ِ
ُلسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه
َّ َا
ٍ ََّاس و بِّين
ِ َات ِمن اهْل َدى و الْ ُفرق ِ ِ ِ ِّ ْد لِلَّ ِه َر
.ان ْ َ ُ َ َ َ ِ ب الْ َع الَمنْي َ اَلَّذى َأن َْز َل الْ ُق ْرءا َن ُه ًدى للن ُ اَحْلَم
Hadirin rahimakumullaah,
Sebagai hamba yang beriman, mari kita mengawali silaturahim kita dengan
bersyukur kepada Allah ‘azza wa jalla. Semoga dengan bersyukur, Allah akan
menambahkan nikmat kepada kita di masa-masa mendatang.
Shalawat dan salam mari kita sampaikan kepada Muhammad Rasulullah SAW.
Rasul yang kita cintai, sebagaimana beliau sangat mencintai kita, bahkan di akhir ajalnya
yang beliau ingat adalah kita, umatnya.
Saudara-saudaraku,
Untuk dapat meraih ilmu ini kita harus melakukan proses belajar agar tidak
dikatakan sebagai orang yang menyia-nyiakan ilmu. Seseorang pernah berkata kepada Abu
1
Naskah Ceramah Jam’iyah Kelas
MTs. Assalafiyah Kota Tegal
Hurairah ra, “Aku ingin belajar, tapi aku takut menyia-nyiakan ilmu.” Abu Hurairah
menjawab, “Cukuplah engkau dikatakan menyia-nyiakan ilmu jika tidak mau belajar.”
Dalam Al Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 terdapat hal penting sebagai rujukan
kita dalam belajar menuntut ilmu.
Pertama, menuntut ilmu menempatkan Allah SWT sebagai awal dan akhir
tujuan setiap aktivitas belajar. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah SWT merupakan
keharusan yang mesti menjadi dasar berpijak kita. Dalam mempelajari ilmu, kita tetap
dituntut berpikir kritis dengan menelaah ilmu-ilmu yang bermanfaat dan meninggalkan ilmu
yang tidak memberikan kemanfaatan apapun. Kenyataan yang sering terjadi bahwasanya
ilmu yang dipelajari tanpa pertimbangan baik dan buruk, justru menyebabkan kehancuran.
Dengan meneguhkan niat dan mengakhiri langkah hanya tertujukan kepada Allah SWT, kita
akan tetap memperhatikan ketentuan yang telah digariskan Allah SWT.
2
Naskah Ceramah Jam’iyah Kelas
MTs. Assalafiyah Kota Tegal
ْل يِس فَافْس حوا ي ْفس ِح ال ٰلّ ه لَ ُك ۚ ْم واِذَا ق ِ ِٰايَٓيُّه ا الَّ ِذين اٰمن ْٓوا اِذَا قِيْل لَ ُكم َت َف َّس حوا ىِف الْم ٰجل
َ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ُْ ْ َ َُ َ ْ َ
ت َوال ٰلّ هُ مِب َا َت ْع َملُ ْو َن
ٍ ۗ انْ ُش ُز ْوا فَانْ ُش ُز ْوا َي ْرفَ ِع ال ٰلّهُ الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْوا ِمْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذيْ َن اُْوتُوا الْعِْل َم َد َر ٰج
َخبِْيٌر
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada prinsipnya, melalui wahyu yang pertama, Allah dan rasul-Nya menghendaki
umat manusia menjadi makhluk yang terbaik melalui ilmu. Sebagaimana Rasulullah
memeberikan skala prioritas sikap kita dalam berilmu melalui sabdanya :
ِ ُكن عالِما اَو متعلِّما اَو مست ِمعا اَو حُمِ بٌّا و الَ تَ ُكن خ ِامسا و ِهى ج
ًاهال َ َ َ ً َ ْ َ ْ ً َ ْ ُ ْ ً َ َُ ْ ً َ ْ
Jadilah orang yang mengajar (ilmu) atau orang yang belajar (ilmu) atau orang
yang mendengarkan (ilmu) atau orang yang cinta (ilmu) dan janganah menjadi
orang yang kelima yaitu orang yang bodoh (dari ilmu)
ِ
ُالسالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه
َّ َو