Anda di halaman 1dari 13
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI) PADA KLIEN DENGAN NECROTIZING FASCIITIS DI RUANG TERATAI RSUD DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA KHAIRUNISSA PO.62.20.1.20.126 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAN JENDRAL TENAGA KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA 2022 Dipindal dengan Camscanner A. Pengkajian a. Pengumpulan Data 1. Identitas Pasien a. Nama :TnE b, Jenis kelamin : Laki-laki c, Usia d. Status perkawinan e. Agama f. Suku bangsa g. Pendidikan c h. Bahasa yang digunakan —_: Bahasa Indonesia i, Pekerjaan : Pensiunan ASN j. Alamat + JIn, Taurus III, No 283, Palangkaraya k. No Register 01.58.70 |. Tanggal MRS. 224 Mei 2022 m. Tanggal Pengkajian : 25 Mei 2022 n. Diagnosa medis : Necrotizing Fascitiis 2. Identitas Penanggung Jawab Nama :Ny.J Umur : 63 Tahun Hub. Dengan Klien + Istri Pendidikan Sl Pekerjaan : Pensiunan PNS Alamat : Jin. Taurus III , No, 283, Palangkaraya 3. Keluhan Utama / Alasan masuk rumah sakit : Psien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada tungkai kaki pada hari Selasa tanggal 24 Mei 2022 4. Riwayat Penyakit Sekarang : Tanggal 24 Mei 2022 hari Selasa pasien di bawa ke ruang IGD karena mengeluh nyeri di bagian tungkai kaki sebelah kiri dan kanan. Seminggu lalu pasien rutin memeriksakan diri ke dokter. Lalu pasien di jadwalkan operasi pada tanggal 25 Mei 2022 untuk tindakan Dipindal dengan Camscanner Debridement dan Rekonstruksi. Setelah itu pasien dipindahkan ke ruang rawat inap teratai untuk dilakukan _pemeriksaan,perawatan,dan pengobatan hingga sekarang. Kondisi pasien saat ini berbaring lemah dan terlihat lesu di bed dengan wajah tampak meringis karena nyeri pasca operasi debridement dan rekonstruksi. Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk. Pasien mengatakan nyeri pada tungkai kakai pasca bedah (pada digiti I pedis dextra et digiti IV pedis sinistra )Pasien mengatakan skala nyerinya 9 dari 1-10. Nyeri dirasakan pada saat malam hari. Pasien terpasang oksigen nassal kanul, infus, dan kaki diperban pasca operasi. Pasien juga mengatakan sulit tidur pada malam hari dan pola tidumya berubah, karena merasa cemas dengan keadaannya. P : Pre debridement dan rekonstruksi Q: Seperti ditusuk R : Jempol kaki kanan dan jari manis kiri S : Skala nyeri 9 T : Hilang timbul 5. Riwayat Kesehatan yang lalu : Pasien Mengalami Stroke 15 tahun yang lalu efek dari kemoterapi dan ada pembengkakkan jantung. Pasien juga pernah mengalami pembengkakkan KGB. 6. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga pasien tidak memiliki riwayat hipertensi (-) DM (-) Jantung (-) Asma (-). 7. Pola Kebutuhan Nutrisi a. Sebelum sakit : 1 porsi makan 3x/ hari Minum sehari 800 ml. Dengan jenis makanan yaitu nasi, lauk (terdiri dari ayam,ikan,tempe,dil),tidak ada kesulitan saat makan, dan tidak ada pantangan makanan. 2. Sesudah Sakit : Dipindal dengan Camscanner Makan dan minum teratur (namun untuk minum harus dibatasi), makan makanan lunak, dan tidak ada pantangan. Pasien makan harus dibantu. 8. Pola Eliminasi BAK/BAB : 1. Sebelum sakit : Normal, tidak ada keluhan, feses dan urin normal (warna , bau, testur,tidak ada darah). 2. Sesudah sakit : BAB/BAK tidak ada darah, bau urine normal, namun kadang BAK di pispot karena terbatasnya mobilitas/pergerakan pasca operasi di bagian tungkai kaki. 9. Pola Istirahat dan Tidur : Pasien mengeluhkan sulit tidur dimalam hari karena gelisah dan cemas, jam tidur menjadi berubah. Saat tidur terganggu karena muncul rasa nyeri dan sesak nafas. Saat bangun tidur tidak ada keluhan. 10. personal Hygiene Kulit Pasien tampak kering,rambut tampak agak kusam, Pasien bisa menggosok gigi sendiri, kuku panjang dan kotor. 11. Psikososial Pengontrolan emosi pasien pada malam hari serig gelisah, meangis, dan kadang berteriak mengamuk, ekspresi sedih dan wajah tampak murung. . Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Lemah Kesadaran : Compos mentis TD : 120/80 mmhg N : 96 kali pr menit RR : 20 kali per menit s : 36,6 derjat celcius BB 238 kg TB :160cm a. Kepala Dipindal dengan Camscanner Bentuk/Kesimetrisan : Bentuk bulat, simetris Posisi & kontrol kepala : Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa Kulit kepala : Rambut rapi, bersih, tidak berbau, sedikit berminyak dan kusam. b. Leher Bentuk Simetris Inspeksi / palpasi Leher : normal tidak ada pembesaran atau benjolan,terdapat daki dan kotoran. Trakea/Tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan. c. Mata Letak/Kesimetrisan : Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar Letak, gerakan, warna kelopak mata )Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif dapat berkedip, kelopak mata normal, pasien sering memejamkan mata. Kantong mata tampak hitam Konjungtiva : Anemis d. Telinga Kebersihan/Kotoran/Bau : Fungsi telinga normal. Keadaan telinga bersih. e. Hidung Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak terdapat lesi atau luka, tidak Terpasang NGT. f. Mulut Wama/tekstur/lesi bibir Warna bibir merah muda, tekstur lembut tidak ada lesi bibir, tidak ada nyeri tekan Membran mukosa/gusi : Bibir kering, gusi berwarna pucat. g. Dada Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ gerakan : Dipindal dengan Camscanner Pergerakan dada simetris ,bentuk normal cest, gerakan antara kanan dan kiri sama ‘h. Paru-paru Bentuk : simetris Auskultasi : paru kiri dan kanan : ronchi (-), wheezing (-) i.Abdomen Inspeksi : Tidak ada benjolan tidak ada tanda infeksi Palpasi : Tidak teraba benjolan/pembengkakkan Perkusi : Tidak ada penumpukkan cairan Auksultasi : BU (+) j.Kulit Wama/Tekstur : Kuning langsat , adanya luka/inetgritas kulit pasca operasi di kaki Kebersihan : Bersih C. Pemeriksaan Neurologis 1. GCS (15) Compos mentis E :4 M:6 V:5 2. (©) Kejang (-) D. Pemeriksaan Laborarorium NO. | Pemeriksaan Hasil | Nilai Interpretasi_ | Satuan Rujukan 1. | HbsAg © Madi 2. _| GDS 151 | <200 Normal mg/dl 3.__| PLT Trombosit_| 318 | 150-450__| Normal Mm3 4. HB 12,2__ | 10,5—18 | Normal gridi Ds Ureum 16 14-39 Tinggi mg/dl Dipindal dengan Camscanner Ceratinin 7 7 1a ae . Terapi Yang Telah Di Lakukan ‘| oe | Nama Obat Dosis Cara Pemberian | Indiki 1 | Cefiriaxsone | gr IV 2x1 Obat k | 2 | Ketorolac 30 mg TV 3x30 mg Anti inflamasi untuk mengurangi nyeri 3__| Mefenamat acid [500mg | PO 3x500mg | Obat anti nyeri 4 | Merlopam 05mg |PO1x0,5mg | Mengatasi kesulitan tidur . Analisa Data No. Data Fokus Etiologi Masalah 1. [DS: ‘Agen pencedera | Nyeri_ Akut - Pasien — Mengeluh | fisik (prosedur | (0.0077) nyeri - Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk P : Necrotizing Fascitiis pre debridement dan rekonstruksi Q: Terasa seperti ditusuk R : Digiti 1 pedis dextra et digiti IV pedis sinistra (jempol kaki kanan dan jari manis kiri) S : Pasien mengatakan skala nyerinya 9 dari 1-10. T :Nyeri dirasakan pada saat malam hari. operasi) Dipindal dengan Camscanner -Nyeri dirasakan hilang timbul DO: - Pasien Tampak Gelisah dan meringis TTV: Nadi : 96x/menit Terapi Obat : - Injeksi_ intra vena Ketorolac 3x30mg - Mefenamat acid 3x500mg DS: 2 ~ Pasien Mengatakan | Kurang Kontrol | Gangguan Pola sulit tidur pada Tidur Tidur (D.0055) malam hari - Pasien mengatakan jam dan pola tidur berubah - Pasien tampak Lemah - Pasien tampak Lesu - Kantong Mata tampak Hitam TIV: TD : 120/80x / menit N:96 Terapi Obat : Merlopam 0,5 mg G. Diagnosa Keperawatan 1, Nyeri akut b/d Agen pencedera fisik (prosedur operasi) 2. Gangguan Pola Tidur b/d Kurang kontrol tidur Dipindal dengan Camscanner |. Perencanaan ( Intervensi) Diagnosa Tujuan & Intervensi kriteria Hasil Nyeri Kontrol Nyeri 08238 . Manajemen Nyeri akut b/d | (1.08063) Edukasi = Agen Setelah dilakukan | 1 Identifikasi pencedera | asuhan lokasi,karakteristik,durasi, frekuensi,k fisik keperawatan ualitas,intensitas nyeri. (prosedur | selama3 kali 24 | 2. Identifikasi skala nyeri operasi) | jam, maka 3. Identifikasi respons nyeri non diharapkan tingkat | verbal nyeri menurun 4, Faktor yang memperberat dan (menjadi skala 5) | memperingan nyeri dan kontrol nyeri_ | Terapeutik :- meningkat dengan | Edukasi : kriteria hasil: 1.Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri 1) Mampu 2.Jelaskan strategi meredakan nyeri mengenli onset_ | 3.Kolaborasi penggunaan analgetik nyeri secara tepat 2) Mampu mengenali penyebab nyeri 3) Keluhan nyeri menurun (dari 9 ke 5) Gangguan | Pola Tidur (SLKI_| Dukungan Tidur (SIKI L.05174) Pola 1.05045) Tidur b/d Obeervasi Ki Setelah dilakukan 1, Identifikasi pola aktivitas dan urang ¢ asuhan tidur kontrol | Keperawatan 2. Identifikasi faktor penganggu tidur selama 3 kali 24 tidur jam, maka 3. Mengidentifikasi obat tidur diharapkan : yang dikonsumsi Ekspektasi : Membaik, dengan | Terapeutik kriteria hasil : 1. Modifikasi lingkungan 1) Keluhan | 2. Fasilitasi__menghilangkan stres sulit tidur__| sebelum tidur Dipindal dengan Camscanner sakit Menurun(sk | 3. Tetapkan jadwal rutin tidur ala 1) 4. Sesuaikan jadwal pemberian obat 2) Keluhan dan/atau tindakan unruk menunjang Pola Tidur | siklus tidur terjaga berubah menun Edukasi : (skala 1) 1, Jelaskan pentingnya tidur saat 2. Anjurkan Menepati Kebiasaan waktu tidur |. Implementasi dan Evaluasi Diagnosa | Hari/ Tindakan keperawatan | Evaluasi tanggal Nyeri akut - Mengkajitanda- | S: Pasien b/d Agen tanda vital klien. | Mengatakan nyeri pencedera | Rabu, 25 - Mengkaji nyeri, dengan skala 9 fisik Mei 2022 lokasi nyeri, dari 1-10 (prosedur karakteristik operasi) nyeri, skalanyeri | O: Pasien tampak - Menganjurkan meringis dan keluarga dan gelisah orang terdekat klien untuk A: Masalah belum berbincang teratasi dengan klien. - Pemberian P: Intervensi kolaborasi obat dilanjutkan anti nyeri (injeksi keetorolac dan mefenamat acid) Dipindal dengan Camscanner Kamis, 4 26 Mei - Mengkaji TTV S : Pasien 2022 = Mengkaji Skala | mengatakan nyeri nyeri berkurang (skala - Pemberian obat 7) anti nyeri (injeksi keetorolac dan O: Pasien masih mefenamat acid) | tampak sedikit meringis A: Masalah teratasi sebagian (skala nyeri menurun) P : Intevensi dilanjutkan Jum’ at, 27 - Mengkaji TTV S$: Pasien Mei 2022 - Mengkaji Skala mengatakan nyeri nyeri berkurang (skala - Pemberian obat 5) anti nyeri O: Pasien Tampak tenang A: Masalah teratasi (skala nyeri menurun menjadi 5) P: Intevensi dihentikan Dipindal dengan Camscanner Gangguan | Rabu, 25 = MemeriksaTTV |S: pasien Pola Mei 2022 - mengidentifikasi mengatakan Tidur b/d pola aktivitas tidur | susah tidur Kurang - Menetapkan jadwal | dimalam hari dan kontrol tidur pola tidur tidur - Menjelaskan berubah pentingnya tidur. | O:-Keluhan cukup sulit tidur cukup - Kolaborasi meningkat (5) pemberian obat - Keluhan pola untuk mengatasi tidur berubah kesulitan tidur meningkat (5) (Merlopam 0,5 mg) A: masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. Kamis, 26 - Memeriksa TTV S : pasien Mei 2022 - mengidentifikasi mengatakan pola aktivitas tidur | masih sulit tidur - Kolaborasi pemberian obat O:-Keluhan untuk mengatasi sulit tidur cukup kesulitan tidur meningkat (4) (Merlopam 0,5 mg) | - Keluhan pola tidur sedang(3) A: masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan Juma’ at, - Memeriksa TTV S : pasien 27 Mei = mengidentifikasi mengatakan 2022 pola aktivitas tidur cukup nyenyak - Kolaborasi pemberian obat O:-Keluhan untuk mengatasi sulit tidur sedang kesulitan tidur @) Dipindal dengan Camscanner (Merlopam 0,5 mg) | - Keluhan pola tidur cukup menurun (2) A: masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan Dipindal dengan Camscanner

Anda mungkin juga menyukai