MODUL KE – 03
PERHITUNGAN COMPLETE BOUGUER ANOMALY (CBA)
Oleh:
Erika Cesmiranda Siagian 120120044
Asisten :
Muhammad Raksa Resturulloh 119120029
Johanes Kevin 119120045
Rifki Nova Suryo 119120082
Mu’amar Hafiz 119120084
Moch. Nurman Fadilah 119120096
Kiki Harfianza 119120111
Andika Bonardo Sipahutar 119120122
Merizki Ade Mahendra 119120139
Terrain Correction
0.24522
0.42827
0.37404
0.31736
0.28017
0.22814
0.1997
0.16669
0.13215
0.10401
0.08229
0.06492
0.06973
0.0357
0.03852
0.03727
0.03994
0.04646
0.05339
0.07419
0.07717
0.07665
0.09578
0.10872
0.12185
0.13385
0.13212
0.16919
0.19334
0.23779
0.29202
0.36624
0.52012
0.50876
0.53183
0.55328
0.5112
0.49207
0.48771
0.24522
I.2 Hasil Perhitungan Nilai Complete Bouguer Anomaly (CBA)
18.3537
23.027
23.0288
22.9216
22.9649
23.8293
23.9671
24.2445
24.7246
24.6389
24.9823
25.1572
24.7293
26.7673
26.2381
25.6904
25.2729
24.7909
24.556
24.5681
24.6252
24.1643
23.9821
22.8559
22.3188
21.8942
22.0426
21.2643
21.5132
21.7337
22.001
24.0472
28.3298
23.8638
25.4603
24.2335
22.501
23.1434
22.8933
18.3537
II. ANALISIS
Permukaan tanah ketika dikaji menggunakan metode gravitasi sering
mengalami kendala yaitu, bentuk geografis atau topografi dari lapangan penelitian
memiliki bentuk yang tidak teratur seperti bukit, gunung, dan lembah. Hal ini
mengakibatkan terjadi pengaruh pada hasil pengukuran nilai gravitasi. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan agar memperoleh nilai yang mendekati dari
konfigurasi batuan yaitu dengan cara menggunakan koreksi medan (terrain
correction). Koreksi medan dilakukan untuk menghilangkan noise dari massa
yang terdapat pada daerah titik pengamatan yang mampu mempengaruhi harga
dari nilai anomali bouguer. Perhitungan besar nilai koreksi medan (terrain
correction) dilakukan karena terdapat efek topografi dan perbedaan elevasi yang
besar, seperti bukit dan lembah sehingga dapat mempengaruhi pembacaan nilai
gravitasi . Perhitungan koreksi medan dapat dilakukan dengan du acara , salah
satunya yaitu dengan menggunakan peta DEM (Digital elevation modeling).
Perhitungan dengan menggunakan peta DEM diolah dengan menggunakan
software Global Mapper dan Geosoft Oasis Montaj. Peta DEM bekerja dengan
memotong wilayah menjadi dua bagian untuk wilayah regional dan local.
Pemotongan wilayah menjadi regional dan local dengan tujuan untuk
mendapatkan densitas dari suatu daerah yang diukur karena dengan wilayah yang
sangat luas sangat tidak mungkin untuk diukur kelapangan.
Untuk menentukan nilai local dan nilai regional pada peta lokal dan peta
regional dapat dilakukan dengan menggunakan software Global Mapper. Wilayah
local dipotong sekitar 5 KM dari daerah penelitian dan untuk wilayah regional
dipotong sekitar 20 KM dari daerah penelitian. Akan dilakukan perhitungan
koordinat untuk peta DEM regional dan juga local yang didapat dari nilai
Longitude, Latitude, UTM X, UTM Y dan elevasi dari data excel sebelumnya.
Setelahnya menghitung koordinat peta regional dengan menambah koordinatnya
20000 untuk wilayah north dan east, kemudian mengurangi koordinat sebesar
20000 untuk bagian south dan west. Kemudian untuk peta local dengan
menambah koordinat 5000 untuk north dan east, dan mengurangi koordinat 5000
untuk south dan west. Setelah didapatkan nilai local dan nilai regional maka
Langkah selanjutnya adalah menentukan peta local dan peta regional dengan
mengkofigurasi UTM sesuai dengan zona dan daerah pengukuran. Kemudian
melakukan elevasi untuk regional dan local dengan memasukkan data north, east,
south dan west sesuai dengan nilai yang ingin disimpan. Setelah koordinat
regional dan koordinat local disimpan, maka peta local dan peta regional dapat
dilihat dengan membuka file dan otomatis akan ditampilkan pada screen.
Complete Bouguer Anomaly (CBA) adalah hasil pengurangan nilai g
observasi (gobs) dengan koreksi koreksi data gayaberat. Nilai yang diperoleh
merupakan hasil nilai percepatan gravitasi bumi. Data complete bouguer anomaly
ini diolah pada software Microsoft Excel kemudian dibuat peta kontur complete
bouguer anomaly dengan software Oasis Montaj. Untuk mendapatkan nilai CBA
(Complete Bouger Anomaly) kita dapat lakukan dengan cara menambahkan nilai
SBA yang telah didapat sebelumnya dengan data nilai dari koreksi medan yang
telah diketahui (SBA + TC). Yang pertama dilakukan dengan menyalin nilai
elevasi yang sudah ada sebelumnya pada excel, begitu juga dengan nilai Gobs.
Kemudian mengkonversi nilai latitude(deg) dan latitude(rad) pada kolom excel.
Selanjutnya dengan mencari nilai G lintang FAC, FAA, BC. Setelah didapatkan
nilai FAA dan BC, maka selanjutnya menentukan nilai SBA dengan mengurangi
nilai FAA dengan BC. Setelah itu memasukkan nilai TC yang telah didapatkan
dari hasil pengolahan Oasis Montaj. Setelah itu, untuk menentukan nilai CBA
dengan menambahkan nilai SBA dengan nilai TC.
LAMPIRAN