Anda di halaman 1dari 12

Development Of Problem Based Learning Student

Worksheets (LKPD) On Human Digestive System


Materials To Increase Learning Outcome Of Class XI SMA Students
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Problem Based Learning Pada Materi
Sistem Pencernaan Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA

Dhea FujaRahmawi Nasution (1)*, Rasyidah (2)

(1,2,)
Biology Tadris Study Program, FITK, North Sumatra State Islamic University, Medan
*
Corresponding Author Email : dhea.fujarahmawi@uinsu.ac.id

Article Information Abstract


Keyword:
Development of problem based learning worksheets as a medium for learning
LKPD; PBL; Improve high school biology material that can help students improve their learning
Learning outcomes; outcomes. The objectives of developing problem-based learning worksheets
worthy ;practical includes appropriate, practical, and effective criteria to improve student
learning outcomes. This study uses the ADDIE model which has 5 stages that
Kata Kunci: must be passed in the development of a product consisting of the analysis
LKPD;PBL;Meningkatkan stage, design stage, development stage, application stage, and evaluation stage.
hasilpembelajaran ;layak;pra In this study using quantitative and qualitative data. Quantitative data analysis
ktis looks at the level of feasibility, practicality and effectiveness. While the
qualitative analysis is to see criticism, comments and suggestions from the
results of observations. The results of the research based on the developed
History:1
Received : dd/mm/yyyy LKPD are said to be feasible to be tested with revisions, , the development of
Accepted : dd/mm/yyyy PBL-based LKPD is feasible to use with a percentage of 80.8% (media
Publishe : dd/mm/yyyy validator) and 100% (material validator). LKPD also stated that it was practical
d for teacher response I (100%), teacher response II (92.8%). In the response of
class XI IPA 1 (82.8%) and class XI IPA 2 (86.6%). The development of LKPD is
said to be effective based on the achievement of pretest and posttest results in
class XI IPA 1 and class XI IPA 2 of 0.146 with a high category. So that the PBL-
based LKPD that has been developed is declared feasible, practical and
effective, and improves student learning outcomes.

Abstrak
Pengembangan LKPD berbasis PBL sebagai media pembelajaran terhadap materi
biologi SMA yang dapat membantu siswa meningkatkan hasil pembelajarannya.
Tujuan pengembangan LKPD berbasis PBL meliputi kriteria yang layak, praktis dan
efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik. Penelitian ini
menggunakan model ADDIE yang memiliki 5 tahapan yang harus dilalui dalam
pengembangan suatu produk yang terdiri dari tahap analisis, tahap perancangan,
tahap pengembangan, tahap penerapan, dan tahap evaluasi. Pada penelitian
menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif melihat
tingkat kelayakan, kepraktisan dan keefektifan. Sedangkan, analisis kualitatif untuk
melihat kritikan, komentar dan saran dari hasil observasi. Hasil pada penelitian
LKPD berbasis yang sudah dikembangkan dikatakan layak diujicobakan dengan
adanya revisi, pengembangann LKPD berbasis PBL layak digunakan dengan
persentase 80,8% (validator media) dan 100%(validator materi). LKPD juga
dinyatakan praktis respon guru I (100%), respon guru II (92,8%). Pada respon
siswa kelas XI IPA 1 (82,8%) dan kelas XI IPA 2 (86,6%). katagori tinggi. Sehingga
LKPD berbasis PBL yang telah dikembangkan dinyatakan layak, praktis dan
efektif, serta meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik

1
© 20xx BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan
1
A. Introduction
Pendidikan adalah suatu proses dalam Menurut (Kemindikbud 2014), PBL yaitu model
memperbaiki, penyesuaian pengetahuan, pembelajaran berbasis masalah untuk mendorong
keterampilan, meningkatkan perilaku dan sikap siswa belajar secara berkelompok, memecahkan
suatu individu atau secara berkelompok dalam masalah dunia nyata, dan membuat siswa
upaya mencerdaskan kehidupan manusia melalui penasaran terhadap pembelajaran sehingga
pembelajaran. Kemudian menurut (Pane & Darwis memiliki model pembelajaran sendiri. Proses
Dasopang, 2017),pembelajaran hal utamanya pembelajaran dengan menggunakan PBL menuntut
adalah suatu proses dalam mengorganisasikan pembelajaran lebih fokus mengedepankan dalam
lingkungan agar dapat memotivasi peserta didik pemecahan masalah, serta mengedepankan
untuk melanjutkan tujuan pembelajaran. prestasi belajar peserta didik (Hirshfield &
Koretsky, 2017).
Peningkatan mutu pendidikan Biologi dan
kemampuan proses menjadi faktor utama didalam Agar tercapainya pembelajaran dengan
pembelajaran. Pada materi sistem pencernaan menggunakan PBL, proses pembelajaran dapat
manusia penting dipelajari oleh peserta didik dilakukan dengan cara belajar dengan
karena berkaitan dengan kehidupan. Hal penting menggunakan kelompok kecil (Botty & Shahrill,
lainnya di setiap kegiatan pembelajaran yaitu 2015). Melalui pembelajaran dengan cara
media ajar, yang diberikan kepada peserta didik berkelompok, mampu memunculkan pembelajaran
untuk membantu pemahaman materi secara bermakna; berinovasi dan mengembangkan
pembelajaran. Menurut (Widyaningrum & Hindun, kreativitas; serta mengembangkan keterampilan
2020) bahan pembelajaran merupakan hal penting yang berkolaborasi (Isrok’atun, 2018). Menurut
dalam pembelajaran untuk menentukan (Mudlofir, A., & Evi, 2016) adanya suatu
keefektifan dengan menggunakan media ajar yang pengembangan LKPD yang berbasis PBL bisa
berkualitas dan berpengaruh pada pembelajaran membantu siswa dalam mendapatkan pengalaman
apalagi kebanyakan fakta lapangan menunjukkan belajar yang menyenangkan dalam memecahkan
dimana proses belajar biologi saat ini kebanyakan permasalahan dan membantu siswa melakukan
pada tenaga pendidik. Maka dibutuhkannya suatu interaksi yang nantinya mampu meningkatkan
media ajar pendukung salah satunya LKPD. aktivitas belajar mandiri siswa.

LKPD menjadi media ajar yang mampu Terlebih lagi materi sistem pencernaan
mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan manusia di kelas XI yang pada pembelajarannya
suatu keterangan mengenai informasi yang memerlukan penjelasan yang jelas agar siswa bisa
dipelajarinya melalui kegiatan pembelajaran yang memahami materi lebih mudah. Sintaks model PBL
sistematis (Dezricha Fannie & Rohati, 2014).LKPD terdiri atas: “ mengorientasi peserta didik,
menjadi panduan untuk peserta didik dalam organisasi peserta didik untuk belajar,
pemahaman konsep serta keterampilan terkait membimbing penyelidikan individu/ kelompok,
materi yang dipelajarinya (Astuti & Setiawan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan
2013). Menurut (Rahmatillah et al., 2017),bahwa menganalisis serta mengevaluasi proses
LKPD dapat meningkatkan keterampilan proses pemecahan masalah”.
pembelajaran Biologi peserta didik karena, berisi
sintaks dalam melaksanakan kegiatan mengenai Mengenai hasil observasi, dimana proses
keterampilan proses Biologi agar nantinya peserta belajar di sekolah tersebut masih menggunakan
didik dapat memperoleh pengetahuan serta buku paket dari sekolah saja. Pendidik belum
keterampilan yang dapat dikuasai oleh peserta pernah memakai LKPD sebagai bahan ajar
didik. Menurut (Haryani & Wardani, 2018), biologi pendukung proses pembelajaran. LKPD adalah
menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu lembaran berisikan sintaks atau tahapan
tentang kejadian alam, sehingga diperlukannya dalam menyelesaikan kegiatan (Majid, 2012). LKPD
LKPD yang mampu meningkatkan keaktifan belajar harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
peserta didik tersebut melalui beberapa kegiatan (Sugiyanto et al., 2018).
pendukung sesuai dengan sintaks pembelajaran
PBL. Sebelumnya penelitian pengembangann LKPD
berbasiss PBL juga telah banyak dilakukan. Dilihat
dari penelitian (Novianti, 2014), bahwa LKPD

2
berbasis PBL dapat meningkatkan keterampilan media untuk mengukur validitas LKPD. Selain itu
proses Biologi, dengan nilai rata-rata siswa terdapat angket respon peserta didik dan respon
sebanyak 87%. Penelitian lain yang guru Biologi SMA berjumlah dua orang data yang
mengemukakan yaitu (Maryam et al., 2018)bahwa didapatkan untuk mengukur kepraktisan LKPD,
LKPD berbasis PBL mampu melatih keterampilan dan terdapat pula pretest dan posttest untuk
dengan kriteria keseluruhan valid. Sehingga, melihat efektivitas LKPD.
penelitian sekarang lebih berfokus untuk
menghasilkan LKPD berbasis PBL dengan Analisis data berupa data kuantatif dan
submateri sistem pencernaan manusia pada kelas kualitatif. Data kuantatif diantaranya hasil validasi
XI SMA. Dengan dihasilkannya LKPD melalui materi dan media, angket responden siswa dan
penelitian ini nantinya dapat berguna bagi responden guru serta hasil uji dari efektivitas
pendidik maupun peserta didik agar lebih giat produk yang telah dikembangkan. Data kualitatif
dalam membaca buku, dan memudahkan didapat dari kritik, saran dari ahli materi dan
pemahaman pada materi pembelajaran yang sama. media. lembar validasi ahli, angket responden
siswa dan pendidik dihitung menggunakan skala
Beberapa paparan tersebut sehingga penelitian likert.
ini ditujukan untuk menggembangan LKPD
berbasis PBL dengan submateri sistem pencernaan 1. Analisis kelayakan
manusia memiliki karakteristik yang layak (valid), Hasil kelayakan didapatkan dari berdasarkan hasil
kepraktisan, dan efektivitas, sehingga layak validasi oleh validator media dan materi. Nantinya
dikembangkan dan meningkatkan hasil lembar validasi dihitung memakai rumus
pembelajaran siswa pada kelas XI SMA. (Riduwan, 2009) :

B. Material and Method ¿ jumla h jawaban masing−masing skor


P X 100 %
Jenis Penelitian jumla h skor ideal item
Jenis penelitiann menggunakan penelitian
R&D melalui model ADDIE. Menurut (Tegeh 2014), Keterangan:
Model ADDIE ialah suatu model desain P = Persentase skor
pembelajaran sistematik yang memiliki 5 tahapan Hasil yang didapat disesuaikan dengan kategori
yang harus dilalui dalam pengembangan suatu penilaian pada tabel 1 :
produk yakni tahap analis; tahap rancangan; tahap
pengembangan; tahap pengimplementasian; dan Tabel 1 Kriteria Kelayakan
tahap evaluasi. Persentase Interpretasi
Skema model ADDIE terdapat dibawah ini. Pencapaian
81 - 100% Sangat layak
61 - 80% Layak
41 - 60% Cukup layak
21 – 40 % Tidak layak
< 21 % Sangat tidak layak
(Sumber : Riduwan, 2009)

Hasil perhitungan uji kevalidan atau kelayakan


dinyatakan layak apabila hasil yang di dapat
mencapai kriteria 61 - 80%.

2. Analisis kepraktisan
Gambar 1.
Model Pengembangan ADDIE
Analisis kepraktisan dilihat dari angket responden
guru Biologi dan angket responden dari siswa. Uji
Waktu dan Tempat Penelitian kepraktisan LKPD dapat dihitung dengan :
Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPA1 dan XI
IPA2 SMA Negeri I Kualuh Leidong. Subjek
P
∑ X X 100 %
penelitiannya siswa kelas XI IPA SMA sebanyak 60 N
orang peserta didik. Keterangan:
P = Persentase skor
Instrumen, dan Teknik Analisis Data ∑X = Jumlah skor yang diperoleh
Instrumen penelitiannya yaitu lembar penilaian N = Skor maksimal
LKPD diantaranya lembar validasi materi dan
3
Dalam tahapan analisis dilakukan di SMA
Uji praktis LKPD yang diperoleh di interpretasikan Negeri 1 Kualuh Leidong. Adapun analisis yang
dengan menggunakan kriteria pada tabel 2 dilakukan diantaranya analisis kebutuhan LKPD,
berikut: cakupan materi, dan analisis kurikulum yang ada,
berdasarkan proses observasi dan wawancara yang
Tabel 2 Kriteria Uji Kepraktisan LKPD sudah dilaksanakan.
Dimana, pada kelas tersebut masih
Tingkat menggunakan buku paket sekolah sebagai sumber
Kriteria
Kepraktisan referensi utama. Menurut Nasrullah et al., (2018)
85,01% - 100,00% Sangat Praktis LKPD layak diujicoba apabila telah berdasarkan
75,01% - 85,00% Praktis criteria dalam membantu siswa supaya aktif dalam
60,01% - 75,00% Cukup Praktis
pembelajaran. Nantinya hasil penelitian dapat
mengembangkan media ajar berwujud LKPD
50,01% - 60,00% Kurang Praktis berbasis PBL submateri sistem pencernaan
Sangat Kurang manusia (Muslim et al., 2018).
<50,00%
Praktis
(Sumber: Irsalina, 2018:174).
Tahap Design
LKPD dapat dinyatakan praktis dilihat berdasarkan LKPD berbasiss PBL di desain menggunakan
hasil yang diperoleh dari angket responden guru perangkat aplikasi contohnya canva dan microsoft
Biologi dan angket siswa menunjukkan rata-rata office word. LKPD berbasis PBL.
75,01% – 85,00% .

3. Analisis keefektifan
Hasil keefektifan didapatkan berdasarkan hasil
pretest dan posttest siswa. LKPD dinyatakan efektif
apabila hasil posttest lebih besar dari pretest. Untuk
melihat meningkatnya hasil pembelajaran terhadap
LKPD berbasis PBL pada materi sistem pencernaan
berdasarkan N-Gain score :

nilai posttest−nilai pretest


N−Gain=
nilai maksimal−nilai pretest

Tabel 3 Kriteria Uji keefektifan berdasarkan


N-Gain

Kriteria Keterangan
N-Gain ≥ 0,7 Tinggi
0,7>N-Gain ≥ 0,3 Sedang
0,3>N-Gain Rendah
(Sumber:Solikhah, 2020).

Nantinya tes pretest dan posttest dapat dikatakan


efektif apabila penilaian terhadap tes tersebut
dengan kriteria 0,7 > N-Gain ≥ 0,3 (sedang).

C. Results and Discussion


Berdasarkan penelitian menghasilkan sebuah
media ajar berupa LKPD berbasis PBL bagi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kualuh Leidong. LKPD yang
dikembangkan berdasarkan design ADDIE;

Tahap Analisis

4
(a) Tahap Development
Tahap developmentp ini dilakukannya
pengembangan LKPD berbasiss PBL berupa
validasi yang dilakukannoleh ahli pendidikan. Pada
tahap ini bertujuan membuat produk LKPD sesuai
hasil revisi dari validator ahli. LKPD dirancang
untuk dikembangkan menjadi LKPD yang layak,
efektif, dan praktis berdasarkan revisi dari
validator.

Tabel 4 Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Skor Skor Persentas Kriteria


Di Maksi e
peroleh mal
Keagrifan 48 60 80% Layak
LKPD
Kelayakan 49 60 81,6% Sangat
(b) Bahasa layak
Gambar2 (a). cover LKPD berbasis PBL pada canva. (b) Identitas Jumlah 97
LKPD total
Skor 120
LKPD dikembangkan sesuai dengan sintaks PBL maksimal
dengan mencakup; orientasi masalah; Persentase 80,8%
mengorganisasikan siswa untuk belajar, Kriteria Sangat
membimbing penyelidikan individu maupun layak
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, dan menganalisis pemecahan masalah. Isi Validasi terhadap ahli media dilakukan oleh ibu
materi juga disesuaikan dengan materi Sistem Naimatussyifa Daulay, M.Pd dengan perolehan skor
Pencernaan. Selanjutnya ditambahkan ilustrasi sebanyak 97%, sehingga memasuki kriteria sangat
gambar dan warna yang mendukung kemenarikan layak dengan adanya revisi.
pembaca terhadap LKPD berbasis PBL tersebut.
LKPD dapat dikatakan baik apabila memiliki
tampilan yang menarik, tulisan yang jelas serta
gambar yang mendukung minat membaca dari
peserta didik.

Tabel 5 Hasil Revisi Validasi Ahli Media

Saran dan Komentar Revisi

· Tulisan pada cover materi · Sesudah sesuai


percantik dengan revisi
· Peletakan gambar diperkecil
· Tambahkan pada identitas siswa
untuk mnulis nama mereka

5
· Tambahkan pengertian sintaks
· Sesudah
PBL
sesuai dengan
· Perbesar ukuran gambar
revisi
· Cantumkan sumber gambar

Tabel 6 Hasil Validasi Ahli Materi

Aspek Skor Skor Persentase Kriteria


Diperoleh Maksimal
Komponen LKPD 24 25 96% Sangat layak
Materi 46 50 92% Sangat layak
Pembelajaran
LKPD
LKPD Berbasis PBL 28 30 93,3% Sangat layak
LKPD dan Syarat 14 15 93,3% Sangat layak
Didaktif
LKPD dan Syarat 15 15 100% Sangat layak
Kontruksi
LKPD dan Syarat 35 35 100% Sangat layak
Teknis
Jumlah total 162
Skor maksimal 170
Persentase 95,2%
Kriteria Sangat
Layak
sebanyak 95,2%, sehingga memasuki kriteria
Validator ahli media dilakukan pada Bapak Irwan sangat layak dengan adanya revisi.
Simanjuntak, S.Pd dengan perolehan skor
Tabel 7 Hasil Revisi Validator Ahli Materi

Saran dan Komentar Revisi

6
· Sesudah sesuai dengan
· Pada tema 1 tambahkan revisi
materi leih luas atau
informasi
· Perbaiki setiap kalimat
· Tambahkan sintaks PBL
dan pengertianya

Pada hasil uji kepraktisan LKPD diketahui


berdasarkan dari data responden siswa dan
responden guru yang telah disebar.

Tabel 8 Hasil Angket Respon Guru Biologi I


Aspek Skor Skor Persentase Kriteria
Diperoleh Maksimal
Desain Pembelajaran 28 28 100% Sangat Praktis
Operasional dalam 8 8 100% Sangat Praktis
LKPD Komunikasi Visual
20 20 100% Sangat Praktis
Jumlah total 56
Skor maksimal 56
Persentase 100%
Kriteria Sangat praktis

Tabel 9 Hasil Angket Respon Guru Biologi II

Aspek Skor Skor Persentase Kriteria


Diperoleh Maksimal
Desain Pembelajaran 24 28 100% Sangat Praktis
Operasional dalam 8 8 100% Sangat Praktis
LKPD
Komunikasi Visual 20 20 100% Sangat Praktis
Jumlah total 52
Skor maksimal 56
Persentase 92,8%
Kriteria Sangat praktis

Tabel 10 Hasil Angket Responden Siswa

Siswa Kelas Skor Persentase Kriteria


Diperoleh
XI IPA1 (30 siswa) 1.481 82,2% Praktis
XI IPA 2 (30 siswa) 1.566 86,6% Sangat Praktis

Jumlah skor 3.047


7
Skor maksimal 3.600
Persentase 84,6%
Kritertia Praktis

Dari hasil yang diperoleh terhadap lembar angket peserta didik sangat positif dengan LKPD berbasis
respon dari guru Biologi I didapat hasil 100% PBL selama proses pembelajaran.
sangat praktis. Pada guru Biologi II didapat hasil Pada hasil uji keefektifan LKPD diketahui
92,8% sangat praktis. Serta lembar angket respon berdasarkan dari data uji pretest dan posttest
siswa kelas XI IPA 1 menunjukkan hasil 82,2% peserta didik pada kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
praktis dan XI IPA2 diperoleh hasil 86,6% sangat berdasarkan data berikut;
praktis. Dan hasil kumulatif siswa kelas XI IPA 1
dan XI IPA2 ialah praktis, sehingga perolehan
keseluruhan data menunjukkan respon guru dan
Tabel 11 Hasil N-Gain Skore kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
Siswa kelas N-Gain Kriteria
XI IPA1 (30 siswa) 0,045 Rendah
XI IPA 2 (30 siswa) 0,247 Tinggi

Jumlah total 0,292


Rata-rata 0,146
Kriteria N-Gain Tinggi

Adapun perolehan rata-rata N-Gain skor Penilaian kepraktisan LKPD juga dilakukan
mengalami peningkatan dengan hasil perhitungan oleh dua guru biologi kelas X IPA 1 dan 2. Dari
pretest dan posttest pada tabel 11 dengan skor hasil penilaian guru tersebut LKPD yang telah
sebanyak 0,146 dengan kriteria tinggi , dari data diterapkan secara keseluruhan dinyatakan “sangat
yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa praktis”. Tahap ini guru biologi kelas IPA 1 dan XI
pembelajaran menggunakan LKPD berbasis PBL IPA 2 memberikan respon penilaian sangat baik.
pada materi sistem pencernaan manusia dapat Oleh karenanya dapat diputuskan LKPD berbasis
meningkatkan hasil belajar siswa. PBL ini layak diterapkan dalam proses
Tahap Implementation pembelajaran pada materi sistem pencernaan.
LKPD berbasiss PBL akan diterapkannkepada
siswa/i kelas XI sekolah SMA Negeri I Kualuh D. Conclusion
Leidong TA 2022/2023. Penerapan LKPD berbasiss Hasil penelitian pengembangan LKPD berbasis PBL
PBL memiliki tujuan mengetahuiinilai kelayakan, diatas ditarik kesimpulan dimana LKPD yang sudah
nilai kepraktisan dann nilai keefektifan LKPD dikembangkan dikatakan layak diujicobakan
berbasissPBL.. Menurut Setiawati (2017), dengan adanya revisi, pengembangan LKPD
kepraktisan LKPD telah didapatkan dan mudah berbasis PBL layak digunakan dengan persentase
untuk digunakan peserta didik. 80,8% (validator media) dan 100% (validator
Tahap Evaluation materi), LKPD juga dinyatakan praktis dilihat
Berdasarkan hasiluji terhadap LKPD yang telah tercapainya respon guru I (100%) dan respon guru
dilakukan telah layak, praktis, dan efektif sehingga II (92,8%). Pada respon siswa kelas XI IPA 1
layak untuk disebarkan kepada peserta didik kelas (82,2%) dan kelas XI IPA 2 (86,6% ).
XI IPA 1 dan XI IPA 2 serta guru biologi di SMA Pengembangan LKPD juga dikatakan efektif
Negeri 1 Kualuh Leidong. Penyebaran LKPD pada berdasarkan dari ketercapaian ketuntasan hasil
peserta didik dimana LKPD diberikan kepada siswa pretest dan posttest pada kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
IPA 1 dan XI IPA 2 secara berkelompok dan dan sebesar 0,146 dengan kategori tinggi. Sehingga
masing-masing 1 LKPD kepada guru Biologi. Tahap disimpulkan LKPD berbasis PBL yang telah
ini bertujuan untuk melihat kepraktisan LKPD, dari dikembangkan dinyatakan layak, efektif, dan praktis
aspek kemudahan penggunaan, waktu, dan diujicoba serta dapat meningkatkan kemampuan
kemudahaan dalam menginterpretasikannya. Hasil hasil belajar siswa.
uji coba pada penyebaran ini menyatakan LKPD
secara keseluruhan praktis dengan kriteria sangat
praktis. E. Acknowledgement (optional)
Peneliti mengucapkann banyak terimakasih
kepada. Dosen Pembimbingg yakni IbuRayidah,
8
M.Pd. yanggtelah banyak membantu memberikan support dalam mengerjakan artikel
dalammenyelesaikan penelitian pengembangan ini. jurnal ini, serta teman-teman yang sudah berkenan
Penelitii juga banyak mengucapkan terimakasih memberikan supportnya sehingga saya menjadi
kepada Ibu Naimatussyifa Daulay, M.Pd (validator lebih bersemangat dalam mengerjakan artikel
media), Bapak Irwan Simanjuntak, S.Pd, (validator jurnal ini.
materi) sekaligus guru Biologi di SMA Negeri 1
Kualuh Leidong, serta bapak Muhammad Hasyim
Ansyari M.Pd (validator instrument). Peneliti juga
berterimakasih kepada keluarga yang telah

F. References Melatihkan Keterampilan Proses. BioEdu


Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi, 7(2), 201
Aini, N.A., dkk. (2019). Peningkatan LKPD 209.
Berbasis PBL pada Mata Pelajaran IPA Mudlofir, A., & Evi, F. (2016). Model
dengan Materi Gaya. Jurnal Pendidikan Pembelajaran Inovatif dari Teori ke
Dasar. 10, 68-76. Praktik. Belajar Dan Pembelajaran, 1–12.
Astuti, Y., & Setiawan, B. (2013). Pengembangan Muslim, M., Ikhsan, M., & Fuadi, A. (2018).
(LKS) dengan meggunakan inquiri terarah Students Difficulties in Solving High Order
dalam pembelajaran kooperatif pada materi Thinking Skills ( HOTS ) Problem on
kalor. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Geometry Problems Viewed from the Cognitive
2(1), 88-92. Styles. Proceeding of The 8th Annual
Botty, M., & Shahrill, M. (2015). Narrating a InternationalConference (AIC) on Social
Teacher’s use of Structured Problem-Based Sciences, 310 315.
Learning in a Mathematics Lesson. Asian Nasrullah, A., Marlina, M., & Dwiyanti, W.
Journal of Social Sciences & Humanities, (2018). Development of students worksheet-
4(1), 156–164. based college e-learning through Edmodo to
Dezricha Fannie, R., dan Rohati. (2014). maximize the results of learning and
Peningkatan Lembar Kerja Siswa (LKS) motivation in economic mathematics learning.
Berbasiss POE (Predict, Observe, Explain) International Journal of Emerging
Pada Materi Program Linier Kelas XII SMA. Technologies in Learning, 13(12), 211–229.
Jurnal Sainmatika, 8(1), 96-109. Novianti, E. (2014). Pengembangan Lembar
Haryani, S., & Wardani, S. (2018). Analisis Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Problem
Kemampuan Penyusunan Lembar Kerja Based Learning (PBL) Pada Materi Sistem
Siswa Berbasis Problem Based Learning Dan Pencernaan Manusia di SMA Kelas XI.
Project Based Learning. Jurnal Inovasi Bioedu, 3(3), 571–579
Pendidikan Kimia, 12(1), 2086–2096. Pane A., dan Darwis Dasopang, M. (2017).
Hirshfield, L., & Koretsky, M. D. (2017). Gender Belajar dan Belajar. FITRAH:
and Participation in an Engineering Problem Jurnal Kajian Ilmu Ilmu Islam, 3(2), 333.
Based Learning Environment The Rahmatillah, Halim, A., & Hasan, M. (2017).
Interdisciplinary Journal of Problem-based Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Learning Special Issue On Competency Berbasis Keterampilan Proses Sains Terhadap
Orientation in Problem-BasED Learning Aktivitas Pada Materi Koloid (Development
Gender and Participation in an Engineering of Student Worksheets Based on Science
Problem-Base. Interdisciplinary Journal of Process Skills on Activities on Colloidal
Problem-Based Learning, 12(1), 5–17. Materials). Jurnal IPA & Pembelajaran IPA,
Isrok'atun, I., dan Rosmala, A. (2018). Model 1(2), 121–130.
pembelajaran matematika. Sastra Bumi Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-
Kemindikbud. (2014). Materi Pelatihan Pendidik variabel.
Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Sugiyanto, Y., Hasibuan, M. H. E., & Anggereni,
Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Kementerian E. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Pendidikan dan Kebudayaan. Didik Berbasis Kontekstual Pada Materi
Maryam, A., Raharjo, & Purnama, E. R. (2018). Ekosistem Kelas VII SMPN Tanjung Jabung
Validitasi Lembar Kerja Peserta Didik Timur. Edu-Sains: Jurnal Pendidikan
(LKPD) Berbasis Problem Based Learning Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Pada Materi Sistem Peredaran Darah Untuk 7(1), 23–33.
9
Tegeh, D. (2014). Model-Model Penelitian Widyaningrum, D. A., & Hindun, N. (2020). LKS
Pengembangan. Singaraja: Universitas Sebagai Media Ajar Berbasis Problem Based
Pendidikan Ganesha. Learning. Bioeduin, 10(1), 10–16.

10
DOKUMENTASI PENELITIAN

First Documentation Caption


Peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD

Second Documentation Caption


Peserta didik mengerjakan angket respon
Further Documentation Caption (Optional)
Peserta didik mengerjakan pretes dan posttest

Anda mungkin juga menyukai