PEDOMAN SDM SATKES DENMA MABESALll

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

DETASEMEN MARKAS MABESAL

SATUAN KESEHATAN

PEDOMAN SUMBER DAYA MANUSIA


DI SATKES DENMA MABESAL

SATKES DENMA MABESAL


JAKARTA
2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul Pedoman.....................…….………………………………….. i


Daftar isi…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Pedoman
3. Ruang Lingkup Administrasi Manajemen
4. Batasan Operasional
5. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
6. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
7. Distribusi Ketenagaan
8. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
9. Denah Ruang
10. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
DETASEMEN MARKAS MABESAL
SATUAN KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan dalam waktu suatu wilayah
ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat secara umum.
Empat pilar utama yang harus diperkuat dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal adalah Pelayanan Kesehatan, Sumber
Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Kontribusi sektor-sektor Terkait.
Penguatan ke empat pilar tersebut akan memberikan pengaruh positif
terhadap kondisi lingkungan, Perilaku Hidup Masyarakat dan Akses serta
Mutu Pelayanan Kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Dalam upayanya meningkatkan derajat kesehatan personil TNI AL, Satkes
Denma Mabesal dituntut untuk mampu menyusun dan melaksanakan
program-program peningkatan kesehatan.
Dalam hal pengelolaan pembangunan kesehatan, telah diarahkan
bahwa Satkes Denma Mabesal tidak lagi hanya berperan sebagai “unit
pelaksana”, tetapi lebih sebagai “pengelola” pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan fungsi sebagai “pengelola”
pembangunan kesehatan, Satkes Denma Mabesal harus mampu untuk
menginventarisir permasalahan, faktor-faktor yang berkait (penyebab),
potensi sumber daya, juga kendala-kendala dalam melaksanakan
program/kegiatan pada tahun sebelumnya guna mewujudkan visi yang ingin
dicapai. Adapun tugas pokok dari Satkes Denma Mabesal meliputi:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan
2. Melaksanakan dukungan kesehatan
3. Melaksanakan latihan fungsional kesehatan
4. Melaksanakan urikes berkala
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Satkes Denma Mabesal dalam
membangun sistem manajemen pengelolaan sumber daya manusia baik
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
b. Tujuan Khusus
Untuk mencapai kinerja yang optimal harus tersedia sumber daya
manusia yang sesuai standar kompetensi.

3. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
Klinik dan kebutuhan SDM di Satkes Denma Mabesal.

4. Batasan Operasional
Pengelolaan sumaber daya manusia yang dimaksud meliputi :
a. Pola penempatan pegawai
b. Pola pemetaan kompetensi
c. Rencana pengembangan (pelatihan)
d. Kewajiban orientasi bagi karyawan baru di Satkes Denma Mabesal
e. Penilaian Kinerja

5. Landasan Hukum
UU nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
BAB II
STANDAR KETENAGAKERJAAN

6. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya manajemen dan administrasi yang ada di Satkes
Denma Mabesal, diantara nya adalah :
a. Kasatkes Denma Mabesal
Merupakan pelaksana Komandan Denma Mabesal dalam bidang
dukungan dan pelayanan kesehatan, dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Komandan Denma Mabesal sedang dalam
teknis medis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan TNI AL.
Pimpinan faskes adalah tenaga medis yang berkompeten dibidangnya,
dan mendapat perintah dari Pimpinan Instansi tertinggi
b. Kasubsi
Untuk membantu tugas dan tanggung jawab Kasatkes. Kasubsi
merupakan orang yang berkompeten dibidangnya. Bertanggung jawab
secara langsung kepada Kasatkes Denma Mabesal
c. Kaur
Merupakan pelaksana harian dibawah kasubsi guna membantu kegiatan
yang telah direncanakan Kasubsi. Kaur adalah orang yang berkompeten
dibidangnya. Kaur bertanggung jawab kepada Kasubsi
d. Paur
Paur merupakan pelaksana harian yang bertanggung jawab kepada Kaur.
Membantu semua kegiatan Kaur.
Kualifikasi sumber daya manusia yang memenuhi standar kriteria
pelayanan kesehatan ada di Satkes Denma Mabesal adalah :
e. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di Satkes Denma Mabesal adalah tenaga medis
yang bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus
dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum.
f. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di Satkes Denma Mabesal harus
di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan
pelatihan yang mendukung dalam pelayanan kesehatan di Satkes Denma
Mabesal.
g. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan untuk
mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan, diantaranya farmasi,
analis, dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.
h. Tenaga Non Kesehatan
Tenaga non kesehatan yang dimaksud adalah tenaga administrasi umum
yang terdidik, terlatih dan memiliki keterampilan di bidang tata usaha
maupun bidang lain selain kesehatan.

7. Distribusi Ketenagaan
Satkes Denma Mabesal merupakan satuan pelaksana di bawah Detasemen
Markas Mabesal dan Satkes adalah unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan
Angkatan Laut (DISKESAL) yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya. Satkes berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap anggota TNI AL, PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan
keluarganya agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal serta
memberikan dukungan kesehatan dalam bidang klinis yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas dan membutuhkan pelayanan pengobatan.
Tenaga kepegawaian personel militer dan pegawai negeri sipil TNI AL di
Satkes Denma Mabesal berjumlah 63 orang terdiri dari :
a. Dokter Spesialis THT : 1 orang
b. Dokter Spesialis Radiologi : 1 orang
c. Dokter Umum : 4 orang
d. Dokter Gigi Umum : 4 orang
e. Perawat Umum : 22 orang
f. Perawat Gigi : 6 orang
g. Bidan : 2 orang
h. Analis Kesehatan : 4 orang
i. Fisioterapis : 3 orang
j. Apoteker : 1 orang
k. Asisten Apoteker : 4 orang
l. Non Medis : 13 orang
Satkes Denma Mabesal melakukan pelayanan kesehatan kepada personel
TNI AL dan keluarganya di dalam lingkup Mabesal.
a. Dokter setiap hari bertugas di poli umum atau balai pengobatan umum.
Jumlah dokter ada 2 (dua) yang masing-masing menempati ruangan
tersendiri. Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis yang
menjadi tugas keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas
integrasinya, maka akan didisposisi untuk melakukan pertemuan,
sehingga pelayanan umum dilayani oleh 1 (satu) dokter.
b. Dokter gigi setiap hari bertugas di poli gigi. Jumlah dokter gigi ada 4
(empat) dan menempati ruangan tersendiri dengan 2 dental unit.
c. Bidan setiap hari melakukan pelayanan diruangan Poli Umum atau KIA
atau BPJS. Jumlah bidan ada 2 (dua). Masing-masing bidan mempunyai
spesifikasi ketugasan yang berbeda, sebagai koordinator KIA,
penanggung jawab kesehatan anak atau penanggung jawab pelayanan
KB (Keluarga Berencana). Jika ada undangan pertemuan untuk bidan
maka yang ditugasi adalah disesuaikan dengan ketugasannya.
d. Perawat setiap hari melakukan ketugasan sesuai jadwal yang dibuat oleh
perawat supervisor. Ada tiga jenis pelayanan dalam gedung yang
dilakukan perawat yaitu di poli umum, ruang tindakan dan BPJS. Jumlah
perawat ada 4 (empat). Setiap perawat mempunyai tugas integrasi atau
tugas lain yang diberikan Kasubsi Yankes, misalnya penanggung jawab
poli umum, penanggung jawab ruang tindakan, penanggung jawab
kegiatan prolanis, dan membantu membuat rujukan serta input data
BPJS.
e. Perawat gigi setiap hari bertugas di poli gigi bersama dokter gigi. Jumlah
perawat gigi ada 6 (enam) yang masing-masing memiliki tugas integrasi
yang berbeda, seperti penanggung jawab pelayanan gigi, penanggung
jawab administrasi, dan penanggung jawab alkes.
f. Analis laboratorium setiap hari bertugas di ruang laboratorium. Jumlah
analis ada 2 (dua) dan masing-masing memiliki tugas integrasi.
g. Apoteker, setiap hari bertugas memantau pelayanan farmasi, membuat
laporan secara administratif kegiatan diruang farmasi dan gudang
farmasi.
h. Asisten apoteker (AA) setiap hari bertugas di pelayanan farmasi. Jumlah
AA ada 3 (tiga).

8. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan kegiatan rutin di Satkes Denma Mabesal


mengacu pada jam dinas ST Kasal. Adapun jadwal pelayanan adalah sebagai
berikut:
Jadwal Jam kerja:
Hari Senin s/d kamis : 07.00 s/d 14.00 WIB
Hari jumat : 07.00 s/d 14.30 WIB
(Khusus Ruang Tindakan, buka 24 jam)
Sedangkan yang berkaitan dengan jadwal kegiatan masing-masing
program mengacu pada rencana kerja yang telah dibuat.

9. Penyediaan SDM
Diskesal berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan. Untuk keperluan penyediaan tenaga/SDM
proses pengajuan dilakukan oleh Kasatkes kepada Kadiskesal, namun
prosedur dan pelaksanaan rekruitmen SDM dilakukan oleh Disminpersal.
Kasatkes sebagai pengguna (user) berwenang untuk menempatkan SDM
yang sudah ditunjuk oleh Diskesal untuk Satkes. Penempatan SDM di Satkes
dilakukan berdasarkan kebutuhan unit layanan dan kewenangan yang dimiliki
oleh petugas kesehatan/non kesehatan, sehingga dapat menjamin SDM yang
mampu dan profesional dalam menjalankan tugas dan memberikan
pelayanan yang sesuai dengan bidangnya. Prosesnya adalah :
a. Menerima personel baru kemudian memberikan surat tugas sesuai
dengan formasinya.
b. Personel baru berkewajiban melaksanakan orientasi.
c. Selanjutnya Kasatkes melakukan analisa SDM sesuai bidang dan
kemampuannya.

10. Pengaturan Jaga


Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Satkes Denma Mabesal,
pengaturan jaga diluar jam dinas diatur sebagai berikut :
JAM JAM
NAMA JABATAN MASUK PULANG KETERANGAN

1. dr. Jaga 07.00 16.30 On call


2. bakes jaga 1 07.00 16.30 Standby
3. bakes jaga 2 16.30 07.00 Standby
4. asbakes jaga 1 07.00 16.30 Standby
5. asbakes jaga 2 16.30 07.00 Standby

BAB III
STANDAR FASILITAS

11. Denah Ruang

STAF
MR

KB/
KIA

12. Standar Fasilitas


Sesuai dengan ketetapan Kasatkes Denma Mabesal, standar fasilitas dalam
pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan di Satkes Denma Mabesal.
Kriteria ruangan kepengurusan SDM adalah :
a. Meja
b. Kursi
c. ATK
d. Komputer
e. Printer
f. Filling kabinet
g. Arsip kepegawaian
h. Blako ronda
i. Buku cuti
BAB IV
TATA LAKSANA
13. Pola Pemetaan Personel
KLAS
DSP RIIL PROF.JAB DIK
NO JAB
JABATAN PKT KORPS PEJABAT / PENGAWAK PKT KEJURUAN NRP/NIP
1 Kasatkes Letkol K dr. Agus Letkol K 14077/P dr, drg S2 10
Widodo,Sp.THT- Spesialis
KL.,M.Tr.Hanla THT
2 Kaur Tu Kapten BS
3 Ur Tu II/C MIN Umiati Penda TK.I III/B MIN 196604101991012002 SMA 5
4 Ur Lam 1 Serka TTG Asep Wahyu Peltu Era MIN 82329 SMA 2
5 Ur Lam 2 Klk Sutomo Kopda Apm 110716 SPK 2
6 Ur Agenda/Arsip II/d MIN Warjan III/a MIN 197104031989021001 SMA 5
7 Caraka KLK BS
8 Ur Data1 Kopda TTU Endah Setyani Serka Far/W 112834 D III 4
Farmasi
9 Ur Data 2 Kopda TTU M. Hamdan 5
10 Pengemudi Ambulance Kopka Eko Budi Prasetyo Kopka ANG 77760 SMA 3
11 Kasubsi Kesla Mayor K Mohamad Shofa, S.I.Kom Mayor K 14623/P 9
12 Kaur DukKes Kapten K
13 Paur DukKes Lettu K dr. Reza Aldiyah Herby Lettu K 21512/P S1 7
Amrullah Kedokteran
14 Ur DukKes 1 Serma Siti Sa`adah, Amk Pelda/W 89580 D III 5
Perawat
15 Ur DukKes 2 Serda Dedi Sertu 81774 SPK
16 Kaur UrikKes Kapten K 8
17 Paur UrikKes III/b KES
18 Ur Ubad 1 Sertu Rum Zainudin Kopda Apm 103585 3
19 Ur Ubad 2 II/b KES Wahtoyo Sertu 85788 SPK 4
20 Kaur Kessus Kapten K
21 Paur Kessus Lettu K Arif Safarudin,Amd Fis Lettu K 21375/P D III Fis 7
22 Ur LatKes Serma 5
23 Ur Opslat Serma Agus Sugianto Serka RUM 78108 SPK 4
24 Kaur Prev Kapten K 8
25 Paur Prev Lettu K Ardiani Lestari. SKM Letda K/W 22271/P S1 Kesmas 7
26 Ur Prev 1 Serka Darwanto Serka RUM 81764 SPK 4
27 Ur Prev 2 II/b KES Juliani Wenas Sertu Apm/W 117778 SMA 4
28 Kasubsi YanKes Mayor K Mawar Anjasmara, Amk Mayor K/W 16789/P D III 9
Perawat
29 Kaur Polum Kapten K
30 Paur Polum III/b KES
31 Ur Suntik Balut II/d Sulistya Wahyudi Kopda APM 106454 SPK 3
32 Ur Farmasi Serma Elang Lesmono Serma FAR 69694 SMF 5
33 Ur Laborat II/b
34 Kaur Polgi Kapten K Crilia Handayatun III/c RKG 197003181993022002 SPRG 8
35 Paur Polgi III/b
36 Ur Polgi 1 Serka Subardan Serka RKG 74739 SPRG 4
37 Ur Polgi 2 II/b 4
38 Kasubsi MinKes Mayor K Istianah, A.Md,S.K.M., Mayor K/W 14183/P S1 9
S.Kes Kesmas
39 Kaur MinKes Kapten K Fransiska Dasilva Penata TK. I S1 197802172008122001 8
III/d
40 Paur MinKes III/b KES
41 Ur MatKes II/c KES Yankus Sudarsono Kopda Apm RUM 108619
42 Ur Minmed II/b KES Tri Wahyuni II/d MIN 197104131993012001 SMEA 5
43 Kasubsi Jangklin Mayor K Meita Mita Lontoh, A.Md Mayor K/W 15199/P D III 9
Perawat
44 Kaur Apotik Kapten K 8
45 Paur Apotik III/b KES
46 Ur Apotik 1 Sertu KES Andriyani Serka Far/W 108319 D III 5
Farmasi
47 Ur Apotik 2 II/b FAR
48 Kaur Fisioterafi Kapten K 8
49 Paur Fisioterafi III/b KES
50 Ur Fisioterafi 1 Sertu RUM Wiko Wibisono Sertu 67497
51 Ur Fisioterafi 2 II/b KES 5
52 Kaur Radiologi Kapten K dr. Nur Widayat, Sp.Rad Penta TK I III/d S2 197802062008122001 S2 8
Spesialis
Radiologi
53 Paur Radiologi III/b
54 Ur Radiologi 1 Serma RUM Sadikin Serka 77035 SPK 4
55 Ur Radiologi 2 II/b KES Agus Winarko Serka 79088 SPK 4
56 Kaur Laboratorium Kapten K K
57 Paur Laboratorium III/b
58 Ur Laborat 1 KLK BS Muharom Eko S Serka RUM 67497 SPK 4
59 Ur Laborat 2 II/b KES 5
JABATAN
FUNGSIONAL
60 Ur Radiologi Serma KES Teguh Rianto Pelda RUM 65207 SPK 5
61 Apoteker Muda III/D Dian Pujiarti, S. Farm, Apt Penata TK. I
KES III/D S1 196510171988122001 S1 Farmasi 8
62 Dokter Gigi III/D drg. Intan Maharini S. Penata TK. I S1
KES III/D K 197909082008122001 Kedokteran 8
63 Dokter Gigi Muda III/D drg. Sartatilina Penata TK. I S1
III/D Kedokteran
KES K 197912172008122001 Gigi 8
64 Dokter Ahli Muda III/C dr Monita Arya Marina Penata III/C S1 Kedokt
KES K 198207212010122001 Umum 8
65 drg. Gigi III/C drg. Dini Yuniar Kusuma Penata III/C S1
Astuti Kedokteran
KES K 198006222010042003 Gigi 8
66 Pran Labkes Pelaks III/C Sumiyati, SKM Penata III/C S1
Lanj KES ANALIS 197307291996032001 Kesmas 8
67 Pran Labkes Pelaks III/C Anastasia Tri Yuniarti, Penata III/C S1
Lanj KES SKM ANALIS 198006122001122001 Kesmas 8
68 Fisio Pelaksana III/B Ragil Handoyo, Amd Fis Penda TK. I D4
Lanjutan KES III/B FISIO 197210111996031002 Fisioterapi 7
69 Perawat Pelaks III/B Bayu Kartika Penda TK. I
Lanjutan KES III/B RAWAT 197601241998031002 SPK 7
70 Bidan Pelaksana III/B Gitariani Ginting Penda TK. I D III
KES III/B BIDAN 198301162006042008 Kebidanan 7
71 Perawat Mahir III/A Ridha Dwining Tyas, Penda III/A D III
KES Amd,Kep PERAWAT 197509251998032001 Perawat 6
72 Pran Labkes Pelaks III/A Agus Budiyono Penda III/A
Lanj KES ANALIS 197808311999031003 SMAK 6
73 Perawat Pelaks III/A Elin Herlina Penda III/A D III
Lanjutan KES RAWAT 197904241999032001 Perawat 6
74 Asisten Apoteker Pelas III/A Tri Wulandari Penda III/A
Lanj KES FARMASI 197612061998032002 SMF 6
75 Fisio Pelaksana III/A Listiana Arumdani, Amd Penda III/A D III
Lanjutan KES FT FISIO 198510282007122001 Fisioterapi 6
76 Perawat Pelaks III/A Enik Irawati.A,A,Mk Penda III/A D III
Lanjutan KES RAWAT 198101212007122001 Perawat 6
77 Perawat Gigi III/A Ria Linda Lestari Penda III/A D III
Perawat
KES RAWAT GIGI 198605222008122001 Gigi 6
78 Bidan III/A Dian Octaria, S.S.T Penda III/A D III
KES BIDAN 198810202010122002 Kebidanan 5
79 Luar Formasi
80 Anggota Serma Jamaludin Serma BEK 68423 2
81 Anggota III/C Limbago Penata III/C 196307221986031006
82 Anggota II/D Indah Puspita Sari Pengt TK.I.II/D 197612081998031002 2
14. Pola pemetaan kompetensi

No NAMA JABATAN RENCANA PENGEMBANGAN WAKTU


KOMPETENSI

1 Mawar A, SKM Kasubsi Yankes Diklat manajemen mutu dan s/d akhir 2020
diksesko/SMS

2 Istianah, SKM.,M.Kes Kasubsi Minkes Diklat manajemen mutu, audit, s/d akhir 2020
diksesko/SMS

3 Rina Posmawaty, Amk Kaur TU Pelatihan administrasi dan diklapa s/d akhir 2020

4 dr. Reza Aldyah PJ Poli Umum Dikspespa dan Diklat layanan klinis s/d akhir Des
tingkat dasar 2019

Dokter Umum Pelatihan ATLS, PONED, TB, s/d akhir Des


endokrin, kompetensi Primary Care 2020

5 dr. Monita Arya Penanggung Diklat Manajemen Klinik, Pelatihan s/d akhir Des
Jawab Klinik ATLS,ACLS, EKG,PONED, TB, 2020
endokrin, kompetensi Primary Care

6 dr. Nevy Kusuma Astutik PJ R.Tindakan Diklatpim IV, Pelatihan ATLS, s/d akhir Des
PONED, TB, endokrin, kompetensi 2020
Dokter Umum Primary Care

7 dr. Fransiska PJ Rekam Medis Pelatihan QMR, ATLS, PONED, TB, s/d akhir Des
endokrin, kompetensi Primary Care 2020
Dokter Umum

8 drg. Intan Maharini PJ Poli Gigi dan Diklat Manajemen Klinik, Pelatihan s/d akhir Des
Dokter gigi DVI dan DBLS 2020

9 drg. Sartatilina Dokter Gigi Diklatpim IV, Pelatihan DBLS dan s/d akhir Des
DVI 2020

10 drg. Dini Yuniar Astuti Dokter Gigi Diklatpim IV, Pelatihan DBLS dan s/d akhir Des
DVI 2020

11 Dian Octaria,SST PJ KIA/KB dan Pelatihan: IVA, pendampingan s/d akhir Des
Bidan KADARZI, Manajemen BBLR 2020

12 Gita Riani G,A.Md.Keb Bidan Pelatihan: IVA, pendampingan s/d akhir Des
KADARZI, Manajemen BBLR, 2020
Jabfung bidan, MTBS.

13 Sumiyati,SKM PJ Laboratorium Pelatihan PPI s/d akhir Des


2020

Bendahara Diklat: Keuangan di era PNBP. s/d akhir Des


2020
14 Agus Budiyono, A.Md.Kes Pelaksana Pelatihan PPI dan Flebotomi s/d akhir Des
Laboratorium 2020

15 Tri Yuniarti, SKM Pelaksana Pelatihan PPI,malaria dan Flebotomi s/d akhir Des
Laboratorium 2020

16 Subardan Perawat Gigi Pendidikan D3 Kesehatan Gigi s/d akhir Des


2020

17 Riris, AMd.Kes.Gi Perawat Gigi Pelatihan BLS dan seminar gigi s/d akhir Des
2020

18 Roma Fitri Ayu Perawat Gigi Pendidikan D3 Kesehatan Gigi dan s/d akhir Des
2020
Pelatihan BLS

19 Nur Azizah Perawat Sedang kuliah D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

20 Ridha Dwi Perawat Pelatihan: BLS, BTCLS. s/d akhir Des


2020

21 Bayu Kartika Perawat Pelatihan terkait tentang limbah s/d akhir Des
2020

22 Sutomo Perawat Pelatihan: BLS, BTCLS. s/d akhir Des


2020

23 Elang Lesmono Asisten apoteker Pelatihan kefarmasian, barang dan s/d akhir Des
jasa 2020

24 Andriyani Asisten apoteker Pelatihan dan seminar kefarmasian s/d akhir Des
2020

25 Endah Asisten apoteker Pelatihan dan seminar kefarmasian s/d akhir Des
2020

26 Tri Wulandari Asisten apoteker Pelatihan dan seminar kefarmasian s/d akhir Des
2020

27 Warjan Petugas rekam Pendidikan D3 rekam medis s/d akhir Des


medis 2020

28 Jamaludin Petugas rujukan Pelatihan dan seminar BPJS s/d akhir Des
2020

29 Tri Wahyuni Petugas informasi Pendidikan D3 rekam medis s/d akhir Des
2020

30 Ardiyani Lestari, SKM PJ bendahara Diklat: Keuangan di era PNBP. s/d akhir Des
2020

Petugas Pelatihan dan seminar administrasi s/d akhir Des


administrasi 2020
31 Listiana, A.Md.Fis Petugas Pelatihan dan seminar administrasi s/d akhir Des
administrasi 2020

32 Christina Febriani Petugas Pendidikan D3, pelatihan dan s/d akhir Des
administrasi seminar administrasi 2020

33 Hamdan Petugas Pelatihan dan seminar administrasi s/d akhir Des


administrasi 2020

34 Unggul Perawat Sedang kuliah D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

35 Suyudi Perawat Sedang kuliah D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

36 Sadikin Perawat Pelatihan: BLS, BTCLS. s/d akhir Des


2020

37 Sulistya Perawat Sedang kuliah D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

38 Yankus Perawat Pendidikan D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

39 Agus Winarno Perawat Pendidikan D3 Keperawatan s/d akhir Des


2020

40 Zainudin Perawat Pelatihan: BLS, BTCLS. s/d akhir Des


2020

41 Darwanto Perawat Pelatihan: BLS, BTCLS. s/d akhir Des


2020

42 Sulastri Petugas Pelatihan dan seminar administrasi s/d akhir Des


administrasi 2020

43 Umiati Petugas admin Pelatihan dan seminar urikkes s/d akhir Des
urikkes 2020

15. Rencana pengembangan (pelatihan)


a. Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia.
1) Pengembangan SDM perlu dilakukan dengan perencanaan sesuai
dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta perkembangan ilmu kesehatan sesuai
dengan profesi.
2) Pengembangan sumber daya manusia meliputi peningkatan
kompetensi, serta peningkatan jenjang karir.
3) Ditetapkannya kualifikasi sumber daya manusia baik tingkat
pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain yang
mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
4) Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan
bersama oleh pimpinan dan dilakukan evaluasi.
5) Rencana pengembangan dituangkan dalam Program Pengembangan
Sumber Daya Manusia Satkes Denma Mabesal setiap tahunnya.
6) Perencanaan staf / pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang
menganalisa kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan
pelayanan lainnya.
7) Upaya peningkatan jenjang karir baik melalui proses reguler kenaikan
pangka maupun promosi
8) Masukan dalam peningkatan jenjang karir melalui penilaian kinerja
untuk peningkatan status kepegawaian diatur dalam kebijakan tentang
penilaian kinerja .
9) Pengkajian untuk sistem jenjang karir melibatkan berbagai elemen
pimpinan maupun profesi yang ada
.
b. Proses Pengembangan Karir Pegawai.
1) Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan karir
2) Merangkum pegawai yang akan mengalami kenaikan pangkat.
3) Melakukan penilaian kinerja sesuai dengan waktu peningkatan pangkat
4) Mengajukan usulan kenaikan pangkat minimal 6 bulan sebelumnya

16. Kewajiban orientasi bagi karyawan baru di Satkes Denma Mabesal


a. Ketentuan Umum.
1) Setiap personel baru yang ditempatkan di Satkes wajib dimasukkan
dalam program orientasi pegawai baru.
2) Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara
umum oleh Satkes dan pembekalan khusus di unit kerja masing-
masing sesuai dengan profesinya.
3) Kasatkes dan Kasubsi tidak mendapatkan orientasi di unit kerja,
melainkan orientasi pembekalan umum.
4) Program orientasi dilakukan selama 5 hari kerja.
b. Ketentuan Khusus.
1) Program orientasi yang berupa pembekalan umum dikoordinir oleh
Tata Usaha, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh Kepala
Unit Kerja masing-masing.
2) Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
▪ Visi, Misi, Tata Nilai, Falsafah Satkes Denma Mabesal.
▪ Struktur Organisasi Satkes Denma Mabesal.
▪ Program Manajemen Mutu
▪ Uraian Tugas
▪ Basic Life Support.
▪ Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
3) Personel mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit
kerja masing-masing.
4) Peraturan selama program orientasi :
o Personel mengambil blanko orientasi di bagian Tata Usaha.
o Program orientasi dilakukan selama 5 hari kerja.
o Menggunakan tenue yang berlaku saat itu.
o Jam kerja menyesuaikan jam dinas.
5) Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.

c. Proses Orientasi Pegawai.


1) Input.
✓ Berdasarkan surat perintah dari Komandan Denma.
✓ Staf TU mencatat personel baru pada buku program orientasi
pegawai baru.
✓ Staf TU menghubungi tim orientasi pegawai baru untuk pembuatan
jadwal pembekalan umum program orientasi.
✓ Staf TU membuat jadwal pembekalan orientasi.

2) Proses.
✓ Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan
kewajiban pegawai selama orientasi.
✓ Pegawai menandatangani form orientasi pernyataan orientasi
pegawai baru.
✓ Bagian SDM menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD,
form-form yang diperlukan, serta daftar hadir.

3) Output.
✓ Bagian SDM mengevaluasi hasil pelaksanaan program.
✓ Bagian SDM membuat sertifikat orientasi pegawai.

4) Feedback :
✓ Staf TU mencatat pada buku program orientasi.
✓ Staf TU menginput pada komputer untuk database pelatihan.

17. Uraian Jabatan


a. Kasatkes Denma Mabesal
1) Kedudukan Dan Tanggung Jawab
Kasatkes adalah pelaksana Komandan Denma Mabesal dalam bidang
dukungan dan pelayanan kesehatan, dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Komandan Denma Mabesal sedang dalam
teknis medis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan TNI
AL.
2) Tugas Dan Kewajiban
a) Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Komandan Denma
Mabesal mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah
kesehatan di lingkungan Mabesal.
b) Menyusun rencana dan program pelaksanaan dukungan dan
pelayanan kesehatan berdasarkan Program Kerja dan Anggaran
Denma Mabesal.
c) Menyusun rencana dan melaksanakan program Urikkes untuk
anggota rol Mabesal.
d) Melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan serta
administrasi bekal dan alat kesehatan.
e) Melaksanakan koordinasi dengan satuan kesehatan lain di
lingkungan TNI AL.
f) Merumuskan kekuatan personel dan menyusun peraturan dalam
rangka pelaksanaan tugasnya.
3) Kasatkes di jabat oleh seorang Perwira Menengah TNI AL berpangkat
Letnan Kolonel.

b. Kaur TU
1) Kedudukan dan tanggung jawab
Kaur Tu adalah pembantu Kasatkes dalam bidang urusan dinas dalam
dan administrasi penyelesaian surat-surat dinas dan urusan dalam
Satkes. Dalam melaksanakan tugas Kaur Tu bertanggung jawab
langsung kepada Kasatkes Denma Mabesal.
2) Tugas dan kewajiban
a) Mengatur penyelesaian tulisan-tulisan dinas sesuai ketentuan
dalam Minu TNI.
b) Menyelenggarakan dan mengatur penerimaan dan pengiriman
surat-surat.
c) Mengatur dan mengawasi pengamanan surat-surat terutama yang
bersifat rahasia.
d) Menyimpan surat-surat dan mengurus arsip sesuai pengaturan
pengarsipan.
e) Menyiapkan atau pengadaan bahan-bahan serta alat tulis, alat
kantor dan alat kesatrian.
f) Melaksanakan pembagian kerja dan pembinaan terhadap anggota
taud yang dibawahinya.
g) Melaksanakan pembuatan papan data dan pemutakhiran data.
h) Melakukan pemantauan anggota Mabesal yang dirawat di rumah
sakit khususnya Rumkital dr.Mintohardjo.
3) Kaur Tu dijabat oleh seorang perwira berpangkat Kapten

c. Kasubsi Yankes
1) Kedudukan dan Tanggung jawab :
Kasubsi Yankes adalah pelaksana teknis medis Satkes Denma
Mabesal dalam bidang pelayanan kesehatan, dalam melaksanakan
tugasnya Kasubsi Yankes bertanggung jawab langsung kepada
Kasatkes.
2) Tugas dan Kewajiban.
a) Melaksanakan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi bagi
anggota Militer dan PNS Mabesal yang menderita sakit.
b) Mengawasi pelaksanaan pendistribusian obat kepada penderita.
c) Kasubsi Yankes dibantu oleh Kaur Polum (Poliklinik Umum)
3) Kasubsi Yankes dijabat seorang Perwira Menengah berpangkat Mayor.

d. Kaur Polum
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Membantu melaksanakan pengobatan umum
b) Mempersiapkan alkes yang diperlukan
c) Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan Satkes
2) Kaur Polum dijabat oleh seorang Perwira berpangkat Kapten.

e. Paur Polum
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan umum
b) Membina pengelolaan kamar, alat serta kegiatan laboratorium.
c) Membina pengelolaan kamar, alat serta kegiatan operasi kecil.
2) Paur Polum dijabat oleh PNS III/B

f. Kaur Polgi
1) Tugas dan tanggung jawab
Kaur Polgi adalah orang yang membantu Kasubsi Yankes dalam
bidang pengobatan dan perawatan gigi dan dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kasubsi Yankes Satkes Denma
Mabesal.
2) Menyusun rencana dan program pelaksanaan pelayanan dan
dukungan kesehatan dibidang kesehatan gigi.
3) Melaksanakan perencanaan pengadaan dan pemeliharaan obat dan
alat-alat kesehatan/kedokteran gigi.
4) Melaksanakan administrasi medis dibidang gigi.
5) Kaur Polgi di jabat seorang Perwira berpangkat Kapten.

g. Paur Polgi
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Membantu dokter gigi dalam pelayanan dan dukungan bidang
kesehatan gigi.
b) Melaksanakan kebersihan ruangan dan alat-alat.
c) Melaksanakan pemeliharaan alat-alat.
d) Membantu pelaksanaan pelayanan dan dukungan bidang
kesehatan gigi.
e) Membantu administrasi bidang kesehatan gigi.
f) Membantu pengadaan dan pemeliharaan obat dan alat-alat.
2) Paur Polgi di jabat oleh seorang Penda TK I Golongan III/B

h. Kaur Preventif
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan kesehatan
preventive.
b) Merencanakan kebutuhan alat kesehatan preventive.
c) Merencanakan bahan insektisida untuk pemberantasan serangga
2) Kaur Preventive dijabat oleh seorang Perwira Pertama berpangkat
Kapten.

i. Paur Preventif
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Melaksanakan program-program kesprev.
b) Melaksanakan perawatan alat-alat kesprev.
c) Menyusun laporan kegiatan kesprev.
d) Melakukan tugas luar sebagai tugas tambahan.
2) Paur Prev dijabat oleh Perwira berpangkat Letnan satu
j. Kasubsi Minkes
1) Kasubsi Minkes adalah pembantu Kasatkes dalam bidang administrasi
medis. dalam menjalankan tugasnya Kasi Minkes bertanggung jawab
kepada Kasatkes
2) Tugas dan tangguang jawab
a) Mengumpulkan, mengolah dan membuat laporan bulanan dan
triwulan medis.
b) Mengumpulkan, mengolah dan membuat laporan penderita
penyakit kronis.
c) Mengawasi dan menginventarisir alat-alat kesehatan yang ada.
3) Kasubsi Minkes dijabat oleh seorang Perwira Menengah berpangkat
Mayor.

k. Kaur Minkes
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Membantu Kasubsi Minkes dalam mengumpulkan, mengolah dan
membuat laporan bulanan dan triwulan medis.
b) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan membuat laporan
penderita penyakit kronis.
c) Menginvetarisir alat-alat kesehatan
d) Mengisi Buku Riwayat Kesehatan (BRK) dari data-data sakit hasil
Urikes sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Selama dikerjakan
oleh bagian urikkes).
2) Kaur minkes dijabat oleh seorang Perwira Pertama berpangkat
Kapten.

l. Kasubsi Jangklin
1) Kasubsi Jangklin adalah pelaksana penunjang diagnosis dan
penunjang pemberian pengobatan. Dalam melaksanakan tugasnya
Kasubsi jangklin bertanggung jawab langsung kepada Kasatkes.
2) Tugas dan tanggung jawab
a) Mengkoordinasikan permintaan Dokter dalam membantu
penegakan diagnose.
b) Melaksanakan pengawasan pembinaan / perawatan alat-alat
Rongent Fisioterapi dan laboratorium.
c) Bertanggung jawab terhadap Apotek.
d) Mengajukan permintaan kebutuhan akan sarana penunjang dan
Mengajukan saran pengembangan penunjang klinik.
e) Mengawasi pelaksanaan pengobatan fisioterapi
f) Mengawasi pelaksanaan rontgen
3) Kasubsi Jangklin dijabat oleh seorang Perwira Menengah berpangkat
Mayor.

m. Kaur Apotek
1) Tugas dan tanggung jawab
a) Menyusun rencana tahunan kebutuhan obat-obatan dan bahan-
bahan lainnya dibidang kefarmasian.
b) Menerima, memeriksa menyimpan dan mengeluarkan obat-obatan,
alat kesehatan dan bahan-bahan lain sesuai aturan administrasi
pergudangan a. Tugas dan tanggung jawab
c) Menyusun rencana tahunan kebutuhan obat-obatan dan bahan-
bahan lainnya dibidang kefarmasian.
d) Menerima, memeriksa menyimpan dan mengeluarkan obat-obatan,
alat kesehatan dan bahan-bahan lain sesuai aturan administrasi
pergudangan yang benar.
e) Mengatur dan mengawasi distribusi obat, alat dan bahan-bahan
lain kepada apotik.
f) Menjaga dan merawat obat, alat dan bahan-bahan lain selama
dalam penyimpanan, BK Hidros dan Lanudal Jakarta.
g) Melaksanakan administrasi dibidangnya dengan benar dan teliti
h) Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang dan isinya.
2) Kaur Apotik dijabat oleh seorang Perwira berpangkat Kapten.

n. Paur Apotek
1) Tugas dan tanggung jawab
a) Membantu menyusun rencana tahunan kebutuhan obat-obatan dan
bahan-bahan lainnya dibidang kefarmasian.
b) Membantu menerima, memeriksa menyimpan dan mengeluarkan
obat-obatan, alat kesehatan dan bahan-bahan lain sesuai aturan
administrasi pergudangan.
c) Menjaga, merawat dan mencatat distribusi obat, alat dan bahan-
bahan lain.
d) Melaksanakan administrasi dibidangnya dengan benar.
e) Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang dan isinya.
2) Paur Apotik dijabat oleh PNS III/B

o. Kaur Laborat
1) Tugas dan tanggung jawab
a) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium sesuai perintah dokter.
b) Mencatat dan mengisi konsep laporan kegiatannya.
c) Menyiapkan alat laboratoirum dan merawat peralatannya.
d) Menyiapkan kebutuhan reagensia dan alat-alat.
2) Kaur Laboratorium di jabat seorang Perwira Pertama berpangkat
Kapten.

p. Paur Laborat
1) Tugas dan tanggung jawab :
a) Membantu pelaksanaan pemeriksaan Laboratorium
b) Menjaga dan memelihara peralatan Laboratorium
c) Membantu menyiapkan kebutuhan reagensia dan alat-alat.
2) Paur Laboratorium di jabat oleh PNS III/B

q. Bendahara PPK I
1) Tugas dan Tanggung Jawab
a) Koordinasi dengan Pekas Denma Mabesal mengenai penggunaan
dan laporan pertanggung jawaban keuangan
b) Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan setiap bulan.
c) Membuat buku Kas Bank.
18. Evaluasi Kinerja Satkes Denma Mabesal
1. Kinerja Satkes Denma Mabesal harus sejalan dengan visi, misi, dan tata
nilai yang berlaku di Satkes Denma Mabesal, dimonitor dan dievaluasi
secara periodik, dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada, baik
kinerja manajerial, kinerja pelayanan kesehatan melalui mekanisme audit
internal dan rapat tinjauan manajemen. Rapat tinjauan manajemen
dilakukan satu kali setahun.
2. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap bagian
di Satkes Denma Mabesal
3. Monitoring dan penilaian kinerja tiap-tiap unit pelayanan kesehatan
dilakukan melalui rapat oleh masing-masing unit pelayanan ataupun
penanggung jawab, dimana hasil monitoring dan penilaian kinerja
diumpan balikkan pada pihak-pihak terkait
4. Kasatkes dan Kasubsi di Satkes Denma Mabesal wajib memberikan
pengarahan pada karyawan untuk kelancaran tugas dan menilai kinerja
personel Satkes sebagai wujud akuntabilitas
5. Pendelegasian wewenangan diatur sebagai berikut:
a. Jika Kasatkes Denma Mabesal berhalangan, maka tugas dapat
didelegasikan kepada Kasubsi
b. Jika Kasubsi berhalangan maka tugas dapat didelegasikan kepada
Kaur
c. Jika Kaur berhalangan maka tugas dapat didelegasikan kepada Paur
d. Jika dokter umum atau dokter gigi berhalangan maka tugas dapat
didelegasikan kepada perawat pelaksana harian di masing-masing poli
6. Pengaturan penyampaian umpan balik dari pelaksana ke penanggung
jawab, dari penanggung jawab ke Kasatkes Denma Mabesal, diatur
sebagai berikut:
a. pelaporan tertulis dalam bentuk laporan bulanan
b. rapat bulanan yang dilaksanakan setiap bulan
7. Monitoring kegiatan Satkes Denma Mabesal dilakukan melalui;
a. laporan kegiatan oleh masing-masing penanggung jawab kepada
Kasatkes Denma Mabesal
b. laporan pelaksanaan kegiatan oleh pelaksana kepada penanggung
jawab
c. Rapat bulanan merupakan forum untuk monitoring kinerja Satkes
Denma Mabesal

19. Penilaian Kinerja


Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan
efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber
daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang
bagaimana kinerja karyawan.
Penilaian kinerja dilakukan terhadap staf baik klinis maupun non klinis.
Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam
setiap tahap status kepegawaian yang ada.
Tahap-tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian :
a. Penilaian bulanan untuk insentif
b. Penilaian kinerja tahunan
c. Penilaian untuk kenaikan golongan
d. Penilaian khusus jabatan
Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan
keputusan, melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan
kerja pegawai yang dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para
pimpinan terkait.
Instrumen penilaian kinerja telah ditentukan oleh pimpinan tertinggi.
Satkes mengikiti aturan penilaian kinerja sesuai dengan Juklak/Juknik Kasal
tentang penilaian kinerja pegawai, Militer menggunakan DP3 dan PNS
menggunakan SKP. Penilaian dilakukan oleh kepala bagian masing-masing
unit dengan menggunakan instrumen yang telah ditentukan.
BAB V
LOGISTIK

Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam sebuah


organisasi, dimana SDM berfungsi sebagai pengawaknya. Perekruitan SDM
dilaksanakan berdasarkan pada jenis kegiatan yang dilaksanakan organisasi
tersebut. Angkatan Laut merupakan sebuah instansi dimana perekruitan personel
dilaksanakan secara serentak oleh Disminpersal dari berbagai multikorp, sebagai
personel Angkatan Laut melalui beberapa proses, sebelum didistribusikan ke Satker-
satker sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi.
Satkes Denma Mabesal merupakan Fasilitas yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan, berkedudukan di bawah Detasemen Markas Mabesal dan
merupakan pelaksana harian unit kesehatan dibawah naungan Dinas Kesehatan
Angkatan Laut Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan personel sebagai pengawak
Satkes, ditentukan oleh Dinas Kesehatan Angkatan Laut, sesuai dengan standar
kompetensi yang diperlukan Satkes.
Apabila terjadi kekosongan dan kekurangan personel, maka Kasatkes
sebagai pimpinan di Satkes dan user mengajukan permohonan kepada Diskesal,
selanjutnya Diskesal akan melakukan ploting petugas kesehatan untuk ditempatkan
di Satkes. Diajukan ke Disminpersal untuk mendapatkan Surat Telegram.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien adalah prioritas utama dalam memberikan pelayanan


kesehatan di Satkes Denma Mabesal. Berbagai upaya dilakukan untuk menjamin
keselamatan pasien pada pelayanan kesehatan. Salah satu nya adalah
pembentukan tim Manajemen Mutu dan penetapan indikator keselamatan pasien.
Indikator patient safety dan patient satisfaction adalah apabila jasa layanan
kesehatan yang diberikan mempunyai kualitas yang diharapkan. Kualitas jasa
merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas jasa
berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan.
1. Intangibility (tidak berwujud), artinya jasa layanan tidak dapat dilihat, diraba,
dirasa, didengar dan dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting tidak berwujud
adalah nilai yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau
rasa aman.
2. Unstortability (tidak dapat disimpan), artinya jasa tidak mengenal persediaan
atau penyimpanan produk yang dihasilkan. Karakteristik itu disebut juga tidak
dapat dipisahkan (inseparability) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan
dikonsumsi pada saat yang sama.
3. Costumization (desain yang khas), artinya jasa didesain khusus untuk
kebutuhan pelanggan sebagaimana jasa pelayanan kesehatan. Jasa merupakan
aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau
konstruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang
dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau pemecahan yang dihadapi
konsumen. Untuk pasien yang berkunjung nilai tambahnya adalah diketahuinya
diagnosis penyakit dan kesembuhan penyakit yang diderita secara aman
(patient safety) serta merasa puas terhadap layanan yang diberikan (patient
satisfaction).
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Satkes Denam Mabesal merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat


berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat sehingga dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan. Satkes merupakan tempat kerja yang padat karya, sehingga
bahaya potensial di Satkes yang disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor
fisik, faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja
bagi staf, pengunjung, pasien lingkungan sekitar.
Tenaga kerja merupakan salah satu aset utama di Satkes berhadapan
dengan berbagai potensi bahaya kesehatan maupun kecelakaan ditempat kerjanya.
Oleh karena itu tenaga kerja perlu mendapat perlindungan yang memadai dalam hal
keselamatan dan kesehatannya untuk mempertahankan produktifitas kerjanya.
Bahaya pekerjaan (akibat kerja), seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain,
bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin
segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara
langsung maupun tidak langsung.
Untuk menjaga dan menghindari potensi bahaya dari kegiatan pelayanan
kesehatan di Satkes Denma Mabesal, maka dilakukan :
a. Penggunaan APD bagi petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien
b. Keamanan dan keselamatan pasien
c. Pengelolaan limbah hasil kegiatan di Satkes
d. Pencegahan dan pengendalian Kebakaran
e. Kewaspadaan terhadap bencana
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Terdapat prinsip sistem manajemen mutu yang dijadikan sebagai acuan


kerangka kerja yang membimbing organisasi menuju peningkatan kualitas kerja.
Prinsip tersebut adalah:
4. Fokus Pelanggan Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting bagi
organisasi, oleh sebab itu manajemen organisasi harus benar-benar memahami,
memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini yang akan datang bahkan melebihi
harapan pelanggan.
5. Kepemimpinan Pemimpin sangat penting dalam menciptakan kesatuan arah dan
tujuan organisasi, menciptakan dan mempertahankan lingkungan internal
sehingga personel terlibat secara penuh untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Keterlibatan Personel secara penuh pada semua tingkatan organisasi sangat
penting sehingga kemampuan personel dapat digunakan untuk kepentingan
organisasi.
7. Pendekatan proses sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan agar
lebih efisien dengan mengelola aktivitas dan sumber daya yang berkaitan
sebagai suatu proses. Proses merupakan integrasi yang berurutan dari
personel, material, metode, mesin dan peralatan dalam lingkungan untuk
menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah bagi pelanggan.
8. Pendekatan Sistem terhadap Manajemen Identifikasi, pemahaman dan
pengelolaan proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem yang
mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.
9. Peningkatan Berkesinambungan Peningkatan kesinambungan akan
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan harus menjadi
komitmen perusahaan. Peningkatan berkesinambungan merupakan proses
berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi
dalam memenuhi kebijakan dalam mencapai tujuan organisasi.
10. Pendekatan Faktual dalam Pengambilan Keputusan yang efektif harus
berdasarkan keputusan analisis data dan informasi yang faktual, sehingga
masalah mutu dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan yang
diambil harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas
implementasi sistem manajemen mutu.
BAB IX
PENUTUP

Demikianlah buku pedoman Sumber Daya Manusia ini dibuat dengan


harapan dapat menjadi gambaran dalam tata kelola manajemen Sumber Daya
Manusia di Satkes Denma Mabesal.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan di Satkes Denma Mabesal merupakan
usaha bersama seluruh personel Satkes Denma Mabesal. Melalui dokumen
pedoman ini diharapkan pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat lebih berdaya
guna dan tepat guna, sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Kasatkes Denma Mabesal

dr. Agus Widodo., Sp.THT-KL., M.Tr.Hanla., M.M


Letkol Laut (K) NRP 14081/P

Anda mungkin juga menyukai