Anda di halaman 1dari 1

Ekspedisi Aksara Nusantara merupakan inovasi penulis yang memiliki konsep berupa

perpustakaan keliling yang akan melakukan perjalanan ke beberapa daerah 3T di provinsi Papua.
Inovasi ini akan berfokus dalam upaya peningkatan dan pembudayaan aktivitas gemar membaca
terutama anak-anak di daerah 3T Provinsi Papua. Dalam upaya pengembangannya, perpustakaan
keliling yang dikemas dalam sebuah bis akan singgah selama satu bulan di berbagai titik keramaian
setiap kecamatan di Provinsi Papua. Pemilihan Provinsi Papua sebagai titik objek pemberdayaan
didasari atas klasifikasi Kemdikbud pada tahun 2019 yang memposisikan Papua sebagai satu-satunya
provinsi yang masuk ke dalam kategori aktivitas literasi sangat rendah.
Melalui inovasi ini, para pemuda dari seluruh daerah di Indonesia dapat berpartisipasi dengan
mengikuti ekspedisi selama 3 bulan. Sebelum keberangkatan, peserta yang terpilih akan terlebih
dahulu menjalani program pelatihan yang berfokus pada penguatan keterampilan non teknis (soft
skills). Seluruh peserta akan didampingi oleh tim fasilitator sehingga diharapkan peserta yakni para
pemuda dapat berkontribusi secara maksimal. Dalam tahap pelaksanaan ekspedisi, para pemuda akan
melakukan 3 program utama selama singgah di setiap kecamatan. Ketiga kegiatan yang meliputi
Perpustakaan Keliling, Paket Literasi, dan Belajar dari Bioskop ini akan dilaksanakan selama satu
bulan penuh sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju destinasi kecamatan selanjutnya.
Konsep perpustakaan keliling memanfaatkan layanan bis perpustakaan keliling sebagai sarana
meningkatkan fungsi perpustakaan di daerah 3T. Inovasi ini dibentuk berdasarkan salah satu
permasalahan yang diidentifikasi penulis terkait pemerataan pendidikan di daerah 3T, yakni
minimnya akses karena kondisi geografis. Bis perpustakaan keliling dapat mendukung upaya
perluasan jangkauan pelayanan masyarakat dalam mengakses informasi dan wawasan karena sifatnya
yang nomaden. Penduduk di kecamatan tersebut dapat mengunjungi perpustakaan keliling ini
kapanpun secara mudah mengingat lokasi pemberhentian di titik keramaian seperti alun-alun dan
pasar. Selain layanan perpustakaan, program ini juga membuka kelas pelatihan bagi orang tua untuk
memberikan pembinaan terkait pentingnya menumbuhkan minat baca kepada anak sejak dini.
Selain program perpustakaan keliling, ekspedisi ini juga akan melaksanakan gerakan
penyebaran paket literasi. Paket literasi berisi satu buah buku dongeng anak dimana memuat beberapa
ornamen yang dapat diberi warna layaknya buku menggambar. Dengan konsep buku seperti itu maka
di dalam paket tersebut juga terdapat satu paket pensil warna. Paket ini akan didistribusikan oleh para
pemuda peserta ekspedisi dua kali dalam sebulan ke setiap rumah penduduk yang mengalami
kesulitan mengakses bis perpustakaan keliling. Harapannya, buku dongeng tersebut dapat menjadi alat
bantu orang tua untuk menanamkan kebiasaan gemas membaca kepada anak dengan metode
memberikan contoh. Orang tua sebagai pihak terdekat dengan anak berperan besar dalam memberikan
contoh dan pemahaman bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dengan
demikian, anak yang pada dasarnya banyak belajar dengan memerhatikan lingkungan sekitar secara
perlahan paham akan pentingnya membaca. Tak hanya itu, peleburan bentuk buku dongeng dan buku
mewarnai dibuat dengan tujuan guna menghindari anak merasa jenuh. Aktivitas mewarnai juga
sekaligus dapat melatih sensorik dan daya kreatifitas anak-anak di daerah 3T.
Program ketiga yaitu Belajar dari Wayang merupakan fasilitas seni pertunjukan wayang orang
yang dimainkan oleh para pemuda peserta Ekspedisi. Cara kerja program ini adalah diadakannya
sebuah pertujunkan wayang yang berpusat di lokasi pemberhentian bis perpustakaan keliling. Sang
dalang selaku pembawa cerita akan bertugas membacakan sebuah cerita dari sebuah buku didepan
para penonton yang mayoritas adalah anak dan orang tua. Selain sebagai hiburan, program ini juga
tetap menekankan penanaman kebiasaan gemar membaca kepada anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai