Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA UNTUK MELESTARIKAN

PERBEDAAN BUDAYA DI REA GLOBALISASI


Alya Tata Riani
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
alyatata456@gmail.com

Abstrak
Wawasan nusantara merupakan suatu hal yang penting untuk dipahami oleh seluruh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, sangat disayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki
wawasan nusantara yang rendah. Cara yang paling tepat untuk menanamkan konsep wawasan
nusantara ini adalah tentang cara melestarikan perbedaan budaya dengan menyangkut pautkan
wawsan Nusantara Era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang
lebih modern. Akibatnya masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih
praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal
dilupakan dimasa sekarang adalah; kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar
dan mewarisi kebudayaanny sendiri. oleh karena itu wawasan Nusantara sangat dibutuhkan untuk
menyakinkan bangsa Indonesia agar lebih menghargai kebudayaan di Indonesia , karena sangat
banyak bermacam jenis kebudayaan di Indonesia
Kata kunci: wawsan Nusantara ,Indonesia, Budaya, Globalisasi, Masyarakat.

1. Latar Belakang kehidupan suatu masyarakat regional


tertentu, seperti masyarakat suatu negara.
Persebaran ide-ide tersebut, makin intens
Di era globalisasi seperti sekarang ini, karena didukung oleh kemajuan teknologi
sudut-sudut dunia seakan-akan sangat dekat informasi dan para penyedia informasi yang
di kehidupan kita sehari-hari. Melalui berlomba-lomba menginovasi diri sebagai
teknologi komunikasi dan Informasi, dari penyedia jasa pemberi informasi. Pengaruh
sudut dunia manapun sangat mudah untuk yang kompleks tersebut, sudah pasti
kita ketahui. Akibatnya tanpa disadari difusi mempengaruhi kehidupan
atau persebaran ide-ide, baik berupa sistem masyarakat/bangsa suatu negara, tak
sosial ataupun budaya dari luar masuk terkecuali masyarakat dan bangsa
ataupun masyarakat luar menyebar dan Indonesia.Perkembangan globalisasi yang
mungkin ikut terinternalisasi dalam masuk, pada akhirnya akan mempengaruhi
budaya yang ada.Pada saat pengaruh
globalisasi mulai masuk pada budaya lokal,
2. Khasus/Masalah
maka masyarakat akan dihadapkan pada
pilihan apakah akan mengikuti pengaruh
globalisasi atau akan tetap mempertahankan Warga Indonesia seharusnya
budaya yang ada. Jika masyarakat mengetahui cara untuk melestarikan
mempertahankan budaya lokal, melalui adat kebudayaannya sediri, karena kebudayaan di
istiadat, norma, bahasa, kesenian, dengan Indonesia sangat beragam , banyak cara
baik maka tidak pengaruhi terhadap pengaruh melestarikan kebudayaan di era globalisasi
luar. Cotohnya dengan mengetahui wawasan
Nusantara.
Namun, sebaliknya jika nilai nilai
budaya sudah mulai ditinggalkan maka
masyarakat terpengaruh dengan budaya dari
luar tersebut. Memahami budaya lokal sangat 3. Tinjauan Pustaka
penting terutama dalam upaya untuk
memahami karakteristik budaya setempat, a. pengertian budaya lokal
perlu sikap saling menghargai dan Pada dasarnya setiap
menghormati budaya yang ada. Pada saat kita manusia yang lahir kedunia ini
berbincang tentang perbedaan budaya, peran hidup dan dibesarkan dalam
wawasan Nusantara sangat lah penting yaitu budaya tertentu. Demikian pula
gina untuk Wawasan nusantara dalam bidang dalam proses internalisasi
sosial budaya merupakan wawasan nusatara budaya. Seseorang bisa
yang mengamati atau mempelajari segala mempelajari (diajari) disuruh
sesuatu mengenai masyarakat atau menjalankan hal-hal yang baik
kepentingan umum yang menggunakan pola dan menghindari hal yang
pikir dengan mengandung cinta, rasa, dan dianggap buruk karena proses
karsa (budi, perasaan, dan kehendak). internalisasi dalam budaya
Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan masyarakat yang sudah meresap
merupakan warisan yang bersifat memaksa dan menjadi bagian dari hidup
bagi masyarakat yang bersangkutan. Artinya seseorang tersebut serta menjadi
setiap generasi yang lahir dari suatu acuan dalam berpikir dan
masyarakat dengan serta merta mewarisi berperilaku. Sehingga, seseorang
norma-norma budaya dari generasi akan berperilaku serta bertindak
sebelumnya. Proses sosial dalam upaya karena pengaruh dari perilaku
menjaga persatuan nasional sangat sesuai dengan kaidahkaidah yang
membutuhkan kesamaan persepsi atau berlaku. Misalnya jika ia
kesatuan cara pandang diantara segenap dibesarkan dalam budaya Jawa
masyarakat tentang eksistensi budaya yang maka ia akan bertingkah laku
sangat beragam namun memiliki semangat sesuai dengan kaidah-kaidah
untuk membina kehidupan bersama secara yang ada didalam budaya
harmonis. tersebut. Demikian pula jika
seseorang dianggap harus bisa
memahami budaya yang ada genealogis dan ikatan kesadaran
disekitarnya, maka dia pun harus teritorial diantara mereka.
bisa mengetahui bagaimana
b. Pengertian wawasan Nusantara
kaidahkaidah yang ada dalam
budaya tersebut. Ketika dia bisa
mempelajari kaidah budaya yang Wawasan Nusantara
ada dalam masyarakat, maka adalah cara pandang bangsa
dalam bertindak dan berperilaku Indonesia terhadap rakyat,
pasti akan mengacu pada kaidah bangsa, dan wilayah Negara
budaya yang ada. Begitupula jika Kesatuan Republik Indonesia
ingin mengembangkan potensi yang meliputi darat, laut, dan
budaya lokal makan peran udara di atasnya sebagai satu
komunikasi antar budaya harus kesatuan politik, ekonomi, sosial,
dapat memahami adat istiadat, budaya dan pertahanan
norma, yang berlaku dalam keamanan. Secara umum,
budaya tersebut. wawasan nusantara berfungsi
sebagai pedoman, motivasi,
Menurut Zulyani
dorongan, serta rambu-rambu
Hidayah, terdapat lima ciri
dalam menentukan segala jenis
pengelompokan suku bangsa
kebijaksanaan, keputusan,
yang dapat disamakan dengan
tindakan dan perbuatan bagi
pengertian budaya lokal, yaitu
penyelenggara Negara di tingkat
:Pertama adanya komunikasi
pusat dan daerah maupun bagi
melalui bahasa dan dialek
seluruh rakyat Indonesia dalam
diantara mereka. Kedua, pola-
kehidupan bermasyarakat,
pola sosial kebudayaan yang
berbangsa, dan bernegara
menimbulkan perilaku sebagai
bagian dari kehidupan adat Dalam hakikat wawasan
istiadat yang dihormati bersama. nusantara, tiap warga negara
Ketiga,adanya perasaan tanpa kecuali harus berpikir,
keterikatan antara satu dengan bersikap, dan bertindak secara
yang lainnya sebagai suatu utuh dan menyeluruh, semata-
kelompok bagian yang mata demi kepentingan nasional.
menimbulkan rasa kebersamaan Oleh sebab itu, hakikat wawasan
diantara mereka. Keempat, nusantara juga dapat diartikan
adanya kecenderungan sebagai keutuhan serta kesatuan
menggolongkan diri ke kelompok wilayah nasional atau persatuan
asli terutama ketika menghadapi bangsa dan wilayah.
kelompok lain pada berbagai
kejadian sosial kebudayaan. c. pengertian komunikasi
Kelima, adanya perasaaan
keterikatan dalam kelompok Kata atau istilah “
karena hubungan kekerabatan, komunikasi” (dari bahasa inggris
“Communication”) berasal dari
“communicatus”. Dalam bahasa keterlibatan kita dalam
Latin, yang artinya “berbagi” atau komunikasi manusia. Kita tidak
menjadi milik bersama. Dengan bisa lepas dari komunikasi karena
demikian, komunikasi menurut komunikasi merupakan bagian
Lexicographer (ahli kamus dari kehidupan manusia.
bahasa) menunjuk pada suatu Komunikasi juga merupakan
upaya yang bertujuan berbagi proses mengenai pembentukan,
untuk mencapai kebersamaan. penyampaian, penerimaan dan
Sementara itu, dalam Webster‘s pengolahan pesan. Dimana setiap
New Collegiate Dictionary edisi pelaku komunikasi akan
tahun 1977 komunikasi adalah melakukan tindakan membentuk,
“suatu proses pertukaran menyampaikan, menerima dan
informasi diantara individu mengolah pesan. Pesan ini dapat
melalui sistem lambang-lambang, berupa pesan tertulis, lisan,
tanda-tanda atau tingkah gambar=gambar, gerak gerik atau
laku.”(Sasa Djuarsa, 1993 :7). tingkah laku dan berbagai bentuk
Sedangkan, Menurut Hovland, tanda-tanda lainnya ( Sasa
Janis & Kelley, Komunikasi Djuarsa, 1993 : 9).
adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) d. pengertian kebudayaan
menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata kata) Jika dilihat dari asal kata
dengan tujuan mengubah atau maka istilah kebudayaan berasal
membentuk perilaku orang-orang dari kata Sansekerta buddayah
lainnya (khalayak). sebagai bentuk jamak dari buddhi
Menurut Saundra Hybels dan yang berarti budi atau akal. Maka
Richard L.Weafer,Komunikasi kebudayaan dapat diartikan “hal-
merupakan setiap proses hal yang bersangkutan dengan
pertukaran informasi, gagasan budi dan akal”. Bahasa Inggrisnya
dan perasaan. Proses itu meliputi adalah culture, sedangkan kata
informasi yang disampaikan tidak Latin adalah colereartinya
hanya secara lisan dan tulisan, mengolah, mengerjakan atau
tetapi juga dengan bahasa tubuh, sebagai segaa daya dan usaha
gaya maupun penampilan diri manusia mengubah alam. Dari
atau menggunakan alat bantu pengertian ini dapat ditarik suatu
disekeliling kita untuk definisi umum yang luas, bahwa
memperkaya sebuah pesan.(Alo kebudayaan adalah seluruh cara
Liliweri, 2002 :3) hidup suatu masyarakat, tidak
Dari berbagai definisi dari hanya mengenaik cara hidup yang
para ahli mengenai dianggap lebih tinggi atau
komunikasi,komunikasi diinginkan. Melihat batasan ini,
merupakan langkah untuk kebudayaan berarti mencakup
memahami dan menganalisi semua cara berpikir dan
berperilaku manusia, mulai dari budaya bangsa lain untuk
hal yang sederhana sampai menciptakan hubungan antarnegara
dengan merancang sesuatu. secara saling menguntungkan Untuk
Secara umum, kebudayaan adalah tetap mengembangkan budaya lokal,
kehidupan manusia itu sendiri kita harus menjaga bahasa lokal yang
yang meliputi pikiran, karya dan ada di daerah tersebut.
hasil karyanya. Sedangkan, dalam Misalnya dalam Bahasa Jawa
arti sempit, kebudayaan diartikan mengenal undhak undhuk basa dan
dengan sesuatu yang indah atau menjadi bagian integral dalam tata
seni, seperti lukisan, seni tari, krama masyarakat Jawa. Di surakarta,
musik dsbnya.(Sasa Djuarsa, terdapat bentuk bagongan dan
1993:186). kedhaton yang dipakai sebagai
bahasa pengantar di lingkungan
keraton. Dalam bahasa Jawa, terdapat
4. Pembahasan tiga bentuk utama variasi, yaitu
ngoko ("kasar"), madya ("biasa"), dan
Di era Globalisasi maka krama ("halus"). Di antara masing-
terjadi proses “penduniaan nilai nilai masing bentuk ini terdapat bentuk
budaya” kehidupan dari suatu ruang "penghormatan" (ngajengake,
budaya ke suatu ruang budaya ke honorific) dan "perendahan"
ruang budaya lain. Proses penduniaan (ngasorake, humilific). Seseorang
sebagai proses perubahan sosial yang dapat berubahubah registernya pada
cepat karena didukung oleh teknologi suatu saat tergantung status yang
komunikasi yang memungkinkan bersangkutan dan lawan
kecepatan pertukaran pesan bisa bicara. Status bisa ditentukan oleh
melintasi ruang dan waktu. Sehingga, usia, posisi sosial, atau hal-hal lain.
pesan-pesan yang dikirimkan itu Seorang anak yang bercakap-cakap
berasal dari dan menuju ke sasaran dengan sebayanya akan berbicara
penerima yang berbeda budayanya. dengan varian ngoko, namun ketika
Dampak dari globalisasi adalah dunia bercakap dengan orang tuanya akan
menjadi semakin sempit, bahkan menggunakan krama andhap dan
dunia menjadi global village artinya krama inggil. Sistem semacam ini
dunia menjadi tidak ubahnya dengan terutama dipakai di Surakarta,
desa, dimana interaksi antarbangsa Yogyakarta, dan Madiun. Untuk
didunia terlus berlangsung setiap dapat terus mengembangkan budaya
waktu. Orang dari berbagai bangsa lokal, maka jika mengacu pada unsur-
dengan latar belakang nilai-nilai, unsur wawasan Nusantara.
adat-istiadat, ideologi, keyakinan Implementasi wawasan
yang berbeda, bertemu dan nusantara dalam kehidupan sosial
berkomunikasi satu sama lain, baik budaya, akan menciptakan sikap yang
untuk hubungan ekonomi, sosial, mengakui, menerima dan juga
politik dan keamanan. Oleh sebab itu, menghormati segala bentuk
setiap bangsa harus memahami perbedaan atau keBhinekaan sebagai
kenyataan hidup sekaligus karunia memahami akan adanya perbedaan
Sang Pencipta agar tercipta juga budaya akan mempererat hubungan
suasana yang aman dan nyaman di yang ada. Ini artinya, jika ingin tetap
negara Indonesia ini. mempertahankan budaya lokal,
kesadaran pribadi menjadi hal
5. Kesimpulan . penting. Harus ada rasa saling
menghargai dan menghormati satu
Salah satu cara untuk dengan yang lain, Kesadaran
mempertahankan budaya lokal yang domestik, yaitu dengan makin
ada adalah melalui bahasa, karena besarnya peluang setiap orang untuk
bahasa selalu digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain yang
berinteraksi serta berkomunikasi memiliki kebudayaan yang berbeda,
dengan orang lain. Pemahaman untuk dan Kesadaran Internasional, yaitu
memahami bahasa menjadi salah satu dengan semakin canggihnya
unsur dalam komunikasi antar teknologi komunikasi dan informasi,
budaya. Selain itu, perlu adanya maka pengaruh dari luar baik hal
Kesadaran pribadi, yaitu setiap yang positif dan hal negatif bisa
individu harus memahami bahwa masuk. Namun dengan tetap
setiap individu pada dasarnya mempertahankan budaya lokal maka
mempunyai kepribadian, pengaruh negatif dari globalisasi
kecenderungan dan kebiasaan tidak akan berpengaruh terhadap
(tingkah laku) masing-masing. Dalam budaya setempat.
keluarga pasti perbedaan kebudayaan
pribadi dapat ditemuai. Namun, jika
ada rasa saling menghargai, saling
6. Daftar Pustaka

Sodik, M. A., & Nzilibili, S. M. M. (2017). The Role Of Health Promotion And Family
Support With Attitude Of Couples Childbearing Age In Following Family Planning
Program In Health. Journal of Global Research in Public Health, 2(2), 82-89.

TAHIN, M. W., & Sodik, M. A. (2021). Pengaruh Merokok Bagi Remaja Terhadap
Perilaku dan Pergaulan Sehari-hari.

Riani, A. T. SOLIDARITAS MAHASISWA DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN


DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA.

Danusaputro, M. (1982). Wawasan Nusantara.

Salampessy, Z., Triyuwono, I., Irianto, G., & Hariadi, B. (2018). Pancasila paradigm:
Methodology of wawasan nusantara for accounting of pancasila. Australasian Accounting,
Business and Finance Journal, 12(1), 102-115.

Anda mungkin juga menyukai