Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN KERJA GADUHAN TERNAK

TERNAK SAPI POTONG


NOMOR : ………………………………….

Pada hari ini Senin.tanggal delapanbelas bulan Agustus. tahun Dua Ribu Empat Belas bertempat di
Kandang Kelompok Tani Ternak Ngudi Mulyo Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan, yang bertanda
tangan dibawah ini :
(Nama) : Ketua Kelompok Tani Ternak ….. Desa …. Kecamatan ….. bertempat di
Desa …. Kecamatan …… Kabupaten …..
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
(Nama) : Penggaduh ternak sapi potong Kelompok Tani Ternak …. Desa ….
Kecamatan … yang bertempat tinggal di Desa …. Kecamatan ….
Kabupaten ….
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan sepakat untuk membuat perjanjian
kerja ternak gaduhan kelompok dengan ketentuan seperti diuraikan dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan gaduhan ternak kelompok kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima ternak sejumlah 1 (satu) ekor ternak sapi potong dengan identitas :
Ternak ke Nomor Anting Telinga
1
Pasal 2
PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. Memahami dan menandatangani Surat Perjanjian.
b. Sanggup menyediakan kandang, pakan, dan memelihara ternak gaduhan dengan baik.
c. Mengikuti petunjuk dan mentaati peraturan Kelompok
d. Menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA hasil ke-untungan penjualan pedhet yang dilahirkan
sebanyak 30 % (tiga puluh persen), sebagai ternak setoran. Sistem bagi hasil 70:30.
e. Pedhet dijual usia minimal 3 bulan
f. Menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA sebesar 85 % (delapan puluh lima persen) apabila
ternak gaduhan terpaksa di afkir/potong paksa (berdasarkan surat rekomendasi dari petugas
hewan setempat) dihitung dari harga jual
g. Segera melaporkan kepada ketua kelompok dan petugas apabila terjadi sesuatu terhadap ternak
yang dipelihara.
h. Menanggung resiko ternak yang dipelihara sesuai ketentuan yang berlaku.
i. Inseminasi buatan dan kesehatan hewan ditanggung oleh PIHAK KEDUA
j. Menerima hasil musyawarah kelompok.
Pasal 3
PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Menyerahkan ternak gaduhan kepada PIHAK KEDUA dalam keadaan sehat dan jumlah yang
cukup sesuai paket penyebaran yang diterima.
b. Bertanggung jawab atas bimbingan dan pengawasan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 4
PIHAK KEDUA berhak :
a. Pakan konsentrat sebanyak 2 sak pada awal ternak diterima PIHAK KEDUA
b. Mendapatkan bimbingan/pelatihan atau program yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Memanfaatkan pupuk kandang dari hasil ternak yang dipelihara
Pasal 5
PIHAK PERTAMA berhak :
Menerima dan mengatur retribusi ternak hasil setoran dari PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang
berlaku. Setiap menjual sapi, penggaduh membayar retribusi ke kas kelompok sebesar Rp 50.000
Pasal 6
a. Dalam hal ternak major dan ternak harus dipotong paksa bukan karena kesalahan PIHAK KEDUA
maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan ternak tersebut kepada Kelompok untuk dijual dan dari
hasil penjualan ternak tersebut dan diganti dengan ternak yang baru.
b. Apabila PIHAK KEDUA menjual, menghilangkan dengan sengaja dan menukarkan ternak
Kelompok tanpa seijin Ketua dan Anggota Kelompok maka PIHAK KEDUA berkewajiban
mengembalikan ternak yang nilainya sama dengan nilai ternak pokok yang diterimanya selambat-
lambatnya satu bulan setelah kejadian.
c. Apabila PIHAK KEDUA memindah tangankan ternak Kelompok tanpa seijin Ketua dan Anggota
Kelompok, maka PIHAK PERTAMA akan menarik ternak tanpa memberikan ganti rugi apapun.

Pasal 7
a. Apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia, maka perjanjian ini berlaku bagi ahli waris PIHAK
KEDUA.
b. Apabila ahli waris tidak bersedia, maka ternak yang bersangkutan ditarik kembali oleh PIHAK
PERTAMA untuk dijual atau digaduhkan kepada penggaduh lainnya
c. Apabila ahli waris tidak bersedia dan ternak dikembalikan ke PIHAK PERTAMA,

Pasal 8
Piket keamanan kandang menjadi tanggung jawab bersama dilakukan secara bergiliran menurut jadwal
piket. Kebersihan dan pemeliharaan ditanggung secara pribadi. Listrik dan air ditanggung oleh
kelompok.
Pasal 9
a. Apabila terjadi perselisihan tentang pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara musyawarah.
b. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak
sepakat menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 10
Surat Perjanjian Ternak Kelompok ini dibuat dan ditanda tangani oleh ke dua belah pihak dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dalam rangkap 3 (tiga),
dua diantaranya bermaterai secukupnya masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penggaduh Ketua Kelompok Ternak ….

( ) ( Nama )

Saksi 2 Saksi 1
Petugas Teknis Peternakan Kepala Desa Gondangan
Kecamatan ….. Kecamatan Jogonalan

( Nama )
NIP. ( Nama )

Anda mungkin juga menyukai