Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI


DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2022

URUSAN : KESEHATAN
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
LOKASI KEGIATAN : PIDIE JAYA
SASARAN PROGRAM : Masyarakat Usia Produktif Umur 15-59 Tahun
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Peningkatan Kesehatan Masyarakat
KEGIATAN : Upaya Penurunan Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
SASARAN KEGIATAN : Masyarakat Penderita Penyakit Tidak Menular
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Capaian Standar Minimum Pelayanan dan Non SPM
KELUARAN (OUTPUT) : Semua Penderita Penyakit Tidak Menular Mendapat
Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Kesehatan
INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT) : Jumlah Layanan Capain Standar Minimum Pelayanan dan
Pelayanan Non SPM

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Pidie Jaya merupakan Kabupaten Pemekaran dari Pidie (kabupaten Induk) Yang
disahkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Pidie Jaya di Provinsi Aceh . Pidie Jaya merupakan Kabupaten/Kota yang ke 21 di Provinsi Aceh,
berada 142 km dari pesisir timur ibu kota provinsi. Peresmian tanggal 15 juni 2007. Pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya yang terdiri dari beberapa badan, Dinas dan Kantor, yang salah satunya
adalah Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana yang membawahi dua belas Puskesmas yang
tersebar di delpan kecamatan, Dua belas puskesmas Pembantu dan seratus empat Poskesdes.

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami


kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit
ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi. Dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Siswanto, prevalensi kanker naik dari 1,4 persen (Riskesdas
2013) menjadi 1,8 persen di 2018 dengan prevalensi tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta.

Begitu pula dengan prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen, sementara
penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen. Berdasarkan pemeriksaan gula
darah, prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen; dan hasil
pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.

"Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup antara
lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan
sayur," ujar Siswanto dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jumat (2/11/2018).

"Penyakit tidak menular meningkat karena terlalu enak makan. Kembali ke perilaku itu
sebabnya diabetes naik, hipertensi naik, obesitas naik. Untuk mengubah perilaku, kita harus
menggunakan pendekatan keluarga. Kita harus berikan edukasi untuk temukan penyakit
agar bisa mendorong orang berobat sehingga keluarga menjadi sehat," tambah Menkes Nila.

Hasil Riskesdas juga menyebutkan bahwa perilaku merokok pada remaja meningkat
yakni dari 7,2 persen (Riskesdas 2013), 8,8 persen (Sirkesnas 2016), dan kini 9,1 persen
(Riskesdas 2018). Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3 persen
menjadi 3,3 persen.

Demikian juga proporsi kurangnya aktivitas fisik naik dari 26,1 persen menjadi 33,5
persen. Hal lainnya yang juga menyumbang meningkatnya penyakit tidak menular adalah
proporsi konsumsi buah dan sayur yang kurang pada penduduk yakni sebesar 95,5 persen.
Jumlah Posbindu di wilayah kerja Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Tahun 2021
berjumlah 186 Unit di Kab. Pidie Jaya.

B. PENERIMA MANFAAT
Masyarakat yang mempunyai faktor resiko penyakit tidak menular dalam kabupaten
Pidie Jaya.
C. SASARAN KEGIATAN
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang penyakit
tidak menular berusia 15 – 59 tahun ke atas (Rahajeng, 2012).
Jumlah Sasaran Usia Produktif ( 15 – 59 Tahun ) Di Wilayah Kerja Dinas Kesehtan Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya Sebanyak 104,110 Jiwa Dalam Tahun 2020
Jumlah Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Dan Keluarga
Berencana Kabupaten Pidie Jaya Sebanyak 11,242 JiwaDalam Tahun 2020

D. RINCIAN KEGIATAN
Rincian Perhitungan Harga
URAIAN Jumlah
Sat Jumlah Satuan
1 2 3 4 5

Kagiatan :

Belanja Bahan 500,000


-Atk Peserta Kegiatan Pandu PTM 1 PKT 1 500,000 500,000

Belanja Jasa Kantor


> Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 800,000
- Jasa Narasumber Kegiatan Pandu PTM Kabupaten 1 org x 1 hr x 4 Jp x 1 KL 4 200,000 800,000

> Belanja Jasa Transportasi 63,150,000


- Transportasi Peserta Kegiatan Pandu PTM 72 org x 1 hr x 1 hr x 1 KL 72 75,000 5,400,000
- Transportasi Pendampingan Petugas PKM Dalam Pelacakan Dan Scrining Dini Kasus Penyakit Hipertensi
2 org x 1 hr x 150 Desa x 1 KL 300 75,000 22,500,000
dan Penyakit Diabetes Mellitus ke Desa

- Transportasi Pendampingan Petugas PKM Dalam Pelaksanaan Posbindu di Desa 2 org x 1 hr x 175 Desa x 1 KL 350 75,000 26,250,000

- Transportasi Pendampingan Petugas PKM Dalam Pelacakan Dan Scrining Dini Masalah Obesitas Dan
2 org x 1 hr x 60 sekolah x 1 KL 120 75,000 9,000,000
Nikotin Dirumah Sekolah SMP dan SMA

Belanja Cetak 116,082,000


- Belanja Cetak Spanduk Kegiatan Pandu PTM 1 lmbr x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 1 300,000 300,000
- Cetak KMS PTM 1 PKT 1 35,382,000 35,382,000
- Cetak Buku Pandu PTM Untuk Penjab PKM dan Kader Posbondu 12 Buah x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 12 75,000 900,000
- Cetak Buku juknis pelaksanaan Posbindu Untuk PKM dan Kader Posbondu 200 Buah x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 200 75,000 15,000,000
- Cetak Roll Banner Pencegahan Obesitas 24 Buah x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 24 900,000 21,600,000
- Cetak Roll Banner Pencegahan Hipertensi 24 Buah x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 24 900,000 21,600,000
- Cetak Roll Banner Pencegahan Diabetes Mellitus 24 Buah x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 24 900,000 21,600,000

Belanja Sewa 2,000,000


- Sewa Aula Wisma Pada Kegiatan Pandu PTM 1 ruang x 1 keg x 1 hr x 1 KL 1 2,000,000 2,000,000

Belanja Sewa Rumah / Gedung 800,000


- Sewa Penginapan Narasumber Provinsi Pada Kegiatan Pandu PTM 1 org x 2 hr x 1 keg x 1 kl 2 400,000 800,000

Belanja Makan dan Minum 3,150,000


- Belanja Makan Dan Minum Kegiatan Pandu PTM 90 kotak x 1 Keg x 1 hr x 1 KL 90 35,000 3,150,000

Belanja Perjalanan Dinas 12,900,000


- SPPD dalam daerah dalam rangka monev ke puskesman ( 2 oh x 11 PKM ) 22 PKM x 11 oh x 11 PKM x 11 KL 22 150,000 3,300,000
- SPPD luar daerah dalam rangka konsultasi laporan ke Dinas Kesehatan Aceh ( 2 oh x 1 kl ) 24 x 12 x 2 x 2 KL 24 400,000 9,600,000

Jumlah 199,382,000

E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. MetodePelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Mekanisme anggaran DAK Non Fisik sesuai dengan
Peraturan yang berlaku.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Satu Tahun Anggaran

3. KelembagaanPelaksana DAK di Daerah


Pelaksana Kegiatan DAK Non Fisik BOK Upaya P2P Tingkat kabupaten Pidie Jaya adalah
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pidie Jaya.
E.KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kurun waktu pencapaian keluaran/Pelaksanaan Pekerjaan ini adalan Desember 2022

F. INDIKASI KEBUTUHAN DANA


Biaya yang dibutuhkan untuk Usulan DAK Non Fisik BOK Upaya P2P Tingkat Kabupaten Pidie Jaya TA
2022 sebesar 199.382.000 ( Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Delapamn Puluh Dua Ribu
Rupiah )

Meureudu, 06 Agustus 2021


Kepala Dinas Kesehatandan
Keluarga Berencana
Kabupaten Pidie Jaya

Eddy Azwar, SKM,M.Kes


Nip. 19760726 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai