Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

No. Dokumen
No. Revisi
SPO
Tanggal Terbit
DinasKesehatan
Halaman PUSKESMAS WANGKAL
Kab. Probolinggo
TTD
Ditetapkan oleh dr. SYAIFUL BAHRI, M.SI
Kepala Puskesmas Wangkal NIP: 19660415 200212 1 003

PENGERTIAN Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.

TUJUAN Untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya limbah cair dari hasil
kegiatan puskesmas terhadap masyarakat sekitarnya agar tidak terjadi
pencemaran lingkungan.

KEBIJAKAN Puskesmas bisa memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) sendiri atau
bersama – sama kolektif dengan bangunan disekitarnya.

PROSEDUR 1. Air limbah non medis harus dialirkan melalui saluran pembuangan air
limbah ( SPAL ) menuju septic tank kemudian diresapkan ke dalam bak
resapan didalam tanah.
2. Limbah medis cair setelah dialirkan ke septic tank harus diolah terlebih
dahulu di instalasi pengolahan air limbah ( IPAL )
3. Limbah cair dari dapur dan laundry harus dilengkapi dengan penangkap
lemak dan saluran air limbah harus dilengkapi/ ditutup dengan grill.
4. Saluran pembuangan air limbah ( SPAL ) HARUS :
- Tertutup
- Kedap air
- Limbah bisa mengalir lancar
- Terpisah dengan saluran air hujan
- Bersih dari sampah
- Setiap jarak 5 (lima) meter terdapat bak control
5. IPAL akan efisien jika memenuhi persyaratan :
- Pengolahan primer
Tempat penampungan limbah pertama hasil aktifitas harian.
- Purifikasi biologis sekunder
Pengendapan sebagian besar mikroba ( bakteri : 90 – 95 % ), virus dan
cacing. Pada tahap ini effluent ( keluaran )masih mengandung bakteri
dan virus dalam konsentrasi efektif.
- Pengolahan tersier
Teknik pengolahan dapat diterapkan jika lokasi memungkinkan, apabila
sebaliknya maka dilakukan teknik filtrasi pasir cepat.
- Desinfeksi klor
Upaya penurunan konsentrasi bakteri pathogen, effluent tersier harus
menjalani desinfeksi klor sampai kadar yang ditetapkan.
Desinfektan dimaksud yaitu khlordioksida ( [paling efisien ), Natrium
hipoklorit atau gas Klor atau desinfeksi dengan sinar ultraviolet.
6. Effluent dari IPAL sebelum dibuang kelingkungan harus memenuhi baku
mutu sesuai dengan Kep. Men. LH. No. 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit atau Perda yang sedang Berlaku.
7. Effluent harus diperiksakan kualitas mikrobiologis dan kimia/ fisikanya
setiap 6 (enam) bulan sekali di laboratorium lingkungan.

UNIT TERKAIT 1. Petugas puskesmas


2. Dinas kesehatan Kab. Tuban
3. Laboratorium Kesehatan Lingkungan atau Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai