Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL

KRONIK DAN TERMINAL

OLEH :
NAMA : YUNITA ELLY FARIDA
NIM : 1810113
KELAS : S1-2A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2020
Berdasarkan hasil wawancara terdapat berbagai alasan an yang di kemukan oleh ibu sehingga
mereka tidak memberikan ASI ekskusif kepada anaknya, nutrisi yang di kandung di dalam ASI
menjamin status gizi bayi sehingga angka kesakitan dan kematian anak menurun.

Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit
infeksi salah satunya yaitu pneumonia.

Prinsip kewaspadaan pada tiap anak usia 6-18 bulan yang mengalami kejang demam pertama harus
diterapkan terutama bila mengalami kejang 15 menit karena memiliki resiko tinggi mengalami
meningitis bakterial.

Tindakan fungs lambat perlu dilaksanakan untuk memastikan ada atau tidaknya meningitis
bakterial atau infeksi ssp lain.

Keterlambatan penegakkan diagnosis dan tata laksana akan berbahaya bagi keselamatan pasien
disamping meningkatkan kemungkinan kecacatan di kemudian hari.

Penundaan tindakan lambat fungsi tidak direkomendasikan pada anak 6-18 bulan yang mengalami
kejang demam pertama 15 menit.

Gejala ppok secara umum ada 3 yaitu, batuk, berdahak, dan sesak napas khususnya saat
beraktivitas.

ATS telah membagi skala sesak nafas dan tingkat O, satu, dua, tiga dan empat, yang menuju
ketingkat keparahan.

Faktor resiko utama ppok antara lain : merokok, polutan, indoor, okdoor dan pelutan di tempat
kerja, selainitu ada juga faktor resiko lain yaitu genetik, gender, usia, konsumsi alkohol dan kurang
aktivitas fisik.

Berdasarkan tingkat ekonomi ternyata ppok menduduki peringkat lima dan 10 ptm utama,
sedangkan pada negara berkembang menduduki peringkat enam berdasarkan data morbiditas.

Who menyebutkan ppok merupakan penyebab kematian keempat di dunia. Keterbatasan aktivitas
pada pasien ppok merupakan keluhan utamanya yang akan mempengaruhi kualitas hidupnya ppok.

Disarankan pasien melakukan terapi yang tujuan utama nya adalah untuk mengurangi keluhan sesak
nafas atau gangguan fisik serta perbaikan standar kualitas hidup penderita ppok berdasarkan hasil
analisis data riskesdas tahun 2013 pada anak usia 6-14 tahun, di ketahui bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara variabel jenis kelamin, huintil indeks kepemilikan, riwayat asma pada orang
tua, anak yang merokok, dan orang tua yang merokok dengan kehadian asma pada anak sedangkan
lima faktor utama pencetus asma pada anak adalah udara dingin, flu, dan infeksi, kelelahan, debu,
dan asap rokok.

Untuk pencegahan serangan asma, orang tua pada anak harus menghindari faktor pencetus serta
melakukan gaya hidup sehat agar asma tetap terkendali.

Anda mungkin juga menyukai