Anda di halaman 1dari 18
C) PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPS! Nomor: 099-VII-2015/SLB Pada hati ini Senin, tanggal 3 Agustus 2015, telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi (untuk selanjutnya disebut "Perjanjian"), oleh dan antara: 1. PT CIPTADANA MULTIFINANCE, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, berkantor pusat di Plaza ASIA Office Park Unit 2, Jalan Jenderal Sudirman Kay 59, Jakarta 12190 (untuk selanjutnya disebut “Lessor"); 2. PT. MAXX COFFEE PRIMA, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Tangerang, berkantor di Menara Matahari Lt. 2, JI Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci, Kelapa Dua, Tangerang (untuk selanjutnya disebut “Lessee"); Lessor dan Lessee secara bersama-sama disebut “Para Pihak”. Para Pihak menetangkan terlebih dahulu sebagai berikut: 1. Bahwa Lessor dan Lessee telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Nomor 099-VIl-2015/SLB ‘tanggal 3 Agustus 2015 ("Perjanjian Jual Beli”), dengan mana Lessee telah menjual dan mengalihkan kepada Lessor kepemilikan atas Barang Modal serta Lessor telah membayar lunas seluruh harga Barang Modal tersebut kepada Lessee; 2, Bahwa untuk memenuhi kebutuhan usaha Lessee, Lessor bersedia untuk menyewakan kepada Lessee Barang Modal dengan menggunakan fasilitas sewa guna usaha dengan Hak Opsi yang disedialcan oleh Lessor; . Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Pihak sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Definisi 1. Dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah ini, kecuali dimaksudkan lain oleh Para Pihak, mempunyai arti sebagai berikut: “Barang Modal” berarti barang/peralatan berikut dengan bagian, penggantian, pembaharuan, pelengkap dan tambahan yang sekarang ada atau yang kemudian akan dipasangkan padanya, yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan secara langsung untuk ‘menghasilkan atau meningkatkan atau memperlancar usaha Lessee, sebagaimana diuraikan dalam Lampiran | Perjanjian ini “Berita Acara Serah Terima” berarti suatu berita acara penyerahan dan penerimaan yang dibuat sebagai bukti tanda terima penyerahan Barang Modal dari Lessor kepada Lessee sesuai dengan Lampiran ill Perjanjian ini. “Angsuran Sewa Guna Usaha” berarti jumish harga sewa Barang Modal yang wajib dibayar oleh Lessee kepada Lessor secara berkala sesuai dengan jadwal pembayaran kembali sebagaimana diatur dalam Lampiran tl Perjanjian ini, dengan penuh tanpa suatu pengurangan, penahanen, kompensasi (penghapusan) dan/atau tuntutan balik apapun juga, yang jumlahnya dapat berubah sewaktu-waktu sebagaimana diberitahukan secara tertulis oleh Lessor kepada Lessee. Parat “Kejadian Lalai” berarti suatu dari kejadian-kejadian sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Perjanjian ini “Masa Sewa Guna Usaha” berarti jangka waktu Perjanjian ini sebagaimana diatur dalam Pa 14 Perjanjian ini “Nilai Pembiayaan” berarti jumlah pembiayaan yang dikeluarkan oleh Lessor untuk pengadaan Barang Modal berdasarkan Perjanjian inl “Nilal Sisa” berarti nilai Barang Modal pada akhir Masa Sewa Guna Usaha yang telah disepakati oleh Lessor dengan Lessee pada awal Masa Sewa Guna Usaha dengan besaran sebagaimana diuraikan pada Lampiran | Perjanjian ini. “Pekarangan” berarti (olasi (baik milik Lessee maupun milik pihak lain) di sekitar dan termasuk area yang dipergunakan untuk menyimpan, meletakkan dan/atau memasang Barang Modal sebagaimana yang diperincikan dalam Lampiran | Perjanjian ini yang diketahui dan disetujui oleh Lessor. “Vang Simpanan Jaminan” berarti uang simpanan yang wajib dibayarkan pada waktu penandatanganan Perjanjian ini oleh Lessee kepada Lessor sebagai jaminan atas kewajiban pembayaran Lessee secara penuh dan tepat waktu dengan besaran sebagaimana diuraikan pada Lampiran | Perjanji Juduljudul untuk pasal-pasal dalam Perjanjian ini hanyalah untuk memudahkan penunjukan padanya dan harus diabaikan untuk keperluan penyusunannya. . Penunjukan kepada pasal-pasal dan lampiran-lampiran, kecuali ditentukan lain, merupakan penunjukan kepada pasal-pasal dan lampiran-lampiran dalam Perjanjian ini. Pasal 2 Barang Modal Lessee dan Lessor dalam hal ini mengetahui dan mengakui bahwa Lessor adalah pemilik sah atas Barang Modal, dan Barang Modal tersebut semeta-mata berada pada penguasaan Lessee karena disewa-guna-usahakan oleh Lessor kepada Lessee, . Lessee menyetujui untuk menerima penyerahan Barang Modal dan bertanggung jawab atas segala ongkos dan risiko atas Barang Modal. Lessee wajib memeriksa Barang Modal secara lengkap dan memastikan bahwa Barang Modal dalam keadaan baik, tanpa cacat dan lengkap sesuai dengan kondisi seharusnya, kemudian Lessor dan Lessee melengkapi dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Garang Modal sebagaimana dituangkan dalam Lampiran Ill Perjanjian ini pada saat sampai di Pekarangan. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Lessee merupakan bukti yang sah bahwa jenis, ‘model, spesifikasi, jumiah, dan/atau rincian lainnya atas Barang Modal telah diterima oleh Lessee dalam keadaan baik, tanpa cacat, dan lengkap sesual dengan kondisi seharusnya. Pasal 3 Syarat-syarat dan Pembayaran Lessor menyetujui untuk menyewa-guna-usahakan Barang Modal kepada Lessee, dan Lessee menyetujui untuk menerima penyewaan secara penyewa-guna-usahaan atas sates Modal 3 Paraf dengan membayar Angsuran Sewa Guna Usaha dengan perhitungan sebagaimana tercantum pada Lampiran | dan Lampiran Il Perjanjian ini Kew in hukum Lessor untuk memberikan fasilitas sewa guna usaha (leasing) kepada Lessee berdasarkan Perjanjian ini baru lahir apabila: a. Perjanjian.Jual Beli Barang Modal telah ‘Modal telah beralin menjadi milik Lessor; b. Semua perjanjian jaminan (jika ada) berkenaan dengan kewajiban-kewajiban Lessee yang timbul berdasarkan Perjanjian ini serta telah memuaskan bagi Lessor telah ditandatangani; ¢. Berita Acara Serah Terima Barang Model telah ditandatangani oleh Lessee; d. Lessor telah menerima dari Lessee semua dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan pemberian fasilitas Leasing, termasuk dokumen kepemilikan Barang Modal; e. Lessee telah membayar Uang Simpanan Jaminan kepada Lessor; dan f. Lessor telah melakukan penutupan asuransi atas Barang Modal untuk jangka waktu sesuai dengan jangka waktu Masa Sewa Guna Usaha; maupun kondisi-kandisi lain yang secara tegas diatur dalam Perjanjian ini. itandatangani oleh Para Pihak sehingga Barang Lessee wajib membayar Angsuran Sewa Guna Usaha kepada Lessor selama Masa Sewa Guna Usaha tanpa penghapusan (kompensasi), tuntutan balik atau pengurangan lain apapun jenisnya, dan apabila jadwal pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha tersebut jatuh pada hari Sabtu/Minggu atau hari-hari libur lainnya, maka pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha tersebut wajib dilakukan pada hari kerja terakhir sebelum tanggal pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha tersebut. Tanggal permulaan pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha adalah pada saat Bareng Modal diterima oleh Lessee, sebagaimana termuat dalam Berita Acara Serah Terima, ‘dak ada pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha yang dianggap lunas sebelum pembayaran tersebut diterima oleh Lessor di Bank yang ditentukan oleh Lessor sebagaimana tercantum dalam Lampiran | dan Lampiran {I Perjanjiin ini, dan penerimaan atas pembayaran tersebut oleh Lessor diberitahukan dengan pemberitahuan tertulis kepada Lessee. Lessee walib membayarkan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan Perjanjian ini termasuk, amun tidak terbatas pada, biaya provisi, biaya administrasi, dan biaya-biaya lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Perjanjian ini Jika pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha menggunakan cek/giro, maka setiap penolakan oleh Bank saat diuangkan apapun alasannya, Lessee wali menyerahkan penggantinya ditambah administrasi sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu Rupiah) untuk setiap lembar cek/giro yang ditolak, selain denda keterlambatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 13 ayat 4 Perjanjian ini Pasal 4 Masa Sewa Guna Usaha Perjanjizn ini mulal berlaku pada saat Perjanjian ini ditandatangani, dan Masa Sewa Guna Usaha dimulai sejak Barang Modal diterima oleh Lessee, sebagaimana termuat dalam Berita Acara Serah Terima, untuk jangka waktu sebagaimana disebutkan pada Lampiran ll Perjanjian ini Lessee tidak diperkenankan untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum Masa Sewa Guna Usaha berakhir, kecuali atas persetujuan Lessor dengan alasan yang dapat diterima oleh Lessor berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, \ 4 Parat Pasal 5 Uang Simpanan Jaminan Lessee wajib membayar kepada Lessor Uang Simpanan Jaminan berikut biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan sewa guna usaha (leasing) pada waktu penandatanganan Perjanjian inl, Uang Simpanan Jaminan ini tidal berbunga, Dalam hal Perjanjian ini berakhir dan Lessee telah melunasi seluruh kewajiban pembayaran Uang Jasa Sewa Guna Usaha kepada Lessor dan pada saat berakhimya Masa Sewa Guna Usaha Lessee mengambil hak opsi untuk membeli Barang Modal dari Lessor sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perjanjian ini, maka Uang Simpanan Jaminan tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran harga pembelian Barang Modal oleh Lessee kepada Lessor. Pasal 6 Hak Opst Sejauh tidak sedang berlangsung Kejadian Lalai oleh Lessee terhadap Perjanjian ini dan setelah Lessee memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan Perjaniian ini, maka pada saat Masa Sewa Guna Usaha Perjanjian ini berakhir, Lessee mempunyai hak opsi, yaitu: ‘a, membeli Barang Modal tersebut dari Lessor; atau b. memperpanjang Masa Sewa Guna Usaha dengan pemberitahuan tertulis kepada Lessor 3 (tiga) bulan sebelum Masa Sewa Guna Usaha berakhir. Dalam hal Lessee menggunakan hak opsi untuk membeli Barang Modal, maka terlebih dahulu Lessee wajib melunasi (bila ada) -seluruh jumlah lain yang berdasarkan Perjanjian ini masih terutang kepada Lessor. Harga pembelian Barang Modal berdasarkan hak opsi adalah sebesar Nilai Sisa dan dengan memperhitungkan Uang Simpanan Jaminan. Dalam hal Lessee mengambil hak opsi untuk memperpanjang Masa Sewa Guna Usaha Perjanjian, ‘maka Nilai Sisa akan menjadi nilal pembiayaan yang baru. Apabila dalam jangka waktu waktu 3 (tiga) bulan sebelum Masa Sewa Guna Usaha berakhir Lessee tidak memberikan pemberitahuan tertulis kepada Lessor, maka Lessee dianggap telah mengambil hak opsi membeli Barang Modal Apabila Lessee menggunakan hak opsi untuk membeli Barang Modal sebelum Masa Sewa Guna Usaha berakhir, maka Lessee wajib membayar Barang Modal sebesar Nilai Pembiayaan yang masih terutang ditambah penalti 3% (tiga persen) dari Nilai Pembiayaan yang masih terutang dan pajak-pajak lain berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku. Pasal 7 Hak Milik dan Risiko Hak milik terhadap Barang Modal tersebut pada setiap waktu selama berlakunya Masa Sewa Guna Usaha tetap berada di tangan Lessor dan Lessee tidak mempunyai hak atau kepentingan apapun atas Barang Modal tersebut, kecuall sebagai penyewa-guna-usaha. Lessee mengetahui dan mengakui bahwa Lessor mempunyai hak-hak yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia atas Barang ‘Modal, termasuk untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk Ypelindungi raat (NI? kepentingan Lessor atas Barang Modal tersebut. Setiap bentuk pengalihan penguasaan Barang, Modal kepada pihak ketiga merupakan tindakan melawan hukum yang diancam pidana dan dapat menimbulkan kewajiban untuk mengganti rugi, kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Lessor. Lessee menanggung seluruh risiko tentang kehilangan, pencurian, kerusakan atau kehancuran Barang Modal karena sebab apapun juga yang dapat mengakibatkan nilai ekonomis dari Barang Modal menurun serta risiko terhadap pihak ketiga sejak tanggal berlakunya Perjanjian ini, dan karenanya tidak mempengaruhi kewajiban Lessee kepada Lessor yang timbul berdasarkan Lessee menyetujui bahwa Lessor tidak bertanggung jawab atas risiko apapun yang timbul bberkenaan dengan Barang Modal Pasal 8 Asuransi Selama Perjanjian ini berlangsung, Lessee wajib membayar premi-premi asuransi atas Barang ‘Modal dan apabila dipandang perlu Lessor setiap waktu berhak untuk mewajibkan Lessee ‘mengasuransikan seluruh harta kekayaannya baik yang telah ada maupun yang akan ada. Lessee wajib memberikan kepada Lessor setiap dan semua dokumen yang diperlukan oleh perusahaan asuransi dalam rangka mengasuransikan Barang Modal Uang pertanggungen akan diperhitungkan dengan Nilai Pembiayaan beserta seluruh jumlah kewajiban Lessee yong lain berdasarkan Perjanjian ini, dan bila masih ada kelebihannya akan dikembalikan kepada Lessee, dan Lessee tidak berhak meminta bunga atau ganti rugi berupa apapun kepada Lessor. Bilamana uang pertanggungan tidak cukup melunasi Nilai Pembiayaan beserta seluruh jumlah kewajiban Lessee yang lain, maka Lessee tetap berkewajiban untuk melunasi kekurangan tersebut berdasarkan permintaan pertama yang diajukan Lessor. Selama masa ganti kerugian (klaim) asuransi berlangsung, Lessee tetap melakukan kewajiban atas pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha sesuai dengan Masa Sewa Guna Usaha. Kegagalan untuk mendapatkan pembayaran ganti rugi asuransi tidak akan membebaskan Lessee dari pertanggungjawaban dan kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian ini. Pasal 9 Kewajiban Lessee Selama Masa Sewa Guna Usaha, Lessee wajib memelihara Barang Modal selalu dalam keadaan baik dan siap pakai Lessee hanya dapat mengizinkan pemakaian, penanganan atau pemeliharaan Barang Modal oleh orang yang terlatih, dan Barang Modal tidak dapat dipakai untuk penggunaan yang melebihi batas kegunaan yang telah ditentukan, atau dipakai untuk keperluan lain selain dari maksud peruntukannya Lessee wajib menggunakan tenaga-tenaga ahli yang cakap untuk memperbaiki setiap kerusakan pada Barang Modal, baik yang disebabkan maupun tidak disebabkan gieh kelalaian Lessee. ‘ 16 Para 10, i 2. 1B, 14, Lessee wajib dan Lessor berhak memasang plat atau lempengan bes! atau tanda lain pada Barang Modal sebagaimana diminta oleh Lessor untuk menunjukkan bahwa Barang Modal adalah milik Lessor, dan Lessee tidak dibenarkan untuk menyuruh, mengizinkan atau membuat tanda-tanda tersebut dilepas, ditutupi, atau dirusak. Lessee wajb mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Lessor untuk metakukan setiap perubahan dan/atau penambahan pada Barang Modal. Perubahan dan/atau penambahan tersebut menjadi satu kesatuan dengan Barang Modal. Lessee dilarang untuk menjual, menyerahkan, menggadaikan, mengagunkan dan/atau dengan cara lain membebani Barang Modal dengan jaminan apapun. Lessee wajib membayar secara tepat waktu semua Angsuran Sewa Guna Usaha, pungutan, ppajak, upah, bea perizinan, ongkos pendaftaran, premi asuransi dan pengeluaran-pengeluaran lainnya berkenaan dengan Pekarangan dimana Barang Modal dari waktu ke waktu ditempatkan, dan atas permintaan dari Lessor wajib memberikan bukti pembayaran kepada Lessor. Lessee wajib selama Masa Sewa Guna Usaha menjaga keberlakuan dari sertifikat, persetujuan, izin dan semua kuasa yang diperlukan sekarang ataupun pada waktu yang akan datang untuk menjalankan usahanya termasuk untuk menggunakan Barang Modal. Lessee wajib memberikan salinan-salinan atas dokumen tersebut kepada Lessor Jika diminta. Lessee tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan apapun yang menyebabkan penggunaan Barang Modal menjadi bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Lessee wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Lessor dan perusahaan- Perusahaan asuransi mengenai setiap kehilangan, pencurian atau kerusakan pada Barang Modal sesuai dengan jangka waktu yang diatur dalam polis asuransi. Lessee wajib segera memberikan perincian lengkap kepada Lessor, jika terjadi suatu Kejadian Lalai sebagaimana disebutkan dalam Pasal 11 Perjanjian ini selambatlambatnya 3 (tiga) hari sejak Kejadian Lalal terjadi. Lessee pada setiap waktu wajib menjalankan usahanya dengan cara yang wajar, berdaya guna (efficient) dan praktis, dan menyelenggaraken pembukuan yang wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, serta wajib memberilan Lessor informasi keuangan atau informasi lain sebagaimana diminta oleh Lessor dari waktu ke waktu Lessee walib memberikan Lessor segala keterangan mengenai lokasi, kondisi, dan cara Penggunaan Barang Modal dari waktu ke waktu pada saat diminta, dan mengizinkan setiap ‘orang yang ditunjuk oleh Lessor untuk memasuki Pekarangan untuk meneliti dan memeriksa Barang Modal. lessee dilarang melepaskan penguasaan atau pengawasan atas Barang Modal, dan ‘menyewakan Barang Modal tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Lessor. Untuk kepentingan Lessor, Lessee wajib mendapatkan surat pengakuan (letter of acknowledgment) hak Lessor atas Barang Modal dari setiap pihak yang mempunyai kepentingan atau kepemilikan, termasuk setiap pemilik, penyewa atau orang yang dikuasakan yang mungkin mengikat Sarang Modal atau yang dapat disatukan dengan Barang Modal, 10 {(sepuluh) hari sebelum pengikatan atau penyatuan tersebut, dimana surat pengakuan (letter of acknowledgment) tersebut menyatakan bahwa segala hak mereka hanya akan “ \a7 Paraf 15, 16. v7. 18, 19. dengan tidak mengurangi hak-hak dari Lessor atas Barang Modal pada khususnya namun tanpa terbatas pada hal-hal umum mengenai hak Lessor atau para pegawainya atau para agennya untuk memindahkan Barang Modal sekalipun Barang Modal itu mungkin telah disatukan dengan tanah atau bangunan tersebut. Lessee tidak boleh membebani atau memberikan Pekarangan dimana Barang Modal berada sebagai jaminan dalam bentuk apapun juga, kecuali ada persetujuan tertulis dari Lessor yang hanya akan diberikan setelah Lessor mendapatkan bukti bahwa hak Lessor atas Barang Modal tidak akan dipengaruhi Setelah berakhirnya Leasing berdasarkan Pasal 11 kecuali jika Lessee menggunakan hak ‘opsinya yang tercantum dalam Pasal 6 pada akhir Masa Sewa Guna Usaha, Lessee harus bertanggung jawab atas biaya-biaya wajar yang terkait dengan penyerahan kembali Barang Modal, dan bertanggung jawab untuk menyerahkan kembali Barang Modal dalam keadaan bail dan dapat dipakai (kecuali kerusakan karena pemakaian yang biasa secara wajar) dan bersih dari penempelan iklan atau segala tanda lain kecuali yang dimiliki Lessor atau pabriknya, kepada Lessor di alamat yang ditentukan oleh Lessor. Lessee wajib menyampeikan kepada Lessor, segera dalam jangka waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender setelah berakhirnya bulan keenam dalam tahun buku yang berjalan, laporan keuangan internal tengah tahunan dan/atau penjaminnya, bila ada dan dalam hal penjamin adalah suatu perusahaan, yang terdiri dari neraca dan laba rugi yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk mewakili Lessee, beserta laporan keuangan lain sebagaimana yang diminta oleh Lessor. Lessee wajib menyampaikan kepada Lessor setiap tahun buku, segera setelah dibuat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah tahun buku yang bersangkutan, laporan keuangan tahunan dari Lessee dan penjaminnya bila ada dan dalam hal penjamin adalah suatu perusahaan, yang terdiri dari neraca dan laba rugi yang telah dlaudit oleh Kantor akuntan publik terdaftar, berikut laporan-laporan keuangan lain sebagaimana yang diminta oleh Lessor. Tanpa persetujuan tertulis terlebihy dahulu dari Lessor, Lessee dilarang: @. Mengubah struktur permodalan atau merubah anggaran dasar; b. Mengubah struktur pemegang saham atau komposisi kepemilikan sahamnya; ¢. Mengubah atau mengganti susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris; dan d. Melakukan penggabungan, pengambilalihan, peleburan maupun pemisahan usaha. Pasal 10 Pernyataan dan Jaminan Lessee dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Lessor bahwa: a, Dalam hal Lessee adalah suatu perusahaan, maka lessee adalah suatu perusahean yang didirikan dengan sah menurut hukum Negara Republik Indonesia dan memiliki kekayaan sendiri serta menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. b, Yang menandatangani Perjanjian ini adalah seseorang yang memiliki wewenang penuh untuk melakukannya. ¢. Tidak ada cidera janji yang telah atau sedang terjadi berdasarkan perjanjian lain dimana Lessee menjadi salah satu pihak; dan tidak ada perjanjian dengan pihak lain yang menjadi terlanggar karena penandatanganan Perjanjian ini oleh Lessee. N )18 rarer; N 4. Dalam hal Lessee adalah perusahaan, maka Lessee telah mendapatkan/melaksanakan segala formalitas yang ditentukan dalam Anggaran Dasarnya untuk membuat dan menandatangani Perjanjian ini ©. Dalam hal Lessee adalah sebuah perusahaan, maka akta-akta berkenaan dengan Anggaran Dasar, demikian pula yang berkenaan dengan susunan pemegang saham, Direksi dan Komisaris yang telah diserahkan kepada Lessor harus meliputi keadaan terakhir dan masih berlaku, f. Lessee tidak mempunyai tunggakan pembayaran pajak-pajak yang secara materiil dapat mengganggu kelancaran pemenuhan kewajiban Lessee kepada Lessor berdasarkan Perjanjian ini. 8 Tidak ada undang-undang, peraturan, ketetapan, keputusan pengadilan atau badan administrasi, atau perjanjian dan/atau dokumen lainnya yang mengikat Lessee atau mengikat kekayaan Lessee menjadi terlanggar dengan diadakannya dan dilangsungkannya Perjanjian ini h. Sumber dana pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha diperoleh Lessee dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, khususnya yang berhubungan dengan tindak pidana pencucian uang |. Dalam hal Barang Modal menjadi musnah atau hilang dalam sengketa, atau menurut taksiran Lessor nila Barang Modal tidak sesuai lagi dengan kewajiban-kewajiban Lessee berdasarkan Perjanjian ini, maka Lessor berhak untuk meminta Lessee mengganti dengan Barang Modal yang lain untuk dijadiken pengganti abjek Leasing, dan kejadian ini tidak ‘akan mengurangi atau menghapuskan kewajiban-kewajiban Lessee kepada Lessor. Lessee menjamin bahwa Pekarangan cocok untuk penggunaan atau penyimpanan Barang Modal dan menyetujui menyimpan Barang Modal dalam Pekarangan sepanjang Masa Sewa Guna Usaha, dan dalam keadgan apapun Lessee tidak boleh memindahkan Barang Modal dari Pekarangan yang ditetapkan dalam Perjanjian ini tanpa sepengetahuan dan persetujuan Lessor, kecuali dalam hal terdapat kejadian pada Pekarangan yang dapat berpengaruh terhadap Barang Modal make Lessee diwajibkan untuk memindahkan atau mengamankan Barang Modal dan segera memberitahukan Lessor mengenai kejadian tersebut. Lessee menjamin bahwa Lessee tidak akan melakukan atau mengizinkan pihak lain untuk melakukan suatu tindakan yang dapat mengakibatkan polis asuransi menjadi batal atau ‘mengakibatian perusahaan asuransi menolak klaim yang diajukan oleh Lessor. Lessee menjamin bahwa semua pernyataan dan keterangan yang diberikannya kepada Lessor sehubungan dengan Perjanjian ini adalah tepat dan tidak menyesatkan dengan disertakan catatan kondisi Lessee yang benar dan layak, dan bahwa belum pernah ada perubahan penting yang merugikannya sejak tanggal dibuatnya rekening-rekening, laporan-laporan keuangan yang telah disampaikan oleh Lessee kepada Lessor, dan bahwa tidak ada proses perkara pengadilan yang sedang dijalankan atau diancamkan yang mungkin mempunyai pengaruh nyata yang ‘merugikan terhadap aktiva, usaha, aset dan keadaan keuangan Lessee. Pasal 14 Kejadian Lalai dan Pengakhiran Fasilitas Leasing Lessor dapat mengakhiri fasilitas Leasing sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dengan memberitahukan secara tertulis kepada Lessee apabila terjadi satu atau lebih Kejadian Lalai sebagai berikut: a. Lessee lalai untuk membayar Angsuran Sewa Guna Usaha atau jumlah vang lain yang harus dibayar penuh pada tanggal jatuh tempo sesual dengan Lampiran i Perjanjian ini, ketentuan tambahan, dokumen-dokumen jaminan dan dokumen-dokumen Iain. yang berkaitan dengan Perjanjian ini; b. Lessee melanggar suatu ketentuan dalam Perjanjian ini © Lessee membuat suatu pernyatean kepada Lessor sehubungan dengan, atau dengan mengikutsertakan Lessor dalam membuat Perjanjian ini, keterangan-keterangan yang termuat dalam Lampiran | Perjanjian ini berkenaan dengan Barang Modal ternyata tidak benar; 4. Lessee menyerahkan, memberikan, atau mengancam akan menyerahkan, atau memberikan lebih dari S0% (lima puluh persen) dari aktivanya, atau mengancam untuk ‘menghentikan semua atau satu bagian terbesar dari segala kegiatan usaha yang sedang dijalankannya; . €. Setiap uteng dari Lessee atau penjaminnya telah jatuh tempo atau dapat dinyatakan jatuh tempo sebelum batas waktu yang dinyatakan, atau tidak dilunasi pada batas-batas waktunya, atau Lessee atau penjaminnya lalai atau melakukan suatu pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan suatu perjanjian lain yang dibuat antara Lessee atau penjaminnya dengan Lessor (cross default); f Lessee atau penjaminnya dinyatakan tidak sanggup membayar utang-utangnya atau ‘memanggil suatu rapat atau melakukan suatu pengaturan atau penyusunan dengan para kreditornya, atau dihentikan usahanya, kecuali untuk maksud-maksud pembentukan Kembali atau penggabungan yang telah disetujul secara tertulis sebelumnya oleh Lessor, atau telah menunjuk kurator atau pengurus atau seorang pemegang jaminan mengambil alih sebagian dari aktivanya atau dikenakan eksekusi atau gugatan hukum lainnya diajukan atau dituntutkan terhadap aktivanya atau sebagian dari aktivanya; 8 Lessee atau penjaminnya atau seseorang atau pihak lain yang bertanggung jaweb untuk pemenuhan kewajiban-kewajiban Lessee berdasarkan Perjanjian ini meninggal dunia atau terancam buber, insolven, palit atau dljatuhi hukuman pidana; h. Lessor menetapkan bahwa, Karena suatu Kejadian atau keadaan yang timbul, kemiampuan lessee untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, telah terpengaruh dan tidak menguntungkan atau merugikan salah satu haknya; i. Suatu bagian atau seluruh Barang Modal disita oleh pihak lain atau yang berwajib, atau harta kelayaan Lessee atau penjaminnya baik sebagian maupun seluruhnya disita oleh pengadilan atau oleh pihak lainnya, dan penyitaan itu menurut pendapat Lessor akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan kewaiiban Lessee kepada Lessor; tzin usaha Lessee dicabut atau dibatasi oleh pihak yang berwenang; atau Barang Modal musnah atau hilang atau rusak berat, sehingga menurut Lessor dan perusahaan asuransi tidak dimungkinkan untuk melakukan perbaikan lagi. Lessor dapat menolak pelaksanaan pembayaran dan/atau berhak membatalkan Perjanjian berdasarkan alasan-alasan atau hal-hal yang mengindikasikan terjadinya kerugian di pihak Lessor, tanpa adanya Kewajiban bagi Lessor untuk memberitahukan alasan penolakan pembayaraan/pembatalan Perjanjian kepada Lessee maupun pihak terkaitlainnya. Apabila ditetapian suatu jangka waktu bagi Lessee untuk melakukan suatu kewajiban, maka lewatnya jangka waktu tersebut adalah suatu buktl yang sah dan cukup mengenai kelalaian Lessee, sehingga tidak diperlukan surat pemberitahuan (somasi) atau surat peringatan dari juru sita atau surat lain yang serupa. Dengan berakhirnya Perjanjian ini, maka: a. Hak Lessee untuk menyewa Barang Modal secara Leasing berakhi b. Lessor tanpa perlu memberikan pemberitahuan dapat mengambil kembali Barang Modal tanpa perlu persetujuan dar! Lessee ataupun pihak lainnya dan untuk maksud itu berhak memasuki setiap Pekarangsn dimana Barang Modal ditempatkan atau dianggap telah ditempatkan; 20 Paraf : b. Lessee melanggar suatu ketentuan dalam Perjanjian ini; . Lessee membuat suatu pernyataan kepada Lessor sehubungan dengan, atau dengan ‘mengikutsertakan Lessor dalam membuat Perjanjian ini, keterangan-keterangan yang termuat dalam Lempiran | Perjanjian ini berkenaan dengan Barang Modal ternyata tidak benar; d. Lessee menyerahkan, memberikan, atau mengancam akan menyerahkan, atau memberikan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari aktivanya, atau mengancam untuk menghentikan semua atau satu bagian terbesar dari segala kegiatan usaha yang sedang, dijalankannya; . @. Setiap utang dari Lessee atau penjaminnya telah jatuh tempo atau dapat dinyatakan jatuh tempo sebelum batas waktu yang dinyatakan, atau tidak dilunasi pada batas-batas waktunya, atau Lessee atau penjaminnya lalai atau melakukan suatu pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan suatu perjanjian lain yang dibuat antara Lessee atau penjaminnya dengan Lessor (cross default); f. Lessee atau penjaminnya dinyatakan tidak sanggup membayar utang-utangnya atau memanggil suatu rapat atau melakukan suatu pengaturan atau penyusunan dengan para kreditornya, atau dihentikan usahanya, kecuali untuk maksud-maksud pembentukan kembali atau pengeabungan yang telah disetujui secara tertulis sebelumnya oleh Lessor, atau telah menunjuk kurator atau pengurus atau seorang pemegang jaminan mengambil alih sebagian dari aktivanya atau dikenakan eksekusi atau gugatan hukum lainnya diajukan atau dituntutkan terhadap aktivanya atau sebagian dari aktivanya; 8. Lessee atau penjaminnya atau seseorang atau pihak lain yang bertanggung jawab untuk pemenuhan kewajiban-kewajiban Lessee berdasarkan Perjanjian ini meninggal dunia atau terancam bubar, insolven, pailit atau dijatuhi hukuman pidana; h. Lessor menetapkan bahwa, karena suatu kejadian atau keadaan yang timbul, kemampuan lessee untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, telah terpengaruh dan tidak menguntungkan atau merugikan salah satu haknya; i. Suatu bagian atau seluruh Barang Modal disita oleh pihak lain atau yang berwajib, atau harta kekayaan Lessee atau penjaminnya baik sebagian maupun seluruhnya disita oleh pengadilan atau oleh pihak lainnya, dan penyitaan itu menurut pendapat Lessor akan berpengaruh pada kelancaran pemenuhan kewajiban Lessee kepada Lessor; lain usaha Lessee dicabut atau dibatasi oleh pihak yang berwenang; atau k, Barang Modal musnah atau hilang atau rusak berat, sehingga menurut Lessor dan perusahaan asuransi tidak dimungkinkan untuk melakukan perbaikan lagi Lessor dapat menolak pelaksanaan pembayaran dan/atau berhak membatalkan Perjanjian berdasarkan alasan-alasan atau hal-hal yang mengindikasikan terjadinya kerugian di pihak Lessor, tanpa adanya kewajiban bagi Lessor untuk memberitahukan alasan_penolakan pembayeraan/pembatalan Perjanjian kepada Lessee maupun pihak terkait lainnya Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi Lessee untuk melakukan suatu kewajiban, maka lewatnya jangka waktu tersebut adalah suatu bukti yang sah dan cukup mengenai kelalalan Lessee, sehingga tidak diperlukan surat pemberitahuan (somasi) atau surat peringatan dari juru sita atau surat lain yang serupa. Dengan berakhirnya Perjanjian ini, maka: a. Hak Lessee untuk menyewa Barang Modal secara Leasing berakhir; b. Lessor tanpa perlu memberikan pemberitahuan dapat mengambil kembali Barang Modal tanpa perlu persetujuan dari Lessee ataupun pihak lainnya dan untuk maksud itu berhak ‘memasuki setiap Pekarangan dimana Barang Modal ditempatkan atau dianggap telah ditempatkan; Para: © — Barang Modal tidak boleh lagi dalam penguasaan Lessee tanpa persetujuan dari Lessor dan Lessee dengan Ini menyatakan tidak akan menghalang-halangi Lessor untuk melakukan penarikan atau penguasaan kembali Barang Modal; 4. _Angsuran Sewa Guna Usaha yang masih terutang menjadi jatuh tempo dan harus dibayar dengan seketika dan sekaligys oleh Lessee kepada Lessor; ¢. _Tanpa mengurangi setiap hak atas ganti rugi Lessor, maka Lessee harus segera membayar ganti rugi kepada Lessor secara kompensasi sejumlah uang yang besarnya sama dengan semua pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha yang belum dibayar atau yang belum jatuh tempo; dan f, Lessee melepaskan haknya untuk mengajukan tuntutan hukum atau tuntutan ganti rugi berupa apapun kepada Lessor. Dalam hal berakhirnya Perjanjian ini menurut ketentuan-ketentuan Pasal 11 ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sehingga tidak diperlukan putusan pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian ini. Pasal 12 Penolakan dan Ganti Rugi Para Pihak dengan tegas menyetujui tanpa syarat bahwa jenis, model, spesifikasi, jumlah, dan/atau rincian lainnya atas Barang Modal telah sesuai dengan permintaan Lessee dan dalam keadaan baik, tanpa cacat serta lengkap sesuai dengan kondisi seharusnya. Lessee tidak berhak atas suatu potongan, penangguhan atau pengurangan pembayaran- Pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha selama Barang Modal tidak dapat digunakan, rusak, tidak dapat dipalal. Lessor sama sekali tidak bertanggung jawab untuk memberikan Lessee suatu penggantian Barang Modal atau bagian dari Barang Modal. Lessee menyetujui bahwa Lessor tidak bertanggung jawab atas suatu tanggungan, tuntutan, kerugian, kerusakan atau pengeluaran apapun termasuk tuntutan dari pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh Barang Modal atau suatu bagian dari padanya atau kekurangan dari padanya atau cacat di dalamnya, atau penggunaan dari padanya atau suatu perbaikan atau apapun juga terhadapnya, atau kehilangan kegunaannya, atau suatu kerugian usahanya atau kerusakan lain yang diakibatkannya. Lessee menyetujui untuk memberi ganti rugi dan membebaskan Lessor, para pegawainya dan wakilnya dari dan terhadap segala tanggung jawab, tindakan, tuntutan, kerugian, pengeluaran dan biaya apapun juga termasuk tuntutan dari pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung timbul berkenaan dengan Barang Modal atau dari pemilikan, penguasaan, Penggunaan atau pengangkutannya, atau karena pengakhiran atau pembatalan Perjanjian ini karena alasan apapun juga Lessee walib setiap waktu atas biaya sendiri untuk merawat dan memelihara Barang Modal, ‘mematuhi semua instruksi dan prosedur perbaikan dari produsen Barang Modal, memperbaiki atau menyuruh memperbaiki semua cacat pada Barang Modal atau untuk mengganti atau menyuruh mengganti setiap bagian-bagian yang rusak, hilang, atau aus dari Barang Modal dengan suku cadang yang disarankan oleh produsen Barang Modal, dan penggantian tersebut dengan sendirinya menjadi bagian dari Barang Modal dan dengan demikian dimiliki oleh Lessor tanpa ganti rugi apapun kepada Lessee. Paraf Pasal 13, Ketentuan-ketentuan lebih lanjut Biaya-Bizya Lessee bertanggung jawab untuk membayar semua ongkos (termasuk biaya hukum) yang dikeluarkan oleh Lessor sehubungan dengan persiapan, pembuatan, pengeluaran, Penyampaian, pendaftaran dan pengesahan oleh Notaris atas Perjanjian ini dan setiap lampirannya atau surat lainnya sehubungan dengan pelaksanaannya atau setiap izin atau Persetujuan yang mungkin diperlukan berdasarkan Perjanjian ini dan dalam membertakukan atau berusaha untuk memberlakukan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini atau dalam memastikan tempat beradanya Lessee atau Barang Modal atau dalam memperoleh kembali atau beruseha untuk memperoleh kembali pemilikan Barang Modal dari Lessee atau dari tangan siapapun juga Biaya-biaya tambahan Lessee bertanggung jawab untuk membayar semua biaya tambahan, beban dan/atau semua pajak dan bea meterai yang telah dibayar oleh Lessor (termasuk tetapi tidak terbatas pada bea ‘masuk, pajak penjualan impor) atau sehubungan dengan Barang Modal dan pembelian atau penyediaannya termasuk pajak atas pinjaman-pinjaman luar negeri yang diperlukan untuk penyediaan dana untuk operasi Pajakpajak Lessee harus membayar semua pajak dan bea materai, upah dan beban lain yang harus dibayar sehubungan dengan persiapan, pembuatan, pengeluaran, penyampalan pendaftaran, Pengesahan oleh Notaris, pemberlakuan dan administrasi dari Perjanjian ini dan segala Perubahannya kemudian, Barang Modal dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan itu, dan menyetujui untuk membebaskan Lessor dari dan membayar kembali kepada Lessor untuk segala pajak, bea, upah dan beban lain yang telah dibayar oleh Lessor termasuk segala denda dan/atau hukuman yang mungkin dikenakan karena kelalaian Lessee untuk membayar segala pajak, bea, upah atau beban lain tersebut pada waktunya. Denda Keterlambatan Setiap uang yang wajib dan harus dibayar kepada Lessor berdasarkan Perjanjian ini dikenakan denda keterlambatan sebesar 0,09% (nol koma nol sembilan persen) dari Angsuran Sewa Guna Usaha yang dihitung per hari keterlambatan (baik sesudah maupun sebelum suatu keputusan pengadilan) mulai tanggal Angsuran Sewa Guna Usaha jatuh tempo, sampai dilakukannya pembayaran. Penahanan Semua pembayaran oleh Lessee atau penjamin berdasarkan Perjanjian ini, mengenai jumlah Pokok, imbalan jasa, biaya atau suatu hal lain harus dilakukan secara penuh tanpa Pengurangan atau penahanan yang terkait dengan penghapusan, tuntutan kembali, bea, pajak atau lainnya, kecuali jika Lessee atau penjaminnya diwajibkan menurut hukum untuk melakukan hal-hal tersebut dan dalam hal ini Lessee atau penjaminnya wajib: a, Menjamin bahwa pengurangan atau penahanan tidak akan melebihi jumlah minimum yang diharuskan menurut hukurn; b. Segera membayar kepada Lessor sejumiah uang tambahan dimana jumlah uang bersih yang diterima oleh Lessor akan sama dengan jumlah uang sepenuhnya yang seharusnya diterima olehnya seolah-olah tidak ada pengurangan atau penahanan tersebut; ©. Membayar kepada kantor pajak atau instansi lain yang bersangkutan dengan tepat waktu berdasarkan hukum yang berlaku, sejumlah uang sebesar pengurangan atau penahanan tersebut; dan \ 22 Paraf \ 10. u d. Memberikan Lessor dalam jangka waktu yang dibenarkan oleh hukum yang berlaku untuk Pembayaran, suatu tanda terima resmi dari kantor pajak atau instansi lain yang bersangkutan mengenai pembayaran sebagaimana disebutkan pada huruf c di atas. Penggunaan Uang Jika suatu jumiah vang yang telah dibayar atau diperoleh kembali berkenaan dengan semua tanggung jawab Lessee berdasarkan Perjanjian ini lebih kecil dari jumlah uang yang pada waktu itu jatuh tempo, maka Lessor dapat menggunakan jumlah uang tersebut untuk pembayaran- pembayaran pokok, imbalan jasa, denda dan/atau setiap kewajiban lain yang jatuh tempo berdasarkan Perjanjian ini dengan proporsi dan urutan sebagaimana ditetapkan oleh Lessor. Keterlambatan Melaksanakan Hak. Keterlambatan atau penundaan Lessor untuk menggunakan hak, pemulihan, kekuasaan atau hak istimewa yang timbul berdasarkan Perjanjian ini bukan merupakan suatu pelepasan hak Lessor atas hak-haknya tersebut dan tidak mengecualikan segala hak pemulihan yang diatur oleh hukur Jaminan Lebih Lanjut Lessee menyetujui untuk membuat dokumen-dokumen tain yang mungkin diperlukan oleh Undang-Undang atau sebagaimana dianggap perlu oleh Lessor, untuk mempertahankan dan ‘melindungi hak-haknya berdasarkan Perjanjian ini. Kuasa a. Sebagai jaminan atas pelaksanaan kewajiban-kewaliban Lessee berdasarkan Perjanjian ini, dalam hal terjadi suatu Kejadian Kelalaian, maka Lessee dengan ini menunjuk Lessor sebagai kuasanya untuk, termasuk tetapi tidak terbatas pada menghapus nama Lessee dari setiap daftar yang menyatakan Lessee sebagai operator yang berkepentingan atas Barang Modal dan melakukan hal-hal yang sewajarnya perlu dilakukan untuk menguasai kembali Barang Modal tersebut. b, Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian dan dalam menjalankan hak-haknya, Lessor ‘memerlukan surat kuasa khusus tersendiri dari Lessee, maka Lessee dengan ini dan nanti pada waktunya wajib menandatangani dan memberikan surat kuasa dimaksud kepada Lessor. © Seluruh kuasa dan kewenangan yang diberikan Lessee kepada Lessor menurut dan berdasarkan Perjanjian ini merupakan bagian-bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian, yang tidak akan dicabut atau ditarik kembali, serta tidak akan berakhir karena sebab-sebab apapun juga, termasuk yang diatur dalam ketentuan Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Perjanjian-perjanjian a. Antara Lessor dan Lessee tidak terdapat syarat-syarat lain yang telah mereka setujui berkenaan dengan Barang Modal selain dari yang telah diuraikan dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya 'b. Hat-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diputuskan bersaa oleh Para Pihak dan dituangkan dalam adendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahken dengan Perjanjian ini. Kemandirian Ketentuan a, Dalam hal salah satu atau lebih persyaratan dan/atau ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi cacat, tidak sah, atau tidak dapat dilaksartakan karena suatu peraturan perundang- undangan yang berlaku, keputusan suatu badan peradilan, perubahan kebijakan instansi emerintah atau pihak berwenang lainnya, maka hal tersebut tidak mengurangi keabsahan dan keberlakukan ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini Ny 28 \, Paraf 2. 13. 14. 15. 16. 7, b. Dalam hal tersebut di atas, maka Para Pihak akan mengubah ketentuan yang cacat, tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan tersebut untuk disesuaikan dan sepanjang dimungkinkan, untuk mengusahakan dilaksanakannya maksud tersebut terhadap ketidakberlakuan, tidak sahnya atau tidak dapat dilaksanakannya ketentuan tersebut. Lampiran Seluruh lampiran dalam Perjanjian ini, beserta perubahan, perpanjangan, pembaharuan yang mungkin akan dibuat di kemudian hari, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Dalam hal terdapat perbedaan ketentuan antara Perjanjian dengan lampiran-lampiran Perjanjian maka yang berlaku adalah ketentuan dalam Perja Pengaliian a. Lessor dapat mengalihkan, menjual, menjaminkan, dan/atau menyerahkan Perjanjian ini atau hak-hak berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa memerlukan persetujuan dari Lessee. b. Lessee tidak dapat mengalihkan Perjanjian ini atau hak-haknya berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain. Pemberitahuan atau izin Setiap pemberitahuan atau izin yang harus diberikan berdasarkan Perjanjian ini oleh salah satu Pihak harus dalam bentuk tertulis dan harus disampaikan sendiri, dengan surat tercatat, ‘melalui kur, faksimill, atau surat elektronik (email) kepada salah satu Pihak dengan alamat yang disebutkan dalam Perjanjian ini, dan harus dianggap telah diberikan: a. Jika melalui kurir atau diantar sendiri, pada saat tanggal penerimaan; bo. Jika dikirim melalui faksimili atau surat elektronik (emai), pada hari pengirimannya; dan ¢._Jika dikirimkan melalui surat tercatat, 2 (dua) hari setelah tanggal pengiriman. Proteksi Lessor Dalam hal terjaci perubahan ketentuan perundang-undangan, atau perubahan kebijakan pemerintah, dan/atau Bank Indonesia, gejolak moneter, atau timbulnya situasi keuangan di dalam dan di luar negeri yang mengakibatkan: a. Lessor dibebankan pajak, bea, pungutan atau biaya terhadap atau sehubungan dengan pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha dan/atau biaya-biaya lainnya; b. Perubahan pada dasar pemunguten pajak terhadap Lessor sehubungan dengan pembayaran Kembali Angsuran Sewa Guna Usaha dan/atau biaya-biaya lainnya, atau terhadap pembayaran yang wajib dilakukan oleh Lessor kepada pihak lain dalam rangka membiayai fasilitas Leasing; atau . Lessor dibebankan biaya tambahan untuk atau dalam membiayai fasilitas Leasing, maka Lessor berhak untuk mengubah besarnya imbalan jasa dan mengenakan biaya tambahan kepada Lessee dengan pemberitahuan tertulis dari Lessor. Hukum yang Berlaku Perjanjian ini tunduk pada dan harus ditafsirkan menurut hukum dan peraturan perundang- undangen yang berlaku di Negara Republik indonesia, Penyelesaian Perselisihan Dalam hal terjaci perselisinan di antara Para Pihak, maka Para Pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah, maka para pihak dengan ini sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tanpa mengurangi hak Lessor untuk menggugat Lessee di hadapan pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia berdasarkan ketentuan- ketentuan hukurn yang berieku, bilamana diperlukan, Paraf 18. _Kesesuaian dengan peraturan Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal dan hari sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian ini dan. dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, Johan Anthony Direktur Presiden Direktur esr Peipiadona tinane piadana \ae van Apthioman Direktur Utqma ‘Thong Thong Sennelius Direktur 25 Paraf : Lampiran i RINCIAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA PERJANJIAN SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPSI NO.099-VII-2015/SLB 1. BARANG MODAL Barang Modal ‘Total TERLAMPIR: Rp. 6.846.287,404,- 1.1 Harge Barang Modal Rp. 6.846.287.404,- 11.2 Nilai Pembiayaan Rp. 6.161.000,000,- 13 Imbalan Jasa 119 % pia Effective In Arrear 1.4 Masa Sewa Guna Usaha 16 bulan , Grace Period 6 Bulan 1.5 Uang Simpanan Jaminan Rp. 684.628.740,- 2, PEKARANGAN: 3, JAMINAN-JAMINAN: - 4. ASURANSI: Penutupan asurasi dilakukan oleh Lesse dengan klausula Lessor 5. ANGSURAN ~ ANGSURAN : © Pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha Bulan ke 1s/d6 :Rp. 97.549,500,- per bulan Bulan ke 7 s/d 42 : Rp.225.838.000,-.per bulan banyaknya angsuran 42 Kali © Total Pembayaran Angsuran Sewa Guna Usaha Rprbt30-268,000,- + Vang Muka Rp. 685,287.40 = Jumlah Nilai Sisa Rp. 685.628.740,- Cara Pembayaran Per bulan dengan giro 6. BIAYA-BIAYA : © Biaya Administrasi - © Biaya Provisi +: 1% ( Rp.61.610.000,-) © Biaya Antisipasi Rp. 658.664,- 8.715.465.000,- i: Lampiran ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi No: 099-VIl-2015/SLB tertanggal 3 Agustus 2015 / Lessee Lessor f PT CIPTADANA MULTIFINANCE 77 abi \ pores PT. Maxx Indra Simarta Johan Anthony tv man The Presiden Direktur _Direktur Direktur Utama Direkt nnelius No. Perjanjian Lesse/Konsumen Masa Sewa Guna Usaha Nilai Pokok Pembiayaan LAMPIRAN It JADWAL PEMBAYARAN KEMBALI +: 099-VIl-2015/SLB PT. Maxx Coffee Prima 36 bulan, 6 bulan grace period Rp. 6.161.000.000,- — No. Jatuh Tempo ‘Angturan Bunga Pook Outstanding i 7549500) OT Sa5 500 : 5.ia7. 000000 2 ‘97 549.500) ‘97 549.500) = 6.167.000,000 3 97 548,500) 97.549 500) : 6.161.000.000 4 97 549.500) 97 549 500) = 8.167.000.000 5 97.549 500) 97.549.500) 5 '6.167,000,000 a 7.549.500 97.549.500) 5 8.161.000.000. 7 225.836 000, ‘97 549.596. 128.266.4046 6.032.711,556 | z 225. 838.000 5.518.354 130.318.646 | 5.902.381.960 2 225 838.000, 93,454.95 132,383,049 | 5.770.008. 501 0, 225 838.000 31.358.877, 194.478.123 | 5.635.529.778 4 225 838,000 89,229614 7196,608.386 | _5.498.921,302 12 225 838.000 37.066. 639) 198.771.3614 | 5.360.160.031 13 225 838,000 84 865.416) 7140,968.564 | 5.210.181,447 14 225,838.00. 82.637.403) 143.200.5907 [5.075.080.8560 15 (225. 838.000 0.370.051 145.467.9498 | __4.930.572.901 16, 225 .838.000, "78.066. 798. 447.771.202, “4.782.741.699 17 [225 838,000 15.727 077, 780.110.923 | _4.82.60.776 is [225,838,000 73.360.310) 752.487.690 | 4.480.143.0587 18 225,898,000 70.935.914 154.902.088 | 4.325.240.908 20 225,838 000. (8.483 284) 157.354716 | 4 167.886.282 21 [225,838,000 55,901,825, 359.846.177 | __4.008.040.105 22 7225 638 000 153.460 914 162.377.0868 | 3.845.663.020 Fal 235,838,000 60.885 633, 764 948.067 | 3.680.714. 952 24 225,898,000 58.278.243 367.558.757 | __3.513.155.106 25 295,838,000 55.625 202, 170.212.708 | 8.347.042. 398 25 225,595,000 52.930 154, 172,907.46 | __3.170,034.552 27 225,838,000 50.102.435 175.645.5685 | _?.994.388,987 26 225,838,000 47-411 368, 1178.476.632 |__2.875.062.355 2 225,638,000 44.586 267 11 251733 | 2.634 710.822 30 225,838,000 41716.435 4.121.565 | 2.450.569.057 31 225,838,000 38.801 164) "187.098 836 | 2-283.552.291 3 225,538,000 35.839.735 169,998,266 | _2.073.553.556 Ed 225,838,000 32.831 416, 193,006.584 | __1.880.547.372 34 225,838 000 29.775.465 7196.062.535 | 1.684.464.896 35 225 838.000 26571127, "190.166.8738 | 1.485.317-063 36 225,838 000 723.517.6368 | 202.390.362 | 1.282.997-601 37 225,838,000 20314218 | 205.528.782 [ 1.077 473.620 36 225,838,000 17.060,077 208.777.9235, "368 696 807 38 225,838,000 13,754.412 | 212.083 588. 356 812 309 20 225,838,000 10.386 407 215 441 503 441.170.717 a 225,838,000 16. 985.234 718.852 766 317.950 az 225,838,000 73:520,050 | 222.317.950. o Total §.718.485.002 | _2.884.465.002 | _6.161.000.000 Lessee Lessor PT CIPTADANA MULTIFINANG PT MAK COSFEE RaMA ‘uae sia ou nthony Preden beatae" ee van Apthioman Direktur Utama Tn é | ong Thong Ser Direktur LAMPIRAN It BERITA ACARA SERAH TERIMA Pada hari int tanggal telah dilakukan penyerahan Barang Modal dart PT CIPTADANA MULTIFINANCE, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republic Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, berkantor pusat di Plaza ASIA Office Park Unit 2, 1!Jenderal Sudieman Kay 59, Jakarta 12190 (untuk selanjutnya disebut “Lessor’) kepada: Pr suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan berkantor di (untuk selanjutnya disebut “Lessee"); Lessor dan Lessee terlebih dahulu menerangkan bahwa Lessor dan Lessee telah menandatangani Perjanjien Sewa Guna Usaha dengan Hak Opst Nomor tanggal {untuk selanjutnya disebut "Perjanjian ‘Sewa Guna Usaha’). ‘Sehubungan dengan hal tersebut di ates maka Lessor dengan ini menyerahkan kepada Lessee Barang Modal sebagat berikut Barang Modal Jum Harga per Unit Total TOTAL Rp. Sehubungan dengan penyerahan Barang Modal tersebut, Lessee dengan ini menyatakan bahwa: Lessee telah memeriksa Barang Modal secara lengkap dan seksama; = Lessee mengkenfirmasi bahwa jenis, model, spesifikasi, jumlah, dan/atau rincian lainnya atas Barang ‘Modal adalah sama dengan Barang Madal yang dimaksud dalarn Perjanjian Sewa Guna Usaha, Lessee telah menerima Barang Modal tersebut dalam keadaan balk, tanpa cacat dan lengkap sesuai {dengan kondis yang seharusm Lessee akan memelinara dan merawat Barang Modal sesual dengan yang telah dlitentukan dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha Demikian Berita Acara Serah Terima Barang Model ini dibuat dan ditandatangani oleh Lessee dan Lessor pada hari ddan tenggel tersebut di atas, untuk dipergunaken sebagaimana mestinya, Jakarta, Lessee Lessor Pr PT CIPTADANA MULTIFINANCE Nama ‘Nama ‘Noma Jabatan Jebatan Jebatan

Anda mungkin juga menyukai