Anda di halaman 1dari 4

Sifilis

Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala
sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.
Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak
terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi
sudah bisa ditularkan ke orang lain.

Cara Penularan :

1. Kontak seksual
2. Dari ibu hamil ke janin
3. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
4. Kontal langsung dengan luka sifilis

Pengobatan Sifilis :

Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal. Sifilis
dapat diatasi dengan antibiotik penisilin. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk
tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.

Pencegahan Sifilis :

Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan
seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit
sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor
risiko tinggi mengalami penyakit ini.

Kudis (Scabies)
Kudis adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya rasa sangat gatal di kulit, terutama pada
malam hari, disertai dengan timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai jerawat atau lepuhan kecil
bersisik. Kondisi ini merupakan dampak dari adanya tungau yang hidup dan bersarang di kulit.
Jumlah tungau yang terdapat di kulit penderita kudis berkisar 10-15 ekor, dan dapat berkembang
biak hingga berjumlah jutaan, dan menyebar ke bagian tubuh lain, jika tidak mendapatkan
penanganan tepat, tungau. Kudis merupakan penyakit yang mudah menular, baik secara kontak
langsung atau tidak. Maka dari itu, jika telah merasakan gejala-gejala kudis, dianjurkan untuk
segera menemui dokter.

Penularan tungau Sarcoptes scabiei terjadi melalui 2 cara, yaitu:

1. Kontak langsung, seperti melalui pelukan atau berhubungan seksual. Berjabat tangan hanya
memiliki potensi kecil menularkan tungau.
2. Tidak langsung, misalnya berbagi peggunaan pakaian atau tempat tidur dengan orang yang
menderita kudis.

Pencegahan Kudis :

1. Bersihkan semua pakaian atau barang pribadi menggunakan sabun dan air hangat. Lalu,
keringkan di udara yang panas.
2. Bungkus dengan plastik barang yang berpotensi terkontaminasi tungau, namun tidak bisa
dicuci. Lalu, letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan. Tungau yang terdapat di barang
tersebut akan mati dalam beberapa hari.
Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit menular yang banyak dialami oleh bayi dan anak-anak. Infeksi ini
ditandai dengan kemunculan bercak merah dan lepuhan pada kulit, terutama di bagian wajah,
tangan, dan kaki. Impetigo bukanlah kondisi yang serius, namun penyebaran penyakit ini sangat
mudah terjadi. Infeksi dapat terjadi pada kulit yang sehat (impetigo primer) atau disebabkan oleh
kondisi lain (impetigo sekunder), seperti eksim atopik.

Penularan :

Bakteri dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui perantara berupa
barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita, seperti baju atau handuk.

Risiko penularan infeksi lebih mudah terjadi jika seseorang memiliki luka terbuka, seperti luka
goresan, gigitan serangga, atau cedera akibat terjatuh. Luka tersebut menyebabkan bakteri lebih
mudah masuk ke dalam tubuh. Impetigo juga dapat muncul akibat kelainan kulit lainnya, seperti
eksim atopik atau kudis.

Pencegahan :

1. Rajin mencuci tangan, terutama setelah beraktivitas di luar.


2. Menutup luka agar bakteri tidak masuk ke dalam tubuh.
3. Memotong dan selalu menjaga kebersihan kuku.
4. Tidak menyentuh atau menggaruk luka untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi.
5. Mencuci pakaian atau membersihkan benda yang telah digunakan, untuk menghilangkan
bakteri.
6. Hindari berbagi penggunaan peralatan makan, handuk, atau pakaian dengan penderita
impetigo.
7. Mengganti sprei, handuk, atau pakaian yang digunakan penderita setiap hari, sampai luka
tidak lagi menularkan infeksi.

Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau lever. Ciri penyakit menular hepatitis adalah
demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning. Dalam situs Alodoc disebutkan, hepatitis
dapat bersifat akut maupun kronis. Jika tidak segera ditangani dengan baik, hepatitis dapat
menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Penularan:

Melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, misalnya es batu yang proses pembuatannya
terkontaminasi virus hepatitis. Penularan virus hepatitis B dan hepatitis C melalui darah dan
cairan tubuh yang terinfeksi; seperti transfusi darah, hubungan seks, pembuatan tato dan tindik,
serta injeksi.

Pencegahan:

1. Jaga kebersihan pangan yang hendak diolah maupun makanan yang hendak dikonsumsi.
2. Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti hubungan seks yang tidak aman.
3. Hindari berbagi menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, alat makan, dan sikat
gigi dengan penderita hepatitis.
4. Pastikan Anda menggunakan jarum baru yang steril saat hendak melakukan injeksi, seperti
transfusi darah, akupuntur, serta membuat tato atau tindik

Anda mungkin juga menyukai