Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Jumat: Evaluasi Masa Lalu, Siapkan Masa Depan

Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-evaluasi-masa-lalu-siapkan-masa-depan-
EmrkK

ُ‫ك لَه‬ َ ‫أن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِري‬ ْ ‫ َأ ْشهَ ُد‬. ِ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ ثُ َّم ْال َح ْم ُد هَّلِل‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬. ُ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ الَّ ِذيْ اَل نَبِ ّي بع َده‬ َّ ‫وأشه ُد‬
‫ان ِإلَى‬ ٍ ‫َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّمدابن عبد هللا َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬
:‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي ِبتَ ْق َوى هللاِ ْالقَاِئ ِل في ُمحْ َك ِم ِكتَابِ ِه‬ ِ ‫ فَِإنِّي ُأ ْو‬،‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.‫يَ ْو ِم القِيَا َم ِة‬
َ ‫ ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذ‬:‫ َوقَا َل‬. ‫ون يَا ُأولِي اَأْل ْلبَاب‬
‫ين‬ ِ ُ‫ َواتَّق‬،‫َوتَ َز َّو ُدوا فَِإ َّن َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى‬
۟ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوٱتَّق‬
‫وا ٱهَّلل َ ِإ َّن ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ٌر بِ َما‬ ْ ‫وا ٱهَّلل َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬ ۟ ُ‫وا ٱتَّق‬۟ ُ‫َءامن‬
َ
َ ُ‫تَ ْع َمل‬
‫ون‬

Di antara kewajiban yang harus dilakukan seorang khatib dalam khutbah Jumatnya adalah senantiasa mengingatkan,
mengajak, dan berwasiat kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Wasiat takwa ini
menjadi rukun khutbah Jumat yang apabila ditinggalkan oleh khatib maka tidak sah khutbah Jumat yang
disampaikannya. Sementara para ulama mendefinisikan takwa itu sendiri sebagai

‫اطنًا‬ َ ً‫ا ْمتِثَا ُل َأ َوا ِم ِر هللاِ َواجْ تِنَابُ نَ َوا ِه ْي ِه ِس ًّرا َو َعاَل نِيَّة‬
ِ َ‫ظا ِهرًا َوب‬
Yakni melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya baik dalam keadaan sepi maupun ramai,
lahir dan juga batin.

Oleh karenanya pada kesempatan Jumat kali ini, mari kita bersama-sama menguatkan komitmen untuk meningkatkan
ketakwaan kepada Allah swt. Takwa ini sendiri akan menjadi pembeda bagi orang yang dimuliakan di sisi Allah. Orang
yang bertakwa akan mendapat prioritas kemuliaan di sisi Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al
Hujurat ayat 13:

‫اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هللاِ اَ ْت ٰقى ُك ْم‬


Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”. 

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,


Dalam Al-Qur’an, perintah untuk bertakwa kepada Allah swt sangatlah banyak. Perintah ini juga banyak yang dipadukan
dengan berbagai perintah untuk terus memperkuat diri dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt dalam
rangka menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Di antaranya seperti disebutkan dalam  Surat Al-Hasyr ayat
18:

۟ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوٱتَّق‬ ۟ ُ‫وا ٱتَّق‬


ْ ‫وا ٱهَّلل َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬ ۟ ُ‫ين َءامن‬ ٓ
َ ‫وا ٱهَّلل َ ِإ َّن ٱهَّلل‬ َ َ ‫ٰيََأيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
َ ُ‫َخبِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َمل‬
‫ون‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap
apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah sekaligus terus melakukan evaluasi, muhasabah
atau introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita perbuat di masa lalu dan mempersiapkan masa depan agar lebih
baik dari hari ini. Langkah ini bisa menjadi wujud syukur atas karunia yang telah diberikan Allah kepada kita karena kita
masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini sampai dengan penghujung tahun ini. Mudah-mudahan dengan
syukur ini, nikmat Allah akan terus ditambahkan kepada kita berupa karunia dipanjangkan umur kita oleh Allah sehingga
kita akan bisa terus beribadah dan berbuat baik dalam kehidupan di dunia.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,


Dalam ayat ini juga disebutkan bahwa termasuk orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu
memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak.Sehingga jika kita lebih banyak
melanggar larangan Allah, maka hendaklah kita berusaha menutupnya dengan amal-amal saleh.Ayat ini memerintahkan
manusia agar selalu mawas diri, memperhitungkan segala yang telah dan akan diperbuatnya sebelum Allah
menghitungnya di akhirat nanti.

 Ayat ini pun ditutup dengan sebuah peringatan untuk bertaqwa kembali kepada Allah, karena Dia mengetahui semua
yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin, tidak
ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.

Oleh karena itu, sebagai insan yang bertaqwa, mari kita senantiasa melihat masa lalu kita di tahun ini dan mengkalkulasi,
apakah lebih banyak kebaikan yang telah kita lakukan dibanding dengan keburukan? Atau malah sebaliknya, banyak hal-
hal yang buruk kita lakukan sehingga kebaikan kita tertutup oleh keburukan di tahun ini? Introspeksi ini akan menjadi
modal bagi kita untuk mempersiapkan masa depan agar hal-hal yang buruk tidak terjadi lagi.

Nabi Muhammad saw pun mengingat kepada kita semua agar terus melakukan perubahan-perubahan menuju kebaikan
sehingga menjadi orang-orang beruntung. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi
golongan orang celaka dengan tidak memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:

‫ان يَ ْو ُمهُ ِم ْث َل َأ ْم ِس ِه فَهُ َو‬


َ ‫ َو َم ْن َك‬. ‫ان يَ ْو ُمهُ َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َرابِ ٌح‬ َ ‫َم ْن َك‬
‫ان يَ ْو ُمهُ َش ًّرا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َم ْلع ُْو ٌن‬
َ ‫ َو َم ْن َك‬. ‫َم ْغب ُْو ٌن‬
Artinya: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang
hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari
hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR. Al Hakim).

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,


Saatnya di penghujung tahun ini kita juga mengamalkan pesan Khalifah Umar bin Khatthab:

‫اسبُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم قَ ْب َل َأ ْن تُ َحا َسب ُْوا‬


ِ ‫َح‬
Artinya: “Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihitung”

Dalam hal ini, mengapa Sayyidina Umar menilai bahwa evaluasi diri lebih dini akan menguntungkan kita pada
kehidupan kelak? Karena dengan mengevaluasi diri sendiri, kita akan mengenali kekurangan-kekurangan kita yang
diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin. Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab
dalam kehidupan kita di akhirat nanti menjadi lebih ringan. Semoga kita senantiasa diberikan rahmat oleh Allah swt agar
masa depan kita di tahun yang akan datang bisa lebih baik dari tahun ini. Amin.

‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر‬
ِ ْ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُر‬ َ ‫بَا َر‬
ِ ‫ْال َح ِكي ِْم ََأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُ ْو ُر الر‬
‫َّحيْم‬

KHUTBAH KEDUA:
‫ك لَهُ‬ ‫أن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِري َ‬ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ ثُ َّم ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ ‪َ .‬أ ْشهَ ُد ْ‬
‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ الَّ ِذيْ اَل نَبِ ّي بع َدهُ ‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم‬ ‫وأشه ُد َّ‬
‫َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم القِيَا َم ِة‪.‬‬
‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‪ .‬فَقَا َل هللاُ‬ ‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيَاَأيُّهَا النَّاسُ ُأ ْو ِ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو‬‫صلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي ٰيَأيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰأ َمنُ ْوا َ‬ ‫تَ َعالَى اِ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‬

‫ت اَالَحْ يآ ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت ‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء والقُر ُْو َن َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء‬ ‫َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫صةً َو َساِئ ِر‬ ‫ْالفِتَ ِن َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫ق َحقًّا َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعهُ‬ ‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‪ .‬اللَّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح َّ‬ ‫ْالب ُْل َد ِ‬
‫اطاًل َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫آلخ َر ِة‬ ‫اط َل بَ ِ‬ ‫َوَأ ِرنَا ْالبَ ِ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫‪َ .‬ح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬

‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر ِباْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬
‫َوا ْش ُكر ُْوهُ َعل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬

Anda mungkin juga menyukai