Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

DINAS PERTANIAN
Gedung A : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura & Sarana Prasarana Pertanian
Gedung B : Bidang Peternakan, Bidang Penyuluhan, Perkebunan & Pokjafung

Jalan Jenderal Sudirman Gedung A-B No 12 Telp (0517) 31595 Fax. (0517) 31595 Kode Pos 71111
RANTAU

SURAT PERTANJIAN KERJA TERNAK PEMERINTAH


Nomor : 524.2.1 / SPK APBD II/ Diperta/ 2021

Pada hari ini Senin Tanggal Lima Belas bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu bertempat
di Desa Suato Baru Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin yang bertanda tangan dibawah ini :

1. WAGIMIN, SP. MM : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin yang selanjutnya


disebut PIHAK PERTAMA.

2. : Anggota kelompok beralamat di Desa Suato Baru Kecamatan


Salam Babaris penerima ternak Pemerintah Guliran Sumber
Dana APBD II Kab. Tapin yang disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan telah sepakat untuk membuat
perjanjian kerja sama pemeliharaan ternak Pemerintah dengan ketentuan seperti pasal dibawah ini.

Pasal 1.
PIHAK PERTAMA memberikan pinjaman ternak kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima ternak sapi PO sebanyak 1 (Satu) ekor jenis kelamin betina.
Pasal 2.
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :
(1) Mengembalikan Induknya dan keturunanya yang lahir kedua.
(2) Memelihara ternak induk maupun keturunannya dengan baik untuk dikembangkan.
(3) Sanggup menyediakan kandang, pakan, konsentrat yang memenuhi syarat dan cukup untuk
keperluan ternak tersebut.
(4) Sanggup mengikuti program IB atau Kawin Suntik.
(5) Mengikuti petunjuk dan bimbingan teknis yang diberikan oleh Petugas Dinas yang berwenang.
(6) Melaporkan segala sesuatu yang terjadi terhadap ternak yang dipelihara dalam waktu yang
secepatnya kepada Petugas Peternakan setempat.
(7) Menanggung resiko ternak yang dipelihara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 3.
PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut :
(1) Memiliki ternak bantuan seperti yang diterimanya dari keturunan ternaknya yang lahir pertama
pasal 2 ayat (1)
(2) Memanfaatkan pupuk kandang hasil ternak yang dipelihara.

Pasal 4
Bila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA ternyata steril/mandul yang dinyatakan oleh
Dokter Hewan yang berwenang maka ternak akan dijual oleh PIHAK KEDUA setelah mendapat
persetujuan PIHAK PERTAMA, dan dibelikan ternak kembali untuk dinyatakan sebagai
penggantinya.
Pasal 5.
(1) Apabila ternak yang dipelihara PIHAK KEDUA mati/ hilang karena kesalahan PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti ternak tersebut dengan ternak yang sama
ras, umur kelamin dan berat badannya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak ternak
tersebut bermasalah.
(2) Apabila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA mati/hilang bukan karena kesalahan
atau kelalaian PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA bebas dari tanggung jawab untuk
mengganti ternak yang bersangkutan.
Pasal 6.
PIHAK KEDUA tidak berhak menjual, menukar dan memindah tangankan ternak pokok sebelum
PIHAK KEDUA memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1).
Pasal 7.
Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan sebelum
perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan dengan menarik kembali ternak
yang sudah diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tanpa ganti rugi apapun.
Pasal 8.
(1) Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia maka perjanjian ini berlaku bagi ahli waris
PIHAK KEDUA.
(2) Apabila ahli waris PIHAK KEDUA tidak bersedia melanjutkan perjanjian ini maka ternak
yang bersangkutan ditarik PIHAK PERTAMA untuk dijual atau digaduhkan kepada
penggaduh lainnya tanpa tuntutan ganti rugi.
Pasal 9.
(1) Apabila terjadi perselisihan tentang pelaksanaan perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat
menyelesaikan secara musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah
pihak sepakat menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 10.
Surat perjanjian Kontrak Ternak Pemerintah ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dalam rangkap
3 (tiga) dan diantaranya bermaterai masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Tapin

WAGIMIN, SP. MM
NIP. 19620927 198703 1 010
Saksi - saksi

Kabid Peternakan dan Kesehatan Kasi Perbibitan dan Produksi Ternak


Hewan

DRH. M. TRIASMORO MUHAMMAD ERWIN, S.Pt


NIP. 19670825 200604 1 001 NIP. 19840625 201101 1 010

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN


DINAS PERTANIAN
Gedung A : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura & Sarana Prasarana Pertanian
Gedung B : Bidang Peternakan, Bidang Penyuluhan, Perkebunan & Pokjafung

Jalan Jenderal Sudirman Gedung A-B No 12 Telp (0517) 31595 Fax. (0517) 31595 Kode Pos 71111
RANTAU

SURAT PERTANJIAN KERJA TERNAK PEMERINTAH


Nomor : 524.2.1 /01/SPK-Gul APBD II/ Harapan Bersama-Diperta/ 2020

Pada hari ini Senin Tanggal Lima bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Desa
Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang bertanda tangan dibawah ini :

1. WAGIMIN, SP. MM : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin yang selanjutnya


disebut PIHAK PERTAMA.

2. HAIRIL ANWAR : Anggota kelompok Harapan Bersama beralamat di Desa


Pandahan Kecamatan Tapin Tengah penerima ternak
Pemerintah Guliran Sumber Dana APBD II Kab. Tapin yang
disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan telah sepakat untuk membuat
perjanjian kerja sama pemeliharaan ternak Pemerintah dengan ketentuan seperti pasal dibawah ini.

Pasal 1.
PIHAK PERTAMA memberikan pinjaman Modal ternak kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima ternak sapi PO sebanyak 2 (dua) ekor jenis kelamin Betina dengan harga Rp.
6.750.000 (Enam Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dan Rp. 6.950.000 (Enam Juta
Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupian).

Pasal 2.
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :
(1) Membayar pinjaman ternak berupa modal harga ternak dalam jangka waktu maksimal 5
(Lima) Tahun, selambat-lambatnya lunas pada tanggal 05 Oktober 2025.
(2) Memelihara ternak induk maupun keturunannya dengan baik untuk dikembangkan.
(3) Sanggup menyediakan kandang, pakan, konsentrat yang memenuhi syarat dan cukup untuk
keperluan ternak tersebut.
(4) Sanggup mengikuti program IB atau Kawin Suntik.
(5) Mengikuti petunjuk dan bimbingan teknis yang diberikan oleh Petugas Dinas yang berwenang.
(6) Melaporkan segala sesuatu yang terjadi terhadap ternak yang dipelihara dalam waktu yang
secepatnya kepada Petugas Peternakan setempat.
(7) Menanggung resiko ternak yang dipelihara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 3.
PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut :
(1) Memiliki ternak bantuan kredit yang diterimanya dan sisa keturunan ternaknya setelah
melunasi kewajiban seperti pasal 2 ayat (1)
(2) Memanfaatkan pupuk kandang hasil ternak yang dipelihara.

Pasal 4
Bila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA ternyata steril/mandul yang dinyatakan oleh
Dokter Hewan yang berwenang maka ternak akan dijual oleh PIHAK KEDUA setelah mendapat
persetujuan PIHAK PERTAMA, dan dibelikan ternak kembali untuk dinyatakan sebagai
penggantinya.
Pasal 5.
(1) Apabila ternak yang dipelihara PIHAK KEDUA mati/ hilang karena kesalahan PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti ternak tersebut dengan ternak yang sama
ras, umur kelamin dan berat badannya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak ternak
tersebut bermasalah.
(2) Apabila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA mati/hilang bukan karena kesalahan
atau kelalaian PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA bebas dari tanggung jawab untuk
mengganti ternak yang bersangkutan.
Pasal 6.
PIHAK KEDUA tidak berhak menjual, menukar dan memindah tangankan ternak pokok sebelum
PIHAK KEDUA memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1).
Pasal 7.
Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan sebelum
perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan dengan menarik kembali ternak
yang sudah diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tanpa ganti rugi apapun.
Pasal 8.
(1) Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia maka perjanjian ini berlaku bagi ahli waris
PIHAK KEDUA.
(2) Apabila ahli waris PIHAK KEDUA tidak bersedia melanjutkan perjanjian ini maka ternak
yang bersangkutan ditarik PIHAK PERTAMA untuk dijual atau digaduhkan kepada
penggaduh lainnya tanpa tuntutan ganti rugi.
Pasal 9.
(1) Apabila terjadi perselisihan tentang pelaksanaan perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat
menyelesaikan secara musyawarah.
(2) Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah
pihak sepakat menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 10.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Anggota Kel. Harapan Bersama Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Tapin

HAIRIL ANWAR WAGIMIN, SP. MM


NIP. 19620927 198703 1 010
Saksi - saksi

Kabid Peternakan dan Kesehatan Kasi Perbibitan dan Produksi Ternak


Hewan

IKYANI,S.Pt MUHAMMAD ERWIN, S.Pt


NIP. 19730506 199903 1 003 NIP. 19840625 201101 1 010

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN


DINAS PERTANIAN
Gedung A : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura & Sarana Prasarana
Pertanian
Gedung B : Bidang Peternakan, Bidang Penyuluhan, Perkebunan & Pokjafung
Jalan Jenderal Sudirman Gedung A-B No 12 Telp (0517) 31595 Fax. (0517) 31595 Kode Pos
71111
RANTAU

SURAT PERTANJIAN KERJA TERNAK PEMERINTAH


Nomor : 524.2.1/04/ SPK-Gul APBD II/ Teluk Pandai-Diperta-PKH/ 2019

Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Tiga bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan Belas
bertempat di Desa Pematang Karangan Hulu Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin yang
bertanda tangan dibawah ini :

3. WAGIMIN, SP. MM : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin yang selanjutnya


disebut PIHAK PERTAMA.

4. ILHAM : Anggota kelompok Teluk Pandai beralamat di Desa Pematang


Karangan Hulu Kecamatan Tapin Tengah penerima ternak
Pemerintah Guliran Sumber Dana APBD II Kab. Tapin yang
disebutPIHAK KEDUA

Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan telah sepakat untuk membuat
perjanjian kerja sama pemeliharaan ternak Pemerintah dengan ketentuan seperti pasal dibawah ini.

Pasal 1.
PIHAK PERTAMA memberikan pinjaman Modal ternak kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima ternak sapi PO sebanyak 2 (dua) ekor jenis kelamin jantan dengan harga Rp.
16.000.000 (Enam Belas Juta Rupiah). @. Rp. 8000.000,- (Delapan Juta Rupiah) per ekor.

Pasal 2.
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban :
(8) Membayar pinjaman ternak berupa modal harga ternak dalam jangka waktu maksimal 5
(Lima) Tahun, selambat-lambatnya lunas pada tanggal 23 Desember 2024.
(9) Memelihara ternak induk maupun keturunannya dengan baik untuk dikembangkan.
(10) Sanggup menyediakan kandang,
pakan, konsentrat yang memenuhi syarat dan cukup untuk keperluan ternak tersebut.
(11) Sanggup mengikuti program IB atau
Kawin Suntik.
(12) Mengikuti petunjuk dan bimbingan
teknis yang diberikan oleh Petugas Dinas yang berwenang.
(13) Melaporkan segala sesuatu yang
terjadi terhadap ternak yang dipelihara dalam waktu yang secepatnya kepada Petugas
Peternakan setempat.
(14) Menanggung resiko ternak yang
dipelihara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 3.
PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut :
(3) Memiliki ternak bantuan kredit yang diterimanya dan sisa keturunan ternaknya setelah
melunasi kewajiban seperti pasal 2 ayat (1)
(4) Memanfaatkan pupuk kandang hasil ternak yang dipelihara.

Pasal 4
Bila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA ternyata steril/mandul yang dinyatakan oleh
Dokter Hewan yang berwenang maka ternakan dijual oleh PIHAK KEDUA setelah mendapat
persetujuan PIHAK PERTAMA, dan dibelikan ternak kembali untuk dinyatakan sebagai
penggantinya.

Pasal 5.
(3) Apa bila ternak yang dipelihara PIHAK KEDUA mati/ hilang karena kesalahan PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti ternak tersebut dengan ternak yang sama
ras, umur kelamin dan berat badanya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak ternak
tersebut bermasalah.
(4) Apabila ternyata ternak yang diterima PIHAK KEDUA mati/hilang bukan karena kesalahan
atau kelalaian PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA bebas dari tanggung jawab untuk
mengganti ternak yang bersangkutan.
Pasal 6.
PIHAK KEDUA tidak berhak menjual, menukar dan memindah tangankan ternak pokok sebelum
PIHAK KEDUA memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1).
Pasal 7.
Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan sebelum
perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak membatalkan dengan menarik kembali ternak
yang sudah diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tanpa ganti rugi apapun.
Pasal 8.
(3) Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia maka perjanjian ini berlaku bagi ahli waris
PIHAK KEDUA.
(4) Apa bila ahli waris PIHAK KEDUA tidak bersedia melanjutkan perjanjian ini maka ternak
yang bersangkutan ditarik PIHAK PERTAMA untuk dijual atau digaduhkan kepada
penggaduh lainnya tanpa tuntutan ganti rugi.
Pasal 9.
(3) Apabila terjadi perselisihan tentang pelaksanaan perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat
menyelesaikan secara musyawarah.
(4) Apa bila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah
pihak sepakat menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 10.
Surat perjanjian Kontrak Ternak Pemerintah ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dalam rangkap
3 (tiga) dan diantaranya bermaterai masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ketua Kel. Teluk Pandai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Tapin

ILHAM
WAGIMIN, SP. MM
NIP. 19620927 198703 1 010
Saksi - saksi

Kabid Peternakan dan Kasi Kesehatan Hewan Kasi Perbibitan dan Produksi Ternak
Kesehatan Hewan

IKYANI, S.Pt DRH. M. TRIASMORO MUHAMMAD ERWIN, S.Pt


NIP. 19730506 199903 1 NIP. 19670825 200604 1 NIP. 19840625 201101 1 010
003 001

Anda mungkin juga menyukai