Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

Disusun oleh :

YUNITA ELLY FARIDA

NIM. 1810113

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020/2021
Interaksi antara host, agen, dan Environment
Semua orang dari usia dini sampai usia senja tentu sangat mendambakan sehat dan tentunya sehat
jasmani serta rohani dalam keadaan yang optimal. Sebelum masuk pada konsep sehat ada baiknya kita
mengetahui apa arti sehat itu sendiri.

Ada beberapa definisi sehat:


1. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada
bebas dari penyakit atau kelemahan saja ( WHO, 1947 dan UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960 ).
2. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan
atau tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan ( White,1977 ).
3. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan tiap orang hidup
produktif secara sisial dan ekonomi ( UU Kesehatan No.23 tahun 1992 ).
Kalo menurut Bloem (1974) bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh Faktor pelayanan
Kesehatan, Faktor Lingkungan, Faktor Biologik dan Faktor perilaku.
Sedangkan menurut Gordon dan Le Richt tahun 1950, timbul atau tidaknya suatu penyakit pada manusia
dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu

1.“Host(Pejamu)” yaitu semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Antara lain keturunan, mekanisme pertahanan tubuh, umur,
jenis kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan dan kebiasaaan hidup.
2. “Agent (Bibit penyakit )” yaitu suatu subtansi atau elemen tertentu yang kehadirannya atau tidak,
dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Hal ini dapat digolongkan menjadi
Biotik ( bila ditimbulkan oleh mikroorganisme maka disebut infeksi yang bersifat menular dan tik dan
tidak menular ). Golongan Abiotik (nutrien, kimia, fisik dan mekanik )
3. “Environment (Lingkungan)” adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Salah satu peran lingkungan adalah
reservoir. Sedangkan lingkungan ada fisik yaitu lingkungan alamiah yang terdapat disekitar manusia.
Lingkungan Non fisik yaitu lingkungan yang muncul akibat interaksi antar manusia.
Hubungan atau Keseimbangan antara faktor pejamu, bibit penyakit dan lingkungan.
Pada keadaan sehat yaitu dimana keadaan pejamu dan bibit penyakit dalam keadaan seimbang dan
lingkungan berada diantara keduanya. Bila bibit penyakit mendapat keuntungan dari lingkungan atau
lingkungan yang kurang sehat maka pertumbuhan bibit penyakit makin subur sehingga orang tersebut
dalam keadaan sakit atau dapat terjadi pejamu daya tahannya menurun.

Dapat juga karena lingkungan berubah maka pejamu sakit.

KLB Terkait COVID-19


Penyebaran kejadian luar biasa (KLB) COVID-19 telah menjadi salah satu kekhawatiran masyarakat
meskipun pada saat awal keberadaan virus ini, berbagai upaya yang berbentuk himbauan dari
pemerintah belum benar-benar dipatuhi oleh masyarakat. Bahkan sebagian besar masyarakat
menganggap bahwa virus tersebut tidak akan menyebar luas sebagaimana di negara tempat awal
penyebarannya.
Penerbitan regulasi dalam rangka penanganan penyebaran Covid 19 merupakan upaya untuk
mendukung keberadaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 yang menetapkan wabah penyakit
sebagai salah satu bencana non-alam yang perlu dikelola potensi ancamannya. Atas regulasi-regulasi
tersebut maka upaya-upaya yang saat ini dilakukan adalah :

a) Kebijakan Social Distancing/Physical Distancing


Adanya Social Distancing sejauh ini sangat efektif dalam menghambat penyebaran virus/penyakit, yakni
dengan mencegah orang sakit melakukan kontak dekat dengan orang-orang untuk mencegah penularan.
b) Perlindungan bagi Tenaga Kesehatan sebagai Garda Depan
Tenaga kesehatan berdiri di garda depan dalam mencegah bertambahnya jumlah infeksi sehingga
pemerintah perlu menjamin perlindungan dan keselamatan kerja bagi tenaga medis dalam upaya
penanganan Covid-19.
c) Pembatasan Sosial Berskala Besar
Kewenangan Pembatasan Sosial Bersklala besar berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018
tentang Kekarantinaan Kesehatan merupakan wewenang absolut Pemerintah Pusat.

Anda mungkin juga menyukai