Anda di halaman 1dari 25

Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur

SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Kata Pengantar

Puji syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala atas segala Rahmat dan
Hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Seminar Nasional
Energi dan Industri Manufaktur – SIGER 2017 pada tanggal 7 – 8 November 2017 di
Universitas Lampung dapat terlaksana dengan baik.

Buku prosiding ini memuat sejumlah artikel penelitian dari berbagai kontributor dari kalangan
dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di
Indonesia. Artikel ilmiah tersebut telah direvierw dan dikumpulkan oleh panitia, serta
dipresentasikan dalam acara SIGER 2017.

Dalam kesempatan ini perkenankan kami, atas nama panitia pelaksana mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memfasilitasi dan mendukung terlaksananya kegiatan
ini:
1. Rektor Unila, Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P.
2. Dekan Fakultas Teknik Unila, Bapak Prof. Suharno, M.Sc.
3. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Teknik Unila
4. Segenap panitia seminar nasional yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pemikirannya demi suksesnya kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk kepentingan
pengembangan ilmu, teknologi, seni, dan budaya. Di samping itu, diharapkan juga dapat
menjadi referensi bagi upaya pembangunan akademik di Indonesia.

Kami juga menyadari bahwa, “Tiada gading yang tak retak”, untuk itu kami mohon maaf jika
terdapat hal-hal yang belum sempurna dan kurang berkenan. Saran dan kritik yang membangun,
kami tunggu demi kesempurnaan buku prosiding SIGER ini.

Editorial board:
Shirley Savetlana, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas teknik, Universitas Lampung
Irza Sukmana, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas teknik, Universitas Lampung
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Susunan Panitia SIGER 2017

Pengarah:
Prof. Suharno, MSc., Dekan Fakultas Teknik Unila
Dr. Helmy Fitriawan
Dr. Muh. Sarkowi

Penanggung Jawab:
Ahmad Su’udi S.T., M.T.

Ketua Pelaksana: Irza Sukmana, S.T., M.T., Ph.D.,


Sekretaris: A. Yudi Eka Risano, S.T., M.T.,
Bendahara: Novri Tanti, S.T., M.T.

Ketua Bidang Ilmiah: Dr. Eng. Shirley Savetlana, S.T., M.Met.


Koordinator Divisi Reviewer dan Publikasi Ilmiah: Dr. Jamiatul Akmal, ST. MT.
Anggota:
Dr. Amrizal
Dr. Gusri Akhyar Ibrahim
Dr. Eng. Suryadiwansa Harun

Koordinator Prosiding: Dr. Asnawi Lubis


Anggota:
Dyan Susila, S.T., M.T.
Zulhanif, S.T., M.T.
Harnowo Supriadi, S.T., M.T.

Ketua Bidang Acara dan Pelaksanaan: Dr. Ir. Yanuar Burhanuddin, MT.
Koordinator Divisi Sarana dan Prasarana: Tarkono, S.T., M.T.
Anggota:
Jorfri Boyke, ST. MT.
Ahmad Yahya, S.T., M.T.
Nafrizal, S.T., M.T.
Martinus, S.T., M.T.
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Koordinator Divisi Eksternal dan Kesekretariatan: Dr. Amrul, S.T., M.T.


Anggota:
Zulhendri Hasyimi, S.T., M.T.
Herry Wardono, S.T., M.T.
Agus Sugiri, S.T., M.T.

Reviewer

Prof. Udin Hasanudin – Fakultas Pertanian, Universitas Lampung


Prof. Sutopo Hadi – Fakultas MIPA, Universitas Lampung
Dr. Ainul Ghurri – Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Dr. Ahmad Zaenuddin – Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
Dr. Edwin Azwar – Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
Dr. M. Badaruddin – Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
Dr. Diding Suhandy – Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Dr. Agung Mataram – Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Dr. Masdar Helmi – Fakultas Teknik, Universitas Lampung
Dr. Ahmad Kafrawi Nasution – Fakultas Teknik, Universitas Bung Hatta
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Profil Pembicara

Full Name ABDUL AZIZ BIN MOHAMED, PROF. MADYA DR.


Email AzizM@uniten.edu.my
Affiliation Department of Mechanical Engineering
College of Engineering
Universiti Tenaga Nasional (UNITEN) Malaysia

Honorary Secretary
Malaysian Welding and Joining Society (MWJS)
Authorized Body for Welding Certification in Malaysia
Academic 1 ) PhD (Marine/Advanced Materials - NDT), Cranfield University,
Qualification England, United Kingdom, 1998
2 ) MSc (Materials/Nuclear Technology), Surrey University, England,
United Kingdom, 1980
3 ) BSc (Solid State/Nuclear Physics), Universiti Kebangsaan Malaysia,
1979
Courses 1 ) MEFB121 - Manufacturing Processes Lab.
Taught in
UNITEN 2 ) MEMB453 - Non Destructive Testing

3 ) MENB403 - Introduction to Nuclear Engineering

4 ) MENB423 - Introduction to Reactor Physic

5 ) METB113 - Engineering Materials


Professional 1 ) Asia-Oceana Neutron Scattering Association (AONSA):
Bodies/ Malaysia representative- 2008
Professional
Recognition 2 ) Institute of Materials Malaysia: Council member - Materials Evaluation &
NDT- 1989
3 ) Malaysian Nuclear Society: Sec Gen (2000-2011);
Vice President (2011-present)
4 ) Malaysian Welding and Joining Society: Council member- 2005
Research/ Advanced Moderators for Intense Cold Neutron Beams in Materials
Project Research: Neutron Moderation Effectiveness by Alumina (LTCC Based)
and Polymeric Materials such as Teflon under TRIGA Neutron
Environment with and without Beryllium filter Cooled with liquid Nitrogen
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Hari Muhammad
Guru Besar/Dekan
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
hari@ftmd.itb.ac.id

Ringkasan

Revolusi industri yang terjadi pada abad 18 telah mencapai puncaknya dengan memunculkan
Revolusi Industri ke-4. Banyak pekerjaan yang dahulu dikerjakan oleh manusia sudah tergantikan
dengan robot dan/atau komputer. Beberapa pekerjaan atau produk industri yang dahulu ada, maka
saat ini sudah berkurang dan diprediksi akan ada beberapa pekerjaan dan produk industri yang akan
hilang dalam waktu dekat, serta tergantikan dengan pekerjaan baru yang mungkin belum terpikirkan
atau terbayangkan keberadaannya pada saat ini.

Generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa harus siap menghadapi perubahan di segala
aspek kehidupan, terutama perubahan yang dipicu oleh kemajuan teknologi. Khususnya bagi Sarjana
Teknik, harus siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di masa yang akan datang. Lulusan
Sarjana Teknik, apalagi lulusan Sarjana Teknik Mesin, tidak boleh menjadi obyek atas perubahan
yang terjadi, namun harus bisa menghadapai dan mengendalikan perubahan tersebut, agar dapat
meningkatkan standar kehidupan yang lebih baik.

Pada paparan ini, akan diceritakan kembali bagiamana revolosi industri yang dimulai pada abad ke
18 terjadi hingga saat ini, dan bagaimana revolusi industri tersebut berpengaruh kepada berbagai
aspek kehidupan manusia. Usaha peningkatan daya saing lulusan Sarjana Teknik, khususnya lulusan
Sarjana Teknik Mesin akan didiskusikan pada paparan ini.
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Topik Makalah

1. Keynote (KN)
2. International Session (IS)
3. Material dan Manufaktur (MM)
4. Energi dan Konstruksi Mesin (EKM)
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Daftar Isi

Keynote
KN-001 Overview on Advanced Welding Systems in Component
Manufacturing for an Energy Sector
Abdul Aziz Bin Mohamed, Mohd Isa B, Mohamad Ashaari

International Session
IS-001 An Overview of Internet of Things (IoT)-Based Healthcare I-1
Services: Lesson Learnt from BLESS U Joint Project
Misfa Susanto, Helmy Fitriawan, Yim Fun Hu, Jiachen Hou, and
Thsiamo Sigwele

IS-002 Improving Energy Security Model through Detailing Renewable I-5


and Energy Efficiency Indicators: A Concept for Manufacture
Industry
Erkata Yandri, Ratna Ariati, Ricky Ibrahim

IS-003 Preliminary Investigation on Combined Expansion Tube-Axial I-14


Splitting-Type Impact Energy Absorbers
Yuwono Budi Pratiknyo, Rachman Setiawan,

IS-004 Corrosion of Low-Carbon Steel in Fuels (Premium and Pertalite) I-21


R. Mangga, M. Zuckry, Y. Arifin

Material dan Manufaktur


MM-001 Studi Kelayakan Produksi Pewarna Antosianin Food Grade II-1
Skala Mini Plant
Ermiziar T., Yuli Amalia Husnil, Latifa Hanum Lalasari, Raskita
Saragih,

MM-002 Analisis Pengaruh Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis II-7


Pada Alumunium Seri 6061
Nur Imam Subagyo, Zulhanif, Harnowo Supriadi
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

MM-003 Analisa Dapur Peleburan Alumunium Menggunakan Biomassa II-13


Sebagai Bahan Bakar Terhadap Karakteristik Peleburan
E. Nugroho dan Dwi Yuono L

MM-004 Analisis Fasilitas Wudhu Masjid di Bandar Lampung dari II-21


Tinjaun Ergonomis sebagai Bagian Peningkatan Kualitas
Pelayanan Fasos Kota
Achmad Yahya Teguh Panuju

MM-005 Perubahan Sifat Mekanik Baja AISI 3215 dengan Besarnya II-29
Derajat Deformasi Plastis dan Perlakuan Panas (Heat
Treatment)
I.Kt. Suarsana

MM-006 Performansi Tempa Mekanis Pada Proses Pembuatan Bilah II-35


Gangsa Salah Satu Perangkat Gamelan Bali
IGN. Priambadi, I Ketut Gede Sugita

MM-007 Pengaruh Lama Waktu Sintering Terhadap Morphologi II-40


Hidroksiapatit (HA) Berbahan Batu Kapur Untuk Aplikasi
Pada Tulang
Agus Hendriyanto, Tri Cahyo Wahyudi, Shirley Savetlana, dan Irza
Sukmana

MM-008 Pengaruh Ukuran Serbuk Logam Hasil Permesinan Terhadap II-46


Kualitas Sintering Magnesium AZ31 Untuk Aplikasi Baut
Tulang
Suef Supriyadi, Ika Kartika, Yanuar Burhanuddin, dan Irza Sukmana

Energi dan Konstruksi Mesin


EKM-001 Peningkatan Kinerja Termal Heat Pipe dengan Hybrid III-1
Nanofluid
Wayan Nata Septiadi, I.K.G. Wirawan, I.G.K. Sukadana, Nandy
Putra dan Gemilang Ayu Iswari

EKM-002 Analisis Pembakaran Mesin Sepeda Motor dengan Rasio III-11


Kompresi dan Bahan Bakar Yang Berbeda
Ainul Ghurri, I.K.G. Wirawan, Tegar Putra Kirana dan Dhama
Kusuma

EKM-003 Design and Finite Element Analysis of Universal Test Rig on III-12
Indonesian Automated Guide Transit
Bagus Budiwantoro, Abdul Hakim Masyhur, Didi Rushadi
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

EKM-004 Rancangan dan Pengujian Alat Pirolisis Berbahan Bakar Dan III-19
Bahan Baku Biomassa
Kemas Ridhuan, Dwi Irawan, Triyono

EKM-005 Perencanaa Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang III-26


Menggunakan Teknologi Oscilating Water Column
Menggunakan Program Ansys 6.0.
Jenny Delly, Al Ichlas Imran, Baso Mursidi

EKM-006 Studi Konduktivitas Termal Batuan Area Manifestasi Air Panas III-34
Natar Sebagai Zona Outflow Sistem Panas Bumi Way Ratai,
Lampung
Karyanto, Nandi Haerudin, Ahmad Zaenudin, Evi Muharoroh, Ryan
Donovan

EKM-007 Pengaruh Penambahan Etanol Pada Solar Terhadap Prestasi III-37


dan Emisi Gas Buang Mesin Diesel
Untung Surya Dharma, Erik Tri Mahyudi

EKM-008 Pemanfaatan Bahan Alami Sebagai Material Membran III-46


Penjernih Air
A.A.I.A.S. Komaladewi, I D.G. Ari Subagia

EKM-009 Komputasi Visual Basic Untuk Optimalisasi dan Redesain III-50


Proses Awal Pengeringan Kopra di Usaha Koperasi Bersama
Kopra Putih Sonia Kabupaten Pringsewu
A. Yudi Eka Risano, Ahmad Suudi, Jati Wahyu Nugraha

EKM-010 Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Organik pada Biodigester III-55
Protable
Nitya Santhiarsa

EKM-011 Audit Energi dan Analisis Peluang Penghematan Konsumsi III-59


Energi Listrik Pada bangunan Gedung Di Universitas Lampung
Yul Martin, Muhammad Salim

EKM-012 Pengaruh kemiringan Flow Straightener Terhadap Tingkat III-69


Keseragaman Aliran Gas Buang Pada Sampling Point
Dewi Puspitasari, Pramadhony, Ellyanie, Marwani, M. Imam A

EKM-013 Perancangan Alat Pengujian Model Turbin Air Ultra Low Head III-74
untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH)
Jorfri Boike Sinaga, Ahmad Suudi, M. Aang Khonaifi, Milia
Rahman, Sugiman
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Perubahan Sifat Mekanik Baja AISI 3215 dengan Besarnya Derajat


Deformasi Plastis dan Perlakuan Panas (Heat Treatment)
I Kt Suarsana 1)
1)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia, Telepon (0361) 703321.
Email : ktsuarsana@yahoo.com

Abstract
The plastic deformation process is a process of forming metals where neither the size nor the shape of the
metal can return to its original state. Plastic deformation process can be carried out by cold work, is the process
of forming metals under the crystallization temperature of the material being worked on. Materials that have
undergone a cold process, the metal will undergo changes in mechanical properties both static and dynamic
mechanical. To overcome changes or damage to the mechanical properties it is necessary to provide a heat
treatment process, this is done to remove the remaining stress (internal stress) and prevent the occurrence of
defects, especially dislocation defects in the material. In this study, we discuss about prediction of mechanical
properties of toughness at 5%, 10%, 15% and 20% degrees of deformation degrees, then heat treatment 800oC,
850oC, 900oC and 950oC on AISI 3215 low carbon steel. The results showed an increase of low toughness at 800
°C, 5% deformation, toughness value (32,148 kN/mm2) and up to 20% deformation degree, toughness value
(42,625 kN/mm2). The degree of deformation affects the toughness of AISI 3215 test material and is seen in the
graph of the relationship of the degree of deformation with the toughness.

Keywords: Degree of deformation, heat treatment, toughness


Abstrak
Proses deformasi plastis adalah proses pembentukan logam dimana baik ukuran maupun bentuk dari
logam tidak dapat kembali pada keadaan semula. Proses defomrasi plastis dapat dilaksanakan dengan proses
pengerjaan dingin (cold work), yaitu proses pembentukan logam dibawah suhu kristalisasi dari material yang
dikerjakan. Material yang telah mengalami proses pengerjaan dingin, logam tersebut akan mengalami
perubahan sifat mekanis baik mekanis statis maupun dinamis. Untuk mengatasi perubahan atau kerusakan sifat
mekanis tersebut maka perlu diberikan proses perlakuan panas (heat treatment), ini dilakukan untuk
menghilangkan tegangan sisa (internal strees) dan mencegah terjadinya cacat terutama cacat dislokasi pada
material. Pada penelitian ini membahas tentang prediksi sifat mekanik ketangguhan pada porses derajat
deformasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 20%, selanjutnya masing-masing perlakuan panas 800oC, 850oC, 900oC dan
950oC pada baja AISI 3215 karbon rendah. Dari hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan dari
ketangguhan yang rendah pada temperatur 800oC, deformasi 5%, nilai ketangguhan (32,148 kN/mm2) dan
sampai derajat deformasi 20%, nilai ketangguhan (42,625 kN/mm2). Jadi besarnya derajat deformasin
mempengaruhi sifat ketangguhan dari material uji AISI 3215 serta terlihat pada hasil grafik hubungan dari
besar derajat deformasi dengan sifat ketangguhan.

Kata kunci : : Derajat deformasi, heat treatment, ketangguhan

PENDAHULUAN maupun bentuk dari logam tidak dapat kembali


pada keadaan semula. Proses defomrasi plastis
Pada baja saat ini proses pembentukan dapat dilaksanakan dengan proses pengerjaan
logam merupakan suatu proses yang perlu dingin (cold work), yaitu proses pembentukan
mendapat perhatian khusus. Pembentukan logam dibawah suhu kristalisasi dari material
logam umumnya berkaitan dengan perubahan yang dikerjakan [1]. Suatu material/logam yang
dimensi dan ukuran dari suatu logam yang telah mengalami proses pengerjaan dingin,
disebut dengan perubahan permanen (deformasi logam tersebut akan mengalami perubahan sifat
plastis). Proses deformasi plastis adalah proses mekanis baik mekanis statis maupun dinamis.
pembentukan logam dimana baik ukuran Untuk mengatasi perubahan atau kerusakan

II-29
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

sifat mekanis tersebut maka perlu diberikan selain untuk mengeraskan baja dipergunakan
proses perlakuan panas (heat treatmen), karena serta memperbaiki sifat ketangguhan [6].
material yang mengalami pengerjaan dingin
akan menyimpan sejumlah tegangan sisa Pengerasan Baja
(internal strees) karena perubahan bentuk
secara permanen dan sebagai akibat terjadinya Pengerasan dilakukan untuk memperoleh
cacat karena pergeseran struktur pada material sifat tahan aus (kekerasan permukaaan) dan
(dislokasi) [2]. Untuk memperbaik sifat ketangguhan yang lebih baik. Proses
mekanik itu maka setelah proses perubahan pengerasan dilakukan dengan memanaskan baja
bentuk secara permanen (deformasi) dilanjutkan ke daerah austenit lalu didinginkan dengan
dengan perlakuan panas (heat treatmen). Proses cepat melewati critical cooling rate atau batas
perlakuan panas (heat treatmen) ini dilakukan kritis dari kecepatan pendinginan, dengan
untuk menghilangkan tegangan sisa (internal pendinginan ini terbentuk martensit yang keras.
strees) dan mencegah terjadinya cacat terutama Struktur kristal martensit berbentuk Body
cacat dislokasi pada material. Sifat mekanik Centered Tetragonal. Awal mula terbentuknya
yang disebut dengan ketangguhan adalah struktur kristal yaitu mula-mula austenit yang
kemampuan menyerap energi dari suatu didinginkan dengan cepat dan dapat mencapai
material tanpa mengalami kegagalan pada temperatur tanpa terjadi perubahan struktur.
struktur tersebut. Dengan perlakuan material Pada temperatur yang rendah austenit
melalui proses perubahan derajat deformasi dan mengalami driving force berubah dari struktur
perlakuan panas (heat treatmen) yang nantinya kristal face centred cubic mencapai body
akan bisa memprediksi sifat mekanik centred cubic, sehingga menimbulkan
ketangguhan material [4]. pergeseran terhadap atom-atom. Hal ini
Dari hasil-hasil penelitian ilmiah yang ada, menyebabkan atom-atomnya sedikit bergeser ke
tentang hubungan derajat defomrasi plastis, dalam bentuk body centred cubic dan tidak
perlakuan panas dengan ketangguhan pada dapat terbentuk Body Centered Tetragonal
umumnya belum begitu banyak yang meneliti, karena salah satu rusuk sel satuanya lebih
sehingga penelitian ini sangat perlu dilakukan, panjang dari yang lain [4]
nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai
suatu masukkan dalam menentukan perlakuan Bahan Baja Karbon
logam khususnya material-material kandungan
karbon rendah. Baja merupakan paduan Besi-Karbon
dengan kandungan karbon (C) berkisar antara
DASAR TEORI 0,025–2%. Pada diagram fase Fe-Fe3C terlihat
bahwa batas garis larutan austenit berawal dari
Perlakuan Panas (Heat Treatment) titik 9100C untuk besi murni hingga 7320C
untuk paduan dengan kadar karbon 0,8%,
Perlakuan panas merupakan proses kemudian meningkat terus hingga 1130 0C
pemanasan dan pendinginan untuk untuk paduan dengan kadar karbon 2%. Baja
mendapatkan sifat-sifat tertentu pada batas merupan logam yang paling banyak digunakan
kemampuanya. Proses perlakuan panas pada sebagai bahan industri. Karena lebih ekonomis
dasarnya terdiri dari beberapa tahapan yaitu : dan jenisnya banyak serta sifatnya yang
Pemanasan sampai temperatur, penahanan bervariasi tergantung dari perlakuan panas yang
beberapa saat, sehingga temperaturnya merata, diberikan. Juga mudah mendapatkannya,
pendinginan dengan kecepatan tertentu dengan sehingga memudahkan pemilihan baja sesuai
media pendinginya (udara, minyak, air, larutan dengan kebutuhan yang diinginkan. Baja
garam/100% NaOH) [3]. Ketiga hal ini memiliki beberapa kombinasi sifat–sifat yang
tergantung dari sifat yang diinginkan. Proses menjadikannya sebagai bahan teknik yang luas
heat treatment merupakan salah satu proses penggunaannya. Sifat–sifat penting yang
yang penting dalam perlakuan bagian-bagian menyebabkan dipilihnya baja karena kekuatan
mesin. Juga dapat diterapkan pada baja karbon statik, kekuatan dinamik, ulet, mudah diolah,

II-30
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

tahan korosi dan mempunyai sifat bertambah ulet dibandingkan dengan keadaan
elektromagnetik [6]. tanpa cacat. Bila banyak sekali jumlahnya maka
cacat ini dapat meningkatkan kekuatan logam.
Kecepatan Pendinginan Sewaktu deformasi plastik pergerakan dislokasi
terhambat oleh atom-atom yang larut. Hal ini
Kecepatan pendinginan harus dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
mencapai laju pendinginan kritis (critical kekuatan dan kekerasan.
cooling rate) agar dapat memperoleh struktur
yang sepenuhnya martensit. Kecepatan Deformasi Plastis Pada Kristal Tunggal
pendinginan yang kurang dari laju pendinginan
kritis akan mengakibatkan adanya sebagian Deformasi yang tidak dapat diperoleh
austenit yang tidak bertransformasi menjadi kembali saat logam mengalami penarikan atau
martensit tetapi menjadi struktur lain, sehingga penekanan melewati batas elastisnya disebut
kekerasan maksimum tidak akan tercapai. Laju deformasi plastis [4]. Deformasi Plastis ini
pendinginan yang terjadi pada suatu benda kerja disebabkan oleh pergerakan yang tetap dari
tergantung pada beberapa faktor, terutama : atom atau molekul dari posisi semula dalam
Jenis media pendinginnya, temperatur media latice, dimana pergerakan ini tidak dapat
pendingin, kuatnya sirkulasi pada media kembali pada keadaan semula. Deformasi
pendingin. plastis pada kristal terjadi secara twining [5].

Proses Pengerjaan Dingin (Cold Working) Deformasi Slip

Suatu proses pembentukan secara plastis Slip menggambarkan pergerakan yang


terhadap logam atau paduan yang dilakukan di besar pada bagian kristal yang relatif terhadap
bawah temperatur rekristalisasi merupakan yang lain sepanjang bidang kristalografi dan
prosesn pengerjaan dingin (cold working) [2]. dalam arah kristalografi. Slip terjadi bila
Proses cold working menghasilkan peristiwa sebagian dari kristal tergeser relatif terhadap
pengerasan regangan yakni meningkatnya bagian kristal yang lain sepanjang bidang
kekerasan sebagai akibat deformasi plastis. kristalografi tertentu. Bidang tempat terjadinya
Akan tetapi, efek dari pengerasan regangan slip disebut bidang slip (slip plane) dan arah
tersebut akan menurunkan keuletan suatu pergeserannya pada bidang slip disebut arah
bahan. Proses cold working menyebabkan slip (slip direction). Slip terjadi pada bidang
berkurangnya deformasi plastik pada slip dan arah slip yang paling padat atom.
pengerjaan berikutnya. Ada beberapa Diperlukan energi dengan jumlah yang paling
keuntungan dan kerugian suatu logam yang sedikit untuk menggeser atom pada posisi
mengalami proses cold working [8] tersebut. Terjadinya Slip dengan cara
bergesernya garis dislokasi dapat digambarkan
Dislokasi dan Kekuatan Bahan dengan analogi gerakan karpet [4]. Untuk
menggeser karpet yang telah digelarkan di
Dislokasi adalah ketidaksempurnaan lantai dengan menarik sekaligus tentu akan
susunan atom dalam kristal yang berbentuk sangat berat. Akan lebih mudah, bila mula-mula
garis. Dislokasi dapat dipandang sebagai suatu dibuat tekukan pada tepi karpet (analog dengan
garis-garis yang tidak teratur pada susunan garis dislokasi) dan mendorong tekukan
atom yang disebabkan oleh pergerakan satu tersebut hingga mencapai ujung kain dari
grup atom dalam kristal. Dislokasi dapat karpet. Bila slip terjadi ke seberang butir kristal
menimbulkan distorsi pada latice yang berpusat maka slip akan diteruskan ke butir berikutnya
pada suatu garis. Dislokasi memegang peranan dimana arah bidang slip akan berbeda sehingga
penting dalam penentuan sifat mekanik suatu dislokasi akan tertahan pada batas butir.
bahan, dan pada saat bahan mengalami Diperlukan gaya yang besar untuk membuat
deformasi plastis, dimana sejumlah kecil cacat slip berikutnya pada bidang yang sama. Oleh
dapat menyebabkan kristal logam menjadi

II-31
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

karena itu, logam yang telah mengalami Dapur pemanas, Pada Dapur pemanas dapat
deformasi akan bertambah kuat dan keras [2]. diatur temperatur dari 800oC, 850oC, 900oC dan
950oC dengan masing-masing diholding time 5
Deformasi Twinning menit, Material dikeluarkan dari Dapur
pemanas dan dibiarkan di Udara sebagai media
Apabila suatu bagian dari butir kristal pendinginan, Setelah proses tersebut material
berubah orientasinya sedemikian rupa sehingga uji dapat dilakukan pengujian kekerasan dan
susunan atom bagian tersebut akan membentuk ketangguhan dengan mesin uji [7]. Spesimen
simetri dengan bagian kristal yang lain disebut diseting pada mesin uji dan dilakukan
dengan Twinning. Ada beberapa perbedaan pengujian, Data nilai kekerasan dan
antara slip dan twinning, ditinjau dari jumlah ketangguhan dapat dibaca dan dicatat dari
pergerakkan, tampak mikroskop, dan orientasi mesin uji.
laticenya [2].

Penentuan Derajat Deformasi Prosedur Penelitian


MULAI

Josefh Datsko dalam bukunya, dapat


ditentukan melalui prosentasi perubahan luasan PERSIAPAN BAHAN

(per-cent reduction of area) dari material yang


mengalami perlakuan penekanan yakni [5] :
DEFORMASI 5% DEFORMASI 10% DEFORMASI 15% DEFORMASI 20%
Perlakuan Panas Perlakuan Panas Perlakuan Panas Perlakuan Panas
Af - Ao 800 oC 800 OC 800 OC 800OC
850 OC 850 OC 850 OC 850 OC
% Ae = ------------------------- x 100 % ………… (1) 900 OC 900 OC 900 CO
900 OC
950 OC 950 OC 950 OC 950 OC
Ao

Dimana:
UJI KETANGGUHAN UJI KEKERASAN
Ae = Prosentase pertambahan luas area
Af = Luas area setelah penekanan
Ao = Luas area sebelum penekanan (luas DATA
awal)
ANALISA DATA

METODA PENELITIAN KESIMPULAN

Bahan dan Langkah Penelitian STOP

Bahan uji digunakan baja karbon rendah


(AISI 3215), dengan komposisi kimia sebagai
berikut : C = 0,15 %, Si = 0,30 %, Mn = 0,80%,
Cr = 0,90 %, Ni = 1,50 % dan sisanya adalah Fe
(besi), alat dapur Pemanas, mesin Press, mesin DATA HAIL PENGUJIAN
Pengujian Impact (ketangguhan). Langkah yang
dilakukan : Pesiapan material baja AISI 3215, Pengaruh derajat deformasi dan perlakuan
dipotong sesuai dengan ukuran yang panas terhadap Ketangguhan
ditentukan, Material uji yang telah siap
dikerjakan pada mesin Press sesuai dengan Dari pelaksanaan pengujian ketangguhan
derajat deformasi 5%, 10%, 15% dan 20% yang yang dilakukan didapat data seperti pada table 1
ditentukan pada penelitian, Setelah material sebagai berikut :
selesai dikerjakan pada mesin Press diambil
untuk di proses heat treatment, Spesimen yang
sudah dibentuk, kemudian dimasukkan kedalam

II-32
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

Tabel.1 Data pengamatan uji ketangguhan (impact Data uji ketangguhan yang didapat
test) baja AISI 3215 selanjutnya dapat diolah dengan program
PERLAKUAN DERAJAT DEFORMASI Microsoft Excel untuk mencari persamaan
PANAS 5% 10% 15% 20% regresi dan model regresi yang paling
31,155 32,655 33,5 35,5 mendekati. Dengan menggunakan program
800C 33,125 34,125 34,25 36,15 exsel, maka model regresi yang paling
32,165 33,575 34,75 35,25 mendekati ketepatan adalah Persamaan
rata-rata 32,148 33,451 34,166 35,633 Polinomial, dimana untuk perlakuan panas 800o
33,125 34,25 35,5 36,75
C : y = -50.4x2 + 38.948x + 29.759 pada R² =
850oC 34,375 35,25 34,875 35,95
34 35 36,15 37,125
0.9775. Untuk perlakuan panas 850o C : y = -
rata-rata 33,833 34, 833 35,508 36,608
40.3x2 + 31.093x + 31.939 pada R² = 0.9861.
37,185 39,25 38,375 40,375
Untuk perlakuan panas 900o C : y = 70.2x2 +
900oC 38,5 37,225 39,375 41,465 4.042x + 37.094 pada R² = 0.984. Untuk
36,525 38,75 39,47 40,5 perlakuan panas 950o C : y = 172.2x2 - 28.074x
rata-rata 37,403 38,408 39,073 40,780 + 41.287 pada R² = 0.9772. Dimana : Y =
39,25 40,5 42,187 44,125 ketangguhan dan x = derajat deformasi.
950oC 40,625 41 40,937 43,5
40,875 39,687 39,15 40,25 Pengaruh perlakuan panas dan derajat
rata-rata 40,25 40,395 40,758 42,625 deformasi terhadap Kekerasan

Dari table 1 bahwa data perlakuan panas Dari pelaksanaan pengujian kekerasan
(heat treatment) dan derajat deformasi yang yang telah dilakukan didapat data seperti pada
diberikan pada material baja AISI 3215 terlihat table 2 sebagai berikut :
pengaruh terhadap sifat ketangguhan bahan.
Sifat ketangguhan meningkat yang disebabkan Tabel. 2 Data pengamatan uji kekerasan (hardness
test) baja AISI 3215.
oleh peningkatan temperatur perlakuan panas
dari temperatur 800oC, 850oC, 900oC dan 950oC PERLAKUAN KEKERASAN (HVN)

dengan masing-masing diholding time 5 menit. PANAS 5% 10% 15% 20%


Dimana nilai ketangguhan berturut-turut dari 151. 346 149.631 156.218 156.218
derajat deformasi 5% (32,148 kN/mm2) sampai 800C 155.315 154.866 154.419 155.880
156.672 156.218 157.587 158.510
derajat deformasi 20%(42,625 kN/mm2).
rata-rata 154.444 155.572 156.075 156.869
Dalam hal ini bahwa proses perlakuan panas
147.650 155.215 156.315 156.315
mengakibatkan peningkatan ketangguhan pada
850oC 154.419 155.765 156.218 157.587
setiap peningkatan perlakuan. Untuk proses 163.734 151.346 154.800 155.780
derajat deformasi juga memberikan pengaruh rata-rata 155.268 156.109 156.778 157.561
pada ketangguhan disetiap peningkatan derajat 154.419 154.866 155.866 156.218
deformasi. 900oC 157.587 159.441 159.441 158.510
160.381 160.975 160.250 160.328
rata-rata 157.462 158.427 158.519 158.352
155.419 155.975 154.092 159.532
950oC 154.866 156.672 158.975 158.975
161.328 160.328 161.250 159.585
rata-rata 157.204 157.658 158.106 158.031

Pada tabel 2 bahwa data perlakuan panas


(heat treatment) dan derajat deformasikan yang
diberikan pada material baja AISI 3215
memberikan pengaruh terhadap sifat kekerasan
bahan. Sifat kekerasan meningkat yang
Gambar 1 Grafik hubungan ketangguhan dengan disebabkan oleh peningkatan temperatur
derajat deformasi dan perlakuan panas. perlakuan panas dari: 800oC, 850oC, 900oC dan

II-33
Seminar Nasional Energi dan Industri Manufaktur
SIGER 2017; Universitas Lampung, 7-8 November 2017

950oC. Dimana nilai kekerasan berturut-turut memperlihatkan bahwa ada berpengaruh


dari derajat deformasi 5% (154.444 VHN) secara nyata dengan terlihatnya grafik pada
sampai derajat deformasi 20% (158.031 VHN ). gambar 2, menunjukan terjadi peningkatan
Dalam hal ini bahwa proses perlakuan panas kekuatan dari yang rendah temperatur
mengakibatkan peningkatan kekerasan pada 800oC, deformasi 5%, kekerasan (154,444
setiap peningkatan temperatur. Untuk proses VHN) sampai derajat deformasi 20%,
derajat deformasi juga memberikan pengaruh kekerasan (158,081 VHN) dan begitu juga
pada sifat kekerasan disetiap peningkatan pada temperatur yang lain.
derajat deformasi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada : Kepala Laboratorium
Metalurgi Teknik Mesin Universitas Udayana,
Kepala Laboratorium Metalurgi Institut
Teknologi (ITN) Malang dan Kepala
Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin
Universitas Brawijaya Malang.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Lawrence . H. Van Vlack, 1991, Ilmu dan
Teknologi Bahan. (Ilmu Logam dan
Gambar 2 Grafik hubungan kekerasan dengan Bukan Logam) Penerbit Erlangga Jakarta.
derajat deformasi dan perlakuan panas. [2]. Dieter, George E. 1992, Matalurgi Mekanik
edisi ketiga, Penerbit Erlangga Jakarta.
Data uji kekerasan yang didapat [3]. Keenen, at all. 1992, Alih bahasa Hadyana
selanjutnya dapat diolah dengan program P. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Edisi
Microsoft Excel untuk mencari persamaan keenam. Jilid 2 Penerbit Erlangga. Jakarta.
regresi dan model regresi yang paling [4]. Askeland Donald R, (1984), The Sience
mendekati, maka model regresi adalah : and Engineering of Material. Hand Book
persamaan polinomial pada perlakuan panas [5]. IGAK Suriadi, IK Suarsana, (2007),
800o C : y = -33.31x2 + 23.885x + 153.38 pada Prediksi laju korosi dengan perubahan
R² = 0.9864. Untuk perlakuan panas 850o C : y besar derajat deformasi plastis dan media
= -5.8x2 + 16.546x + 154.47 pada R² = 0.9986. pengkorosi pada material baja Karbon,
Untuk perlakuan panas 900o C : y = -52.9x2 + Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM 1,
19.078x + 156.36 pada R² = 0.974. Untuk 1-8, Badung, Denpasar Bali, Indonesia.
perlakuan panas 950o C : y = -113.2x2 + [6]. AAIAS Komaladewi, IK Suarsana, (2009),
33.822x + 156.08 pada R² = 0.9738. Dimana : Pengaruh Perlakuan Panas dan Media
Y = kekerasan dan x = derajat deformasi Pendingin pada Paduan Perunggu 80%
Cu–20% Sn terhadap Umur Lelah, Jurnal
KESIMPULAN Ilmiah Teknik Mesin Cakram Vol 3 (1),
1. Ketangguhan yang terjadi pada proses heat 33-37, Badung, Denpasar Bali, Indonesia
treatmen dan derajat deformasi plastis pada [7]. Daniel B, Dallas, Tool and Manufacturing
material AISI 3215 memperlihatkan bahwa Engineering Hand Book
ada pengaruh dengan meningkatnya
temperatur secara jelas, dan dari gambar1
juga menunjukan terjadi peningkatan
ketangguhan dari yang rendah temperatur
800oC, deformasi 5%, ketangguhan (32,148
kN/mm2) sampai derajat deformasi 20%,
ketangguhan ( 42,625 kN/mm2 ) .
2. Kekerasan yang terjadi pada perlakuan heat
treatmen dan derajat deformasi plastis

II-34
Perubahan Sifat Mekanik Baja
AISI 3215 dengan Besarnya
Derajat Deformasi Plastis dan
Perlakuan Panas (Heat
Treatment)
by Ketut Suarsana

Submission date: 24-Oct-2017 09:16PM (UT C+0700)


Submission ID: 868070389
File name: BARU_SUARSANA_ART IKEL_SIGER_2017.pdf (119.55K)
Word count: 2982
Character count: 17782
Perubahan Sifat Mekanik Baja AISI 3215 dengan Besarnya
Derajat Deformasi Plastis dan Perlakuan Panas (Heat
Treatment)
ORIGINALITY REPORT

8 %
SIMILARIT Y INDEX
7%
INT ERNET SOURCES
1%
PUBLICAT IONS
3%
ST UDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
ifankiwon.blogspot.com
Int ernet Source 2%
2
Submitted to Politeknik Negeri Bandung
St udent Paper 1%
3
mahasiswa-berwirausaha.blogspot.com
Int ernet Source 1%
4
almyzarlis.blogspot.com
Int ernet Source 1%
5
www.processeng.biz
Int ernet Source 1%
6
rozaqml.blogspot.co.id
Int ernet Source 1%
7
Submitted to Binus University International
St udent Paper <1%
8
docslide.us
Int ernet Source <1%
9
bse.mahoni.com
Int ernet Source <1%
10
Submitted to Universitas Muhammadiyah
Surakarta
<1%
St udent Paper

11
ejournal.unesa.ac.id
Int ernet Source <1%
12
www.schmolz-bickenbach.nl
Int ernet Source <1%
13
dokumen.tips
Int ernet Source <1%

Exclude quotes Of f Exclude matches Of f


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai