1. Remaja (Pubertas)
a. Diberi penjelasan tentang masalah kesehatan reproduksi yang diawal dengan
pendidikan seks
b. Membantu remaja dalam menghadapi menarche secara fisik, psikis, sosial, dan
hygiene sanitasinya.
2. Wanita
a. WUS (Wanita Usia Subur)
- Penurunan 33% angka prevalensi anemia pada wanita (usia 15-45 tahun)
- Peningkatan jumlah yang bebas dari kecacatan sebesar 15%
b. PUS (Perempuan Usia Subur)
- Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dengan baik
- Terpenuhinya kebutuhan KB
- Penurunan angka kematian ibu hingga 50%
- Penurunan proporsi BBLR menjadi <10%
- Pembatasan tetanus neonatorum
c. Lansia
- Proporsi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan
pengobatan penyakit menular seksual maksimal 70%
- Pemberian makanan yang banyak mengandung zat kalsium untuk mencegah
osteoporosis.
- Memberi persiapan secara benar dan pemikiran yang positif dalam
menyongsong masa menopause.
Hak-hak Reproduksi
Pengertian Progam KB
Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No.10 tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Tujuan Progam KB
Tujuan umum untuk lima tahun ke depan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu
membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di
masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015. Sedangkan tujuan
program KB secara filosofis adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sasaran Program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung,tergantung darI tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan
cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak
langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
Priyanti, S., & Syalfina, A. D. (2017). Buku ajar kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana. E-Book Penerbit STIKes Majapahit.
Alyensi, F., & Vitriani, O. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur
tentang Kesehatan Reproduksi dengan Partisipasi Suami Dalam Keluarga Berencana.
Jurnal Ibu dan Anak, 7(2), 104-112.