Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN USAHA


PRODUK SOUVENIR DARI KAIN KHAS SULAWESI SELATAN

DIAJUKAN
SEBAGAI TUGAS PENGGANTI FINAL
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

CHAERUNNISA 10400117089

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

ILMU HUKUM 2017


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini, setiap tahunnya kebutuhan akan barang-barang kerajinan tangan
(hand made) sangat beragam. Peningkatan permintaan para konsumen terhadap
souvenir yang unik, dan tidak mahalpun membuat para pengusahan souvenir
kelimpungan karena orderan yang menupuk. Saat ini souvenir tidak hanya
diperuntukkan acara-acara pernikahan saja, untuk acara ulang tahun, perpisahan
sekolah, ataupun sebagai hadiah tambahan doorprize kadang membutuhkan souvenir
sebagai kenang - kenangan atau hanya sebagai cenderamata ucapan terima kasih.
Selain dalam orderan partai besar, kadang souvenir pun dibeli satuan bagi para
peminat barang – barang kerajinan tangan. Selain itu, souvenir inipun dijadikan
identitas suatu daerah ataupun sebagai ciri khas ketika ada yang berkunjung ke daerah
tersebut

Dengan adanya kondisi diatas itu membuat peluang bisnis yang berkaitan dengan
kerajinan souvenir pun terbuka lebar dan bisa saja sangat menjanjikan.

Untuk itu, Saya ingin memanfaatkan peluang ini. Saya akan mencoba untuk
mendirikan sebuah usaha kerajinan souvenir yang dibuat oleh tangan dengan nama
”HANDMADE KEYRING “.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan souvenir dan mamfaatnya?


2. Apa saja bahan baku serta peralatan produksi yang diperlukan?
3. Siapa saja yang menjadi sumber daya (pegawai)?
4. Dimana sasaran pemasaran yang tepat?
5. Bagaimana manajemen pemasaran produk?
C. Tujuan

Tujuan dari usaha ini adalah:

1. Dapat melakukan usaha souvenir dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar.
2. Dapat memasarkan produk kerajinan souvenir ini dengan baik.
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
4. Dapat melestarikan ke eksisan salah satu batik khas Nusantara.
BAB II

PROSPEK USAHA

Pengertian souvenir adalah sesuatu benda yang dianggap sebagai simbol kenangan
atas kejadian dan peristiwa yang telah dialami. Istilah souvenir berasal dari bahasa
Perancis “souvenir” yang artinya untuk mengenang. Dalam bahasa Inggris, kata
souvenir diartikan sebagai benda pengingat akan sebuah objek tertentu. Objek yang
dimaksud disini adalah tempat, peristiwa, sebuah event, dan orang atau tokoh tertentu.

Menurut kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009), pengertian souvenir


merupakan benda yang relatif kecil dan harganya tidak mahal, untuk dihadiahkan,
disimpan, atau dibeli sebagai kenang-kenangan kepada suatu tempat yang dikunjungi,
suatu kejadian tertentu, dan sebagainya. (Souvenir is usually small and relatively
inexpensive article given kept or purchased as a reminder of a place visited, an
occasion, etc). Sedangkan dalam kamus Webster English Dictionary (2004),
dijelaskan souvenir adalah benda yang dibawa oleh wisatawan sebagai kenang-
kenangan bagi perjalanannya itu. (an object a traveler bring home for the memories
associated with it). Di dalam bahasa Indonesia souvenir sering juga disebut cendera
mata, oleh-oleh, kenang-kenangan, atau buah tangan.

Awalnya produk souvenir merupakan bagian dari barang-barang kerajinan tangan


(handy crafts) hasil kreativitas para perajin yang mampu merubah benda-benda yang
tidak berharga menjadi produk-produk kerajinan tangan yang menarik, dan diminati
banyak orang, terutama wisatawan.

Seiring perkembangan zaman, souvenir tidak hanya merupakan kerajinan tangan


(handy crafts) untuk cenderamata dari suatu tempat yang dikunjungi saja, namun
sudah merambah ke industri yang banyak digunakan dan dimanfaatkan pada sebuah
event, kegiatan dan upacara tertentu sehingga diproduksi secara massal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari sebuah souvenir yaitu
dapat membawa kembali kenangan-kenangan akan tempat, kejadian dan waktu dari si
pemilik souvenir tersebut. Misalnya pemberian souvenir pada sebuah upacara
kelulusan atau wisuda, dapat dijadikan sebagai sebuah simbol dan kenang-kenangan
jika seseorang telah berhasil menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan.

A. Bahan Baku

Kain batik khas Makassar, batik sepertinya kini bukan hanya merupakan karya
seni yang menjadi andalan daerah-daerah di Jawa tetapi juga daerah di luar Pulau
Jawa. Batik Makassar ini tergolong unik dan memiliki corak tersendiri yakni
menggabungkan empat macam corak etnis yang ada di Sulawesi Selatan.

Empat macam corak etnis utama yang digunakan pada batik Makasar ini adalah
Bugis, Makasar, Toraja, dan Mandan. Motif yang digunakan pada kain batik pun
bermacam-macam mulai dari rumah Tongkonan khas Toraja, perahu pinisi, dan motif
kupu-kupu khas Maros.

Keunikan inilah yang membuat saya tertarik untuk menjadikan batik khas
Makassar ini sebagai bahan baku produk. Selain itu, keefesienan serta harga yang
terjangkau menjadi point penting dari produk ini. Karena tidak semua kain batik yang
kemudian dibeli bisa dijadikan pakaian sehingga jika telah disulap menjadi souvenir
cantik maka secara tidak langsung dapat melestarikan kain bati Nusantara. Dan juga
dapat meningkatkan penjualan para pengrajin batik.

B. Peralatan Produksi

Peralatan-peralatan Kerajian Souvenir yang harus disediakan adalah sebagai


berikut :
1. Gunting
2. Isolatip
3. Benang aneka warna
4. Lem UHU
5. Pola
6. Gantungan kunci
7. Manik-manik
8. Polyvinyl plastic
9. Label (merek dagang)
10. Korek api

C. Proses Produksi

1. Sediakan semua alat dan bahan yang sudah disebutkan diatas.


2. Gunting kain sesuai dengan pola
3. Tempelkan kain ke pola menggunakan lem
4. Selimuti setiap pinggiran pola dengan benang sesuai dengan warna yang
sesuai dan membuat produk telihat lebih indah dan menarik
5. Rekatkan gantungan kunci dibagian atas produk dengan baik dan benar serta
utamakan kerapian
6. Produk siap dipasarkan

Tampilan produk yang telah jadi


C. Sumber Daya

Sumber daya manusia dalam hal ini pegawai adalah diri sendiri yang membuat
produk tersebut dengan harapan suatu hari nanti dapat mempekerjakan mereka yang
masih berstatus pelajar ataupun mahasiswa yang dimana ini bertujuan untuk
memamfaatkan waktu luang diluar proses belajar untuk kemudian mereka dapat
memiliki penghasilan sendiri. Tujuan lain dipekerjakan para pelajar ini adalah untuk
melatih ide-ide kreatif dan dapat menambah teman di luar lingkungan sekolah
ataupun kampus. Dan tidak menutup kemungkinan jika usaha souvenir ini berjalan
lancar maka akan di buka lapangan pekerjaan bukan hanya untuk pelajar tapi semua
kalangan akan dipekerjakan dengan tujuan mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.

D. Pasar

Pemasaran produk ini sangatlah jelas yakni untuk langkah awal dapat dititip jual
ke toko souvenir yang telah besar namanya dengan menghindari toko souvenir yang
menjual barang serupa. Para pencinta gantungan kunci kerajinan tangan (handmade)
seperti anak-anak sekolah dan anak kuliah bisa dengan mudah tertarik dengan produk
unik seperti in dan juga bisa saja orang yang membeli ingin memberikan souvenir
untuk sahabat dekat ada keluarga yang lain sebagai hadiah yang unik.

Selanjutnya melakukan pemasaran secara langsung ke distributor, pembagian


brosur di jalan, pemasaran secara online seperti instagram (@handmade_keyring)
maupun hanya dari mulut ke mulut.

E. Manajemen

Produk yang ditawarkan berupa gantungan kunci atau keyring. Untuk harganya
bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Dari harga Rp 5000-
7000. Dan membuka pemesanan dengan nama ataupun motif dan karakter tertentu
dengan sistem PO (pre order) dengan waktu pengerjaan sekitar 3-7 hari (bisa lebih)
setelah transfer tergantung banyaknya barang dan tingkat kesulitannya.

Yang menjadikan kerajinan souvenir ini menjadi spesial ialah pesanan produk
dikerjakan dengan menggunakan tangan jadi lebih rapi dan teliti, selain itu bahan yang
digunakan adalah kain batik khas Sulawesi jadi ini sangat unik dan limited edition,
dan juga menerima pesanan bentuk atau karakter sesuai dengan keinginan pemesan.
Kerajinan Souvenir ini beda dengan tempat lain karena barang atau bahan baku terbuat
dari batik khas Sulawesi jadi kita dapat lebih mencintai budaya kita sendiri.
BAB III

ANALISIS USAHA

A. Biaya Pokok Investasi

Biaya pokok awal adalah ± Rp. 110.000 untuk memproduksi sekitar 25 buah
gantungan kunci dengan keuntungan sekitar Rp. 39.000 keseluruhan (1.000 – 3.000
per produk). Diharapkan omset penjualan dapat terus meningkat serta peminat yang
makin bertambah bukan hanya dalam daerah saja serta dapat menjadi salah satu oleh-
oleh khas saat berkunjung ke Sulawesi Selatan. Diharapkan pula agar penggunaan
kain batik khas Makassar ini dapat melestarikan kebudayaan dan produk ini dapat go
Internasional agar dapat menjadi salah satu dari banyaknya ciri khas Indonesia di Luar
Negeri.

B. Biaya Produksi

HARGA HARGA
NO BARANG UNIT KETERANGAN
SATUAN BELI
KAIN BATIK KHAS 1.WARNA ORANGE
1 2 30000 60000
SULAWESI 2. WARNA ABU-ABU
PLASTIC
2 1 17000 17000 PLASTIK BENING
POLYVINYL

3 LEM UHU 1 11000 11000

4 BENANG TEBAL 1 10000 10000 WARNA HITAM

5 MANIK-MANIK 1 3000 3000 WARNA WARNI

6 ISOLATIP 1 3000 3000 BENING

7 GUNTING 1 MILIK PRIBADI


8 POLA 5 PRINT SENDIRI

9 KOREK API 1 2000 2000

LABEL/MEREK
10 10 BUAT SENDIRI
DAGANG

TOTAL 106000
BAB IV

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

A. Break Event Point (BEP)

BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal
yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan
kerugian ada pada posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini perusahaan
tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi bila
perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya
cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup
untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita
kerugian. Sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

B. Cash Flow (Aliran Kas)

Laporan arus kas atau cash flow adalah laporan keuangan yang berisi tentang
informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode
waktu tertentu. Karenanya laporan keuangan  arus kas dapat digunakan untuk melacak
pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas
atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan
ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu
(biasanya satu tahun buku).

C. Net Present Value (NPV)

Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai
sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar
pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai
sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang
diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga
dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal
dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang
dikurangi dengan harga pembelian awal.

NPV atau Net Present Value ini banyak digunakan dalam penganggaran modal
untuk menganalisa profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi investasi. Para
pemilik modal ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan NPV
ini untuk mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi pada suatu
proyek baru ataupun investasi pada pembelian aset baru. Dalam bahasa Indonesia, Net
Present Value atau NPV ini disebut juga dengan “Nilai Bersih Sekarang” atau “Nilai
Bersih Saat Ini”.

D. Internal Rate or Return (IRR)

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang
merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi
dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju
pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank,
reksadana dan lain-lain).

IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk
itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari
Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return. Minimum
acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang
berani dilakukan oleh seorang investor.
BAB V

KESIMPULAN

Perencanaan Bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh
pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis. Dalam dunia bisnis
perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia
bisnis diperlukan pengorbanan dan resiko yang sangat besar. Apakah itu modal,
tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam
perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat
meyakinkan. Tolak ukur dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya
perencanaan bisnis yang tepat dalam membangun sebuah usaha.

Dengan dibuatnya proposal ini, tujuannya untuk mengembangkan jiwa


kewirausahaan dan untuk membuat usaha souvenir menggunakan kerajinan tangan
(handmade) berupa gantungan kunci (Keyring) berbahan kain Batik khas Makassar
yang menarik dan unik. Agar pengguna produk kami lebih mencintai budayanya.

Dalam proposal ini saya sadari sangat jauh dari kata lengkap terutama pada BAB
IV Analisis Kelayakan Usaha karena berhubung materi tersebut belum pernah
dibahas dalam perkuliahan daring serta materi tersebut yang merupakan perhitungan
sehingga saya pribadi sulit untuk memahaminya. Mohon kiranya di maklumi.
DAFTAR REFERENSI

http://batikindonesia.com/batik/5885/
https://www.kanal.web.id/pengertian-souvenir-dan-manfaatnya
https://www.jurnal.id/id/blog/analisa-break-even-point-penjelasan-dan-contoh-soal/
https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-cash-flow/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-npv-rumus-npv-net-present-value/
https://id.wikipedia.org/wiki/IRR

Anda mungkin juga menyukai