Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN / MADRASAH ALIAH KEJURUAN

MATA PRAKTIKUM : TROUBLESHOOTING JARINGAN


NAMA/ABSEN : MUHAMMAD MASYRUKH SHODRI / 15
PROGRAM
PAKET KELAS/
STUDI
KEAHLIAN JUDUL JOB/JAM
SEM
KEAHLIAN
TEKNK TEKNIK
KOMPUTER KOMPUTER TROUBLESHOOTING LAYER 1/4 JAM XII/1
DAN DAN PHYSICAL
INFORMATIKA JARINGAN

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
2. Ketrampilan
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengetahui cara mengcrimping kabel UTP
2. Memahami dan mempraktekkan troubleshooting layer physical
3. menganalisis dan membandingkan susunan kabel UTP standar dan bukan
standar

C. Dasar Teori

1. Pengertian Osi Layer

OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan


komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat
saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System
Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software
aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke
suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara
konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection
(OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO)
yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien.

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab


secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer
bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara
layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama
proses transfer data berlangsung.

Gambar 1 OSI LAYER

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower
layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu


desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan
dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan
metode transmisi.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:

a. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network
Layer.
b. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation
Layer, dan Application Layer

2. Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya


a. Physical Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan
dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan
dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan
Kabel – kabelnya

b. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit


data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada
Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-
perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2
(Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini
menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).

c. Network Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,


membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3
(Switch Manage).

d. Transport Layer: Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket


data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini
juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang
hilang di tengah jalan.

e. Session Layer: Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat


dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama.

f. Presentation Layer: Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak


ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

g. Application Layer: Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan


fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

3. Pengertian Phisical Layer


Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari
jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik,
prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik.
Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu
perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah
hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter
(digunakan di storage area network).

4. Fungsi Physical Layer


Fungsi dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan
optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang
dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver
dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti
repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

5. Macam-macam Phisical Layer


a. Layer Data-Link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical,


karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung
antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link
bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level
yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan
frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

b. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing


sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu
tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya
digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet
eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa,
seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol).
Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi
yang mungkin dilakukan oleh Layer Network.
c. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau


SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare,
tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat
dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan
antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran
dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

d. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai


prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini
menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer
ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM,
yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.
NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari
NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows
NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer
Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk.

6. Media Physical Layer


Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam
menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang
dibutuhkan untuk menghubungkan komputer atau membuat sebuah jaringan.
Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai dalam dunia
jaringan :

a. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan Shielded Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted
Pair, yaitu :

 Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22
atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada
koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
 Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan
sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2,
dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

 Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat
sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga
16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring
dengan bandwidth 4 Mbps.

 Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan
Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

 Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth
100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

b. Coaxial

Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang
dapat ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk
kecepatan transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama
dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah
BNC. Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat
konduktor tunggal. Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial
dipakai dalam :

1) Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.


2) Television distribution (TV kabel).
3) Local area networks.
4) Short-run system links.
5) Keterkaitan Phisical Layer dengan komponen, akan dijelaskan
dibawah ini :

Karakteristik interface  fisik dan Media.


Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat
dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.
7. Bagian-bagian physical layer
 ADSL
Modem ADSL atau modem DSL adalah perangkat yang digunakan
untuk menghubungkan komputer atau router ke saluran telepon, untuk
menggunakan layanan ADSL. Layaknya jenis modem lainnya, modem
ADSL merupakan transceiver. Disebut juga dengan DSL Transceiver atau
ATU-R. Singkata NTBBA (Network Termination Broad Band Adapter,
Network Termination Broad Band Acces) juga acapkali ditemui di beberapa
negara.

  SDSL
Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)  Dalam arti yang lebih luas
itu adalah kumpulan teknologi akses Internet berdasarkan DSL yang
menawarkan simetris bandwidth yang hulu dan hilir . Hal ini dianggap
lawan dari asymmetric digital subscriber line (ADSL) teknologi dimana
bandwidth hulu lebih rendah dari bandwidth hilir.

 HotSpot
HotSpot adalah tempat-tempat tertentu (biasanya tempat umum) yang
memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi Wireless LAN,
seperti pada perguruan tinggi, mal, plaza, perpustakaan, restoran ataupun
bandar udara.

 WiFi
Wifi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang
radio, wireless) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi
Internet berkecepatan tinggi.
Gambar 2 connection guide

D. Alat dan Bahan


Tabel 1 alat dan bahan

NO Nama Alat/Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Tang Crimping - 1
2 LAN Tester - 1
3 Kabel UTP CAT 5 2
4 Gunting - 1
5 Connector RJ-45 4
6 PC/Laptop Windows 7/8/10 2

E. Keselamatan Kerja
1. Memakai pakaian kerja saat praktikum.
2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan
3. Tidak bercanda saat praktikum.
4. Menggunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaannya
5. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
6. Memahami prosedur dan hasil praktikum yang diperoleh dengan baik.
7. Menjaga kebersihan alat kerja, bidang kerja, dan tempat kerja.
8. Menggunakan peralatan keselamatan kerja
9. Menanyakan pada guru pembimbing jika menemui kesulitan atau keraguan.

F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan Alat dan bahan
2. Membuat kabel straight dengan susunan kabel standar T568B dan
kabel straight dengan susunan kabel diluar standar

3. Melakukan Test pada kabel menggunakan LAN TASTER


4. Melakukan test pada kabel yang telah dibuat.

5. Melakukan test dengan menghubungkan laptop dengan switch/hub yang sudah


terkoneksi internet mengunakan 2 kabel yang terlah dibuat

a. Kabel 1 (susunan standar T568A)


b. Kabel 2 (Susunan diluar standar)
1. Melakukan Ping goggle.com dan melakukan speedtest
G. SUMBER

https://don15.files.wordpress.com/2012/02/osi-layer.jpg

Anda mungkin juga menyukai