sistem perkemihan Klien mengatakan biasa buang air kecil di kamar mandi, frekuensi 3-4 x/hari, jumlah baias (K100 cc). Ngompol (-) i) Sistem muskuloskletal ROM klien baik/penuh, klien seimbang dalam berjalan, osteoporosis (-), kemampuan menggenggam kuat, otot ekstremitas ka/ki sama kuat, tidak ada kelainan tulang, atrofi dill. j) Sistem endokrin Klien mengatakan tidak menderita kencing manis. Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar. Keperawatan Gerontik 179 k) Sistem immune Klien mengatkan belum pernah disuntik imunisasi, Sensitivitag tethadap zat alergen (-). riwayat penyakit berkaitan dengan imunisasi, klien mengatakan tidak tahu. Sistem gastrointestinal oe Klien hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari masakan anaknya kadangkala dikasih tetangga, ditambah dengan kadang - kadang minum kopi. Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan tanpa keluhan mual. Klien mengatakan setelah operasi membuatnya makan teratur 3x/nari dengan snack 2x/hari dan tambahan susu, teh atau kopi sehingga klien merasakan badannya lebih gemuk. BB sekarang: 33 kg, keadaan gigi Klien: sudah ompong semuanya, Klien mengatakan tidak ada kesulitan menelan dan mengunyah makanan, m) Sistem reproduksi n) Klien mengatakan punya anak dari hasil pernikahannya, riwayat berhenti menstruasi lebih kurang 20 tahun yang lalu. Sistem persyarafan Keadaan status mental klien baik dengan emosi stabil. Respon a terhadap pembicaraan (+) dengan bicara yang normal dan Jelas, suara pelo (-), bahasa yang digunakan adalah bahasa lembak dan bahasa Indonesia. I i i . Interpretasi kli bicara cukup baik, rpretasi Klien terhadap lawan Keadaan mata kanan tam, agak kabur tetapi ki pak penumpukan sekret, penglihatan Mengunjungi_ tet en mampu pergi ke luar rumah dan Menggunakan ton a ‘anpa_ bimbingan Orang lain atau ae Gan ‘tien juga mampu_ mengikuti Pandang K 50 mtr. Kem, ik: Klien mampu melihat dalam jarak Sehingga lawan bicara ‘ate i Pendengaran agak menurun mendengar. Ss berbicara agak keras supaya klien 11. Status kognitif/atektit/sosial : a) Short potable mental status questionaire (SPMSQ) dengan skor: 10, fungsi intelektual utuh. b) Mini mental state exam (MMSE) dengan skor: 25, aspek kognitif dari fungsi mental dalam keadaan baik. c) Inventaris depresi beck, dengan skor: 3 pada keraguan—raguan, kesulitan kerja dan keletihan. Jadi tidak ada tanda—tanda depresi Pada Klien. d) Apgar keluarga dengan lansia, skor: 8 dimana fungsi sosial klien dalam kedaan normal. 12. Data penunjang Hasil pemeriksaan gluko test (-) 13. Analisa Data : No Data Etiologi Masalah 1. [DS: Interupsi Nyeri - Klien mengeluh nyeri pada pembedahan mata kanan pots op menyebar | katarak pada ke kepala saat terpapar sinar_ | mata kanan. matahari dan ketika baru bangun tidur. - Klien mengatakan bila nyeri kambuh, mengalami kesulitan tidur. - Klien mengatakan riwayat operasi katarak mata kiri 16 hari yang lalu. DO: . : - Mata kanan : berair, skala nyeri : 3 (dari 5), hiperemis(+), IOL (+) Keperawatan Gerontik a o © Masalah © : a cipal Resiko infeksi 2, [Ds: - Klien mengatakan mata Kiri terasa nyeri, panas dan nyer! menyebar sampai ke kepala. - Klien mengatakan mata kirinya terus berair dan mengeluarkan kotoran. interupsi pembedahan katarak. DO: ~ Sekret pada mata kiri (+). ~ Mata kiri berair(+) , ~ Riwayat post op katarak 16 hari yang lalu. 3. |DS: Keterbatasan —_| Resiko cidera - Klien mengatakan matanya penglihatan. terasa kabur sejak 2 tahun yang lalu. - Klien mengatakan post op 2 bulan yang lalu tapi penglihatan masih kabur - Klien mengatakan usianya sudah 85 tahun. bo: - Klien berjalan tegap, cara berjalan seimbang tapi ragu- ragu. - Klien mampu melihat dalam jarak pandang 5 mtr. ~ Terlihat ketika berjalan Klien menggunakan tongkat. 14. Diagnosa keperawatan : a. Nyeri b/d ir i lyeri b/d interupsi Pembedahan katarak Pada mata kanan. Klien tentang Prognosis Pengobatan. : Cc. Resiko cidera b/d keterbatasan penglinata n. 182 Mg ia er “eyew BIOq ped ueueya} (GuenBuew uep ueueweAusy ueyyequiew nuequiaw - “ynpnp sod wejep inp) ueBuep spjaye BueA yedu ue6ue!yued ueyepun jsexyiuapiGuew WeIeP ual} NUeg yedep 6ueX vipuew ueyepUN YeIEpe JISBAUI uou uaAu BueyiyGued ueyepul) edesaqag - uej6eq ueyi66un, ‘ynyuaq Wades ‘yGojoyewwe} UoU neye jIseAu! WOU YeAU 6uejiyBued ueyepuy UeyNye7 aay jsesyejas UeYTe] - * ISHENSIQ - 1 ‘|seuadoip yepy ual eped ueueWeAUay | BueA \s/s eped uep BunGBund ueyjeySuluew eyesn wejep eped Buyeqieg eseyue yeqn \emezed ueyeuRsye| -yeqnieg ‘npy yeduua} eyeday ueueweAuay UeYINqUIUaW uep eAu uodsed ueyeual wejep mE yisaBjeuy - ‘fenw Jevasip ejIq eves WeAU "yeIeW YEP uep slesaq yepn ee - “wef 2-S {dnynose} NPN JeyesNs| - “Buesnyaq LOAN - sueBuep jepueyp Bueinyieg wehu ‘yey € ewejas Ueyemeladay, ueynse UeyvEcIp YeIeI9S | TOUUE areg, BusinN ‘SL “Isyaju! UesNuasey, ueyfeWUIWeW yNUN yedeo BueX ueueBueued ueyupjSunwew {s4918Q - (su UeP BAU\WJOY BJe]Ue) JOUa}Ue eped uainund uayeyy - ByewW ning uep Byew yedojay eped eseureiq - (joftuouew yesep yninquied) BANBUN|Uoy ISyejU] - ‘eyew yedojey eped ewape ‘ueyeewey - 1849}u] Blele6 Uep epue} fey- 0) ynqn} nyns ueyeyBuiueg - (-) uajrund vayeyy- {SyajU! Oy4!Seu |GUesNGueW uep ewsiueBioomiW eAUNSeW UeY| jouw “ekuebienjay ejobbue Uep ualpy epedey JU 4!U49} UErLelYy | ‘sajaued jeje Uep uesa}9} ‘Bye BJeyUe ye]UOy Uepully Ueyse}eUEW BYNSy - Byew yep une ye6e sajsued jeje BueBag - feinwaw LuNnjeges ueBuR} fonD - reyeu Se}9} UBYse}eUeLL () Brew yedojey eped eseureiq - (-) Bye yedojey ewepy - () ueyessway, - “syeju! edue} 1s} Byn| UeYNqueAUed - sueBuep repun Ipefia, yepy ISyejul ‘Wey © BWejes Ue}emeladay lose ual -| _ynjuN »Ndese y)U49) UeyEUND | _UeUNse UeYLAqIp URIeIEg ION xq. “ueynquiaxued ueyjeyBujuew ' Bued ‘ueynunjesoy uednse uep BIEDeS UBJBYaSay I yj\6uewW ueyyeyBujuew pewydo ynjun ueBuolop ueyyeg =~ Burd tseupiy Uep ISLINN- ieyn| UeyNquieAued UeyeXBULL TISUBNIETU| |) pUBembredayrescubeIq ON 184 “isdasiad uewelepey UEP uewefeyey uenSGueb wep feseseq Bued Buapto On!Se1 turueGuedwew yedep eyeus Bunpuljed ueyeun6Buew “ynyeliey on!sad |GUeunBueLW yedep Jul ueyepul|- “ewndwes ueBuap eynqie} neye dnynya} je] uep nyuid ueYASed - ‘ueyefieg unyjel uep BuejeyBued uernSuls - veAeyeq ueupjSunwey ueySuey|yBuew ynqun ueBuny6ull |SexyIPOW - “une! nyeye} ney6ueluew uel edue} BAUYJeeW UeP Jey] Jedep epueg ue>p{e187 ‘yemeulp ewejes ueBuLe! une} neye B2p! qweyeBuaw Yep} UAl[y- - ipeliey yepn Bseplo ‘Wey € BWejes uRyeMeledoy IP YEIAIES LON “XO “auusiueBsoosW yNJUN ynsew urjef ueyeydiouew isdnuequ! ueynquijuaw yedep uep yipje}o1d Byeweoey uByeunBGuew udipj uEuntue jesiw) ueyyel eped uebueBejey yeSeousy ynqun uexepuly UeYNYeT- sod suas UeP JNYINY |ISey ddS ueyeyBuluad *Ssw) ewwoUqe: IN Hey - uewyel eped ueBuebajey- Cua vermasrawatan Gerontik ISHEASIP HIUyS} UEYME|OW yMIUN URyN|UeBUS;= i| weyaq yINUN eqoouew “ueUey 00°60 new uep ‘Isynujsul yny!Guew 48] yedwue} Ual|- eyew eped yes eses |GuenGuew ynyuN Isesyejoi UNIO) EL0Z->-9 WEEP SeyEN NEL yNIUN UEyNiUeBUEY\- S “yyeyeq »ANUN eqoouew new “ueuey oo'eL Guew ueyinsey yedwe} Uap [J] _eyewW ped yes esey |SueiNBUaW ynUN Isesyejo! ynejew O] e1roz-py-s JMO} (Was UBBUAD ISISOd nUeBIEg “sesadoip yepn Buepey ‘uj yejages Isisod ey Buyequeq ual) oO Bue eyew Isis 84 Buyequeq ual) Jn| sod snyeBuayy 0 “weyerew “yey seuls Bunpuljed eyeweoey eAund yepns ual []] Sues 1p yewnd Jenjey eq Brew Gunpuyjed ueyeunBBueyy—- . “PAWEWEYES UBWA} Ye|O NYUEQIP |s]PUES IEW "ByeW Saja} eGo UBYse}QUEW BED - ‘$8}6} BQO UeYse}eUEWW Jedep Usl|y "ByEW Joes ‘Jenjes UeyYISIEqUeW BED - OO'LE Uueyusiequiew Jefejeq yeBuewesieq Us 0 seyew Ueyisiagey Ueyemesed yuo) UByefeBUayy OD} EeLoz—~-¢ “sebnjad Ysjo jedip uep ndesip sewey ewe] O “UBYeIEW EUS “Buesedio) yeja} uepiog depeue) ueseded jGuesnBuew ynyun uepioB Buesewey - “NPI YedwWe} seIe |p (}opuEs ‘yeusey /e\UB] URYISIEqay - ‘Buyid ‘seja6) Bueseq — Buexeq eyeuew ual O “eeu 1p epusq — epueg UBjedWeueg - 00'oL lee unpy I ANPA seWeY UeBUNyGuy IsenjensBuey | Eloz—b-S “Jedwe) Buyduves Ip joey efew ueyiderew uel 2 € aa . + r ‘ue6ie/2 epueq ueBuep Buns6ue) PINOY Neje yeyeelu Jeuls depeyie} uBJeded |BueinBuey - “eAuueyeseuip Bud eAU “(siqey Bueyue} eAueyeq yeAueg Ualiy"ekuUeUeyeW jsuod | ueyew) epewew BueA wnujw uep zB uednsy - ysiod ueysiqyeBuew njejes ueye sfuelseq ue} [ “SEY URSBIEqUIed 00°60, z “yyesedooy ual) O seAuBuyued uoeonp3 uexvequew O} eLoe-r-p Iseyuawejduu} “9, RASS 17. Evaluasi No? Diagnosa Keperawatan| ti, el ae ae 1. Nyeri b/d interupsi pembedahan katarak pada mata kanan. Resiko infeksi b/d peningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi pembedahan katarak. Resiko cidera b/d keterbatasan penglihatan. S: Klien mengatakan nyeri pada mata kanan sudah agak berkurang, klien sudah dapat istirahat dengan baik. O: Mata berair (-), kemerahan (-) A: Masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan perencanaan dengan mengadakan koordinasi dengan anak Klien. Tanda Tangan..........(Nama Jelas) S: Klien mengatakan matanya sudah ‘tidak panas lagi,berair (-) O: mata berair (-), kemerahan (-), sekret (-) A: Masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan perencanaan dengan mengadakan koordinasi dengan anak Klien Tanda Tangan..........(Nama Jelas) S: Klien mengatakan penglihatannya! ‘sudah lebih terang. O: Klien berjalan ke luar rumah tanpa dibimbing dan belajar tanpa’ memakai tongkat. A; Masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan perencanaan dengan mengadakan- koordinasi dengan Anak klien. Tanda Tangan......... (Nama Jelas) = arantil

Anda mungkin juga menyukai