Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN / MADRASAH ALIAH KEJURUAN

MATA PRAKTIKUM : TROUBLESHOOTING JARINGAN


NAMA/ABSEN : MUH.RENDY WIBAWA/16
PROGRAM
PAKET KELAS/
STUDI
KEAHLIAN JUDUL JOB/JAM
SEM
KEAHLIAN
TEKNK TEKNIK
KOMPUTER KOMPUTER TROUBLESHOOTING LAYER DATA 2/4 JAM XII/1
DAN DAN LINK DAN LAYER NETWORK
INFORMATIKA JARINGAN

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

2. Ketrampilan
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Pencapaian Kompetensi
B. Indikator
1. Memahami Teori layer data link dan layer network pada osi layer
2. Melakukan troubleshooting terhadap layer data link dan layer network
3. Menganalisa masalah yang terjadi pada layer data link dan layer network

C. Dasar Teori

1. Pengertian Osi Layer

OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan


komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat
saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System
Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software
aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke
suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara
konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection
(OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO)
yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab


secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer
bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara
layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama
proses transfer data berlangsung.

Gambar 1.1 OSI LAYER

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower
layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu


desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan
dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan
metode transmisi.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:

a. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network
Layer.
b. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation
Layer, dan Application Layer
2. Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya
a. Physical Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan
dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan
dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan
Kabel – kabelnya

b. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit


data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada
Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-
perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2
(Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini
menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).

c. Network Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,


membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3
(Switch Manage).

d. Transport Layer: Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket


data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini
juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang
hilang di tengah jalan.

e. Session Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat


dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama.

f. Presentation Layer: Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak


ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

g. Application Layer: Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan


fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
D. Alat dan Bahan
Tabel 1 alat dan bahan

NO Nama Alat/Bahan Spesifikasi Jumlah


1 PC/Laptop Windows 7/8/10 2
2 Cisco Packet Tracer 6.2 1
3 Kabel UTP Cross Cat 5 1
4 Command Prompt 2

E. Keselamatan Kerja
1. Memakai pakaian kerja saat praktikum.
2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan
3. Tidak bercanda saat praktikum.
4. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan
kerja
5. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman.
6. Menggunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaannya
7. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
8. Memahami prosedur dan hasil praktikum yang diperoleh dengan baik.
9. Menjaga kebersihan alat kerja, bidang kerja, dan tempat kerja.
10. Menggunakan peralatan keselamatan kerja
11. Menanyakan pada guru pembimbing jika menemui kesulitan atau keraguan.

F. Langkah Kerja
1. Layer Network
a. Mengatur IP Static di laptop 1 dan 2 dengan beda class

Gambar 1 setting di laptop 1

Gambar 2 setting di laptop 2


Gambar 3 laptop 1 mengeping laptop 2

Gambar 4 laptop 2 mengeping laptop1


b. Dengan Netmask 255

Gambar 5 Laptop 1 Dengan netmask 255

Gambar 6 laptop 2 dengan Netmask 255


Gambar 7 akan muncul eror karena netmask 255

Gambar 8 mengeping laptop 1 dengan laptop 2

Gambar 9 mengeping laptop 2 dengan laptop 1


2. Troublesoting
a. Mengatur Netmask menjadi satu class

Gambar 10 laptop 1 mengatur jadi satu class

Gambar 11 laptop 2 mengatur menjadi satu class


b. Mencoba mengePING satu sama lain dan hasilnya berhasil

Gambar 12 laptop 1 mengePING laptop 2

Gambar 13 laptop 2 mengePING laptop 1


G. Analisis dan Kesimpulan
1. Analisis
a. Permasalahan layer network
1) Terjadinya IP conflict.
IP conflict adalah masalah dimana ada 2 PC/laptop yang
memiliki IP yang sama dalam satu jaringan, dari praktek diatas
kami memiliki 2 IP 192.168.69.69 dalam satu jaringan , yang
menyebabkan salah satu atau mungkin kedua IP tersebut tidak
bisa terhubung/beroperasi dengan jaringan.

2) Permasalahan pada subnetting.


Subnet mask 255.255.255.255 hanya bisa digunakan
untuk 1 IP/ 1 host saja, jika ingin menggunakan banyak IP/host
maka subnet mask harus diubah. Contoh : subnet mask
255.255.255.254 atau /31 bisa digunakan untuk 2 IP/ 2 host.
subnet mask 255.255.255.0 atau /24 bisa digunakan untuk 256
IP/ 256 host .

2. Kesimpulan
DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit
data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Pada
Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-
perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2
(Switch un-manage) beroperasi.

Network Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,


membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3
(Switch Manage).
H. Sumber
https://mardiansyah313.wordpress.com/2016/05/25/physical-layer-pada-osi-
layer/

Anda mungkin juga menyukai