Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

LAYER PADA OSI (OPEN SYSTEM INTERCONNECTION) PADA


MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

Disusun oleh:

Azzahrah / 2009020072

Perdinal Nasution / 2009020063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection, yang dimaksud dari OSI adalah
standard komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standard itulah yang nantinya
menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Open Systems
Interconnection (OSI) model juga merupakan suatu referensi untuk memahami komunikasi data
antara dua buah sistem yang saling terhubung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper
layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpre-
sentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah
pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan actual. OSI layer
membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan
fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan
untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik
melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada sis-
tem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya. Model OSI membagi proses jaringan
menjadi tujuh lapisan logis, masing-masing memiliki fungsi yang unik dan yang ditugaskan untuk
layanan tertentu dan protokol.

B. Rumusan Masalah
1. Penjelasan masing-masing layer yang ada pada OSI Model menurut pemahaman mahasiswa
beserta contohnya dalam dunia networking.

2. Kelebihan dan Kekurangan Layer OSI

3. Perbandingan antara OSI Model dan TCP Model

C. Tujuan
1. Menjelaskan apa saja layer yang ada pada OSI Model.

2. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan pada layer OSI.

3. Menjelaskan perbandingan antara OSI Model dan TCP Model.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam-macam Layer pada OSI Model


1. Physical Layer (Lapisan Fisik), Layer ini bisa dibilang layer yang paling sederhana yang berkai-
tan dengan koneksi antar peralatan. Lapisan Fisik adalah lapisan paling bawah di OSI Layer,
Lapisan ini berfungsi untuk mendefiniskan media tansmisi jaringan, desain jaringan, topologi
jaringan dan pengkabelan. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan yang mengatur tentang
pengkabelan. Contoh dari physical layer : Hub.

Network components: Protocols:


- Repeater - IEEE 802 (Ethernet standard)

- Multiplexer - IEEE 802.2 (Ethernet standard)

- Hubs(Passive and Active) - ISO 2110

- TDR - ISDN

- Oscilloscope o Amplifier
2. Data Link Layer (Lapisan Data Link), Layer ini sedikit unggul karena menyediakan transfer
daya yang lebih nyata. Lapisan Data Link ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit
data dikelompokkan menjadi format yang sering disebut Frame. Contoh dari link layer : NIC
atau LAN Card.

Network components: Protocols:

- Bridge - Media Access Control:


- Switch - 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
- ISDN Router - 802.4 Token Bus (ARCnet)
- Intelligent Hub - 802.5 Token Ring
- NIC - 802.12 Demand Priority
- Advanced Cable Tester
3. Network Layer (Lapisan Jaringan), Layer ini memiliki tugas utama yaitu menyediakan fungsi
routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network local ke suatu tempat yang
berada pada suatu network lain. Lapisan Jaringan Berfungsi untuk mendefiniskan alamat-ala-
mat IP, membuat header untuk paket-paket kemudian melakukan routing melalui internet work-
ing dengan menggunakan router dan switch layer 3. Contoh dari Network Layer : B- router.

Network component : Protocols :


- Bridge - IP, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSFP
- Switch - IGMP
- ISDN Router - IPX
- Intelligent Hub - NWLink
- NIC - NetBEUI
- Advanced Cable Tester - OSI
- DDP
- DECnet
4. Transport Layer (Lapisan Transport), Pada layer transport menyediakan transfer yang reliable
dan transparan antara kedua titik akhir. Lapisan Transport berfungsi untuk memecah data ke
dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Contoh dari transport layer : B-router.

Network components: Protocols:


- Gateway - TCP, ARP, RARP

- Advanced Cable Tester - SPX

5. Session Layer (Lapisan Session), Layer ini menentukan atau mendefinisikan bagaimana dua
terminal menjaga, memelihara serta mengatur koneksi. Lapisan Session berfungsi mendefinisi-
kan bagaimana koneksi dapat di buat, dipelihara atau dihancurkan, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama. Contoh dari Session layer : Gateway.

Network components : Protocols:

- Gateway - NetBIOS
- Names Pipes
- Mail Slots
- RPC
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi), Lapisan Presentasi berfungsi untuk mentranslasikan
data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan me-
lalui jaringan. Contoh dari Presentation layer : Gateway.
Network components: Protocols:
- Gateway - None
- Redirector
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi), Layer ini menjadi penghubung utama antara aplikasi yang
berjalan pada satu computer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer
ini berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Contoh dari Application layer: Gateway

Network components: Protocols:

- Gateway - DNS, FTP


- TFTP, BOOTP
- SNMP, RLOGIN
- SMTP, MIME
- NFS, FINGER
- TELNET, NCP
- APPC, AFP
- SMB
B. Kekurangan dan Kelebihan Layer OSI
OSI Layer memiliki beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman bersama dan referensi umum tentang networking kepada para pro-
fessional di bidang networking.
2. Membagi tugas pada masing – masing layer.
3. Memungkinkan spesialisasi yang berbeda pada masing – masing layer.
4. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam troubleshoot masalah.
5. Meningkatkan standart interoperabilitas antara jaringan dan perangkat.
6. Menyediakan modularitas dalam fitur jaringan (pengambang dan perubahan pada sebuah
layer tidak mempengaruhi layer lainnya).

OSI layer juga memiliki beberapa kekurangan, berikut adalah kekurangan dari OSI Model :

1. Lapisan OSI bersifat teoritis dan tidak benar – benar melakukan fungsi yang sebenarnya harus
dilakukan.
2. Implementasi dalam dunia industri jaringan memiliki hubungan yang sama persis dengan
lapisan pada OSI Layer.
3. Protokol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi yang berbeda yang membantu mengi-
rim atau menerima pesan keseluruhan.
4. Protokol yang berbeda – beda fungsinya pada tiap lapisan dapat mengirimkan atau menerima
pesan.
5. Perubahan pada suatu protokol tidak bersifat menyeluruh ke semua bagian.

C. Perbandingan antara OSI Model dengan TCP Model

1. OSI layer memiliki 7 layer, sedangkan TCP/IP memiliki 4 layer.


2. OSI Layer merupakan protokol independen, sedangkan TCP/IP merupakan protokol
suite.
3. Standart OSI Layer tidak digunakan secara cuma-cuma, sedangkan TCP/IP semua
standart yang dapat digunakan secara cuma-cuma pada jaringan.
4. Perkembangan OSI Layer tersendat yang tidak seperti TCP/IP.
5. TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringan komputer tidak seperti OSI Layer.
6. OSI Layer mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCP/IP
mengembangkan setelah diimplementasikan.
7. OSI layer mengombinasikan session layer kedalam aplication layer, sedangkan
TCP/IP mengombinasikan presentation.
8. OSI layer mengombinasikan physical layer kedalam satu layer, sedangkan TCP/IP
mengombinasikan data link.
9. TCP/IP lebih sederhana dengan memiliki 4 Layer dibanding dengan OSI Model.
10. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya dibanding dengan OSI Model.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model Layer OSI dibagi dalam dua
group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana
file direpresentasikan di komputer. Dari ketujuh layer tersebut mempunyai 2 tingkatan layer, yaitu :

1. Lower Layer, meliputi : Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer dan Transport Layer
2. Upper Layer, meliputi : Session Layer, Presentation Layer dan Application Layer.
Kemudian juga TCP/IP memiliki 4 layer diantaranya yaitu : Application layer, Transport layer, Internet
layer, dan Network Access layer.

Anda mungkin juga menyukai