Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Salah satu tantangan pembangunan Indonesia di bidang kesehatan
adalah masih tingginya kematian neonatal. Di samping itu, saat ini akses masyarakat
ke fasilitas kesehatan sudah membaik, namun kualitas pelayanan kesehatan kesehatan
belum optimal. Selain itu, tantangan yang saat ini dihadapi adalah terbatasnya kualitas
dan kuantitas SDM, rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan ibu dan anak. Salahsatunya yang menjadi faktor tingginya angka kematian
neonatal.
Kematian janin dalam rahim disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD) menurut
WHO dan American collage of obstetrican and gynecologis, janin yang mati dalam
rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih pada usia kehamilan 20 minggu atau
lebih. Penyebab kematian janin dalam kandungan, dapat dikarenakan oleh beberapa
faktor salah satunya ialah Umur ibu , paritas, kadar haemoglobin, gemeli, status gizi
ibu hamil, factor genetic, kelainan congenital, lilitan tali pusat, hipertensi,
preeklamsi/eklamsi, perdarahan, kelainan kongenital, posterm, infeksi saat hamil,
diabetes militus, penyakit rhesus. (SDKI, 2012)
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Angka Kematian
Neonatal 19/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2012). Sedangkan penyebab
kematian neonatal secara umum, yaitu kematian janin dalam rahim (31,3 %), aspiksia
atau ganguan pernafasan (20,4 %), dan premature (18,7%). (Rikesdas, 2007). Angka
kematian neonatal di Jawa barat pada Tahun 2012 diketahui bahwa jumlah janin yang
mengalami IUFD di Jawa Barat setiap tahunnya antara 19,2 % ( Depkes, 2012 ).
Angka kematian neonatal di Bekasi pada Tahun 2014 diketahui bahwa jumlah
kematian neonatal 41 per 47.711 kelahiran hidup, penyebab kematian neonatal
asfixia. Kematian janin dan BBLR. ( SDKI, 2014).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah IUFD adalah
melakukan Antenatal care secara teratur, istirahat yang cukup dan memperhatikan gizi
dan makan yang di konsumsi. untuk mengurangi jumlah kematian neonatal, perlu
adanya intervensi dari tingkat masyarakat, tingkat pelayanan dasar, dan tingkat

1
rujukan. Di tingkat masyarakat misalnya dengan pemeriksaan kehamilan secara
teratur, dan penggunaan buku KIA. Dalam hal ini, tentu perlu adanya pendampingan
atau instruksi khusus dari tenaga medis. Upaya inovatif yang saat ini dilakukan
pemerintah adalah dengan adanya program Jaminan Persalinan (Jampersal),
pendampingan tata kelola klinis dan penguatan rujukan, serta pendampingan untuk
meningkatkan kompetensi dokter, bidan, dan perawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan IUFD?
2. Apakah penyebab terjadinya IUFD?
3. Apakah sajakah factor yang mempengaruhi terjadinya IUFD?
4. Bagaimanakah cara mendiagnosis IUFD?
5. Apakah komplikasi yang dapat timbul dari IUFD?
6. Apa sajakah pemeriksaan penunjang dari IUFD?
7. Bagaimanakah penanganan IUFD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian IUFD
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya IUFD
3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi terjadinya IUFD
4. Untuk mengetahui cara mendiagnosis IUFD
5. Untuk mengetahui komplikasi yang ditimbulkan IUFD
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari IUFD
7. Untuk mengetahui penanganan IUFD

Anda mungkin juga menyukai