Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para pekerja di sektor swasta
diatur dalam pasal 77 sampai dengan pasal 85 Undang-Undang Cipta Kerja No.11 Tahun 2020 dan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Selain itu, tiap pekerja juga berhak atas istirahat antara jam kerja dalam sehari.
Mari kita pelajari ketentuan-ketentuan mengenai Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Cuti yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan No.13/2003, UU
Cipta Kerja No.11/2020 serta Peraturan Turunan UU Cipta Kerja No.11/2020, di bawah ini:
1. Setiap pengusaha wajib 1. Setiap pengusaha wajib melaksanakan 1. Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu dapat menerapkan wak
melaksanakan ketentuan ketentuan waktu kerja. kerja yang kurang atau lebih dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pa
waktu kerja. ayat (2)
2. Waktu kerja sebagaimana dimaksud
2. Waktu kerja sebagaimana pada ayat (1) meliputi: 2. Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang menerapkan wakt
dimaksud dalam (1) kurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
meliputi: a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan karakteristik:
40 (empat puluh) jam 1 (satu)
a. 7 (tujuh) jam 1 minggu untuk 6 (enam) hari a. penyelesaian pekerjaan kurang dari 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari da
(satu) hari dan 40 kerja dalam 1 (satu) minggu; kurang dari 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu;
(empat puluh) atau
jam 1 (satu) b. waktu kerja fleksibel; atau
minggu untuk 6 b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari
(enam) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam 1 c. pekerjaan dapat dilakukan di luar lokasi kerja.
dalam 1 (satu) (satu) minggu untuk 5 (lima)
minggu; atau hari kerja dalam 1 (satu ) 3. Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu yang menerapkan wakt
minggu. lebih dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya se
b. 8 (delapan) jam 1
(satu) hari dan 40 3. Ketentuan waktu kerja sebagaimana dengan ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh Menteri.
(empat puluh) dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku
jam 1 (satu) bagi sektor usaha atau pekerjaan
minggu untuk 5 tertentu.
(lima) hari kerja
dalam 1 (satu ) 4. Pelaksanaan jam kerja bagi
minggu. pekerja/buruh di perusahaan diatur
dalam perjanjian kerja, peraturan
3. Ketentuan waktu kerja perusahaan, atau perjanjian kerja
sebagaimana dimaksud bersama.
dalam ayat (2) tidak
berlaku bagi sektor usaha 5. Ketentuan mengenai waktu kerja pada
atau pekerjaan tertentu. sektor usaha atau pekerjaan tertentu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
4. Ketentuan mengenai diatur dalam Peraturan Pemerintah
waktu kerja pada sektor
usaha atau pekerjaan
tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3)
diatur dengan Keputusan
Menteri
1. Pengusaha yang 1. Pengusaha yang mempekerjakan 1. Waktu Kerja Lembur hanya dapat dilakukan paling lama 4 (empat)jam dalam
mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja (satu) hari dan 18 (delapan belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
pekerja/buruh melebihi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77
waktu kerja sebagaimana ayat (2) harus memenuhi syarat: 2. Ketentuan Waktu Kerja Lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dimaksud dalam Pasal 77 termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan dan/ata
ayat (2) harus memenuhi a. ada persetujuan pekerja/buruh libur resmi.
syarat: yang bersangkutan; dan
4. Ketentuan mengenai
waktu kerja lembur dan
upah kerja lembur
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan ayat
(3) diatur dengan
Keputusan Menteri
PP 35/2021, Pasal 31
b. untuk setiap jam kerja lembur berikutnya, sebesar 2 (dua) kali Upah s
b. jika hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek, perhitungan Upa
Kerja Lembur dilaksanakan sebagai berikut:
1. jam pertama sampai dengan jam kelima, dibayar 2 (dua) kali Upah
2. jam keenam, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam; dan
3. jam ketujuh, ja- kedelapan, dan jam kesembilan, dibayar 4 (empat)
Upah sejam.
a. jam pertama sampai dengan jam kedelapan, dibayar 2 (dua) kali Upah
sejam;
c. jam kesepuluh, jam kesebelas, dan jam kedua belas, dibayar 4 (empat
Upah sejam.
Pasal 79 (Pasal 81 No. 23) perubahan pasal 79 PP 35/2021, Pasal 22
1. Pengusaha wajib 1. Pengusaha wajib memberi: Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja/Buruh pada waktu kerja sebagaimana dima
memberi waktu istirahat dalam Pasal 2l ayat (2) wajib memberi waktu istirahat mingguan kepada Pekerja/ Bu
dan cuti kepada a. waktu istirahat; dan meliputi:
pekerja/buruh.
b. cuti. a. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) min
2. Waktu istirahat dan cuti atau
sebagaimana dimaksud 2. Waktu istirahat sebagaimana
dalam ayat (1), meliputi: dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib b. istirahat mingguan 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) ming
diberikan kepada pekerja/buruh paling
a. istirahat antara sedikit meliputi:
jam kerja, Pasal 24
sekurang- a. istirahat antara jam
kurangnya kerja, paling sedikit setengah 1. Dalam hal terdapat kebutuhan waktu kerja dan waktu istirahat selain yang tel
setengah jam jam setelah bekerja selama 4 ditetapkan oleh Menteri
setelah bekerja (empat) jam terus menerus, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3), Menteri dapat menetapkan w
selama 4 (empat) dan waktu istirahat tersebut kerja dan waktu
jam terus menerus tidak termasuk jam kerja; dan istirahat pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu lainnya.
dan waktu 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja dan waktu istirahat pada sektor
istirahat tersebut b. istirahat mingguan 1 (satu) hari atau pekerjaan
tidak termasuk untuk 6 (enam) hari kerja tertentu lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
jam kerja; dalam 1 (satu) minggu. Menteri.
3. Pelaksanaan waktu
istirahat tahunan
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) huruf c
diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan
perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.
5. Perusahaan tertentu
sebagaimana dimaksud
dalam ayat (4) diatur
dengan Keputusan
Menteri.
Jam Kerja
Jam Istirahat Kerja
Cuti Tahunan
Hari Libur dan Akhir Pekan
Waktu Kerja Lembur
Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 202